Professional Documents
Culture Documents
Kelompok II (3D4EB) Denny Aditya (7110040031) Hilda Lutfiasari A.P (7110040032) Arif Indra Rusmianto (7110040033) Ika Ermawati (7110040035) Dimas Zaky Firmansyah (7110040049)
Anatomi
dan Fungsi Otak Manusia Sistem Saraf Teknis Teknologi Gelombang Otak Brainwave Entrainment Elektroenchelpalograph (EEG)
Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus: Lobus Frontal Lobus Parietal Lobus Occipital
Lobus Temporal
Otak
Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya:
mengatur sikap atau posisi tubuh mengkontrol keseimbangan koordinasi otot gerakan tubuh
Batang
DURAMATER
PIAMATER
ARACHNOID
OTAK
Sistem Saraf adalah bagian dari tubuh yang berfungsi melakukan pengaturan kegiatan tubuh dengan cara mengirimkan pesanpesan rangsang atau impuls saraf dan tanggapan atau reaksi dalam bentuk pulsa elektrik.
Saraf Simpatik
Saraf Paraimpatik
SINAPSIS AKSON
DENDRIT
Serabut saraf dibedakan menjadi dua macam : Akson merupakan serabut saraf yang berfungsi menghantarkan rangsang dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya Dendrit berfungsi menerima dan membawa rangsang ke badan sel saraf
DENDRIT
AKSON
DENDRIT
AKSON
Sel
saraf sensoris (sel saraf indera) berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) Sel saraf motoris (sel saraf penggerak) berfungsi membawa respon dari pusat saraf ke otot atau kelenjar Sel saraf penghubung (terdapat di dalam sumsum tulang belakang) berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan rangsangan dari sel saraf sensoris ke saraf motoris
Intro
Kalau kita pergi ke rumah sakit, laboratium, atau ke pusat-pusat penelitian fungsi otak manusia, maka kita bisa menemui EEG dan Brain Mapping. Kedua alat tersebut digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia.
Brain Mapping
Hanya memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembuluh darah otak, benturan pada kepala dan seterusnya
EEG
memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau Gelombang Otak (Brainwave) yang kemudian dikelompokkan ke dalam beberapa kondisi kesadaran.
Getaran atau frekuensi adalah jumlah pulsa (impuls) per detik dengan satuan hz (hertz). Frekuensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Frekuensi otak akan selalu berbeda sesuai kondisi pikiran dan fisik seseorang.
memiliki
amplitudo yang besar dan frekuensi yang rendah, yaitu di bawah 4 hz. otak menghasilkan gelombang ini ketika tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase Delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat tertidur lelap.
terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. beberapa orang juga menghasilkan brainwave ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu, pelepasan stress, dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Theta adalah pusat kreatif manusia, maka ketika kita sedang mimpi betapa kreatif mimpi kita dan penuh dengan kompleksitas emosional.
merupakan
getaran alam semesta pada frekuensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya mampu menghasilkan dan mempertahankan frekuensi ini memiliki kemampuan supernatural, seperti ESP (Extra Sensory Perception), telepati, dan fenomena psikis lainnya.
terjadi
pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tandatanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. gelombang Alpha dihasilkan setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar.
terjadi
pada saat seseorang mengalami aktivitas mental yang terjaga penuh. diperlukan otak ketika Anda berpikir, rasional, pemecahan masalah, dan keadaan pikiran dimana Anda telah menghabiskan sebagian besar hidup Anda.
SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran low beta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhirakhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder), ADD, dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting.
Gelombang Gamma cenderung merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling cepat. Gelombang gamma adalah gelombang otak (brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktivitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil di muka umum, sangat panik, ketakutan. Kondisi Gamma adalah kondisi dalam kesadaran penuh.
Brainwave Entrainment dikenal juga dengan nama brainwave synchronization dan brainwave stimulation. Di Indonesia Brainwave Entrainment dikenal dengan nama Terapi Gelombang Otak, Stimulasi Gelombang Otak atau Sinkronisasi Gelombang Otak. Brainwave Entrainment bisa didefinisikan sebagai suatu usaha merangsang otak agar menghasilkan gelombang otak dengan pola/frekuensi tertentu sesuai kebutuhan. Fenomena "entrainment" pertama kali ditemukan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Belanda bernama Christian Huygens
Dalam dunia Brainwave Entrainment, kita juga mengenal istilah Brainwave Pattern atau Pola Gelombang Otak. Pola gelombang otak adalah sebuah komposisi dari berbagai frekuensi gelombang otak yang terjadi pada otak seseorang. Pola gelombang otak menentukan kondisi mental seseorang. setiap frekuensi gelombang punya efek tersendiri terhadap tubuh dan pikiran
Stimulasi
Gelombang Otak adalah fenomena yang alami, sama alaminya dengan teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengarkan telinga bisa menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang frekwensinya sama dengan frekwensi suara yang kita dengar. merupakan tingkatan-tingkatan frekuensi yang digunakan sebagai acuan untuk Terapi Gelombang Otak (Brainwave). Daftar ini adalah sebuah daftar frekuensi yang berlaku untuk Audio / Musik stimulasi otak. Daftar Frekuensi.docx
Berikut
Elektroenchelpalograph/Elektro Enselo Grafi (EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman aktifitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk diamplifikasi sehingga terekamlah elektroenselogram yang ukurannya cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang alfa, beta, theta dan sebagainya. Electroencephalogram (EEG) adalah suatu tes untuk mendeteksi kelainan aktivitas elektrik otak (Campellone, 2006).
Title
Hans
Berger
(1873-1941)
Seorang fisiolog dan psikiater dari Jerman memulai studinya mengenai EEG pada manusia di tahun 1920
Title
seorang dokter yang bekerja di Liverpool, memperkenalkantemuan tentang fenomena listrik dari belahan otak kelinci dan monyet dalam British Medical Journal pada 1875
Title
mengembangkan topografi otak dengan nama toposkop Alat ini memungkinkan untuk melakukan pemetaan aktivitas listrik di permukaan otak
Sinyal EEG dapat diketahui dengan menggunakan elektroda yang dilekatkan pada kepala. Daerah frekuensi EEG dapat diklasifikasikan menjadi lima bagian untuk analisis EEG, yaitu :
Delta () = (0,5 4) Hz
Theta ( ) = (4 8) Hz
Alpha () = (8 12) Hz Beta () = (12 19) Hz
Kedua system monopolar (referensial) dan bipolar (diferensial) harus digunakan secara rutin.
Mendapatkan rekaman EEG yang baik dan benar adalah salah satu dari tujuan utama dari pemeriksaan EEG selain interpretasi yang benar. EEG adalah alat untuk menunjang tegaknya diagnosa, selama kita dapat memperoleh rekaman yang baik dan benar
SINAPS OTAK.MPG
http://www.aktivasiotak.com/fungsi_otak.htm
http://www.gelombangotak.com/teknologi_gel