Professional Documents
Culture Documents
Perasat Hallpike
Penatalaksanaan
3 macam perasat dilakukan : Canalith Repositioning Treatment Perasat Liberatory memindahkan otolit dr kanal semisirkularis Latihan Brandt Daroff
MENIERES DISEASE
Suatu sindrom yg terdiri dari vertigo tinitus tuli sensoneural
Etiologi
peningkatan volume endolimfa serta ada gangguan biokimia dari cairan endolimfa dan gangguan klinik pd membran labirin(masih belum jelas) Patofisiologi adanya hidrops endolimfa pd koklea dan vestibulum mendadak & hilang timbul, disebabkan oleh Meningkatnya tekanan hidrostatik pd ujung arteri Berkurangnya tekanan osmotik di dlm kapiler Meningkatnya tekanan ruang ekstrakapiler Jalan keluar sakus endolimfatikut tersumbat penimbunan cairan endolimfa
Gambaran klinis
Serangan pertama sangat berat(vertigo+muntah) Vertigo hilang timbul Serangan kedua lebih ringan dari serangan pertama(gejala
vertigo secara periodik berangsur lebih baik) Setiap serangan disertai gangguan pendengaran dan hilang saat serangan berhenti Ada tinitus(berdenging) yang kadang kadang menetap meskipun diluar serangan Perasaan penuh dalam telinga
Diagnosis Banding
meniere Tumor N VIII
VERTI Periodik, Periodik,m GO makin akin lama lama makin makin kuat lemah
Diagnosis
Anamnesa Vertigo hilang timbul Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli saraf Hanya pada sindrom meniere terdapat perbaikan tuli sensorineural Pemeriksaan Tes gliserinmembuktikan adanya hidrops,u/ menentukan prognosis perlu/tidaknya tindakan operatif pada pembuatan shunt Bila ada hidropsoperasi uji weber lateralisasi ke sisi berlawanan dengan sisi yang mengalami kehilangan pendengaran.
Audiogram kehilangan pendengaran sensorineural pada telinga yang sakit. Elektrokokleografi menunjukkan abnormalitas pada 60% pasien yang menderita
penyakit meniere Elektronistagmogram bisa normal atau menunjukkan penurunan respons vestibuler. CT scan atau MRI kepala Elektroensefalografi Stimulasi kalorik
Tatalaksana
Sedatif & antiemetik pada stadium awal
Obat vasodilator perifer u/mengurangi tekanan hidrops endolimfa
Gradual, tinnitus Mendadak, kegawatdaruratan Gradual, tinnitus Fluktuasi, progresif, tinnitus, vertigo
Bilateral frek tinggi, notch at 3000-4000hz Bervariasi, unilateral, bilateral Unilateral Hilang frek rendah, upsloping/flat
Dll
Infeksi, gagal ginjal, trauma Gradual, penyakit tertentu kepala, genetik, idiopatik
bervariasi
Sumber informasi 3 jenis reseptor : Sel rambut dan otolit (vestibulum) Sel batang dan kerucut retina (mata) Sel raba kulit sendi tendon (proprioseptik)
Motion Sickness
Et/ : ketidakselarasan mata dgn TD dalam
keseimbangan SS : nausea, vomit, vertigo, berkeringat, malaise Th/ : min gerakan kepala dan tubuh, tujukan pandangan pada objek yg stabil, relax, makan dan minum
Obat : AH(prometazine, cyclizine, difenhidramin),
Hyoscine/scopolamine
Kelainan telinga luar Atresia liang telinga Sumbatan serumen Otitis eksterna sirkumskripta Osteoma liang telinga
Tuli sensorineural Tuli koklea, etiologi : aplasia, labyrinthitis, intoksikasi obat ototoksik, alkohol Tuli retrokoklea, etiologi: neuroma akustik, tumor sudut pons cerebellum, myeloma multiple, cedera otak, perdarahan otak
Tuli campuran
http://familydoctor.co.uk/media/upload/types%20of%20deafness.jpg
DERAJAT KETULIAN
Ototoksisitas
Gejala : Tinitus Gangguan pendengaran Vertigo Bilateral, tapi tidak jarang unilateral. Bersifat tuli sensorineural. Antibiotika aminoglikosida, loop diuretics adalah 2
Mekanisme Ototoksik
Degenerasi stria vaskularis, terjadi pada penggunaan semua jenis obat ototoksik
Degenerasi sel epitel sensori, terjadi pada organ corti dan labirin vestibular, akibat penggunan AB aminoglikosida sel rambut luar lebih terpengaruh daripada sel rambut dalam, perubahan degeratif ini terjadi di mulai dari basal koklea-bagian apeks
Degenerasi sel ganglion, terjadi sekunder akibat adanya degenerasi dari sel epitel sensori
AMNOGLIKOSIDA
Tuli bersifat bilateral dan bernada tinggi sesuai dgn kehilangan sel2 rambut pd putaran basal koklea. Streptomisin, neomisin, kanamisin, gentamisin, tobramisin, amikasin, netilmisin, sisomisin Gejala : tinitus, rasa penuh ditelinga, g3 keseimbangan
ERITROMISIN
Biasanya akibat pemberian IVkurang pendengaran subjektif tinitusyang meniup dan terkadang disertai vertigo Biasanya pulih setelah T/ dihentikan AB : vankomisin, viomisin, capreomisin, minosiklinototoksik pd pasien g3 ginjal
LOOP DIURETICS
Ethycrinic acid, furosemide, bumetanidemenghamb at resorpsi elektrolit dan air pada cabang naiklengkung henle. Ototoksik terutama pd pasien insufisiensi ginjal
OBAT ANTI INFLAMASI Salisilat spt aspirintuli sensorineural berfrekuensi tinggidan tinitus T/ dihentikangejala tuli hilang
OBAT ANTI MALARIA Kina dan klorokuing3 pendengaran dan tinitus. T/ dihentikangejala tuli hilang Dapat melalui plasentatuli kongenital dan hipoplasi koklea
OBAT ANTI TUMOR CIS platinum tuli subjektif, otalgia, tinitus, g3 keseimbangan Tuli ringansembuh jika T/ dihentikan, jika tuli berat, akan menetap
OBAT TETES TELINGA Obat tetes telinga yang mengandung AB aminoglikosida Obat ini dapat menembus hingga ke membran tingkat bundartuli sensorineural
Mempertimbangkan penggunaan obat ototoksik Menilai kerentanan ps Memonitor ESO secara dini dengan perhatikan gejala keracunan telinga dalam yang timbul seperti tinitus, kurang pendengaran, vertigo Ps yang menunjukkan gejala harus evaluasi audiologik dan hentikan pengobatan
Prognosis
Tergantung :
Jenis obat Jumlah dan lama pengobatan Kerentanan ps
Presbiakusis
Tuli sensorineural frekuensi tinggi, biasanya mulai pada usia 65 tahun, dan simetris. Etiologi: proses degenerasi dan bersifat multifaktor. Epidemiologi usia > 60 tahun, laki2 >>
PATOFISIOLOGI
Terjadi perubahan
sel-sel penunjang pada organ Corti Perubahan vaskular pada stria vaskularis Berkurangnya jumlah dan ukuran sel-sel ganglion dan saraf
Gejala klinik
Keluhan utama berkurangnya pendengaran secara
perlahan dan progresif, simetris pada kedua telinga, yang saat dimulainya tidak disadari.1,2,7 Keluhan lain
Tinnitus. Cocktail party deafness Terkadang suara pria terdengar seperti suara wanita.
Klasifikasi:
Jenis
Sensorik Neural Metabolik (strial presbycusis)
Patologi
Lesi terbatas pada koklea.
Sel neuron pada koklea dan jaras auditorik berkurang. Atrofi stria vaskularis. Potensial mikrofonik menurun. Fungsi sel dan keseimbangan biokimia dan bioelektrik koklea berkurang Perubahan gerakan mekanik duktus koklearis. Atrofi ligamentum spiralis Membran basilaris kaku.
Diagnosis
Anamnesa
riwayat paparan
berulang terhadap kebisingan seperti latar belakang pekerjaan menjadi anggota militer, pekerja industri dan sebagainya. riwayat penggunaan obatobatan yang bersifat ototoksik
suram, mobilitas b(-) Test Penala tuli sensorineural Audiometri nada murni tuli saraf nada tinggi, bilateral, simetris. Pd tahap awal p yg tajam stlh frekuensi 2000 Hz. Audiogram garis ambang dengar pd jenis metabolik dan mekanik > datar, kmd pd tahap berikutnya berangsur2 tjd p. Pd smua jenis presbikusis tahap lanjut tjd p pd frekuensi yg > rendah. Audiometri tutur g3 diskriminasi wicara.
PENATALAKSANAAN
Pemasangan alat bantu dengar
Latihan membaca gerak bibir Latihan mendengar
berbicara dengan jelas, kata-kata yang singkat, dan tidak terlampau keras
emosional, maupun afasia perkembangan Dibedakan atas tuli sebagian dan tuli total Umumnya diketahui terlebih dahulu sbg keterlambatan bicara
ETIOLOGI
Masa perinatal Masa prenatal Prematuritas Genetik herediter BBLR ( < 2500 gr zat ) Non genetik (infeksi, kelainan anatomi, kekurangan gizi) Tindakan dengan alat pada proses kelahiran Masa post natal (ekstraksi vakum, Infeksi bakterial/viral: Rubella, campak, parotis, infeksi forsep) otak Hiperbilirubinemia ( > Perdarahan telinga tengah 20 mg/100 ml) Trauma temporal Asfiksia Anoksia otak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan pemeriksaan pada usia sedini mungkin (masa
prasekolah) Free field test menilai kemampuan anak dalam berespons thd sumber bunyi tsb Behavioral observation 0-6 bln Conditioned test 2-4 thn Audiometri nada murni anak > 4 thn yang kooperatif BERA memberikan informasi objektif mengenai fungsi pendengaran bayi baru lahir
PENATALAKSANAAN
Habilitasi sedini mungkin Alat bantu dengar anak dengan tuli saraf berat Penilaian tingkat kecerdasan Pemasangan implant koklea tuli saraf berat bilateral Rehabilitasi pasca bedah terapi wicara dan mendengar selama 6 bln Evaluasi pasca bedah Kalibrasi alat bantu dengar
Acoustic Neurinoma
http://www.bmc.med.utoronto.ca/cranialnerves/images/stories/Vestibulocochlear/viii-10_labelled_768.jpg
keras dalam jangka waktu tertentu Hal yang mempermudah seseorang menjadi tuli krn bising: Intensitas bising yang tinggi (>85db) Berfrequensi tinggi Lama terpapar Mendapat pengobatan yang bersifat racun terhadap telinga Pengaruh bising: Pengaruh auditorial (tuli akibat bising) Pengaruh non auditorial (gangguan komunikasi, gelisah, gangguan tidur,dll)
Adaptasi : Peningkatan ambang dengar sementara (pemulihan dalam beberapa menit / jam) Peningkatan ambang dengar menetap (menyebabkan kerusakan pada struktur koklea)
Patologi
Bising intensitas > 85 dB
kerusakan eseptor Corti telinga dalam, terutama frekuensi 30006000 Hz tuli Lokasi lesi : Disosiasi organ corti Ruptur membran Perubahan stereosilia dan organel subseluler
Intensitas Lama pajanan
Kerusakan
120 dB
Sedang Keras
1-4 jam
Kerusakan sel rambut, sel penyangga, pembulu darah, dan serat aferen
Perubahan ringan pada silia dan hensens body
Lebih lama
Kerusakan struktur mitokondria, granula lisosom, lisis sel dan robekan membran reisner
Diagnosis
Anamnesis
keramaian terganggu oleh bising latar belakang) Pemeriksaan fisik Otoskopi (tdk ada kelainan) Tes penala Tes rinne (+) Tes weber (lateralisasi ke telinga yg baik) Tes schwabach (memendek) Audiometri nada murni: tuli sensorineural Audiologi khusus: fenomena rekrutmen yang patognomonik untuk tuli saraf koklea
Riwayat pekerjaan (>5thn terpajan bising) Adanya cocktail party deafness (susah mendengar dalam
Terapi
kesulitan berkomunikasi
alat bantu dengar (ABD) ringan hindari bising/ pakai alat pelindung telinga buruk (ABD tdk dapat membantu) lakukan latihan pendengaran + lip reading, rehabilitasi suara tuli total pemasangan cochlear implant
Prognosis: buruk (irreversible) Pencegahan: Meredam sumber bunyi Memakai pelindung telinga KIE : program konservasi pendengaran: Identifikasi sumber bising Mengukur kebisingan dgn SLM Kontrol kebisingan Tes audiometri berkala Memakai alat pelindung