Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN LUKA I
1. Wound assessment :
MANAJEMEN LUKA II
1. Re-assessment luka
2. LUKA BAKAR
3. ULKUS DEKUBITUS
DEFINISI LUKA
Terputusnya kontinuitas jaringan tubuh
Sebab-sebab :
1. Fisik 2. Mekanik 3. Kimia, 4. Termal Luka terbuka atau luka tertutup Luka akut atau kronis
: - Delayed primary closure : setelah mengulang debridement dan pemberian terapi antibiotika.
keseluruhan Riwayat penanganan luka yang sudah diperoleh Konsekuensi luka dan bekas luka bagi pasien (fungsional, kosmetik, psikologis)
adanya faktor komorbid Penilaian tanda umum & tanda lokal adanya infeksi Penilaian terhadap terjadinya kerusakan struktur di bawah luka (pembuluh darah, syaraf, ligamentum, otot, tulang)
PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA 1.Adanya penyakit lain : Anemia, Arteriosklerosis, Keganasan, Diabetes, Penyakit autoimun, Penyakit inflamasi, Gangguan fungsi hati, Rheumatoid arthritis, Gangguan fungsi ginjal 2. Infeksi 3. Umur dan komposisi tubuh 4. Status nutrisi 5. Merokok 6. Pengobatan 7. Status psikologis 8. Lingkungan sosial dan higiene 9. Akses terhadap perawatan luka 10.Riwayat perawatan luka sebelumnya
Penilaian status lokalis luka Adakah pasir, aspal, kotoran binatang, logam atau karat dll.
Menentukan penatalaksanaan dan pemilihan dressing (balutan). Mempengaruhi kecepatan penyembuhan dan pemilihan dressing. - Ukur panjang, lebar, kedalaman dan luas dasar luka. - Adakah pembentukan sinus, kavitas dan traktus. - Adakah undermining. - Re-assessment : penambahan atau pengurangan ukuran luka. - Gunakan alat ukur yang akurat, jangan berganti-ganti alat ukur. - Penyembuhan luka ditandai dengan pengurangan ukuran luka. - Kelembaban luka (luka kering, lembab atau basah). - Jumlah discharge (sedikit, sedang, banyak). - Konsistensi discharge (pus, seropurulen, serous, serohemoragis, hemoragis) Tidak berbau, berbau, sangat berbau Penyebab nyeri (adakah inflamasi atau infeksi), derajat nyeri, kapan nyeri terasa (sepanjang waktu, saat mengganti pembalut) Teratur, tidak teratur, menggaung, tanda radang, maserasi, dinilai kurang lebih sampai 5 cm dari tepi luka
2. Dasar luka/ tingkat penyembuhan luka 3. Posisi/ letak luka 4. Ukuran luka
5. Jumlah discharge
Mengukur luka dengan penggaris (paling baik), dideskripsikan panjang, lebar & kedalaman lua
PENATALAKSANAAN LUKA
ANESTESI LUKA
MENCUCI LUKA
DEBRIDEMENT LUKA
MENUTUP LUKA
BEDAH MINOR
ANESTESI LUKA
Lidocaine 1% atau bupivacaine
vasokonstriktor (kecuali utk end artery) Efek Lidocaine berakhir dalam 1 jam, sementara efek Bupivacaine dalam 2-4 jam.
Prosedur
1. Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik 2. Lakukan injeksi menggunakan jarum ukuran kecil (ukuran 25-30). 3. Injeksikan secara perlahan ke dalam atau ke bawah kulit di sekeliling luka untuk 4. 5.
6. 7.
mencegah material kontaminan terdorong ke area yang bersih. Jika anestetikum telah masuk secara benar, akan terlihat edema kulit sesaat setelah disuntikkan. Jika laserasi terjadi di area di mana dapat dilakukan blockade syaraf (misalnya di ujung-ujung jari), lakukan anestesi blok, karena efek anestesi lebih baik. Tunggu 5-10 menit sampai anestesi bekerja. Sebelum dan selama melakukan tindakan eksplorasi luka dan pencucian, cek apakah anestesi masih efektif. Sensasi tekan tidak ditumpulkan oleh anestesi lokal. Dengan anestesi yang adekuat pasien masih merasakan tekanan, tapi tidak menyakitkan. Jepit ujung kulit dengan pinset atau sentuh menggunakan ujung jarum. Bila pasien masih merasakan nyeri, tambahkan anestesi.
IRIGASI LUKA
Gambar 26. Kiri : Mencuci luka dengan saline, B. Irigasi luka dengan tekanan
DEBRIDEMENT LUKA Surgical debridement (sharp debridement) Mechanical debridement Chemical debridement : preparat
mengandung enzim
Biological debridement : larva therapy
SHARP DEBRIDEMENT
Pegang tepi jaringan nekrotik dengan ujung forcep, pergunakan gunting yang tajam untuk memisahkannya dari luka di bawahnya. (A dan B). Jaringan sehat ditandai dengan terjadinya perdarahan bila terluka, jadi bersihkan jaringan nekrotik sampai tampak perdarahan pada potongan yang menandakan batas jaringan sehat.
area wajah. Masih tdpt benda asing dlm luka. Perdarahan dr luka Diperkirakan tdpt dead space stla dilakukan jahitan. Tegangan dlm luka atau kulit di sekitar luka terlalu tinggi perfusi jaringan buruk.
MENGGANTI BALUTAN
Langkah 1: Melepas balutan
Langkah 2 : Membersihkan luka Luka dicuci menggunakan saline. Setelah luka bersih, keringkan hati-hati dengan handuk bersih dan kering.
Langkah 3 : Mengaplikasikan obat-obat topikal Obat diaplikasikan menggunakan lidi kapas secara merata ke seluruh
dasar luka.
Langkah 4: Memasang
perban baru Dipasang 2 lapis perban. Perban lapis pertama dipilih yang dapat mempertahankan kelembaban luka dan menjaga dasar luka tetap bersih. Perban lapis kedua dipilih yang dapat menempel dengan erat sehingga melindungi luka dari trauma.
MENGANGKAT JAHITAN
5-7 hari (luka di wajah),
10-14 hari (luka di tangan atau di tempat-tempat
lain dengan regangan tinggi, misalnya di atas persendian) atau 7-10 hari (di tempat lain).
RE-ASSESSMENT LUKA
1. Menilai status kesehatan pasien secara umum & memastikan status kesehatan tetap optimal utk penyembuhan luka. 2. Memastikan vaskularisasi ke area luka tetap baik. 3. Menilai efektifitas penatalaksanaan : perubahan ukuran luka, keadaan dasar luka, tepi luka, jaringan sekitar luka, produksi discharge. 4. Mendokumentasikan perubahan yang terjadi tiap kali penggantian balutan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN TUJUAN - Jumlah lekosit, hitung jenis lekosit, laju Mengetahui kemungkinan infeksi. enap darah, C-reactive protein (CRP) - Hemoglobin (Hb) Mengetahui adanya anemia, menilai oksigenasi jaringan. - Glukosa Mengetahui adanya diabetes. - HbA1c Menilai pengendalian diabetes. - Kadar protein dan albumin Menilai adanya malnutrisi & risiko keterlambatan penyembuhan luka. - Rheumatoid factor, autoantibody (misalnya Mengetahui adanya rheumatoid arthritis & penyakit anti-nuclear antibody ANA) autoimmune. - Pemeriksaan mikrobiologi (usapan dasar Mengidentifikasi kuman penyebab infeksi & jenis luka, kemudian dilakukan pengecatan antibiotika yg masih sensitif thd kuman. Gram, kultur dan uji sensitivitas terhadap antibiotika) - Radiologi Mengetahui adanya osteomyelitis sbg komplikasi luka kronis.
DM
Kadang luka sulit sembuh
Mengapa?
Albumin darah
Fungsi-Tekanan osmotik plasma darah
harus normal
LUKA BAKAR
DINILAI : Penyebab : termal (api, suhu panas), elektris, zat kimia. Kedalaman luka bakar Luas luka bakar (dibandingkan dg luas permukaan tubuh Lokasi Umur pasien Faktor komorbid
0 th 9 2 2
Mengganti balutan
mengurangi nyeri, meminimalkan eodema dan membersihkan luka. Menggunakan air mengalir bersuhu 15 -- 25C dalam 20 menit setelah terpapar panas. Sampai rasa sakit berkurang atau menghilang
Mengganti balutan
Memasang balutan
b
c
luka bakar yang baru saja terjadi adalah steril dijaga tetap steril Luka bakar bersih ditutup dengan selapis kassa mengandung paraffin supaya tidak menempel pada luka. Kassa paraffin ditutup dengan beberapa lapis kassa kering steril, kemudian dipasang plester elastic, misalnya Hypafix, untuk menstabilkan posisi kassa supaya tidak bergeser. Biarkan balutan tetap terpasang selama 48 jam.
Mengganti balutan
Penggantian balutan dilakukan secara aseptik.
dipaksa dilepas justru akan merusak epitel baru yang masih rapuh. Balutan harus diganti sebelum 48 jam jika luka terkontaminasi/ kotor, luka terasa nyeri, berbau, balutan bergeser, terlihat basah atau terlihat tanda-tanda infeksi. Berikutnya dapat diberikan balutan yang mengandung antiinflamasi dan antibakteri, seperti silver sulfadiazine.
7.
8. 9.
Luas luka bakar : dewasa : >15%, anak : >10% Luka bakar pd anak (<5 tahun) atau usia lanjut (>60 tahun). Luka bakar derajat III dan IV. Luka bakar di wajah, tangan, kaki dan perineum & di area fleksor (leher, aksila, lipat siku, pergelangan tangan, lipat lutut, lipat kaki). Sebab luka bakar : Zat kimia, dg luas >5% atau >1% jika konsentrasi zat kimia >50%. Paparan radiasi terionisasi/ radioaktif, uap bertekanan tinggi, listrik tegangan tinggi. Luka bakar krn faktor kesengajaan (non-accidental injury) Circumferential burn. Gangguan pd saluran nafas akibat inhalasi panas & partikel benda asing. Faktor komorbid : diabetes, penyakit jantung, kehamilan, immunocompromised, trauma (fraktur, trauma kepala, kontusio).
TERIMA KASIH