You are on page 1of 1

Gerakan Mata dengan Efek yang Dahsyat EMDR dikembangkan Francine Shapiro berdasarkan pengalaman tersebut.

Pada awalnya diperkirakan hilangnya gangguan disebabkan oleh proses desensitisasi yang berlangsung ketika gerakan mata dilakukan. Pada tinjauan ulang terakhirnya, Shapiro mengemukakan model Adaptive Information Processing sebagai mekanisme yang mendasari terapi EMDR. Kalau boleh menamai ulang, ia akan menamai terapi ini sebagai terapi pemrosesan ulang (Reprocessing Therapy), namun tidak diubah nama karena sudah telanjur dikenal dengan nama EMDR. Penelitian efektivitas terapi EMDR dalam dekade terakhir banyak melibatkan pemantauan aktivitas otak sebelum dan sesudah terapi. Terapi EMDR pada awalnya dilakukan untuk penyintas peristiwa pemboman di Oklahoma, lalu untuk para veteran perang Vietnam dan berbagai bencana alam di Amerika. Terapi ini kemudian menyebar ke Eropa (Jerman, Inggris, Belanda, Swis, Perancis, Bosnia, Spanyol dll), Australia, Afirka dan Asia. Terapi EMDR dalam perkembangannya tidak hanya terbukti efektif mengatasi berbagai gangguan yang terkait-trauma-psikologis: PTSD (gangguan stress pasca trauma), fobia atau pun somatisasi, namun juga membutuhkan waktu relatif lebih singkat daripada terapi lain. Gerakan mata merupakan salah satu metode untuk menggerakkan kembali roda pemrosesan informasi yang terhenti ketika kejadian traumatik memacetkan jalannya sistem pemrosesan informasi alamiah yang dimiliki individu. Gerakan sederhana tetapi memiliki dampak yang luar biasa.

You might also like