Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Bambang Subiyantoro * , M Noerjanto** LAB / UPF Penyakit Saraf FK UNDIP / RSDK Semarang
PENDAHULUAN
TRAUMA KEPALA FUNGSI OTAK TERGANGGU
KEMATIAN / KECACATAN
b. Perdarahan Intradural:
1. Perdarahan Subdural 2. Perdarahan Intraserebral
PERDARAHAN EKTRADURAL/EPIDURAL Kejadian 2% dari seluruh trauma & 5- 15 % dari trauma kepala yang fatal. Disebabkan :- Robeknya a.meningea media - Robeknya v. sinus dura
PERDARAHAN SUBDURAL
Kejadian 13 % kasus perdarahan subdural murni
Disebabkan : putusnya bridging veins akibat laserasi otak, dibagi :
Akut
Kronis
PERDARAHAN INTRASEREBRAL
Kejadian 16% dari seluruh trauma Disebabkan : Laserasi serebri akibat gerak
akselerasi / deselerasi.
Hipoksia - hipoksemia
Iskemia Hipoksia
TAHAPAN BIOKIMIA
Trauma Iskemia Depolarisasi sel E Asidosis Pelepasan glutamat
Kerusakan homeostasis Ca++
Pelepasan Fe++
Kerusakan sel
Konsumsi O2 Pireksia
Asidosis
Hiperglikemia Hiperkarbia
Derajat
2.Ringan : 14 atau 15 Dengan amnesia, hilang kesadaran singkat ( < 5 menit ), atau gangguan ingatan atau memori 3.Moderat : 9 - 13 Atau kehilangan kesadaran >5menit, atau defisit neurologis fokal
4.Berat :5-8
5.Kritis
:3-4
TATA LAKSANA
Tujuan :
- Mempertahankan fisiologis tubuh yang optimal.
TPO > 80 mmHg out come lebih baik & mortalitas lebih rendah dibanding TPO < 80 mmHg.
Menguntungkan (%) Tidak (%) Mortalitas (%)
Rosner
Marion TCDB
59
51 37
41
49 63
29
20 40
TIK = 5 - 10 mmHg.
TPO = 70 - 95 mmHg.
MANAJEMEN AWAL
1. Penanganan sebelum ke RS dan di IRD
2. Evaluasi Neurologis.
- GCS ( derajad kesadaran ) - Pemeriksaan neurologis - Pemeriksaan penunjang : CT- Scan
2. Terapi primer : - Drainage LCS ventrikuler. - Sedasi ( narkotik, benzodiazepin ). - Blokade neuromuskuler. 3. Terapi sekunder : - Pemberian bolus manitol. - Peningkatan tekanan perfusi otak. 4. Terapi tersier: - Supresi metabolik dengan barbiturat atau propofol
PENANGANAN KOMPLIKASI
1. Kejang :
- Fenitoin 18 - 20 mg/kg kecepatan 50 mg/mnt. - Phenobarbital 5 - 10 mg/kg maks. 20 mg/kg. - Benzodiazepin (Diazepam 0,3 - 0,5 mg/kg atau Lorazepam 0,05 - 0,1 mg/kg)
2. Infeksi :
- Antibiotik atas dasar indikasi klinis adanya infeksi.
3. Gangguan elektrolit & cairan : - SIADH: Tx.: Sedikit restriksi cairan (1 L/hari) Na < 120 mmol/L koreksi Na hipertonik - Diabetes Insipidus : Tx. Desmopresin Asetat
PROGNOSIS
Tergantung :
Derajat kesadaran & usia pasien. Lesi massa intrakranial atau luka multipel TIK tidak terkontrol out come jelek. Adanya perdarahan subarakhnoid out come
jelek.
RINGKASAN
Penanganan terpenting :