You are on page 1of 16

PRESENTASI KASUS

ABORTUS IMMINENS

Oleh : Ari Prasetyo Nugroho G0004953

Pembimbing : dr. Diah Ika, SpOG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD SRAGEN 2010

ABSTRAK

Seoran G2P1A0 32 tahun dengan keluhan ada benjolan di perut, riwayat fertilitas buruk, riwayat obstetri belum diketahui, teraba massa dengan konsistensi kistik, berbatas tegas, permukaan tidak berbenjol, dengan batas atas : 3 jari di bawah pusat, batas kanan : linea medioclavicularis dextra, batas kiri linea medioclavicularis sinistra, batas bawah : kesan masuk panggul. Hasil USG: menyokong gambaran kistoma ovarii

STATUS PASIEN I. IDENTITAS Nama Jenis Kelamin Umur Alamat Pekerjaan Status Perkawinan Pekerjaan Tanggal Masuk No CM II. ANAMNESIS Autoanamnesis dilakuka pada tanggal 9 Agustus 21 pukul 14.3 a. Keluhan Utama Keluar darah dari jalan lahir setelah buang air kecil b. Riwayat Penyakit Sekarang : Datang seorang G2P1A0 dengan keluhan setelah buang air kecil keluar darah lewat jalan lahir, yang sudah dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Darah keluar sekitar seperempat sampai satu sendok, berwarna merah segar, kadang juga pasien merasakan keluar darah berupa bercak darah tanpa sebab yang diketahui, jaringan keluar (&^%, BAK pasien juga sering mengeluhkan sering anyangan, nyeri saat BAK, kadang pasien juga mengeluhakan perut terasa mules mules, terasa melilit, mual muntah(...Pasien merasa hamil 1,5 bulan. (hhh, : Ny. S : Perempuan : 3O tahun :Munggur RT 13, RW 5 Gemolong, Sragen : Swasta : Kawin : Swasta : 9 Agustus 2O1O : 292OO7

c. Riwayat Penyakit Dahulu R. Hipertensi R. DM R. Penyakit Jantung R. Alergi Obat R. Operasi R. Mondok di RS d. Riwayat Penyakit Keluarga R. Hipertensi R. DM R. Asma R. Alergi Obat f. Riwayat Haid Menarche Lama Haid Siklus Haid Darah haid harinya Nyeri haid Haid terakhir Miksi Defekasi h. Riwayat Obstetri 18 tahu. Kehamilan G2P1A0 I. II. Perempuan, hamil cukup bulan, persalinan normal, ditolong oleh dukun, keadaan anak sehat, umur anak sekarang 7 tahun Sekarang : Menikah 1 kali dengan suami sekarang, j. Riwayat Perkawinan : tidak : 18 Juni : nyeri saat BAK (=, anyang anyangen ( : BAB tidak ada kelainan, konsistensi kenyal : : 17 tahun : 5 hari : 28 hari : normal, 2 3 kali ganti pembalut tiap : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal.

lunak 12 kali sehari, lendir (, darah Menikah 1 kali dengan suami sekarang selama 8 tahun, menikah sejak umur

19 tahun. k. Riwayat KB : KB suntik 3 bulan selama 1 tahun KB susuk selama 8 bulan KB pil selama 6 bulan KB suntik 1bulan selama 3 tahun Kondom selama 1 tahun terakhir III. PEMERIKSAAN FISIK a. Status Praesens Keadaan Umum Tanda Vital : baik, compos mentis, lemah, Gizi kesan kurang. : Tensi Nadi RR Suhu Kepala Mata Leher Thorak Cor : I : Ictus cordis tidak tampak P: Ictus cordis tidak kuat angkat. P : Batas Jantung kesan tidak melebar. A: BJ I-II interval normal, regular, bising (-) Pulmo : I : Pengembangan dada kanan = kiri P : Fremitus raba kanan = kiri P: Sonor/ sonor A: SDV (+/+), Suara tambahan (-/-). Abdomen I: Dinding perut // dinding dada. P: supel, nyeri tekan (-), TFU teraba 1 jari di bawah pusat, P: undulasi (-), shifting dullness (-) : Mesocephal : Conjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-) : KGB tidak membesar, glandula thyroid tidak membesar, JVP tidak meningkat. : 110/70 mmHg : 80 x/menit : 16 x/menit : 36,8 derajat celcius.

A: Peristaltik (+) normal. Ekstremitas Genital b. Status Ginekologis Pemeriksaan Dalam VT : fluxus (.., flour , Vulva, uretra, vagina tenang Portio lunak, tidak berbenjol benjol Ostium uretra eksternum tertutup, darah (+ Corpus uteri sebesar telur bebek Pars portio slinger pain ( APCD tidak ada kelainan Inspekulo : fluxus (.., flour , Vulva, uretra, vagina tenang Portio livid, tidak berbenjol benjol Ostium uretra eksternum tertutup, darah (+ IV PEMERIKSAAN PENUNJANGa Laboratorium tanggal 9 Agustus 2010 : Hb Hct Eritrosit Leukosit Gol Darah GDS Trombosit Urinalisa : Warna Reaksi Protein : Kuning :8 : Positif 1 Silinder lemak Silinder hialin Silinder eritrosit Silinder Leukosit : Negatif : Negatif : Negatif : Negatif : 12,4 g/dl : 37,7 % : 4.520.000/L : 6.200 /L :O : 8 mg/dL : 158.000 /L Ureum Creatinin SGOT SGPT PP test HBsAg : 18,5 mg/dl : o,78 mg/dl : 16 U/L : 9 U/L : positif : negatif : Oedem (-/-) : Perdarahan (-), lendir (-), massa (-).

Kejernihan: Agak keruh

Reduksi

:Negatif

Silinder Granuloma Kristal Ca Oxalat Kristal T. Phospat Kristal Na Urat Kristal Amorf Cystein Bakteri

: Negatif : Negatif : Phospat : Negatif : Positif : Negatif : Positif

Bilirubin : Negatif Urobilinogen: Negatif Keton Keton Darah BJ : Negatif : Negatif : Negatif : 1O15

Sedimen eritrosit: 3,4 lpb Sedimen leukosit 3.4 lpb Epitel USG : VU terisi cukup, tampak uterus membesa, ukuran 8,2 x 6,7 x 6 ,cm tampak GS intrauterin ukuran 1,2 cm, sesuai umur kehamilan 6 minggu, fetal paole belum tampak jelas, GS ekstrauterin (( $ adneksa kanan dan kiri tidak ada kelainan. VI. DIAGNOSIS Abortus Imminens VII. PROGNOSIS Dubia VIII. PENATALAKSANAAN Mondok Bangsal Bedrest Total Infus RL 2o tpm Preabore 2x1 Asam Folat 2x8oo mg Asam mefenamat 3x 5oo mg : 3 positif

IX. FOLLOW UP Tanggal 1 Agustus 2o1o Keluhan KU : masih keluar bercak darah dari : Baik, CM

VS

TINJAUAN PUSTAKA ABORTUS A. PENGERTIAN Abortus adalah istilah yang diberikan untuk semua kehamilan yang berakhir sebelum periode viabilitas janin, yaitu yang berakhir sebelum berat janin 500 gram. Bila berat badan tidak diketahui, maka perkiraan lama kehamilan kurang dari 20 minggu lengkap (139 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir normal yang dapat dipakai. Abortus atau keguguran dibagi menjadi : 1. a. b. Berdasarkan kejadiannya Abortus spontan terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan sendiri Abortus buatan sengaja dilakukan sehingga kehamilan diakhiri. Upaya menghilangkan konsepsi dapat dilakukan berdasarkan :

Indikasi medis Yaitu menghilangkan kehamilan atas indikasi untuk menyelamatkan jiwa ibu. Indikasi tersebut diantaranya adalah penyakit jantung, ginjal, atau penyakit hati berat dengan pemeriksaan ultrasonografi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim. Indikasi social Pengguguran kandungan dilakukan atas dasar aspek social, menginginkan jenis kelamin tertentu, tidak ingin punya anak, jarak kehamilan terlalu pendek, belum siap untuk hamil dan kehamilan yang tidak diinginkan.

2. a. b. 3. a.

Berdasarkan pelaksanaanya Abortus buatan teraupetik. Dilakukan oleh tenaga medis secara legalitas berdasarkan indikasi medis Abortus buatan illegal yang dilakukan tanpa dasar hokum atau melawan hokum (Abortus Kriminalis). Berdasarkan gambaran klinis Abortus iminens keadaan dimana perdarahan berasal dari intrauteri yang timbul sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu dengan atau tanpa kolik uterus, tanpa pengeluaran hasil konsepsi dan tanpa diatasi serviks. b. Abortus insipiens keadaan perdarahan dari intrauteri yang terjadi dengan dilatasi serviks kontinu dan progresif, tetapi tanpa pengeluaran hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu. c. d. e. f. Abortus inkompletus keluarnya sebagian, tetapi tidak seluruh hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu. Abortus kompletus keluarnya seluruh hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu. Keguguran habitualis, abortus yang telah berulang dan berturutturut terjadi sekurang-kurangnya 3 kali. Abortus terinfeksi abortus yang disertai infeksi organ genitalia.

g. h.

Abortus septik abortus yang terinfeksi dengan penyebaran mikroorganisme dan produknya kedalam sirkulasi sistemik ibu. Missed abortion abortus yang embrio atau janinnya meninggal dalam uterus sebelum umur kehamilan 20 minggu, tetapi hasil konsepsi tertahan dalam uterus selama 8 minggu atau lebih.

B. ETIOLOGI Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor yang berpengaruh adalah : 1. bawaan yang Faktor menyebabkan pertumbuhan hasil hasil konsepsi, kelainan gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat konsepsi dikeluarkan, pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi karena : a. Faktor kromosom terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk kromosom seks b. Faktor lingkungan endometrium terjadi karena endometrium belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi.selain itu juga karena gizi ibu yang kurang karena anemia atau terlalu pendeknya jarak kehamilan. c. Pengaruh luar Infeksi endometrium Hasil konsepsi yang dipengaruhi oleh obat dan radiasi Faktor psikologis Kebiasaan ibu (merokok, alcohol, kecanduan obat) 2. Kelainan plasenta a. b. c. Infeksi pada plasenta Gangguan pembuluh darah Hipertensi

3. Penyakit ibu a. Penyakit infeksi seperti tifus abdominalis, malaria, pneumonia dan sifilis b. Anemia

10

c. Penyakit menahun seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, DM d. Kelainan Rahim C. PATOFISIOLOGI Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta, yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2. Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih tertinggal, yang menyebabkan berbagai penyulit. Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagian hasil konsepsi. Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya : a. b. c. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama Sekaligus dalam jumlah besar dapat disertai gumpalan Akibat perdarahan, dapat menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis dan daerah ujung (akral) dingin.

D. TANDA DAN GEJALA Tanda dan gejala pada abortus Imminen : a. Terdapat keterlambatan dating bulan b. Terdapat perdarahan, disertai sakit perut atau mules c. Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim d. Hasil periksa dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, dan kanalis servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim e. Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif Tanda dan gejala pada abortus Insipien : a. Perdarahan lebih banyak

11

b. Perut mules atau sakit lebih hebat c. Pada pemariksaan dijumpai perdarahan lebih banyak, kanalis servikalis terbuka dan jaringan atau hasil konsepsi dapat diraba Tanda dan gejala abortus Inkomplit : a. Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis b. Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat c. Terjadi infeksi ditandai dengan suhu tinggi d. Dapat terjadi degenerasi ganas (kario karsinoma) Tanda dan gejala abortus Kompletus : a. Uterus telah mengecil b. Perdarahan sedikit c. Canalis servikalis telah tertutup Tanda dan gejala Missed Abortion : a. Rahim tidak membesar, malahan mengecil karena absorbsi air ketuban dan maserasi janin b. Buah dada mengecil kembali E. DIAGNOSIS Anamnesis riwayat haid, gejala hamil, perdarahan pervaginam, nyeri abdomen. Pemeriksaan fisik umum, abdomen, pelvis. Tes tambahan tes HCG, USG, tes koagulasi. F. MANAJEMEN Pada keadaan iminens, tirah baring tidak memberikan hasil lebih baik (IA), namun dianjurkan untuk membatasi aktivitas. Upayakan untuk meminimalkan kemungkinan rangsangan prostaglandin. Tidak dianjurkan terapi dengan hormon

12

Estrogen dan Progesteron. Dapat diindikasikan sirklase serviks pada trimester kedua untuk pasien dengan inkompetensia serviks. Perdarahan subkhorionik dengan janin normal, sebagian besar akan berakhir dengan kehamilan normal. Sebaliknya pada nir-mudigah dianjurkan untuk evakuasi dengan obat misoprostol atau aspirasi. Pada keadaan insipiens, umumnya harus dirawat. Karena tidak ada kemungkinan kelangsungan hidup bagi janin, maka dapat diberikan misoprostol untuk mengeluarkan konsepsi, analgetik mungkin diberikan. Demikian pula, setelah janin lahir, kuretase mungkin diperlukan.

13

DAFTAR PUSTAKA

14

15

16

You might also like