You are on page 1of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 32 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Ketigapuluh Dua

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 32 -----------------------------------------------------------------------------------

Selanjutnya pendeta

Brhmaa dengan

pertapa raja

itu

mengungkapkan percakapan di antara seorang Brhmaa Janaka, Diceriterakan bahwa pendeta Brhmaa itu, karena sesuatu hal, telah melakukan suatu kesalahan yang menurut undang-undang kerajaan itu, patut menerima hukuman. Raja Janaka mengumumkan keputusan pengadilannya dengan suatu pernyataan sebagai berikut: Hai pendeta, suatu pelanggaran sudah paduka lakukan. Karena itu, keputusan kami adalah, paduka dihukum dan dengan segera harus meninggalkan wilayah kerajaan ini untuk selama-lamanya! Brhmaa itu, sambil menundukkan kepala lalu mengajukan pertanyaan kepada raja Janaka: Ampunkan hamba O Maharaja, apabila paduka

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 32 -----------------------------------------------------------------------------------

berkenan, mohon dijelaskan, sampai dimanakah batas-batas kerajaan paduka? Agar tidak raguragu lagi hamba tinggal di dalam wilayah kerajaan lain. Sesungguhnyalah hamba patut mentaati, hukum-hukum yang sesuai dengan ajaran-ajaran Kitab Suci. Mendapat pertanyaan seperti itu, berkali-kali raja Janaka menarik nafas panjang. Baginda diam seribu bahasa. Ternyata baginda telah terserap kedalam renungan yang dalam. Seri wajahnya nampak berubah-ubah, sejenak muram bagaikan Rhu menyelubungi Srya. Kemudian secercah sinar pengertian menyelinap, hingga baginda nampak tenteram kembali, dan dengan sinar wajah yang gemilang baginda mengucapkan kata-kata berikut: O Brhmaa, saya mewarisi kerajaan ini dengan wilayah berpenduduk yang luas sekali. Terus terang, saya sendiri tidak berhasil mengetahui wilayah kekuasaan yang

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 32 -----------------------------------------------------------------------------------

sebenarnya, meskipun saya sudah melakukan penjelajahan di seluruh permukaan Bumi ini. Dalam kebingungan, itu di saya dalam telah diri mencari Mithil, kekuasaanku

permaisuriku nan jelita. Saya tidak menemukan batas-batas kekuasaanku di dalam dirinya itu, demikian juga di dalam diri anak-anakku semua. Tetapi sekarang, secercah awan pengertian tibatiba menyelinap ke dalam pikiranku dan setelah awan itu dibersihkan, rupa-rupanya, kecerdasanku sudah pulih kembali. Sadarlah sekarang aku, bahwa saya tidak mempunyai wilayah kekuasaan itu, atau sebaliknya dapat juga kukatakan bahwa semuanya adalah wilayah kekuasaanku. Namun yang benar adalah bahwa tubuhku ini sekalipun, adalah bukan menjadi kekuasaanku! Atau barangkali kebalikan dari pada itu, seluruh dunia ini adalah kekuasaanku! Bersamaan dengan pengakuan terhadap

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 32 -----------------------------------------------------------------------------------

kemilikanku itu, O Brhmaa, sayapun berpikir bahwa seberapa yang pantas menjadi milikku, sedemikian itu juga patut menjadi milik orang lain. Mengingat kenyataan ini, O Brhmaa, tinggallah di kerajaan ini selama tuan pendeta menghendakinya! Sayapun menyadari, demikian Janaka melanjutkan penjelasannya, Bahwa semua keadaan, semua kejadian, yang berada di sini, hanyalah bersifat sementara. Tidak ada satupun benda-benda yang dapat kukatakan sebagai kepunyaanku. Saya selalu teringat ayat-ayat dalam Kitab Suci Weda yang bertalian dengan Kemilikan itu. Berdasarkan ayat-ayat itu, maka saya sekarang sudah menghapuskan segala pikiran tentang kemilikan. Dengarkanlah sekarang, mengapa sayapun merasa mempunyai wilayah di manapun di dunia ini. Saya tidak ingin kalau bau yang kucium dengan hidung ini hanya dapat tercium oleh saya

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 32 -----------------------------------------------------------------------------------

sendiri. Bumi inilah yang menyemarakkan semua bentuk bau itu. Jadi bumi ini sejak semula sudah menghamba kepada diriku, bukan aku untuk Bumi! Saya tidak menghendaki rasa yang di rasakan oleh lidah ini hanya untuk diriku seorang. harus Karena itu, air diriku! Cahaya yang Saya yang sudah tidak telah menyerahkan rasa itu kepada diriku, selamanya tunduk kepada menghendaki warna yang kulihat ini untuk kunikmati sendiri. menyerahkan warna-warna itu kepada diriku, selamanya akan tunduk kepada diriku! Saya tidak menghendaki rasa-rasa yang dapat kuraba dengan kulit ini untuk kunikmati sendiri. Karena rasa kulit itu adalah milik udara, dan ia sejak semula sudah menyerahkan rasa-rasa itu kepada diriku, karena itu selamanya udara itu akan mengabdi kepada diriku! Saya tidak ingin menikmati sendiri suara-suara yang didengar

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 32 -----------------------------------------------------------------------------------

oleh telingaku ini. Zat ether yang sudah menyerahkan suara itu kepada diriku, tentu untuk selamanya akan mengabdi kepada diriku! Sungguh saya tidak ingin menikmati sendiri buah-buah pikiran yang berada di dalam pikiranku ini. Oleh karena pikiran itu sudah menyerahkan buah-buah pikiran itu kepada diriku, maka untuk selamanya ia akan mengabdi kepadaku. Semua kegiatan yang kulakukan ini saya tujukan bagi para dewa, pitri, para bhta dan tamu serta teman-teman yang datang, bukan, sama sekali untuk kepentinganku sendiri! Mendengar penjelasan raja Janaka

sedemikian itu, Brhmaa itu tersenyum dan berkata; Wahai raja nan bijaksana, ketahuilah bahwa sebenarnya aku ini adalah Dharma, yang hari ini turun untuk menguji keyakinan paduka raja. Sebenarnya keyakinan yang seperti paduka

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 32 -----------------------------------------------------------------------------------

miliki inilah yang telah menyebabkan roda Kebenaran serta keadilan dan kebaikan terus berputar. Roda itu, berputar dengan Brahman sebagai porosnya, pengertian sebagai jarijarinya. Ia terus berputar maju, tidak akan berputar sebaliknya!

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 8 of 8

You might also like