You are on page 1of 2

TUGAS KONSERVASI GIGI

Diana Aprillia (04111004006)

EFEK SAMPING BLEACHING DAN PROSEDUR PENANGANANNYA


1. Nyeri setelah prosedur (pulpalgia).

Gejala nyeri yang terus-menerus, dapat terjadi selama atau setelah prosedur dan menetap selama 24-48 jam. Intensitas pulpalgia berkaitan dengan durasi dan temperatur prosedur. Jika sensitif terhadap rasa dingin berlanjut, gunakanlah fluor topikal (yang dioles) dan pasta gigi pengurang sensitif.

2.

Kerusakan pulpa (kerusakan ruang saraf dan pembuluh darah pada gigi).

Walaupun beberapa peneliti tidak menemukan efek yang signifikan pada pulpa, prosedur pemutihan harus dilakukan hati-hati. Sebaiknya tindakan pemutihan tidak dilakukan pada rongga mulut yang memiliki gigi berlubang, dentin yang terbuka atau yang sudah dekat tanduk pulpa. Oleh karena itu, semua tambalan yang tidak baik harus diganti dulu dan gigi dengan tambalan yang besar merupakan kontraindikasi untuk tindakan pemutihan gigi.

3.

Kerusakan jaringan keras gigi.

Hidrogen peroksida dapat menyebabkan kerusakan morfologi dan struktur pada email, dentin, dan sementum menyebabkan jaringan keras gigi menjadi lebih mudah rusak dan dapat menyebabkan lubang gigi baru.

4.

Kerusakan mukosa.

Dapat terjadi ketika bahan pemutih berkontak dengan jaringan pada rongga mulut. Dapat timbul ulserasi dan sloughing karena adanya gelembung oksigen di jaringan. Umumnya jaringan akan terlihat berwarna putih tapi tidak akan meninggalkan jaringan parut. Pencegahannya adalah mengaplikasikan krim pelindung atau katalase, dan bila terjadi kerusakan mukosa, bilas dengan air yang banyak sehingga warna putihnya mereda.

Dokter Gigi biasanya melakukan tindakan pencegahan terjadinya efek samping paska tindakan pemutihan gigi. Misalnya pengaplikasian krim pelindung gusi selama prosedur pemutihan gigi, penggunaan bahan pemutih gigi dengan kandungan yang aman, dan menggunakan karet pelindung gigi dan gusi. Sedangkan pencegahan terjadinya kerusakan email setelah tindakan pemutihan gigi, antara lain menggunakan bahan pemutih gigi dengan kandungan yang aman, serta mengaplikasikan fluor untuk mengembalikan mineral-mineral gigi yang hilang.

Tidak semua pasien bisa langsung dilakukan tindakan pemutihan gigi. Pasienpasien yang memiliki gigi berlubang dangkal, gigi berlubang dalam yang hampir mengenai ruang saraf dan pembuluh darah, gigi hipersensitif, dan terdapat tambalan yang buruk dan rusak, harus dilakukan perbaikan dan perawatan terlebih dahulu sampai kondisi giginya membaik.

Frekuensi melakukan tindakan pemutihan gigi di Klinik Dokter Gigi tidak boleh terlalu sering dan dalam jangka waktu yang berdekatan. Sebaiknya anda boleh melakukan pemutihan gigi kembali, setelah warna gigi anda berubah kembali seperti warna semula. Rata-rata waktu bertahannya warna gigi setelah tindakan pemutihan adalah 1 tahun, tergantung kebiasaan makan, minum dan merokok setiap pasien.

You might also like