Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Hemangioma tumor pembuluh darah paling
banyak ditemukan pada anak Galen (Yunani) faktor emosi ibu saat mengandung Virchow angioma : kelainan vaskuler Hemangioma : tumor jinak yang berasal dari hiperplasi dan proliferasi pembuluh darah Hemangioma : pertumbuhan yang cepat dan involusi yang lambat
Pendahuluan
Hemangioma life threatening, pada organ vital
dan airway Mulliken, Glowaki (1982) membagi kelainan vaskuler : hemangioma dan malformasi vaskuler The International Society for the Study of Vascular Anomalies(1996) Classification of Vascular Anomalies
Vascular Tumors Hemangiomas Kaposiform hemangioendothelioma (KHE) Tufted angioma (TA) Slow-Flow Vascular Fast-Flow Vascluar Combined Vasclar Malfomations Malformations Malfomations Capillary malformations (CM) Venous malformations (VM) Lymphatic malformations (LM) Arteriovenous fistulas (AVF) Arterivenous malformation (AVM) Klippel Trenaunay syndrome Parkes Weber syndrome, a capillary AVM
Pendahuluan
Hemangioma ditemukan pada 1,1 2,6%
neonatus aterm Frekuensi pada tahun pertama 10 -12 % Insidensi pada bayi perempuan, prematur dan berat badan rendah lebih tinggi
PATOGENESIS
Penelitian imunohistokimia : hemangioma
berasal dari pembuluh darah Dipengaruhi oleh :Cluster of Differentiation-31 (CD 31), faktor von Willebrand, Vascular Endothelial Growth Factor (VGEF), proliferating nuclear antigen dan urokinase Terjadi ketidakseimbangan faktor angiogenik dan antiangiogenik
PATOGENESIS
Marker spesifik GLUT-1 (protein pada
pembuluh darah) Terdiri dari 2 fase : - Proliferasi (usia 6 8 bulan) tampak proses angiogenesis, ditandai dengan konsentrasi tinggi cytokines basic fibroblast growth factor dan VEGF. - Involusi (usia 1-7 tahun) berkurangnya angiogenesis dan apoptosis sel endotel
KLINIS
Fase proliferasi
Pada letak superfisial : tampak kemerahan, menonjol (strawberry/ capillary hemangioma) Pada letak subkutis :tampak kebiruan, menonjol (cavernous hemangioma) Fase involusi Tumor terlihat pucat, keunguan, lebih lunak
KOMPLIKASI
Mendiratta, Vibhu, et al. Infantile hemangioma: An update. Indian Journal Dermatol Venereol Leprol. September October 2010.
KOMPLIKASI
DIAGNOSIS
Klinis
Ultrasonografi Doppler
CT-Scan MRI Arteriografi
TERAPI
Tidak membutuhkan terapi khusus
tua Penanganan khusus pada organ vital dan life threatening Menghindari komplikasi Faktor ukuran, lokasi, jumlah, cepat pertumbuhan mempengaruhi pilihan terapi
TERAPI
Mendiratta, Vibhu, et al. Infantile hemangioma: An update. Indian Journal Dermatol Venereol Leprol. September October 2010.
TERAPI FARMAKOLOGI
Terapi farmakologi menghambat angiogenesis Kortikosteroid (first line) Interferon alpha Cyclophospamide Vincristine Propranolol
Kortikosteroid
Mekanisme kerja : menyebabkan ekspresi dari
gen mempengaruhi mitokondria sitokrom meningkatkan vasokonstriksi + menghambat proses angiogenesis Predisone 2 3 mg/kgBB/hari, respons kesembuhan 75 94% Triamsinolone acetate 10 mg/dL injeksi intra lesi Bila respons telah tercapai diperlukan tapering untuk penghentian obat 2 -4 minggu penurunan dosis awal
Kortikosteroid
Efek Samping Sistemik
Gangguan gastrointestinal, Cushingoid, hipertensi, penurunan tingkat pertumbuhan dan bertambahnya berat badan.
Efek Samping Lokal
Atrofi kulit, depigmentasi, nekrosis alis mata, syok anafilaktik, emboli, dan perdarahan retrobulbar
Interferon Alpha
Kontroversial
setiap hari selama 3,5 10 bulan 81,25% mengalami regresi ukuran hemangioma dalam waktu 2 bulan pasca terapi
Kaselas, et al. Intralesional administration of interferon A for the management of severe haemangiomas. Journal of Pediatric Surgery. 2007
Vincristine
Mekanisme kerja : inhibitor mitosis pada tubulus
endotel pembuluh darah, pada fase proliferative. Bersifat iritatif pada pembuluh darah Dosis : 0,05 mg/kgbb (< 10 kg), 1,5 mg/m2 luas permukaan tubuh (>10 kg) Efek samping : gangguan saluran cerna, konstipasi, dan neuropati perifer Terapi pilihan utama pada hemangioma life threatening
Glade, RS et al. Management of complicated hemangiomas with vincristine: Quantitative response to therapy using MRI. Internation Journal of Pediatric Otorhinolaryngology. 2010
Cyclophospamide
Cara kerja : menghambat angiogenesis
vena Efek samping : supresi sumsum tulang, dan peningkatan enzim hati, bakteriemia Dilaporkan keberhasilan penanganan 92% setelah pembererian cyclophospamide.
Propranolol
Terapi rutin penyakit jantung, hipertensi, kelainan
neurologis dan endokirin Antagonis non selektif reseptor beta Cara kerja : menghambat apoptosis dengan mengantagonis reseptor GLUT-1 menghambat pertumbuhan hemangioma, menurunkan flow arterial Dosis optimal untuk hemangioma : 2 mg/kgBB/hari dibagi menjadi 3 dosis Pemantauan yang ketat terhadap vital sign, kadar gula darah
Propranolol
Efek samping : letargi, kesulitan bernafas,
berkurangnya waktu pengisian kapiler, dan penurunan selera makan Bila hemangioma telah mengecil tapering dosis
Propranolol
Marcis et al. A Randomized Controlled Trial of Propranolol for Infantile Heamngioma. Pediatrics. 2011
TERIMA KASIH