You are on page 1of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Ketigabelas

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

Selanjutnya Wsudewa Ka berkata : Kebebasan, O putera Bharata, tidak dapat dicapai dengan mengejar benda atau barang yang berada di luar, baik itu berbentuk kerajaan, kekayaan, pangkat-kedudukan atau kehormatan, tetapi kebebasan abadi hanya mungkin dicapai dengan meninggalkan semuanya itu, serta meninggalkan semua yang ada hubungannya dengan kesenangan jasmaniah. Tetapi kekuatan dan kebebasan yang dicapai dengan meninggalkan kesenangan jasmani. Apa bila masih dikuasai oleh nafsu-nafsu dan ditambah dengan keadaan tubuh yang lemah, biarlah itu semua menjadi bagian dari musuh kita. Katakata yang terdiri dari dua huruf adalah Mtyu yang berarti kematian jiwa atau kematian rohani, sedangkan kata-kata yang terdiri dari tiga huruf adalah Saswata Brahman, yang berarti Roh yang

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

kekal. Kesadaran yang menyatakan bahwa benda itu kepunyaan saya, atau keadaan, di mana kita terikat ketat oleh kesenangan lahiriah adalah Mtyu. Kesadaran atau keadaan, di mana hal yang disebutkan tadi tidak ada, itulah Swasta (Saswatam). Dan keduanya ini, yaitu Mtyu dan Saswatam, menempatkan diri di dalam jiwa setiap mahluk. Keduanya itulah yang saling bergolak dan saling memenangkan satu sama lain. Dan, O Bharata, apabila benarlah bahwa mahluk itu tidak bisa dimusnahkan, maka janganlah hendaknya seseorang itu terlalu merasa bersalah apa bila pada saat-saat yang dirasakan perlu, melakukan pembunuhan terhadap mahluk-mahluk, yaitu dengan merusak jasad kasarnya. Apalah artinya dunia ini bagi seseorang yang sempat menguasai seluruh dunia ini beserta seluruh isinya, baik yang bergerak, maupun yang tidak bergerak, apabila hatinya

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

memang terbebas dari cengkeraman kesenangan duniawi itu. Sebaliknya, orang yang meninggalkan dunia ini dengan hidup sebagai pertapa di dalam hutan, memakan hanya akarakar dan apa saja yang dihasilkan oleh hutan itu, akan tetapi sebenarnya hati dan keinginannya masih meraja lela mendambakan kesenangankesenangan duniawi dan bahkan dikuasai oleh keinginannya itu, maka dapatlah dikatakan bahwa ia memelihara Mtyu di dalam mulutnya sendiri. Wahai Bharata, perhatikanlah baik-baik sifat dan tabiat musuh-musuh adinda yang berada di luar dan di dalam diri adinda itu. Pandangan bathin adinda sudah cukup mampu untuk mengawasi gerak-gerik semua musuhmusuh itu. Orang yang mampu memahami sifat kenyataan dunia luar, tentu akan mampu pula mengatasi pengaruh kematian yang sangat ditakuti. Sebenarnyalah bahwa orang tidak dapat

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

membenarkan orang yang sangat mementingkan kesenangan duniawi, meskipun tidak ada satu kegiatanpun yang tidak diawali oleh dorongan keinginan. Ketahuilah bahwa keinginan itu sebenarnya merupakan alat dari pikiran juga, ia, Kma, merupakan sungut-sungutnya pikiran. Orang bijaksana yang mengetahui kenyataan ini, terlebih dahulu akan menekan dorongan keinginannya. Para Yogi yang sudah dapat menghubungkan diri dengan Roh Suci yang mahatinggi tentulah akan mengetahui bahwa Yoga itu merupakan jalan yang sangat tepat guna mencapai kebebasan karena dengan jalan Yoga melalui latihan-latihannya, atau dapatlah kesadarandihimpun tenaga-tenaga

kesadaran, dari satu kehidupan ke kehidupan yang lain. Dan ingatlah bahwa keinginan sejati dari pada Roh itu, bukanlah hal-hal yang mengakibatkan kelemahan ataupun kesaktian,

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

akan

tetapi yang paling terutama adalah

kebebasan dari pengaruh atau ikatan-ikatan keinginan itu. Kekuatan yang paling utama adalah kekuatan yang dapat membebaskan kita dari segala bentuk keinginan itu. Orang yang sudah dapat membebaskan dirinya dari pengaruh keinginan itu, tidak perlu lagi dibebani dengan melakukan upacara kurban dan dana puya, bahkan tidak usah lagi ia mempelajari Wedaweda, tidak perlu melakukan tapa-brata, tidak usah sama sekali melakukan upacara kurban seperti yang digariskan dalam Weda, apalagi yang tujuannya untuk mendapatkan berkah keselamatan, kesenangan dan kebahagiaan duniawi. Ia tidak akan melakukan upacaraupacara, tidak lagi diikat oleh peraturanperaturan keagamaan, ia tidak akan memusatkan pikiran dengan tujuan mendapatkan keuntungankeuntungan kesaktian dan nama besar. Untuk

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

melukiskan kebenaran kenyataan ini, maka orang-orang suci pada jaman dahulu menguncarkan Gatha yang dikenal dengan nama Kmagt ini. Dengarkanlah O Yudhihira, Kmagt ini baik-baik. Kma telah menyatakan bahwa tidak ada mahluk yang kuasa menaklukkan aku tanpa mengetahui terlebih dahulu cara-caranya yang benar. Untuk menundukkan aku, lakukanlah latihan-latihan Yoga dan hilangkan keinginan sedikit demi sedikit. Orang yang ingin mengalahkan aku dengan menguncarkan mantramantra, aku akan menguasai dirinya dengan menyusup ke dalam jiwanya, ia tidak menyadari bahwa setelah mantra-mantra itu demikian meresap, aku sendirilah yang dianggapnya ego subyektif yang menggetarkan dirinya sendiri itu.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

Apabila ia ingin menaklukkan aku dengan menyelenggarakan melakukan dana upacara-upacara puya, maka aku dan akan

menipunya dengan menampakkan diri di dalam pikirannya sebagai mahluk yang paling akti dari antara seluruh mahluk hidup, dengan demikian aku akan tetap disembah dan dipujanya dengan sajen-sajen dan dana puya itu. Apabila aku ingin ditundukkan dengan mempelajari Weda-weda dengan cabangcabangnya yang tercakup di dalam weda, maka aku pun menampakkan diri dengan menjelma di dalam benda-benda tidak bergerak, hingga benda-benda itu didambakan dikira akan dapat memberikan kepuasan kepada dirinya. Orang yang mempergunakan kebenaran sebagai sumber kekuatannya, dan ingin

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 8 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

menundukkan

aku

dengan

mengandalkan

kesabarannya, maka aku akan muncul di dalam pikirannya, dengan demikian dia tidak akan menyadari kehadiranku. Apabila orang berkehendak menundukkan aku dengan menjalankan kegiatan keagamaan, misalnya dengan menjalankan tapa-brata yang keras, maka aku akan muncul menjelma menjadi suatu syarat yang harus dipenuhi dan yang paling keras, dengan demikian ia tidak akan mengenal diriku sendiri dan terus mengejar caracara bertapa yang lebih keras dan yang lebih keras lagi. Seorang terpelajar yang ingin menaklukkan aku, dan bertujuan membebaskan diri, dengan segera akan kutertawakan dihadapan mukanya sendiri. Ketahuilah bahwa aku ini kekal, tidak

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 9 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

memiliki tandingan, tidak ada mahluk di alam semesta yang mampu menghancurkan aku. Aku tidak mungkin, O Raja, dapat dimusnahkan. Kekuatanku hanya dapat disalurkan, dibelokkan, menjadi suatu bentuk kekuatan sejati yang mendukung segala cita-cita dapat tercapai. Aku tidak terbendung! Tidak terkalahkan! Tidak terhancurkan! Demikianlah O Yudhihira, Kma itu. Janganlah adinda menolak kenyataan ini. Adinda pada saat ini memimpin adalah seorang raja yang dapat sebuah kerajaan. Tidak

membebaskan diri dari keinginan dan kehendak. Adinda sedang memikul tanggung jawab dan aspirasi seluruh rakyat di kerajaan ini. Karena itu, bersiap-siaplah sekarang untuk melakukan upacara-upacara yang patut dilakukan. Lakukan upacara kurban kuda dan upacara dana puya

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 10 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 13 -----------------------------------------------------------------------------------

yang pantas dan yang megah. Jangan dibiarkan kesedihan menguasai diri adinda. Buat apa dikenang lagi teman-teman, sanak keluarga yang sudah tewas menunaikan kewajibannya di medan pertempuran? Semua mereka itu sudah tidak ada lagi di dunia ini, dan bagaimana pun juga mereka tidak bisa hidup kembali. Karena itu bangkitlah dan laksanakan upacara-upacara dan berikan hadiah-hadiah agar adinda selaku raja berkuasa dapat mencapai kemashuran dan kesempurnaan di Dunia ini dan selanjutnya kebahagiaan yang sempurna di kemudian hari!

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 11 of 11

You might also like