You are on page 1of 7

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, kekuatan,

dan niat baik kepada kami sehingga makalah ini dapat kami buat dengan semaksimal mungkin. Makalah ini disusun khususnya untuk mahasiswa agar dapat lebih mengenal Tentang perkembangan Organisasi, selain itu juga dapat digunakan oleh pembaca lainnya secara umum. Secara umum, makalah ini sedikit membahas tentang beberapa perkembangan organisasi yang berisikan sistem tentang arti perkembangan organisasi,karakteristik organisasi,sejarahnya,serta tentang organisasi masa depan,Setelah pembaca membaca makalah kami, kami berharap para pembaca dapat mengerti dan lebih memahami tentang makalah ini. Harapan kami sebagai penulis makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Walaupun di dalam makalah ini masih ada beberapa kekurangan yang masih perlu diperbaiki.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar tradisional merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena pasar memiliki banyak fungsi. Pasar tradisional juga menjadi salah satu pembangkit dari kemajuan ekonomi suatu wilayah dan dapat dijadikan sebagai indikator paling nyata dari

kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Pemerintah harus tanggap terhadap keberadaan pasar tradisional sebagai salah satu sarana publik yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Perkembangan jaman dan perubahan dipromosikan oleh gaya hidup yang

berbagai media telah membuat eksistensi pasar tradisional

menngalami perubahan. Namun demikian, pasar tradisional ternyata masih mampu untuk bertahan dan bersaing walaupun adanya peningkatan pertumbuhan pasar modern dalam berbagai bentuknya. Keunggulan pasar tradisional mungkin juga didapat dari lokasi. Masyarakat akan lebih suka berbelanja ke pasar- pasar yang lokasinya lebih dekat, akan tetapi pusat-pusat perbelanjaan modern terus berkembang memburu lokasi- lokasi potensial. Dengan semakin marak dan tersebarnya lokasi pusat perbelanjaan modern maka keunggulan lokasi juga akan semakin hilang. Kedekatan lokasi kini tidak lagi dapat dijadikan sumber keunggulan yang berkelanjutan. Padahal lokasi merupakan suatu faktor penting

dalam kemajuan suatu pasar tradisional. Karena sebagian besar masyarakat kita membutuhkan pasar yang kita sebut dengan pasar tradisional itu. Bukankah sebagian besar rakyat kita hidup di pasar tradisional.ini menunjukkan betapa masih sangat

dibutuhkannya pasar tradisional bagi sebagian besar masyarakat di Inonesia. Kebutuhan terhadap pasar tradisional bukan hanya bagi petani dan pedagangnya, namun tentunya bagi pembeli atau sebagian besar konsumen disuatu wilayah. Selain itu pasar tradisional memilki peran dalam hal memberikan tambahan pendapatan bagi suatu daerah. Pasar tradisional juga merupakan tempat bekerja dari sebagian masyarakat

Indonesia Namun, banyak pasar tradisional yang mulai kehilangan dan ada pula yang gulung tikar hal ini disebabkan kurang tanggapnya pemerintah terhadap keberadaan pasar tradisional. Banyak pasar tradisional yang kurang dan ada pula yang tidak sama sekali di urus atau ditanggapi oleh pemerintah kota. Perubahan Selain itu mulai banyaknya pertumbuhan hypermarket dan pusat perbelanjaan modern. Hypermarket ini tumbuh di 1

lokasi yang mendekati pasar pasar tradisional. kondisi pasar tradisional yang sangat memprihatinkan seperti becek, bau, banyak sampah yang dibuang sembarangan juga menjadi kelemahan bagi pasar tradisional. Sehingga sebagian masyarakat kita memilih untuk berbelanja di hypermarket yang cenderung lebih baik dari segi pelayanan dan fasilitas (tempointeraktif.com, ) Hal lain yang menjadi penghambat dalam berkembangnya pasar tradisional adalah adanya Peraturan pemerintah lewat Peraturan Pemerintah Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Di peraturan pemerintah ini Terdapat dua persoalan yang mendasar dalam yang pertama adalah masalah zonasi. Di dalam

kebijakan hukum tersebut. Persoalan

peraturan ini pemerintah tidak mengatur tentang zona mana saja yang boleh dibangun untuk hypermarket sehingga banyak hypermarket yang membangun semaunya dengan mendirikan bangunannya didekat pasar Hypermarket yang membangun tradisional seperti di daerah Rungkut ada bangunannya dekat dengan pasar

tradisional(waspada.com, 14/08/09). Permasalahan yang kedua adalah pemerintah daerah semakin banyak menarik retribusi kepada para pedagang pasar tradisional. Sehingga hal ini membuat para pedagng malas untuk berdagang kembali di pasar tradisional. Hal hal tersebut lah yang membuat banyak kritikan. Hal ini membuat pasar tradisional bisa berkurang dan lama kelamaan menghilang. Karena pendapatan daerah lebih besar melalui penarikan retribusi hypermarket ketimbang dengan retribusi dari para pedagang di pasar tradisional. Pada 19992004, terjadi peningkatan pangsa pasar supermarket terhadap total pangsa pasar industri makanan yang cukup tajam dari 11% menjadi 30%. Penjualan supermarket pun tumbuh rata-rata 15% per tahun, sedangkan penjualan pedagang tradisional turun 2% per tahunnya (Natawidjadja 2006). Ditengah persaingan pasar tradisional dengan pasar modern dan hypermarket,

seharusnya pasar tradisional mampu bersaing den dapat lebih unggul, hal ini terjadi karena adanya komunikasi jual beli pasar penuh. Dengan kuantitas yang lebih besar maka pasar tradisional mampu memberikan pelayanan terhadap masyrakat. Namun pada kondisi eksisting, masyarakat memilih pasar modern.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Tradisional Pasar tradisional adalah pasar umum yang menjual barang-barang kebutuhan seharihari. Tegasnya, pasar tradisional berarti pasar yang menjual barang kebutuhan sehari-hari, dan secara resmi diakui oleh pemerintah. Menurut pengertiannya, pasar merupakan suatu tempat bagi manusia dalam mencari keperluan sehari-harinya (Trisnawati, 1988). Sedangkan menurut Belshaw (dalam Suprapto, 1988) Pasar adalah tempat yang mempunyai unsur-unsur social, ekonomis, kebudayaan, politis dan lain-lain, tempat pembeli dan penjual (atau penukar tipe lain) saling bertemu untuk mengadakan tukar-menukar. Jika dilihat dari mutu pelayanannya, kegiatan perdagangan dapat dibedakan tempat perbelanjaan tradisional terdiri dari pasar tradisional, toko-toko, warung, dan lain-lainnya. Pada studi ini yang dibahas adalah pasar tradisional saja. Pasar Tradisional dapat diklasifikasikan berdasarkan : a. Jenis Pasar Pembagian jenis pasar adalah berdasarkan jenis barang yang diperjualbelikan sehingga dengan pertimbangan itu ditentukan jenis pasar umum, pasar mambo dan pasar khusus. 1. Pasar umum adalah pasar yang menjual barang-barang kebutuhan penduduk baik primer, sekunder, tersier serta barang-barang khusus, dan jasa-jasa lainnya. Biasanya ruang lingkup pelayanannya selain untuk konsumen kota juga dapat melayani penduduk di sekitar kota bersangkutan (regional). 2. Pasar mambo adalah pasar sore atau pasar malam yang biasanya menjual makanan dan minuman. 3. Pasar khusus ditentukan dari spesialisasi jenis barang yang diperdagangkan seperti pasar khusus yang menjual bunga, onderdil dan lain-lain. b. Status Pasar Status pasar ini memberikan pengertian adanya pasar resmi dan pasar tidak resmi/liar. Pasar resmi adalah pasar dan tempat berjualan umum yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yang terdapat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk mengadakan penawaran dan permintaan terhadap barang dan jasa. Dikarenakan lokasinya ditetapkan oleh pemerintah daerah maka lokasi bangunan pasar telah memenuhi persyaratan perencanaan kota maupun 3

teknis bangunan. Namun untuk pasar tidak resmi/liar adalah yang mempunyai pengertian fungsi yang sama hanya statusnya yang berbeda atau ilegal.

c. Tingkatan Pasar Pengertian tingkatan pasar dapat dibedakan atas pasar induk dan pasar bawahan. Pengertian pasar induk adalah suatu tempat sebagai pemusatan pedagang- pedagang besar atau grosir yang mempunyai peranan aktif dalam pemasaran barang- barang yang sesuai dengan jenis komoditi, dengan jalan mengatur suplai, pembentukan harga sesuai dengan permmintaan. Satu pasar induk akan membawahi/terdiri atas beberapa pasar bawahan. Dalam Perda yang sama, letak ruang dagang pada sebuah pasar juga diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: Paling Baik (PB) adalah toko, kios yang menghadap keluar pasar, pinggir jalan yang dilewati pada jalan utama masuk dan keluar pasar; Baik (B) adalah toko, kios antara yang dilewati pada jalan utama masuk dan keluar pasar; Cukup (C) adalah toko, kios yang dilewati jalan samping untuk masuk dan keluar pasar; Sedang (S) adalah kios, meja dan gelaran yang tidak termasuk pada kategori PB,B, dan C.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar,bangunan biasanya terdiri dari kios atau gerai dan dasarnya terbuka yang dinuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar . Pembagian jenis pasar adalah berdasarkan jenis barang yang diperjualbelikan sehingga dengan pertimbangan itu ditentukan jenis pasar umum, pasar mambo dan pasar khusus.

B. SARAN

Tak ada makhluk yang dapat sempurna didunia ini, begitu juga makalah ini, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan penulisan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

http://putri92depok.blogspot.com/2010/10/tugas-makalah-tentang-pasar-dan.html

You might also like