You are on page 1of 2

RANGKAIAN BUNGA KHAS SURABAYA

SRI GENGGEM

Seni tradisional merupakan jati diri bangsa, oleh karena itu harus dilestarikan dan
dikembangkan sesuai kondisi saat ini untuk bisa dinikmati tanpa meninggalkan unsur tradisi.
Rangkaian bunga khas Surabaya ini diciptakan dari salah satu unsur pengantin khas
Surabaya, yaitu: “Pengantin Pegon”.
Seklumit tentang pengantin Pegon, untuk dimengerti akan makna yang terlihat dari
rangkaian bunga “Sri Genggem” rangkaian khas Surabaya. Pengantin Pegon tercipta dengan
pengaruh budaya Belanda, Cina, Arab, dan Jawa yang banyak berada di Surabaya, baik
busana, risan wajah, maupun tata upacara pengantin itu sendiri. Pada saat upcara mengiring,
pengantin pria menuju ke rumah pengantin putri dengan membawa banyak bawaan, antara
lain :
1. Bunga Manggar adalah guntingan kertas minyak yang berwarna warni dan
dililitkan pada sapu lidi.
2. Tempat perhiasan yang dalam bahasa Jawa disebut “Cepuk” yang namanya adalah
“Sri Genggem”.
Dari kedua unsur tersebut, terciptalah rangkaian bunga khas Surabaya “Sri Genggem” dengan
materi-materi yang digunakan antara lain adalah :
1. Bunga Sedap Malam warna warni sebagai ganti bunga manggar. Selain itu, bunga
Sedap Malam merupakan mascot flora Jawa Timur yang dibuat warna warni yang
menunjukan keberagaman etnis yang tinggal di Surabaya, kemudian dikelilingi
dengan bunga mawar yang merupakan ikatan sebagai tanda atau lambang
kebersamaan dan persatuan masyarakat Surabaya.
2. Kawat yang ditutup roncen melati sebagai Suro dan Boyo (Lambang kota
Surabaya).
3. Bunga mawar dan bunga Leli merupakan suatu keharusan yang dibawa oleh
pengantin putri.
4. Bunga-bunga yang lain sebagai pelengkap keindahan rangkaian ini sekaligus
diartikan sebagai perhiasan isi dari”Cepuk Sri Genggem”.
5. Rangkaian ini dialasi dengan daun antara lain : Daun Keben sebagai lambang
perdamaian dan alas daun lima macam sebagai lambang dasar Negara kita
“Pancasila”.
6. Unsur tradisi ditambah daun sirih, pandan, jambe, dan janur.
Materi rangkaian bunga khas Surabaya “Sri Genggem” ini dapat diganti sesuai situasi dan
kondisi, hanya bunga mawar dan bunga leli yang harus tetap ada.

Kesimpulan
Secara keseluruhan bentuk rangkaian bunga ini merupakan ciri khas Surabaya, dengan
lambang Tugu Pahlawan, Suro, dan Boyo yang kokoh dan kuat dalam melambangkan
masyarakat kota Surabaya yang tegas dan lugas namun memiliki kelembutan dan cinta
damai.

1 Februari 2005
Oleh : DPD IPBI Jawa Timur
Jl. Penjaringan Asri 15 PS 1C/33
Surabaya 60297-East Java-Indonesia.
Phone : +62 31 8794618

You might also like