Professional Documents
Culture Documents
Neoplasma (Yunani) : - Neos : baru - Plasein : jaringan bentukan baru yang ab N Neoplasma (Harfiah) : pertumbuhan baru massa ab N dr sel yg mengalami proliferasi sel neoplastik, tumbuh progresif, pertambahan massa memiliki sifat sama
Kanker : Neoplasma ganas
ONKOLOGI
ONKOLOGI (Yunani) : - Oncos : massa - Logos : ilmu ONKOLOGI (Harfiah) : ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh tumor, khususnya NEOPLASMA
TUMOR JINAK
1. 2. 3.
4. 5. 6. Tanda tanda klinis : Pertumbuhan lambat Berbatas tegas Tidak ada perlekatan ke kulit/dasar tumor kapsul padat Tdk bermetastase Ukuran stabil tdk mempengaruhi KU penderita Bila Th/ operatif tdk residif
TUMOR GANAS
Sifat-sifat klinis : 1. Bentuk tdk teratur 2. Kapsul tdk jelas/tdk ada 3. Batas tdk tegas 4. Hipervaskularisasi/neovaskularisasi 5. Rapuh,mudah berdarah 6. Ada bagian yg nekrosis atau menunjukkan ulserasi 7.
7. Ada infilltrasi/perlengketan ke organ sekitarnya 8. Warna tdk sama dg jaringan sekitar 9. Benjolan tumbuh cepat dan asimptomatik, nyeri bila sudah berlanjut 10. Berbau khusus (foetor ex oro) 11. Konsistensi kenyal atau keras
SEL-SEL KANKER
Sifat-sifat sel kanker 1. Bentuknya bermacam-macam (polymorph) 2. Warna lebih gelap (hyperchromasi) dan bermacam (polychromasi) 3. Inti sel lebih besar 4. Mitosis bertambah 5. Susunan sel tidak teratur 6.
6. Tumbuh terus tanpa batas 7. Tdk menjalankan fungsi sel N 8. Infiltrasi ke sel N di sekitarnya 9. Metastase ke bagian tubuh lainnya 10. Merusak bentuk dan fungsi organ
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI SEL KANKER Grade Malignancy (Border) : Grade 1 : 25% sel tumor, 75% sel N Grade 2 : 50% sel tumor, 50% sel N Grade 3 : 75% sel tumor, 25% sel N Grade 4 : 100% sel tumor
Odontogenic tumor
Epithelial tumor
Ameloblastoma Acanthomatous ameloblastoma Odontogenic adenomatoid tumor (adenoameloblastoma) Neuroectodermal tumor or infancy (melanoameloblastoma)
Odontogenic tumor
Mesenchymal tumor
Cementoma Benign cementoblastoma (true cementoma) Cementifying fibroma Odontogenic myoxoma Odontogenic fibroma Dentinoma
Odontogenic tumor
Mixed tumor
Ameloblastic fibroma Granular cell ameloblastic fibroma Ameloblastic odontoma (odontoameloblsatoma) Ameloblastic fibro-odontoma Odontoma (compound,complex,cyctic)
Odontogenic tumor
Jinak
Papilloma squamosa Adenoma Nevus -
Ganas
Ca sel skuamosa Adenokarsinoma Melanoma
Jinak
Hemangioma Limfangioma Neurofibroma Meningioma -
Ganas
Hemangiosarkoma Limfangiosarkoma Neurofibrosarkoma Glioma,glioblastoma
II.
Neoplasma Ganas
1. Dari lapisan ektodermal 2. Dari lapisan mesodermal
Neoepitel :
Ameloblastoma Adenoameloblastoma Melano-ameloblastoma
Neoplasma Campuran :
Ameloblastik fibroma Ameloblastik hemangioma Ameloblatik neurinoma Ameloblastik odontoma Odontoma kompleks Odontoma kompon
Lapisan EKTODERMAL
Epidermoid karsinoma Melanoma maligna Adenokarsinoma
Lapisan MESODERMAL
Rhabdomiosarkoma Ewing sarkoma Osteogenic sarkoma Burkitts lymphoma Hodgkin lymphoma maligna Non Hodgkin lymphoma maligna
II.
1. 2. 3.
STADIUM KLINIK
Stadium Dini (Early stage) Stadium Lanjut (Advanced stage) Stadium sangat lanjut (Far advanced stage)
STAD.LANJUT
(ADVANCED STAGE)
tumor masih kecil tumor tumbuh besar Tumor sudah Terbatas pd organ mjalar ke jaringan metastase ke tempat tumbuh sekitar atau seluruh tubuh Kerusakan organ kel.limfe regional belum ada merusak organ Kemungkinan tempat tumbuh sembuh besar Kemungkinan sembuh kecil
SISTEM TNM
Menurut UICC (Union International Concre Cancer
I.
MENEGAKKAN DIAGNOSA
Lokasi tumor primer (kriteria I.C.D dari WHO) Diagnosa klinis yg meliputi pemeriksaan fisis,disertai pem. Histopatologi, sitologi, radiologi seperti X-ray,CT scan, USg, dll.
II.
III.
IV.
PERENCANAAN PENGOBATAN
Pendekatan multidisipliner
dg keahlian lain (onkologis, THT, mata, radiologi, oral
Penetapan pengobatan
khemoterapi, radioterapi, operasi (diagnostik, terapeutik)
V.
VI.
PELAKSANAAN TERAPI
Terapi operasi terapeutik sebaiknya dilakukan kerjasama dengan masing2 keahlian
EVALUASI PERAWATAN
Perawatan dari gejalaa klinis disesuaikan dengan hasil pemeriksaan patologi.
UNTUK TERAPEUTIK
1. Operasi kuratif 2. Op. paliatif 3. Op. preventif 4. Op. debulking 5. Op metastasektomi 6. Pembedahan pada kedaruratan onkoligis 7. Op rekonstruksi dan rehabilitasi
1. Pengangkatan jar. tumor harus bersifat tajam 2. Pengangkatan tumor sampai jaringan sehat sekitarnya 3. Lapangan operasi harus bersih dari darah dan debris 4. Pembedahan tumor kuratif diusahakan satu kali operasi
5. Selama operasi seminimal mungkin menyentuh jaringan tumor 6. Pengangkatan tumor plus metastase regional harus merupakan satu kesatuan 7. Bekas operasi biopsi harus diangkat bersama dengan jaringan operasi 8. Operator perlu perencanaan untuk melakukan rekonstruksi melakukan operasi
OPERASI EKSTIRPASI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Aseptik dan antiseptik Anestesi lokal atau umum Pembukaan flap Pengangkatan massa neoplasma Irigasi dan penghentian perdarahan Penjahitan Medikasi dengan obat analgesik dan antibiotik, dll. 8. Kontrol
OPERASI RESEKSI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Aseptik dan antiseptik Anestesi lokal atau umum Pembukaan flap Reseksi tulang dan massa neoplasma Irigasi dan perawatan perdarahan Rekonstruksi jaringan Penjahitan Pemberian obat analgetik, antibiotik, anti inflamasi, hemostatik 9. Kontrol
METODE DREDGING
1. 2. 3. 4. 5. 6. Aseptik dan antiseptik Anestesi lokal dan umum Deflasi/enukleasi (tergantung jenis neoplasma) Dredging selama 2-3 bulan kemudian Penjahitan Pemberian antibiotik, analgetik, antiinflamasi dan hemostatik 7. Kontrol
Fase Spesifik
Anti metabolik Plant alkaloid Mislellaneus agent
Anti Metabolik
Folic acid antagonis
SUMBER OBAT
Plant alkaloid : vinblastin Antibiotik : Bleomycin, Dactinaming Enzim
HORMON : estrogen, progesteron, androgen NITROSUREA :carmustin, lomustin MISCELLANEUS AGENT RADIOAKTIF IODINE
HEMATOTOXISITAS
Penurunan leukosit,eritrosit,trombosit Leukopeni hari ke-6,12,21.
IMUNOSUPRESIA
Menekan produksi limfosit Kortikosteroid,azatioprim
TERATOGEN
Merusak janin sitotoksik
1. DIRECT STOMATOTOXICITY
Mucositis (atropik mukosa mulut, nyeri hebat, eritromatous, ulserasi
sembuh 2-3 mgg, stomatitis)
Xerostomia Neurotoxicity Infeksi : bakteri, jamur, virus Perdarahan mulut Defisiensi Nutrisi :
Reaksi mual muntah Gastroenterocolitis Merusak fungsi hati Diare
2. INDIRECT STOMATOTOXICITY