You are on page 1of 12

METHERGINE

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Reproduksi I

Disusun Oleh: Tutor 4 Syifa Khoirunnisa Puji Nurfauziatul H Denti Mardianti Evi Noviyani Maryam Afifah Fitri Aryanti Devi Puspasari Anisah Yumna M Netty O Sinaga Danita Suci Ria Amalia P 220110100015 220110100027 220110100039 220110100051 220110100063 220110100075 220110100087 220110100099 220110100111 220110100123 220110100135

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013

A. NAMA Methergin

B. KOMPOSISI Tiap tablet salut selaput: Methylergometrin hydrogen maleat setara dengan Methylergometrin maleat 0,125 mg. C. INDIKASI Penanganan aktif pada tahap 3 kelahiran. Perdarahan uterin yang terjadi setelah pemisahan plasenta, Atonia Uteri. Subinvolusi dari puerperal uterus, lochiometra. Perdarahan uterin karena aborsi.

D. CARA KERJA OBAT Methergin adalah derivate semisintetik dari alkaloid alami yaitu ergometrin dan senyawa spesifik uterotonok. Dibandingkan dengan golongan alkaloid ergotamine, efek pada pembuluh darah perifer lebih lemah. Stimulant uterus: Methylergonovine meransang secara langsung otot uterus untuk menigkatkan

kekuatan dan frekuensi kontraksi. Ketika dosis biasa methylergonovine digunakan, kontraksi ini mendahului periode relaksasi, ketika dosis yang lebih besar digunakan, nada uterus basal terangkat dan masa relaksasi akan menurun. Kontraksi dinding rahim sekitar perdarahan pembuluh di lokasi plasenta menghasilkan hemostasis. Sensitivitas rahim efek oxytocic jauh lebih besar menjelang akhir kehamilan. Tindakan oxytocic dari methylergonovine lebih besar daripada efek pembuluh darahnya. Vasokonstriksi: Methylergonovine, seperti alkaloid ergot lainnya, menghasilkan vasokonstriksi arteri oleh stimulasi alpha-adrenergic dan reseptor serotonin dan penghambatan faktor relaksasi endotel yang diturunkan rilis. Ini adalah vasokonstriktor kurang kuat dibandingkan ergotamine. Methergine (maleat methylergonovine) bekerja langsung pada otot polos rahim dan meningkatkan nada, menilai, dan amplitudo kontraksi berirama. Dengan demikian, menyebabkan efek uterotonika berhubung dgn tetanus cepat dan berkelanjutan yang lebih pendek tahap III persalinan dan mengurangi kehilangan darah. Timbulnya tindakan setelah I.V. administrasi langsung, setelah IM administrasi, 2-5 menit, dan setelah pemberian oral, 5-10 menit. Studi farmakokinetik menyusul I.V. injeksi telah menunjukkan bahwa

methylergonovine dengan cepat didistribusikan dari plasma ke jaringan perifer dalam waktu 2-3 menit atau kurang. Ketersediaan hayati setelah pemberian oral dilaporkan menjadi sekitar 60% tanpa akumulasi setelah dosis berulang. Pada saat melahirkan, dengan injeksi intramuskular, bioavailabilitas meningkat menjadi 78%. Ergot alkaloid sebagian besar dieliminasi oleh metabolisme hati dan ekskresi, dan penurunan

bioavailabilitas setelah pemberian oral mungkin merupakan hasil dari metabolisme pertama-pass di hati. Bioavailabilitas studi yang dilakukan di puasa relawan perempuan sehat telah menunjukkan bahwa penyerapan oral 0,2 mg methylergonovine tablet cukup cepat dengan konsentrasi plasma puncak rata-rata 3243 1308 pg / mL diamati pada 1,12 0,82 jam. Untuk mg intramuskular injeksi 0,2, konsentrasi plasma puncak rata-rata 5.918 1.952 pg / mL diamati pada 0,41 0,21 jam. Tingkat penyerapan tablet, berdasarkan konsentrasi plasma methylergonovine, ditemukan menjadi setara dengan solusi IM diberikan secara oral, dan tingkat penyerapan oral solusi IM sebanding dengan dosis setelah pemberian 0,1, 0,2, dan 0,4 mg. Ketika diberikan intramuskuler, tingkat penyerapan solusi Methergine adalah sekitar 25% lebih besar dari tablet. Volume distribusi (Vdss / F) dari methylergonovine dihitung menjadi 56,1 17,0 liter, dan plasma clearance (CLP / F) dihitung menjadi 14,4 4,5 liter per jam. Penurunan kadar plasma adalah biphasic dengan penghapusan berarti paruh 3,39 jam (kisaran 1,512,7 jam). Sebuah penyerapan gastrointestinal tertunda (Tmax sekitar 3 jam) dari Methergine tablet dapat diamati pada wanita setelah melahirkan selama pengobatan terus menerus dengan agen ini oxytocic. E. DOSIS Peningkatan uterin involusi. 0,125 mg 3x sehari umumnya untuk 3-4 hari. Perdarahan puerperium, subinvolusi, lochiometra 0,125 mg atau 0,25 m 3x sehari. Melancarkan kala III sesudah kepala bayi keluar atau bahu interior keluar atau selambat-lambatnya diberikan sesudah bayi keluar IV - 1 ml sedangkan pada partus dgn anestesi umum 1 ml. Mengurangi pendarahan yang banyak sesudah persalinan (pendarahan uterus setelah plasenta lepas) Dosis rata-rata 0,2 mg (1 ml) bila pendarahan tetap berlangsung dapat diulang berselang 2 4 jam.

Atoni uterus IM 1 ml atau IV - 1 ml. Operasi Caesar (merangsang kontraksi uterus) setelah bayi dikeluarkan IM 1 ml atau IV - 1 ml.

Membantu involusi uterus tablet 0,125 mg 3 X sehari selama 7 hari (involusi uterus normal 8 10 minggu terutama pada 10 hari pertama).

PO (Dewasa): 200-400 mcg tiap 6-12 jam selama 2-7 hari. IM, IV (Dewasa): 200 mcg tiap 2-4 jam sampai 5 dosis.

F. SEDIAAN Injeksi 0,2 mg/ml Ampul 1 ml IV mula kerja 40 detik, IM mula kerja 7-8 menit Tablet oral 0,125 mg mula kerja 10 menit

G. KONTRAINDIKASI Hamil Kala 1 dan kala 2 pada partus sebelum korona kepala terlihat Inersia uterus primer dan sekunder, Hipertensi Toksemia Hipersensitif Preeklampsi dan eklampsi Sepsis Penyakit vaskular

Presentasi janin abnormal Pregnancy Induced hypertention Penyakit pembuluh darah okludif Kerusakan fungsi hati dan ginjal Tidak boleh digunakan untuk menginduksi persalinan

H. OVERDOSIS Gejala Mual dan muntah, hipotensi atau hipertensi, kadang-kadang mati rasa atau gatalgatal pada bagian ekstremis, iskemia perifer, depresi pernafasan, konvulsi, koma. Penanganan Penanganan dilakukan sesuai gejala yang timbul. Lambung harus dikosongkan bila obat baru saja dimakan, jika perlu berikan penanganan khusus atau penanganan gejala, monitoring system kardiovaskular, dan pernafasan. Dalam kasus spasmus diberikan vasodilator. Apabila efek sedai diperlukan berikan diazepam atau barbiturate. I. PERINGATAN DAN PERHATIAN Pada kasus bayi sungsang, Methylergometrine maleat dianjurkan untuk tidak diberikan, setelah bayi keluar, pada kelahiran kembar jangan diberikan sebelum bayi terakhir. Penggunaan harus hati-hati pada penderita atau jika ada gejala hipertensi, sepsis, penyakit pembuluh darah obliteratif, dan kerusakan fungsi hati dan ginjal. Tidak dianjurkan untuk tidakan induksi partus, karena masa kerja yang lama serta memberikan kontraksi uterus non-fisiologik. J. EFEK SAMPING

Mual, muntah, dan sakit abdominal dapat terjadi pada dosis besar. Telah ditemukan laporan mengenai erupsi kulit, berkeringat, pusing, penglihatan kabur, sakit kepala atau reaksi kardiovaskular, vertigo, takikardia/brakikardi, sakit dada, dan reaksi vasopatik perifer.

Reaksi anafilaksis sangat jarang. Tekanan darah naik (terutama pada penderita hipertensi kronik atau preeklamsi).

K. INTERAKSI OBAT Vasokontrikstor dan ergot alkaloid lain mempengaruhi efek methergine Makrolid, protease HIV atau penghambat transkiptase, anti jamur azole, vasokonstriktor lain atau alkaloid ergot, bromokriptin, anestesi Pemakaian bersama-sama vasopressor dapat menyebabkan hipertensi berat sedangkan jika dengan anesthesia siklopropan akan menyebabkan hipotensi L. CARA PENYIMPANAN Simpan pada suhu kamar (25-30)C dan tempat kering serta terhindar cahaya langsung. M. NAMA DAGANG Bledstop Decatocin

Mergotrin

Methernial

Methovin

Metilat

Myomergin

Myotonic

Oxytocin-S

Pitogin

Piton-S

Pospargin

Prostin E2

Syntocinon

N. IMPLIKASI KEPERAWATAN Pengkajian Pantau tekanan darah, frekuensi jantung, dan respons uterus dengan sering selama pemberian obat ini. Segera beritahu dokter jika relaksasi uterus menjadi semakin lama atau karakter perdarahan vagina berubah. Kaji adanya tanda-tanda ergotisme (jari kaki dan tangan menjadi dingin dan kebas, nyeri dada, mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot, kelemahan).

Pertimbangan Tes Lab : Jika tidak berespons terhadap metilergonovin, kadar kalsium mungin perlu dikaji. Efektivitas obat ini berkurang akibat hipokalsemia. Dapat menyebabkan penurunan kadar prolaktin serum.

Diagnosis Keperawatan Potensial Nyeri (efek samping) Kurang pengetahuan sehubungan dengan program pengobatan (penyuluhan pasien/keluarga).

Implementasi

IV : Pemberian secara IV hanya digunakan pada kedaruratan. Rute oral dan IM lebih disukai. IV Langsung : Dapat diberikan tanpa di encerkan atau diencerkan dalam 5 ml NaCl 0,9% dan diberikan melalui Y-site atau 3 way stopcock. Jangan ditambahkan pada larutan IV. Jangan dicampur dengan obat lain dalam spuit. Dinginkan, stabil selama 60 hari jika disimpan pada suhu kamar, semakin lama semakin buruk. Gunakan hanya larutan yang jernih dan tidak mengandung endapan. Kecepatan : Berikan dengan kecepatann 0,2 mg/menit. Kompatibilitas Y-site : heparin hidrokortison natrium suksinat kalium klorida vitamin B kompleks dengan vitamin C.

Penyuluhan Pasien/Keluarga Instruksikan pasien untuk mengkonsumsi obat ini sesuai anjuran, jangan melewatkan atau menggandakan dosis yang terlewat. Jika ada satu dosis yang terlewat , abaikan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Beritahu pasien bahwa pengobatan ini dapat menyebabkan kram seperti di saat haid. Peringatkan pasien untuk tidak merokok, karena nikotin dapat mengkonstriksi pembuluh darah. Instruksikan pasien untuk memberitahu dokter jika terjadi infeksi, karena infeksi dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas terhadap obat.

Evaluasi Efektivitas terapi ditunjukkan dengan : Terjadinya kontraksi yang dapat mempertahankan tonus uterus dan mencegah hemoragi pascapartum.

DAFTAR PUSTAKA

Deglin,Judith Hopfer.April Hazard Vallerand.2004.Pedoman OBAT untuk Perawat Edisi4. Jakarta:EGC. Hal.714-715. Hamilton, Carole 2009. Panduan Praktik Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta :EGC Ikatan Apoteker Indonesia.2010. ISO (Informasi Spesialis Obat) Indonesia vol 46 20112012. PT ISFI : Jakarta Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2008. ISO Indonesia. Vol 43. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan Kee, Joyce L. 1996. Farmakologi : Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC http://www.mims.com/USA/drug/info/Methergine/Methergine%20Injection,%20Solution? type=full

You might also like