Professional Documents
Culture Documents
TBC DI DESA NGLAMBANG KELURAHAN JUMAPOLO WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMAPOLO DINAS KESEHATAN KOTA KARANGANYAR
Disusun oleh : 1. Aprilia Dewi K. 2. Achmadi Agung D.C 3. Danang Kurniawan 4. Indra Kusuma W. 5. Kiky Herlinda S. 6. Lusyana Ika M. 7. Ervia Maya 8. Rika Setianingsih 9. Rina Andriani 10. Theresia Ditta M.S 11. Titik Sukarsih (2010.058) (2010.144) (2010.152) (2010.110) (2010.114) (2010.172) (2010.165) (2010.132) (2010.180) (2010.091) (2010.092)
: Laki- laki : Perempuan : Laki- laki meninggal : Keluarga serumah : Hubungan anak 8. Tipe Keluarga Pada keluarga Tn.K merupakan keluarga besar ( Extended Family ) , dimana Tn.K tinggal bersama istri dan dua orang cucunya. Tn. K mengatakan pengambilan keputusan dikeluarganya ada pada Tn.K, tetapi Tn.K juga meminta saran dan bermusyawarah dengan istrinya, sehingga pada keluarga Tn.K termasuk dalam tipe keluarga Matrilineal. 9. Status Sosial Ekonomi Tn.S mengatakan pendapatan perbulan yang didapat adalah sekitar Rp 500.000,-. Menurut Tn.K penghasilam yang didapat belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena Tn.K menanggung hidup istri dan kedua cucunya. Tn.K mengatakan keuangan diatur oleh istri. 10. Aktifitas Rekreasi Keluarga Tn. K mengatakan aktifitas rekreasi keluarga jarang dilakukan. Karena keterbatasan biaya.
11. Riwayat Penyakit Anggota Keluarga 1. Riwayat Penyakit Sekarang Klien mengeluh batuk berdahak 2 bulan, kadang dahak disertai darah, dada terasa ampeg, kadang sakit kepala, badan gembrebeg (demam) naik turun. Klien mengatakan akibat batuk yang dideritanya tak kunjung sembuh, nafsu makan menurun sehingga berat badannya turun secara drastis. Klien mengatakan sudah pernah periksa ke
puskesmas saat batuknya belum terlalu parah, mendapat 3 macam obat (klien tidak dapat menyebutkan nama dan jenis obat) namun sampai obat habis batuknya tidak juga sembuh. Klien mengaku malas berobat kembali ke puskesmas karena dianggap tidak membuahkan hasil, sedangkan biaya untuk berobat ke dokter kurang. Klien mengatakan bingung tentang penyakitnya yang tak kunjung sembuh dan harus bagaimana lagi. Suami klien mengatakan tidak menderita batuk, merasa sehat meski memiliki kebiasaan merokok tanpa filter. Kedua cucu klien mengatakan juga tidak menderita batuk. 2. Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan bahwa dirinya pernah menjalani operasi hernia di RS Yarsis 20 tahun lalu, sedangkan 6 tahun yang lalu suaminya juga di operasi di rumah sakit yang sama karena menderita hernia. 3. Riwayat Penyakit Keluarga Klien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi, Diabetes Melitus maupun jantung.
12. Pengkajian Data Dasar Klien mengeluh batuk berdahak 2 bulan, kadang dahak disertai darah, dada terasa ampeg, kadang sakit kepala, badan gembrebeg (demam) naik turun. Klien mengatakan akibat batuk yang dideritanya tak kunjung sembuh, nafsu makan menurun sehingga berat badannya turun secara drastis. Klien mengatakan sudah pernah periksa ke puskesmas saat batuknya belum terlalu parah, mendapat 3 macam obat (klien tidak dapat menyebutkan nama dan jenis obat) namun sampai obat habis batuknya tidak juga sembuh. Klien mengaku malas berobat kembali ke puskesmas karena dianggap tidak membuahkan hasil, sedangkan biaya untuk berobat ke dokter kurang. Klien mengatakan bingung tentang penyakitnya yang tak kunjung sembuh dan harus bagaimana lagi. Klien mengatakan tinggal bersama suami dan dua orang cucunya, hanya klien yang menderita batuk. Dari pemeriksaan fisik pada klien didapatkan data berikut : klien tampak kurus, lemas, batuk dengan dahak, konjungtiva anemis, auskultasi dada ronchi, BB 38 kg dan TB 150 cm IMT 16,8 kg/m2 (kurang). Pemeriksaan TTV : tekanan darah 130/80 mmHg, suhu 37,2C, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit.
Pemeriksaan kondisi rumah : dinding dari anyaman bambu, lantai tanah, jendela 2 buah tidak pernah dibuka, genting kaca 2 buah, kamar tidur tidak memiliki jendela, ventilasi dan cahaya masuk kurang. Pemeriksaan fisik anggota keluarga : suami klien tidak tampak batuk, konjungtiva tak anemis, TD 140/ 90 mmHg, S 36,8C, N 80 x/menit, R 18 x/menit. BB 50 kg, TB 155 cm, IMT 20,8 kg/m2 (normal). Kedua cucu klien tidak tampak batuk, tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe pada leher, konjungtiva tak anemis, cucu laki-laki klien : BB 45 kg, TB 150 cm, IMT 20 kg/m 2 (normal), S 36,9C. Cucu perempuan klien : BB 35 kg, TB 140 cm, IMT 17,8 kg/m2 (kurang), S 36,5C.
13. Data Fokus Data Subyektif Klien mengeluh batuk berdahak 2 bulan, kadang dahak disertai darah, dada terasa ampeg, kadang sakit kepala, badan gembrebeg (demam) naik turun. Klien mengatakan akibat batuk yang dideritanya tak kunjung sembuh, nafsu makan menurun sehingga berat badannya turun secara drastis. Klien mengatakan sudah pernah periksa ke puskesmas saat batuknya belum terlalu parah, mendapat 3 macam obat (klien tidak dapat menyebutkan nama dan jenis obat) namun sampai obat habis batuknya tidak juga sembuh. Klien mengaku malas berobat kembali ke puskesmas karena dianggap tidak membuahkan hasil, sedangkan biaya untuk berobat ke dokter kurang. Klien mengatakan bingung tentang penyakitnya yang tak kunjung sembuh dan harus bagaimana lagi. Data Obyektif Dari pemeriksaan fisik pada klien didapatkan data berikut : klien tampak kurus, lemas, batuk dengan dahak, konjungtiva anemis, auskultasi dada ronchi, BB 38 kg dan TB 150 cm IMT 16,8 kg/m2 (kurang). Pemeriksaan TTV : tekanan darah 130/80 mmHg, suhu 37,2C, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit. Pemeriksaan kondisi rumah : dinding dari anyaman bambu, lantai tanah, jendela 2 buah tidak pernah dibuka, genting kaca 2 buah, kamar tidur tidak memiliki jendela, ventilasi dan cahaya masuk kurang.
DS : Klien mengeluh batuk berdahak 2 Manajemen bulan, kadang dahak disertai darah, dada kesehatan individu terasa ampeg, kadang sakit kepala, badan kurang efektif gembrebeg (demam) naik turun. Klien mengatakan akibat batuk yang dideritanya tak kunjung sembuh, nafsu makan menurun sehingga berat badannya turun secara drastis. Klien mengatakan sudah pernah periksa ke puskesmas saat batuknya belum terlalu parah, mendapat 3 macam obat (klien tidak dapat menyebutkan nama dan jenis obat) namun sampai obat habis batuknya tidak juga sembuh. Klien mengaku malas berobat kembali ke puskesmas karena dianggap tidak membuahkan hasil, sedangkan biaya untuk berobat ke dokter kurang. Klien mengatakan bingung tentang penyakitnya yang tak kunjung sembuh dan harus bagaimana lagi. DO: klien tampak kurus, lemas, batuk dengan dahak, konjungtiva anemis, auskultasi dada ronchi, BB 38 kg dan TB 150 cm IMT 16,8 kg/m2 (kurang). Pemeriksaan TTV : tekanan darah 130/80 mmHg, suhu 37,2C, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit. Pemeriksaan kondisi rumah : dinding dari anyaman bambu, lantai tanah, jendela 2 buah tidak pernah dibuka, genting kaca 2 buah, kamar tidur tidak memiliki jendela, ventilasi dan cahaya masuk kurang.
Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan kesehatan yg tepat, menciptakan lingkungan yg sehat, memanfaatkan fasilitas kesehatan
15. Daftar Masalah 1. Manajemen kesehatan individu kurang efektif ybd Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan kesehatan yg tepat, menciptakan lingkungan yg sehat, memanfaatkan fasilitas kesehatan.
1. Manajemen kesehatan individu kurang efektif ybd Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan kesehatan yg tepat, menciptakan lingkungan yg sehat, memanfaatkan fasilitas kesehatan. No 1. 2. Kriteria Sifat Masalah : Aktual Kemungkinan masalah dapat diubah : Sebagian Potensi masalah dapat dicegah : Cukup Skor 3 1 Bobot 1 2 Nilai Pembenaran 1 Data sudah ditemukan 1 Sumber daya keluarga dan masyarakat kurang 0,67 Tindakan yg sudah dilakukan belum tepat, kepelikan masalah keperawatan sedang. 1 Klien mengatakan penyakitnya sudah parah dan harus segera di tangani. 3,67
3.
4.
Menonjolnya masalah
Total/ Jumlah
17. Perencanaan No. TUPAN Dx 1. Keluarga Ny.S dapat mengelola pengobatan untuk Ny.S secara efektif setelah 1 minggu perawatan. TUPEN Pada kunjungan ke-2 (10-1112) keluarga Ny. S dpt mengambil keputusan yg tepat bagi Ny.S yaitu dg melakukan pemeriksaan dahak. Pada Kriteria Evaluasi Respon verbal Standar Evaluasi Fakta bhw keluarga membawa sputum ke pelayanan kesehatan Rencana Tindakan Mencari informasi ke puskesmas ttg fasilitas pemeriksaan dahak utk BTA, Menyarankan keluarga Ny.S utk membawa dahak Ny.S agar di uji dgn ketentuan waktu (Sewaktu, Pagi, Sewaktu) Memotivasi
Keluarga Ny.
Respon
Keluarga
kunjungan ke-3 (11-1112) keluarga Ny.S mengenal dan memastikan penyakit yg diderita Ny.S.
Ny.S & keluarga utk mematuhi program pengobatan, Memotivasi Ny.S & keluarga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kondisi rumah yg sehat, Menjelaskan pd Ny.S & keluarga ttg cara pencegahan penularan penyakit ke anggota keluarga lain dlm satu rumah.
18. Pelaksanaan Hari, Tgl, Kunjungan ke Kamis, 9-11-12 (I) No. Dx 1 Tindakan Respon Paraf
Mengukur TTV anggota RS : klien mengatakan APPK keluarga, pemeriksaan fisik tdk merasa demam. RO : TD 130/80 mmHg, S 37,2C, N 82 x/menit, R 24 x/menit Memotivasi klien dan RS: klien mengatakan APPK keluarga utk mau berobat akan mencoba berobat kembali ke puskesmas dan lagi. melakukan pemeriksaan RO: klien tampak dahak. mengangguk setuju. Mengukur TTV pada klien RS: klien mengatakan APPK sedikit pusing, sedikit demam, batuk blm berkurang RO : TD 140/90 mmHg, N 87x/menit,
Kembali memotivasi klien & keluarga untuk melakukan pemeriksaan dahak di puskesmas mengingat penyakit TBC hrs segera ditangani.
S 37,4C, R 25x/menit RS: klien & keluarga mengatakan khawatir bila terkena TBC RO: klien & keluarga dapat memahami informasi yg disampaikan, yaitu dgn menjawab 2 dr 3 prtanyaan yg diajukan dg benar. RS: klien mengatakan belum sempat melakukan pemeriksaan RO: -
19. Evaluasi Hari, Tgl, Kunjungan ke Minggu, 12-11-12 (III) No. Evaluasi (SOAP) Dx 1 S : Klien mengatakan batuk belum reda, masih dengan dahak kadang disertai darah. Badan kadang gembrebeg, dada masih ampeg dan terasa sesak. Makan masih sedikit, nafsu makan tidak ada. Klien mengatakan semakin khawatir akan kondisinya yang tak kunjung sembuh. Suami klien mengatakan belum sempat memeriksakan dahak, tidak ada perawatan khusus di rumah, klien hanya membeli obat batuk di warung. Suami klien mengatakan bahwa dirinya maupun kedua cucunya belum ada yang tertular batuk. O: Pemeriksaan TTV : TD 120/80 mmHg, N 83 x/menit (irama teratur), R 25 x/menit (irama teratur, cepat,dalam), S 36,8C. Askultasi dada ronchi. Klien tampak lemas, pucat A: Klien & keluarga belum mampu mencapai manajemen kesehatan yang efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan. Paraf
P: Lanjutkan pemantauan terhadap tindakan pemeriksaan penunjang (BTA), beri informasi ttg pemeliharaan rumah sehat, ajarkan keluarga untuk mendukung pasien selama proses pengobatan, ajarkan bagaimana cara pencegahan penularan penyakit.
LAMPIRAN