You are on page 1of 1

Sawu adalah nama sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan perairan Laut Sawu di sebelah timur Pulau

Sumba dan sebelah barat Pulau Rote. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Luasnya adalah 414 km. Pulau ini selain disebut pulau Sawu, juga disebut sebagai pulau Sabu. Sedangkan penduduk setempat menyebut pulau ini dengan Rai Hawu (pulau Hawu) Di pulau Sabu, upacara kematian memegang peranan penting sebagai persembahan dan peringatan kepada si mati. Di pulau Sabu terdapat beberapa upacara kematian yakni upacara kematian Dewan Mone Ama, upacara kematian orang mati kecelakaan ini diadakan pesta serta tarian Lido puru Rai serta makan-makan sejumlah hewan yang dipotong. Upacaranya disebut Rue di mana pada upacara ini dipotong 7 ekor hewan antara lain babi, kambing, ayam, anjing dan sebagainya.

Di sisi lain, Sabu adalah kisah sebuah pulau terpencil yang begitu penuh dengan cerita menarik tentang pohon lontar atau Borassus sundaicus Beccari. Dalam filosofi Sabu, pohon lontar merupakan bagian penting dalam kehidupan mereka, makanan, tempat tinggal, peralatan hidup sehari-hari bahkan sesudah matipun orang Sabu dikuburkan dan dikenang dengan hasil-hasil dari pohon lontar. GULA Sabu merupakan pangan khas Pulau Sabu yang sangat unik dan bermanfaat. Sepintas, gula sabu berbentuk cairan yang sangat kental dan lengkel berwarha coklat kehitaman. Jenis makanan ini dibuar dari bahan dasar yang disadap dari pohon lontar. Di daerah lain, gula jenis ini juga bisa dibuat dari bahan yang disadap dari pohon enau atau kelapa. Gula Sabu merupakan hasil olahan pertanian mayoritas penduduk Pulau Sabu dan Raijua. Hal ini tidaklah aneh karena Pohon lontar sebagai sumber nira ( bahan baku pembuatan Gula Sabu ) terdapat hampir di setiap walayah pulau Sabu dan Raijua. Gula Sabu bahasa sabunya 'Donahu', atau yang lengkapnya 'Donahu Hawu'. Bagi Orang Sabu , Gula Sabu adalah pangan utama selain beras dan jagung yang melengkapi keseharian mereka ditengah kondisi geografis pulau Sabu yang rawan kekeringan . Jika terjadi gagal panen pada tanaman palawija dan stok makanan menipis, maka gula sabu juga dipakai sebagai panganan untuk tetap bertahan. Di kalangan masyarakat Kupang-NTT, gula sabu atau gula air ini juga sering dijadikan minuman terapi untuk menyembuhkan penyakit maag. Dan, gula sabu juga bisa dijadikan bahan campuran untuk jenis panganan lainnya

You might also like