You are on page 1of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Kesembilan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

Wahai Whaspati, apakah paduka dapat mengaso dengan tenang? Bagaimana dengan para pelayan, apakah mereka semua mengabdi dengan baik? Sudahkah paduka terus berusaha mencari cara untuk kesejahteraan para Dewa? Tentunya para Dewa sudah melakukan kewajibannya melindungi paduka sebagai mana mestinya, benarkah demikian? Saya dapat mengaso dengan tenang dan tidur dengan baik O paduka Raja. Semua pelayan baik-baik saja dan saya sendiri tidak pernah melepaskan pikiran untuk mencari jalan guna membahagiakan para Dewa sekalian dan para Dewa itu pun sudah memperlakukan saya dengan sepatutnya.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

Lalu mengapa paduka seperti ini, apakah paduka sedang diserang itu suatu penyakit? yang Sebutkanlah apakah penyakit

menyerang pikiran ataukah penyakit jasmani? Paduka nampak pucat dan tidak berseri. Katakanlah O Brhmaa, ataukah seseorang sudah menyebabkan paduka menderita seperti ini. Apabila dugaanku benar, biar kubunuh mereka semua! Whaspati lalu menjawab : Wahai Indra, sebenarnya, pikiran hambalah yang tidak tenteram. Saya mendengar berita bahwa Mruta, raja Dunia itu akan menyelenggarakan suatu upacara besar-besaran dengan disertai pembagian hadiah-hadiah yang tidak terkira banyaknya kepada para Brhmaa yang bertugas menyelenggarakan upacara itu. Khususnya, tentulah Samwartta yang akan mendapatkan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

kenikmatan

selaku

pendeta

kepala

dalam

upacara itu. Aduh, betapa besar keinginan hamba agar Samwarta tidak melakukan upacara itu. Demikiankah? Baiklah O Brhmaa,

paduka sudah mendapatkan segalanya semenjak menjadi pendeta kami di sini. Paduka sudah memahami semua doa-doa suci, sudah mampu mempengaruhi dan mengendalikan usia dan kematian. Apakah yang dapat dilakukan oleh Samwarta sekarang? Whaspati menjawab :Kebahagiaan bagi seorang musuhan saingan dengan selamanya golongan menyakitkan sura hingga perasaan. Mengapakah para Dewa bermusuhberlangsung turun-temurun dan baru berakhir setelah kehancuran total bagi golongan sura

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

itu? Wahai maharaja Dewat, paduka sekarang melihat hamba seperti terserang penyakit yang tidak bisa disembuhkan adalah karena memikirkan saingan berat hamba mendapat kemakmuran yang mungkin melampaui keadaan diriku sekarang ini. Karena itu O Indra, bantulah hamba, usahakan dan dengan raja jalan apa saja tidak Samwarta Mruta

menyelenggarakan upacara kurban itu. Setelah mendengarkan apa sebenarnya yang menjadi pikiran Whaspati, Indra lalu memerintahkan Agni untuk pergi menghadap maharaja Mruta, katanya : Hai Jtaweda, anda akan kuutus untuk menghadap kepada maharaja Mruta. Katakan bahwa anda adalah utusan Whaspati dan beritahukan kepada raja itu bahwa Whaspati

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

sendiri yang akan menyelenggarakan upacaranya agar baginda raja itu berhasil menjadi mahluk kekal. Agni mencakupkan tangan dan berkata : Segera hamba berangkat turun ke Bumi sebagai utusan Whaspati. Hamba berkewajiban menjunjung titah agar apapun ucapan Indra segera menjadi kenyataan dan lagi hamba ingin menunjukkan bhakti hamba kehadapan Whaspati. Setelah mengucapkan kata-kata itu, Agni melesat pergi. Demikianlah Agni, Dewa Api itu berjalan menderu-deru menerjang pohon-pohon dan hutan belantara, berpusing bagaikan angin topan dengan suara gemuruh menggelegar.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

Melihat Agni datang, Mruta berkata : Hai rupanya Dewa Agni yang datang berkunjung lengkap dengan tanda-tanda kebesarannya. Sediakanlah O Muni tempat duduk baginya, juga air minum, sapi dan air pencuci kaki. Semuanya Agni itu lalu dipersiapkan itu dan

disuguhkan kehadapan Dewa Api, Agni, Dewa menerima penyambutan sebagai dengan : mengucapkan kata-kata berikut

Baiklah saya terima persembahan ini, tetapi sebelumnya baiklah kuberitahukan bahwa saya datang ini sebagai utusan junjungan kami maharaja Indra dan sekedar menyampaikan pesan-pesannya. Setelah mendapatkan penjelasan seperti itu, Mruta lalu bertanya:

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

O Agni, apakah maharaja Dewat di alam Surga itu dalam keadaan berbahagia? Apakah baginda senang kepada kami seperti juga senang kepada para Dewa yang berada di bawah kekuasaannya? Dan apakah Dewa-dewa itu semua taat kepada baginda? Ceriterakanlah itu semua kepada hamba. O maharaja Dunia, akra sangat berbahagia di alam Surga. Demikian juga baginda itu sangat puas terhadap diri paduka di Bumi ini. Dan bahkan, baginda itu berhasrat melimpahkan karunia kepada paduka yang mungkin akan sangat membahagiakan paduka. Baginda akra berkehendak untuk membebaskan paduka dari kebingungan. Dan ketahuilah wahai raja Mruta bahwa semua dewa-dewa tetap taat dan tunduk kepada maharaja junjungan kami Indra yang agung. Namun sekarang, dengarkanlah pesan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 8 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

maharaja kami itu yang ditujukan kehadapan paduka. Sebenarnya, adapun tujuan hamba kemari ini adalah untuk menyampaikan berita gembira yaitu bahwa Whaspati sudah bersedia untuk kurban datang yang menjelang sedang paduka serta selanjutnya akan menyelenggarakan upacara paduka persiapkan. Perkenankanlah Whaspati menyelenggarakan upacara kurban itu dan tentulah paduka akan mendapat peningkatan kehidupan dari mahluk manusia menjadi mahluk Dewat yang kekal. Mruta menjawab : Wahai Agni, ketahuilah bahwa Dwijti Samwarta sudah memutuskan akan membantu hamba menyelenggarakan upacara itu. Hamba menyadari bahwa setelah Whaspati ditugaskan oleh maharaja Indra untuk menjadi pendeta bagi para Dewa, maka tidaklah pantas bagi yang mulia Whaspati turun ke Bumi

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 9 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

dan

menyelenggarakan

upacara

untuk

kepentingan manusia biasa. Agni upacara menjawab kurban lagi, : itu, Apabila mengapa pasti Whaspati paduka akan

memang berkenan untuk menyelenggarakan menolaknya paduka

mendapatkan berkah dari yang mulia maharaja Indra dan mencapai tempat tertinggi di alam Surga, Di puja-puja dan dengan sendirinya pula dapat menguasai alam surga. O Maharaja, apabila Whaspati yang menyelenggarakan upacara itu, dengan mudah paduka dapat lebih memantapkan kedudukan paduka di dunia Manusia ini. Dan bahkan semua alam semesta akan menjadi kekuasaan paduka, semua alam yang telah diciptakan oleh Prajpati di seluruh kerajaan langit di alam semesta raya!

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 10 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

Tiba-tiba menjawab :

Samwarta Hai Agni,

memotong janganlah

dan anda

melanjutkan bujukan-bujukan itu. Anda datang sebagai utusan Whaspati, untuk membujuk raja Mruta seperti itu. Jangan sampai aku yang tua bangka ini kehilangan kesabaran! Kalau anda membujuk lagi, anda bisa kubakar dengan sinar mataku yang tidak mengenal kasihan ini!. Mendengar ancaman Samwarta itu, tubuh Agni menjadi gemetar ketakutan bagaikan daun pohon Awattha. Dengan tidak menunggu lebih lama ia menyembah dan melesat kembali kehadapan para Dewa di Alam Surga. Kemudian Agni bersama-sama Whaspati menghadap kepada akra. Melihat mereka datang, akra lalu mengucapkan kata-kata sebagai berikut: O Jtaweda, sudahkah anda mewakili Whaspati untuk menghadap raja Mruta sesuai dengan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 11 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

petunjuk-petunjukku? Bagaimanakah jawaban raja itu? Apakah raja itu menerima usulku ? Agni langsung menjawab : Usul paduka tidak diterima oleh Mruta dan sudah teguh pendiriannya bahwa Samwarta akan menyelenggarakan upacara kurban itu. Dan baginda itu juga tidak tertarik kepada berkahberkah yang mungkin dicapainya apabila upacara itu diselenggarakan oleh Whaspati seperti kehidupan yang kekal baik di Dunia maupun di alam Surga, dan bahkan menolak kemuliaan alam tertinggi yang sudah diciptakan oleh Sanghyang Prajpati Mendengar laporan Agni sedemikian itu, Indra lalu berkata yang ditujukan kepada Agni : Kembalilah menghadap kepada raja itu dan katakan bahwa apa yang kupesankan itu

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 12 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

sungguh-sungguh dan tidak boleh ditolak. Apabila usulku itu ditolak, aku akan menghancurkan semuanya dengan senjataku, petir dan halilintar! Agni menyembah hamba, seraya tetapi menjawab biarlah :

Ampunkan

raja

Gandharwa yang sekarang berangkat ke sana. Hamba sendiri sungguh tidak berani kembali ke sana karena Samwarta yang akti sudah mengancam hamba dengan ancaman sebagai berikut : Akan kubakar engkau dengan sinar mataku yang dahsyat ini apabila anda berani datang kembali selaku utusan Whaspati kepada raja Mruta! akra menjawab : O Jtaweda, mengapa takut? Bukankah anda sendiri yang semestinya mampu membakar segala-galanya? Tidak ada

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 13 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

lagi mahluk di alam semesta ini yang mampu membakar anda menjadi abu. Seluruh isi dunia takut bersinggungan dengan tubuhmu, hai, sungguh kata-kata penolakanmu itu tidak ada artinya! Agni menyembah dan menghatur sembah : O paduka maharaja akra, paduka sudah berkelana mengelilingi alam semesta, paduka sudah mengetahui segala-galanya. Tentunyalah paduka mengetahui pula mengapa pada jaman dahulu Wtra berhasil merebut kerajaan langit ini dari tangan paduka? Indra menjawab : Aku dapat menundukkan musuh yang manapun juga, bahkan mampu menghancurkan sebuah gunung menjadi sekecil atom, apabila aku menghendakinya. Akan tetapi O Vahni, oleh karena aku tidak sudi menerima

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 14 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

kurban Soma yang disuguhkan oleh musuh dan oleh karena aku tidak menghantam bagianbagian yang lemah dengan senjata petirku yang maha dahsyat ini, maka nampaklah bahwa untuk sementara aku dapat ditundukkan oleh Wtra. Tetapi siapakah dari antara mahluk tak kekal yang dapat hidup tenteram di muka bumi ini dengan menciptakan kepalsuan? Aku telah memusnahkan seluruh bangsa Kalakeya dari atas Bumi, menghancurkan para Dnawa di Angkasa, serta menyingkirkan Prahlda dari alam Surga. Mungkinkah masih ada terdapat orang yang hidup dengan tenteram dengan mengobarkan permusuhan menentang diriku? Agni menghaturkan sembah : O Mahendra, paduka ingatkah kejadian di masa lampau ketika mahri Chyawana melakukan upacara kurban bagi aryati dengan Awin dan dirinya sendiri

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 15 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

saja yang menikmati air Soma? Pada waktu itu paduka sangat murka dan bertindak menghalang-halangi upacara kurban itu. Bahkan paduka sudah menghantam pendeta Chyawana dengan senjata petir yang hebat itu. Tetapi Brhmaa itu O Purandhara, dengan kekuatan yang dihimpun berkat kebhaktiannya memuja, telah mampu menangkap serta menahan tangan paduka dan selanjutnya, dengan pancaran kemarahannya, beliau itu telah menciptakan musuh baru untuk paduka hadapi, yaitu sura yang bernama Mada yang dapat berubah wujud menurut kehendak hatinya. Menyaksikan sura itu paduka menjadi ngeri dan memejamkan mata. sura itu membuka mulutnya lebar-lebar, salah satu rahangnya terbentang sampai di Bumi sedangkan yang lain berada di alam Surga. Sungguh mengerikan gigi-giginya yang tajam ribuan banyaknya membentang lebih dari seratus

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 16 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 9 -----------------------------------------------------------------------------------

yojana, dengan empat taring yang paling kuat mengkilat bagaikan pilar perak membentang sampai dua ratus yojana. Dengan mengkertakkan gigi-giginya itu, sura itu mengejar paduka menghantamkan gada berduri dengan tujuan untuk menghancurkan paduka. Menyaksikan rakasa yang luar biasa itu paduka gemetar ketakutan disaksikan oleh semua orang yang berada di tempat itu. Sungguh mengecewakan! Akhirnya, sambil mencakupkan tangan, paduka memohon perlindungan kepada pendeta besar itu, itulah kemampuan Brhmaa O akra, yang jauh lebih hebat dari pada kemampuan seorang katriya. Tidak ada yang lebih kuat daripada kekuatan Brahman, dan menyadari akan hal itu O akra, hamba tidak berani memulai sengketa dengan Samwarta!

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 17 of 17

You might also like