You are on page 1of 6

ORIENTASI RUNWAY (R/W)

• R/W Selalu berorientasi terhadap arah angin (Prevailing Wind).


• Pesawat sewaktu take off dan landing harus bebas dari komponen
angin yang arahnya tegak lurus arah pesawat seminimal mungkin
(cross wind kecil).
• Head Wind merupakan arah lawan pada saat pesawat mendarat
(landing) dan tinggal landas (take off). Keuntungan Head Wind
adalah, memberikan daya angkat yang besar pada saat take off dan
pada saat landing memberikan breaking effect bagi pesawat
(memperpendek operasi pendaratan).

PENOMORAN R/W

• R/W dengan azimuth : 54 05


57 06

• Dua angka merupakan angka persepuluhan terdekat dengan Utara


magnetis, dipandang dari arah approach ketika pesawat akan
mendarat.

• Nomor ini ditempatkan berlawanan dengan azimuth-nya.

U

333°
40°

B 270° 90° T

220°
153°

180°
S

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 22


Pada azimuth : 153« dan 333«

Penomoran ujung 15 33

ANALISA ANGIN

• Analisa angin adalah dasar bagi perencanaan Lapangan Terbang dan


sebagai pedoman pokok, landasan pada sebuah lapangan terbang
arahnya harus sedemikian hingga searah dengan "Prevailling Wind"
(arah angin dominan).

• Persyaratan ICAO, pesawat landing atau take off pada sebuah


Bandara dengan 95% dari waktu dengan komponen cross wind
tidak melebihi 20 knots. Arah R/W dihitung berdasarkan Data Angin
yang dibuat dalam Diagram WIND ROSE.

• Diagram WIND ROSE menggambarkan :


- Arah angin
- Kecepatan Angin
- Intensitas Angin

• Ketika mengadakan pendaratan dan lepas landas, pesawat dapat


mengadakan manuver sejauh komponen angin samping (Cross Wind)
tidak berlebihan. Maximum Cross Wind yang diizinkan tergantung
bukan saja kepada ukuran pesawat, tetapi juga kepada konfigurasi
sayap dan kondisi perkerasan landasan.

• Pesawat transport dapat membuat manuver pada Cross Wind secepat


30 knots, tetapi tentu sangat sukar melakukannya bila betul-betul Cross
Wind 30 knots, maka harga yang paling rendah dipakai untuk
merancang Lapangan Terbang.

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 23


• Persyaratan FAA untuk Cross Wind untuk semua Lapangan Terbang
kecuali utility, landasan harus mengarah sehingga pesawat dapat
mendarat pada 95% dari waktu dengan komponen Cross Wind tidak
melebihi 13 knots (15 mph), sedangkan untuk Lapangan Terbang
Utility, komponen Cross Wind diperkecil menjadi 10 knots (11,5
mph).

• Persyaratan ICAO, pesawat dapat mendarat atau lepas landas, pada


sebuah Lapangan Terbang pada 95% dari waktu dengan komponen
Cross Wind tidak melebihi :

- 37 Km/jam (20 knots) dengan Aeroplane Reference Field Length


(ARFL) 1.500 M atau lebih, kecuali bila landasan mempunyai daya
pengereman yang jelek yaitu, dari pengalaman berkali-kali
mendapatkan koefisien gesek memanjang tidak cukup baik.

- 24 Km/jam (13 knots) dengan Aeroplane Reference Field Length (A


R F L) antara 1.200 - 1.499 M dan,
- 19 Km/jam (10 knots) dengan Aeroplane Reference Field Length
(ARFL) kurang dari 1.200 M.
(Annex 14 edisi ke VIII Maret 1983)

• Sesudah dipilih komponen Cross Wind Maximum yang diizinkan;


arah landasan yang paling memenuhi syarat bisa ditentukan dengan
mengadakan penghitungan dari karakter angin dari kondisi-kondisi di
bawah ini :
a. Seluruh liputan angin tanpa mengindahkan pengaruh jarak
pandangan atau tingginya awan (Cloud Ceiling).
b. Kondisi angin ketika tinggi awan antara 200 feet dan 1000 feet dan
atau jarak penglihatan antara 1 sampai 3 mil.

• Walaupun 95% dari persyaratan yang dikeluarkan oleh FAA dan ICAO
bisa mengatasi semua kondisi cuara, namun perlu diadakan penelitian
data secara mendetail. Data-data cuaca, angin bisa didapat dari
Badan Meteorologi dan Geofisika. Badan ini mencatat Data Cuaca
yang ada hubungannya dengan Dunia Penerbangan di Stasiun
Pelabuhan Udara.

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 24


Gambar : Wind Rose

Tabel : Data Arah Angin Berdasarkan Wind Rose

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 25


Gambar : Wind Rose Menghasilkan Operasi Simultan Dua Arah Landasan

“Luangkanlah sebagian waktu


Anda untuk menulis dan berbagi
ilmu demi kemajuan pendidikan di
Indonesia! Bersama kita bisa
menjadi bangsa yang kuat dan
cerdas. Mengalahkan Malaysia,
Singapura, Jepang, Cina, Korea…
Bahkan Amerika Serikat
sekalipun.”

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 26


Tabel : Arah Angin dengan Ceiling antara 200 – 1000 FT

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 27

You might also like