You are on page 1of 2

Kasus 1 Donor organ sebelum mati Monday, June 25th 2012, posted AbcdiaNews Xiwang, bocah 2 tahun harus

menerima nasib bahwa ia harus mati di usia yang sangat muda, namun memutuskan untuk mendonorkan organ tubuhnya kepada dua balita lain. Xiwang boleh saja mati namun ia menyelamatkan dua nyawa lain. Karena haru atas nasib dan pengobanan Xiwang dan orang tuanya, tim dokter yang menanganinya merasa terharu dan memberi penghormatan terakhir kepadanya, sambil berdiri menghadap bocah yang terbaring di detik-detik terakhir hidupnya, tim dokter membungkukkan badan memberi penghormatan terakhir kepada Xiwang. Suasana haru sangat terasa diruangan tersebut, orang tua Xiwang membuat keputusan penting dan sadar bahwa anaknya tidak mungkin tertolong karena penyakitnya, mereka kemudian memutuskan untuk mendonorkan organ Xiwang kepada dua anak yang sangat membutuhkannya. Daripada membakar tubuh anak kami menjadi abu, kami memutuskan untuk mendonorkan organ tubuhnya supaya bisa menolong anak-anak lain, ujar ibu Xiwang, Wang Xiaofei. Kami memanggilnya Xiwang karena kami ingin memberi harapan hidup untuk anak lain yang membutuhkan bantuan, sambungnya. Xiwang menghembuskan nafas terakhir pada 9 Juni 2012 pukul 17.30 waktu setempat, setelah dikecup terakhir kali oleh sang ayah, Xiwang dibawa menuju meja operasi untuk diambil hati dan ginjalnya bagi dua anak lain yang sudah menunggu pertolongan. Kini, dua anak yang mendapat organ dari Xiwang kondisinya semakin membaik. Orang tua kedua anak tersebutpun sangat berterimakasih kepada Xiwang dan orang tuanya. Panduan Pertanyaan: 1. Apakah yang dimaksud dengan dilemma etik? 2. Menurut anda, dilemma etik apa yang terdapat pada kasus di atas! 3. Prinsip-prinsip dasar moral apakah yang mendasari setiap orang dalam mengambil keputusan? Jelaskan! 4. Siapakah yang berhak menentukan pilihan untuk mendonorkan organ tubuh Xiwang kepada balita lain! Sebutkan alasannya 5. Apakah yang anda ketahui tentang informed consent? Catatan : 1. Diskusi kasus dilakukan 1 kali 100 menit 2. Diskusi merupakan diskusi terbuka, tidak ada panduan khusus untuk diskusi. Diskusi dapat berkembang dengan kepekaan terhadap nilai-nilai moral dan etik dari masingmasing anggota kelompok.

Kasus 2 Blok BHL 1 Ny. Melankolis usia 36 tahun dengan status G2P1A0 datang ke Rumah Sakit untuk kontrol kehamilan dan ditemani oleh suaminya. Saat ini Diana, anak pertama mereka berumur 3 tahun dan sejak umur 6 bulan didiagnosa mempunyai kelainan darah, thalasemia mayor. Sejak setahun yang lalu, Diana sudah menjalani transfusi darah bulanan dan mengkonsumsi obat untuk mengurangi efek negative penyakitnya. Ny Melankolis sangat sedih pada awalnya, karena dia harus melihat anaknya yang masih kecil mendapat transfusi darah setiap bulan. Beberapa waktu sebelum mereka memutuskan mempunyai anak lagi, Ny Melancolis mendengar dari sesama orang tua yang mempunyai anak dengan thalasemia, bahwa biasanya anak ke dua tidak akan terkena thalasemia, sehingga ny. Melankolis dan suami memutuskan untuk mempunyai anak Karena ny. Melancolis memiliki anak dengan thalasemia, maka mereka dianjurkan oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan agar anak yang dikandung diketahui mempunyai kelainan darah yang sama atau tidak. Dokter menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan genetika. Setelah berpikir beberapa saat, mereka menyetujui untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata janin yang dikandung ny, Melankolis mempunyai kemungkinan besar lahir dengan thalasemia. Ibu Melankolis sangat gundah dan menangis terus menerus, Pilihan yang saat ini dimiliki Ny. Melankolis adalah mempertahankan janinnya dan melahirkan anak dengan thalasemia atau Ny. Melankolis menggugurkan kandungannya.

Panduan Pertanyaan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Klarifikasikan istilah-istilah yang tidak anda pahami! Menurut anda, dilemma etik apa yang terdapat pada artikel di atas! Prinsip-prinsip dasar moral apakah yang mendasari setiap orang dalam mengambil keputusan? Jelaskan! Bagaimana dilemma etik dilihat dari dua sudut pandang (sebagai dokter dan sebagai Ny. Melancolis) Apa fungsi dan tujuan dari dilakukannya informed consent? Dalam kondisi apa sajakah yang tidak memerlukan informed consent?

Catatan : 1) 2) Diskusi kasus dilakukan 1 kali 100 menit Diskusi merupakan diskusi terbuka, tidak ada panduan khusus untuk diskusi. Diskusi dapat berkembang dengan kepekaan terhadap nilai-nilai moral dan etik dari masing-masing anggota kelompok.

You might also like