You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respons yang ada harus bersifat kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan langkahlangkah konkret dalam pelaksanaannya. Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan. Hal ini bekaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia. Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional (Nursalam, 2007). Menurut Gilles (1986) diterjemahkan oleh Dika Sukmana dan Rika Widya Sukmana (1996), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan pekaryaan melalui orang lain, sedangkan managemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasian, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.

B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami prinsip

manajemen keperawatan dan model pemberian asuhan keperawatan profesional yang sesuai dengan prinsip MAKP yang dijalankan.

2. Tujuan Khusus Setelah melaksanakan praktik profesi manajemen keperawatan, mahasiswa mampu : a. Menganalisis lingkungan suatu ruang perawatan dan menghitung kebutuhan tenaga keperawatan disuatu ruangan perawatan. b. Melaksanakan peran sesuai dengan model MAKP yang telah ditentukan. c. Melakukan supervise keperawatan. d. Melakukan ronde keperawatan. e. Melakukan timbang terima keperawatan f. Melakukan Discharge Planning. g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan model problem, intervensi, dan evaluasi. h. Melakukan penerapan sentralisasi obat i. Menganalisis tingkat keberhasilan post pelaksanaan MAKP yang diterapkan.

C. MANFAAT 1. Bagi Mahasiswa a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga
dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.

b. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MAKP


yang diaplikasikan di ruang anak.

c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekuarangan penerapan


model MAKP di ruang anak.

d. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan


menyusun rencana strategi.

e. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model


asuhan keperawatan profesional ruang anak.

2. Bagi Perawat Ruangan a. Melalui praktek profesi manajemen keperawatan dapat diketahui masalah-masalah yang ada di ruang anak yang berkaitan dengan pelaksanaan MAKP. b. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal. c. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga. d. Tumbuh dan terbinanya akuntanbilitas dan disiplin diri perawat.

3. Bagi Pasien dan Keluarga a. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan. b. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi.

4. Bagi institusi dan pendidikan a. Sebagai bahan masukan dan gambaran tentang pengelolaan ruangan

dengan pelaksanaan model MAKP : Tim.

BAB II GAMBARAN UMUM, HASIL PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DIRUANGAN

A. GAMBARAN UMUM RUANGAN Ruang IRNA Anak merupakan ruang rawat inap yang diperuntukkan khusus bagi pasien anak dengan rentang usia sampai 14 tahun. Ruangan IRNA Anak memiliki 1 Ruangan Nurse Station, 1 ruangan Kepala Ruangan, 2 ruangan perawatan kelas satu masingmasing memiliki 2 tempat tidur, 1 ruangan kelas dua yang sedang dalam proses perbaikan memiliki 2 tempat tidur, 1 ruangan perawatan intensif memiliki 3 tempat tidur, 2 ruangan kelas tiga masing-masing memiliki 5 tempat tidur, 1 ruangan isolasi dengan 1 tempat tidur, 2 gudang, 1 ruangan tindakan, 1 kamar jaga perawat dan 1 dapur.

B. VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO 1. Visi dan Misi Keperawatan VISI : MISI : a. Memperhatikan dan meniningkatkan mutu pelayanan kesehatan sesuai standar asuhan keperawatan. b. Menyelanggarakan asuhan keperawatan (Askep) yang professional sesuai dengan kode etik keperawatan. c. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan yang berorientasi dan berfokus pada kepuasan pelanggan meliputi : bio, psiko-sosial dan spiritual yang ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.

d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga keperawatan melalui pendidikan dan latihan keperawatan yang

berkesinambungan

2. Tujuan Keperawatan Ruang Perawatan Anak


a. Memberikan pelayanan perawatan dan melaksanakan pengkajian terutama bio, psiko, sosio, spiritual pada anak sesuai dengan tumbuh kembang. b. Memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua atau keluarga pada proses tindakan perawatan dan memberikan keempatan untuk bermain pada anak. c. Memberikan informasi yang jelas kepada keluarga/orang tua tentang peraturan dan tata tertib Rumah Sakit serta menjelaskan setiap proses dan tindakan keperawatan yang akan dilakukan. d. Memberikan observasi ketat terhadap pasien sesuai kondisi dan kegawatannya. e. Menurunkan jumlah hari rawat.

C. STRUKTUR ORGANISASI Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau adalah unsur pendukung tugas Kepala Daerah dibidang pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh seorang Direktur dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah (Peraturan Bupati No 27 Tahun 2008 tanggal 12 Februari 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sanggau) dengan susunan sebagai berikut:

1. Direktur RSUD

2. Bagian Tata Usaha : membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yang terdiri dari: a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Kepegawaian c. Sub Bagian Hukum dan Informasi

3. Bidang Pelayanan: membawahi 2 (dua) Seksi yang terdiri dari: a. Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik b. Seksi Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan

4. Bidang Keuangan: Membawahi 2 (dua) Seksi yang terdiri dari: a. Seksi Perbendaharaan dan Mobilitas Dana b. Seksi Penyusun Anggaran, Verifikasi dan Akuntansi

5. Bidang Bina Program, membawahi 2 (dua) Seksi yang terdiri dari: a. Seksi Perencanaan Program, dan Pengembangan b. Seksi Rekam Medik dan Pelaporan

6. Kelompok Jabatan Fungsional, yang terdiri dari: a. Komite Keperawatan b. Komite Medik c. Instalasi

D. GAMBARAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


Jumlah tenaga keperawatan tingkat pendidikan di Ruang Anak RSUD Sanggau adalah sebagai berikut :

E. JENIS PELAYANAN Sampai dengan akhir Tahun 2012 RSUD Sanggau terus berbenah melanjutkan pembangunan yang belum terealisir diantaranya penambahan

peralatan kedokteran dan alat kesehatan. Fasilitas gedung yang ada dirasakan masih kurang kalau kita kaitkan dengan standar yang dipersyaratkan. Adapun gedung yang ada terdiri dari:

1. Ruang Administrasi dan Perkantoran 2. Ruang Instalasi Gawat Darurat 3. Ruang Poli yang terdiri dari : a. Poliklinik Penyakit Dalam b. Poliklinik Kebidanan c. Poliklinik Bedah d. Poliklinik Anak e. Poliklinik Fisioterapi f. Poliklinik Gigi g. Poliklinik Elektromedik 4. Instalasi Farmasi 5. Ruang Instalasi Laboratorium Klinik 6. Ruang Instalasi Radiologi 7. Ruang Instalasi Rawat Inap, terdiri dari: a. Instlasi Rawat Inap Penyakit Dalam b. Instalasi Rawat Inap Bedah c. Irna Rawat Inap Anak d. Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan e. Instalasi Rawat Inap Kelas VIP f. Instalasi Rawat Inap PERINATOLOGI g. Instalasi Hemodialisa 8. Instalasi Gizi dan Dapur 9. Instalasi ICU 10. Instalasi OK Central 11. Instalasi Pemulasaran Jenazah 12. Instalasi Oksigen Central 13. Instalasi Workshop dan perbengkelan

14. Laundry 15. Mushola 16. Transportasi dan Komunikasi Keberadaan sarana transportasi umum yang menuju RSUD sangat mudah diakses mengingat lokasinya dipinggir jalan Raya Negara Pontianak Sintang serta lokasi yang tidak jauh dari Sungai Kapuas jika ada pasien yang berasal dari jalur sungai. Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau saat ini memiliki 3 mobil Ambulance dan serta 2 mobil Jenazah, yang masih berfungsi dengan baik. Sarana kendaraan lainnya adalah kendaraan operasional untuk dokter umum maupun spesialis sebanyak 6 buah, yang terdiri dari 5 buah kendaraan operasional dokter spesialis dan 1 buah lagi kendaraan Direktur RSUD, serta jaringan internet dan telepon.

Di samping fasilitas di atas RSUD Kabupaten Sanggau telah memiliki beberapa fasilitas akan tetapi belum sesuai dengan ketentuan dan kedepannya perlu pembenahan, yaitu: 1. Bak penampungan air bersih yang volumenya masih belum dapat memenuhi kebutuhan bagi pasien yang dirawat serta warga rumah sakit lainnya. 2. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tidak berfungsi. 3. Incinerator sampah yang kurang optimal pemanfaatannya. 4. Ruang parkir kendaraan roda dua dan empat yang sangat tidak memadai. 5. Ruang terbuka hijau dan halaman yang masih kecil dan kurang perawatannya. 6. Selasar penghubung antar instalasi dengan ruangan lain dan dapur masih kurang volumenya.

You might also like