You are on page 1of 47

ASUHAN R

KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN

DI DUSUN SENALA DESA LIMALI KECAMATAN BANYUASIN III KABUPATEN BANYUASIN


D I S U S U N

OLEH NAMA NIM TINGKAT : : : RAHMA AGUSTINA 20431 AK IIIA

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II / SWJ PALEMBANG TAHUN AJARAN 2006/2007


LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

1. Defenisi Menurut Solvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1978) Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan/dipusatkan pada keluarga sebagai unit/kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana/penyalur. Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan setara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga merencanakan asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang dilaksanakan terhadap keluarga. II. Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga Tujuan Umum Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya. Tujuan Khusus a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi maslaah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga

b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalahmasalah kesehatan dasar dalam keluarga c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan pada anggotanya. d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya e. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya.

III.

Prinsip prinsip perawata keluarga Ada beberapa prinsip perawatan keluarga yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga yaitu : a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam yankes b. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan utama c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam pencapaian peningkatan keshatan keluarga d. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya. e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif f. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga

g. Sasaran asuhan perawatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan maslaah dengan menggunakan proses keperawatan i. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah j. Diutamakan terhadap keluarga yang beresiko tinggi. IV. Langkah Langkah dalam perawatan kesehatan keluarga Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, ada beberapa langkah yang harus dilakukan : a. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan keluarga, dengan cara : 1. Mengadakan kontak dengan keluarga 2. Menyampaikan maksud dan tujuan serta minat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka 3. Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhankebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga 4. Membina komunikasi dua arah dengan keluarga b. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan keluarga c. Menganalisa data keluarga untuk menentukan masalah-masalah kesehatan dan perawatan keluarga d. Menganjurkan masalah kesehatan keluarga, berdasarkan sifat masalah kesehatan keluarga : - Ancaman kesehatan - Tidak/kurang sehat - Situasi krisis

e. Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan f. Menentukan / menyusun skala prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga dengan mempertimbangkan : 1. Sifat masalah 2. Kemungkinan masalah untuk diubah 3. Persepsi keluarga terhadap masalah g. Menyusun rencana asuhan keperawatan kesehatan dan perawatan keluarga sesuai dengan urutan prioritas 1. Menentukan tujuan yang realitis 2. Merencanakan pendekatan dan tindakan 3. Menyusun standar dan kriteria evaluasi h. Melaksanakan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan rencana yang disusun i. Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan j. Meninjau kembali masalah keperawatan dan kesehatan yang belum dapat teratasi dan merumuskan kembali rencana asuhan keperawatan yang baru. V. Tahap Tahap Proses Keperawatan a. Pengkajian 1. Pengumpulan data 2. Analisa data 3. Perumusan masalah 4. Prioritas masalah 5. Menegakkan diagnosa keperawatan b. Perencanaan c. Pelaksanaan d. Penilaian

VI. Daftar Pustaka a. Effendy Nasrul. 2000. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, Jakarta : EGC b. Endtjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung : PT. Citra Aditya c. Kruyt. 1979. Keluarga sehat. Jakarta Pusat ; Gunung Mulia

LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP KELUARGA

I. Defenisi Departemen Kes RI (1988) Adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas beberapa orang dan seorang kepala keluarga yang berkumpul / tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan Salvicion. G. Bailon dan Anacelis Maglaya (1989) Keluarga adalah dua/ lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah hubungan perkawinan /pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masingmasing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. II. Struktur Keluarga a. Patrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan tersebut tersusun menurut jalur garis ayah b. Inatrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan tersebut tersusun menurut garis ibu

c. Matrilokal d. Patrilokal e. Keluarga kawinan

: Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri : Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami : Hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga dan beberapa pada sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan suami-istri

III. Tipe / Bentuk Keluarga a. Keluarga Inti (Nuclear Family) Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak b. Keluarga Besar (Extended Family) Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya : kakak, nenek, keponakan, dll c. Keluarga Berantai (Serial Family) Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti d. Keluarga Duda/ Janda (Single Family) Keluarga yang terjadi akibat perceraian /kematian e. Keluarga Berkomposisi (Composite Family) Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan tinggal adalah satu atap secara bersama-sama f. Keluarga Kahabitas (Tahabitation) Dua orang menjadi satu tanpa ikatan pernikahan dan membentuk suatu keluarga IV. Peranan Keluarga Setiap anggota keluarga memiliki peran/tugas masing-masing diantaranya

a. Peranaan ayah Pencari nafkah, pendidik, pelindung, pemberi rasa aman

b. Peranan ibu Mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anaknya, mencari nafkah tambahan untuk keluarganya c. Peranan anak Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, spiritual. V. Fungsi Keluarga a. Fungsi biologis b. Fungsi Psikologis c. Fungsi Sosialisasi d. Fungsi Ekonomi e. Fungsi Pendidikan VI. Tahap Tahap Kehidupan Keluarga a. Tahap pembentukan keluarga b. Tahap menjelang kelahiran anak c. Tahap menghadapi bayi d. Tahap menghadapi anak prasekolah e. Tahap menghadapi anak sekolah f. Tahap menghadapi anak remaja g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat h. Tahap berdua kembali i. Tahap masa depan

VII.

Tugas-Tugas Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada 8 tugas pokok, yaitu : a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing d. Sosialisasi antar anggota keluarga e. Pengaturan jumlah anggota keluarga f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

VIII.

Ciri ciri Keluarga a. Diikat dalam suatu tali perkawinan b. Ada hubungan darah c. Ada ikatan keluarga berupa ikatan batin d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya e. Ada pengambil keputusan f. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga g. Tinggal dalam suatu rumah

IX. Daftar Pustaka a. Effendy Nasrul. 2000. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, Jakarta : EGC

b. Erdtjang, Indan. 2000. Ilmu kesehatan masyarakat. Bandung : PT. Citra Aditya c. Kruyt. 1979. Keluarga sehat. Jakarta Pusat : Gunung Mulia.

LAPORAN PENDAHULUAN KESEHATAN LINGKUNGAN

1. SUMBER AIR a. Syarat syarat air untuk rumah tangga 1) Syarat kuantitas 2) Syarat kwalitas a) Syarat fisis Tidak berwarna Tidak berasa Tidak berbau b) Syarat khemis Yaitu tidak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan seperti zat-zat racun dan tidak mengandung mineral-mineral serta zat-zat organik lebih tinggi jumlah yang telah ditentukan. Zn Pg Cu Fe Cl Tidak boleh lebih dari Tidak boleh lebih dari Tidak boleh lebih dari Tidak boleh lebih dari Tidak boleh lebih dari 0,05 mg/l 0,05 mg/l 0,05 mg/l 0,10 mg/l 250,00 mg/l

c) Syarat bakteriologis

Air tidak boleh mengandung bibit penyakit, penyakit-penyakit yang sering menular dengan perantaraan air adalah penyakit-penyakit yang tergolong dalam golongan water diseases, yaitu : Cholera Typhus abdominalis Disenteria bacilaris Hepatitis infeksiosa Polyommielytis anterior acuta Penyakit-penyakit cacing

b. Sumber air di alam dibagi 2, yaitu 1) Air dalam tanah (ground water) Adalah air yang diperoleh dari pengumpulan air pada lapisan tanah yang dalam. 2) Air permukaan Adalah air yang terdapat pada permukaan tanah air yang terdapat pada permukaan harus diolah terlebih dahulu sebelulm digunakan karena umumnya telah mengalam pengotoran. c. Air Sumur Sumur yang baik harus memenuhi syarat-syarat 1) Syarat lokalisasi Untuk menghindari pengotoran yang harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan : cubluk (kakus), lobang galian sampah, lobang galian air limbah dan sumber-sumber pengotoran lainnya. Jarak ini tergantung pada keadaan tanah dan kemiringan tanah. Pada umumnya jarak yang baik adalah tidak kurang dari 10 m Dibuat pada tempat yang ada airnya dalam tanah Jangan dibuat ditanah rendah yang munkin terendah bila banjir

2) Syarat konstruksi Dinding sumur, 3 meter dalamnya dari permukaan tanah dibuat dari tembok yang tidak tembus air Kedalaman sumur dibuat mencapai lapisan tanah yang mengandung air cukup banyak walaupun pada musim kemarau Diatas tanah dibuat mencapai tinggi minimal 70 cm untuk mencegah pengotoran dari air permukaan untuk keselamatan. Lantai sumur : Dibuat lantai sumur yang ditembok (kedap air) 1 m lebarnya dari dinding sumur Dibuat agak miring dan ditinggikan 20 cm diatas permukaan tanah Dasar sumur diberi kerikil agar airnya tidak bila ditimba Permukaan tanah sekitar bangunan sumur dibuat miring untuk memudahkan pengeringan 2. JAMBAN a. Syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan (Menurut Ghlers dan Steel) adalah : 1. Tidak boleh mengotori tanah kesehatan 2. Tidak boleh mengotori air permukaan 3. Tidak boleh mengotori air dalam tanah 4. Kotoran tidak boleh terbuka, sehingga menjadi vektor penyakit. 5. Kakus harus terlindung dari penglihatan orang lain 6. Pembuatannya mudah dan murah b. Bangunan kakus Bangunan kakus yang memenuhi syarat kesehatan, terdiri dari :

1. Rumah kakus 2. Lantai 3. Slab 4. Closet 5. Pit 6. Bidang resapan

agar pemakai terlindung sebaiknya ditembok agar mudah dibersihkan tempat kaki memijak lubang tempat feces masuk sumur penampungan feces : cubluk

c. Macam macam kakus 1) Pit Privy (Cubluk) Pada kasus ini yang harus diperhatikan, adalah : Jangan diberi desinfektans karena menganggu proses pembusukan sehingga cubluk cepat penuh Untuk mencegah bertelurnya nyamuk tiap minggu diberi minyak tanah Agar tidak terlalu bau diberi kapur barus

2) Aqua Privy (Cubluk berair) Terdiri atas BAK yang kedap air, diisi air didalam tanah sebagai tempat pembuangan externa, proses pembusukannya sama seperti halnya pembusukan feces dalam air kali, macam kakus ini baik dibuat ditempat yang banyak air 3) Watersealed Latrine (Angsa-Trine) Kakus ini bukanlah merupakan type kakus tersendiri tapi hanya modifikasi closetnya saja, pada kasus ini closetnya berbentuk letter angsa sehingga akan selalu terisi air 4) Bored hoce latrine Sama dengan cubluk hanya saja ukurannya lebih kecil karena untuk pemakaian yang tidak lama, misalnya untuk perkampungan sementara 5) Bucket Latrine (Fail closet)

Feces ditampung dalam ember atau bejana lain dan kemudian dibuang ditampat lain, misalnya untuk penderita yang tidak dapat meninggalkan tempat tidur 6) Trench Latrine Dibuat lubang dalam tanag sedalam 30-40 cm untuk tempat defaccatie tanah galian dipakai untuk menimbunnya. 7) Overhung Latrine Kakusi ini semacam rumah-rumahan dibuat diatas kolam, selokan, kali, rawa, dan sebagainya. 3. PEMBUANGAN AIR LIMBAH Tujuan pembuangan air limbah, adalah : Untuk mencegah pengotoran sumber air rumah tangga Menjaga makanan kita, misalnya : sayuran yang dicuci dengan air permukaan Perlindungan terhadap ikan yang hidup dikolam Perlindungan air untuk ternak Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit-bibit penyakit Menghilangkan adanya bau-bauan dan penandangan yang tidak sedap

Cara-cara pembuangan limbah : a) Dengan pengenceran Air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut untuk mendapat pengeceran b) Cesspool Cesspool ini menyerupai sumur tapi gunanya untuk pembuangan air limbah, dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah meresap kedalam tanah, bagian atasnya ditembok agar tidak tembus air, jarak dengan sumur 45 m dan minimal 6 m dari fondasi rumah c) Seepage pit (sumur resapan)

Merupakan sumur tempat menerima air limbah yang telah mengalami pengolahan daam sistem lain, misalnya dari aqua-privy atau septik-tarik d) Septik tarik Merupakan teknik yang dianjurkan WHO septic-tarik terdiri atas 4 bagian yaitu : 1. Ruang pembusukan 2. Ruang lumpur 3. Dosing chamber 4. Bidang resapan e) Sistem riool (sewarage) Proses pengolahan yang dilakukan adalah : 1. Penyaringan (Screening ) 2. Pengendapan (Sedimntation) 3. Proses Biologis 4. Disaring dengan saringan pasir (sand filter) 5. Desinfeksi 6. Pergerakan 4. SAMPAH Sampah adalah semua zat / benda yang sudah tidak terpakai lagi berasal dari rumah-rumah maupun sisa-sisa proses industri a. Garbage Adalah sisa-sisa pngolahan ataupun sisa makanan yang mudah membusuk b. Rubbish Adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish ini ada yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar misalnya kaleng kaluat dan sebagainya. Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan pembuangannya. Dari sampah ini harus diperhatikan.

(1) (2)

Land fill Sampah dibuang pada tanah yang rendah Sanitary land fill Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah paling sedikit 60 cm untuk mencegah pengorekan oleh binatang

(3)

Individual incineration Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri kemudian dibakar sendiri. Pembakaran sampah ini harus dilakukan dengan baik, sebab bila tidak : Asapnya mengotori udara Bila tidak terbakar sempurna sisanya berceceran kemana-mana.

(4)

Inciration dengan increrator khusus Cara ini dikerjakan oleh pemerintah : Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dari trk-truk atau gerobak sampah dibakar dalam incererator khusus.

(5)

Pulverisation Semua ampah baik garbage maupun tubbish dihaluskan dngan alat khusus kemudian incinerator khusus (alat pembakaran sampah)

(6) (7) (8)

Composting (dibuat pupuk) Hogfeeding (sebagai makanan ternak) Recycling (pemakaian ulang / daur ulang)

5. PERUMAHAN Rumah yang sehat harus menuruti beberapa kriteria, yaitu : 1. Harus memenuhi kebutuhan fisiologis a. Suhu ruangan (18 200C) Suhu udara luar Pergerakan udara Kelembapan udara Suhu benda-benda disekitarnya

b. Harus cukup mendapat penerangan c. Harus mendapat pertukaran hawa (ventilasi) 15% dari luas lantai

d. Harus cukup mempunyai isolasi suara Dinding ruangan harus kedap sara, baik terhadap suara-suara yang berasal dari luar maupun dari dalam. 2. Memenuhi kebutuhan psikologis a. Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pengaturannya harus memenuhi rasa keindahan luar maupun dari dalam b. Adanya jaminan kebebasan yang cukup c. Tiap anggota keluarga mempunyai ruangan tersendiri 3. Menghindari terjadinya kecelakaan a. Konstruksi rumah dan bahan-bahan bangunan harus kuat sehingga tidak mudah ambruk b. Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan disumur, kolam dan tempattempat lain terutama anak-anak c. Diusahakan agar tidak mudah terbakar d. Adanya alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas 4. Mengindari terjadi penyakit a. Adanya sumber air yang sehat, cukup kwalitas dan kwalitetnya b. Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan air limbah yang baik c. Harus dapat mencegah perkembangbiakan vektor penyakit, seperti nyamuk, lalat, tikus, dan sebagainya

d. Harus cukup luas, luas kamar tidur sm2 perkapita perluas lantai

LAPORAN PENDAHULUAN IMUNISASI

I. Pengertian Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan secara aktif terhadap suatu antigen sehingga bila kelak ia terpejan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit II. Tujuan Tujuan Imunisasi Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau menghilangkan penyakit tertentu. Dilihat dari cara timbulnya maka terdapat dua jenis kekebalan, yaitu : a. Kekebalan pasip Kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh b. Kekebalan aktif Kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada imunisasi / terpajan secara alamiah, kekebalan aktif biasanya berlangsung lebih lama karena adanya memori imunologi. III. Imunisasi yang diwajibkan (PP1)

a. BCG BCG diberikan pada umur sebelum 2 bulan, dosis diberikan untuk bayi kurang dari 1 tah adalah 0,06 ml dan untuk anak 0,01 diberikan secara ic didaerah insersio m, dectoideus kanan. Vaksin BCG ulangan tidak dianjurkan oleh karena manfaatnya diragukan mengingat speksifitas perlindungan hanya 40%. Vaksin BCG merupakan vaksin hidup, maka tidak diberikan pada pasien imnokompromasi. b. Hepatitis Diberikan segera setelah lahir Hepatitis B2 diberikan interval 1 bulan dari hepatitis B Untuk mendapatkan respon imun optimal internal hepatitis B 2 dan hepatitis B3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan maka hepatitis B 3 diberikan 2-5 bulan setelah hepatitis B2 yaitu pada umur 3-6 bulan c. Polio Pada saat ini telah beredar di Indonesia IPV (Inactivated Polio Vaksin) disamping IPV (Oral Polio Vaksin) vaksin IPV berisi antigen polio (Polio I,II,III) yang telah mati sedangkan OPV berisi polio hidup. Polio O diberikan saat bayi lahir untuk imunisasi dasar (Polio II,III,IV) interval diantaranya tidak kurang dari 4 minggu) Dosis OPU 2 tetes peroral Dosis IPV 0,5 ml 1m

d. DPT Dapat diberikan pada umur lebih dari 6 minggu DPT I Pada umur 3 bulan DPT II Umur 4 bulan, ulangan serta selanjutnya diberikan 1 tahun setelah DPT III Yaitu pada umur 18 24 bulan

e. Campak Vaksin campak dianjurkan diberikan dalam 1 dosis 0,5 ml secara sc pada umur 9 bulan. Campak II Diberikan pada umur 6 tahun, apabila dapat MMR pada umur 15 bulan Campak III Tidak perlu diberikan IV. Imunisasi yang dianjurkan a. HIB (Haemophilus Influenzae tipe B) HIB I HIB II HIB III HIB IV Dosis HIB Diberikan pada umur 2 bulan dengan interval 2 bulan Diberikan pada umur 4 bulan Diberikan pada umur 6 bulan Diberikan pada umur 15 bulan Diberikan 0,5 ml secara im

b. MMR (Measles, Mumps, Rubella) Vaksin MMR diberikan pada umur 15-18 bulan dengan dosis 1x 0,5 ml secara subkutan MMR diberikan minimal 1 bulan sebelum/ sesudah penyuntikan imunisasi lainnya c. Thypoid Ada 2 jenis vaksin yaitu : 1. Suntikan 2. Oral Vaksin ini diberikan pada umur 2 tahun, ulangan diberikan setiap 3 tahun d. Hepatitis

Vaksin hepatitis A diberikan pada umur 2 tahun, diberikan 2x dengan interval 6-12 bulan, dosis > 20 diberikan 3x dengan interval 6 bulan ini daerah deltoid. e. Varicella Pada varicella diberikan pada umur 10 tahun dosis 0,5 Ml subkutan 1x V. Daftar Pustaka a. Diit, George.1995. Imunisasi dalam praktek, Jakarta : University Pross Hipokrates.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN R DI DUSUN SENALA DESA ILMAU KECAMATAN BANYUASIN III KABUPATEN BANYUASIN

A. PENGKAJIAN I. Sifat dan Struktur Keluarga a. Identitas Kepala Keluarga Nama Jenis Kelamin Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Suku/ bangsa Alamat : Rohidin : Laki-laki : 46 Tahun : Islam : SD : Buruh karet : > 500.000 / bulan : Dusun Snala : Dusun Snala Desa Limau Kec. Banyuasin III Kabupaten Banyuasin b. Susunan Anggota Keluarga
N o 1 . 2 Nama Hasanah Saharudin Putri Umur 37 th 18 th 14 th Sex Hub dgn kk Istri Anak Anak Pendidikan Tidak sekolah SD SMP Pekerjaan Buruh karet Buruh karet Buruh karet Keterangan

. 3 . 4 . 5 .

Warnah Hendra

9 th 4 th

Anak Anak

D Blm Sekolah

Buruh karet Buruh karet

c. Genogram Keterangan :

: Laki-laki : Perempuan

Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam pengambilan keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga, hubungan dalam keluarga cukup harmonis.

II. Pola kebiasaan keluarga sehari-hari a. Kebiasaan tidur Anggota keluarga tidak terbiasa tidur siang, kebiasaan tidur keluarga tidak teratur dan tergantung kemauan anggota keluarga. Pada malam hari anggota keluarga terbiasa tidur cepat, dikarenakan sudut terlalu letih bekerja pada siang hari.

b. Kebiasaan makan Frekuensi makan keluarga 3x sehari, dengan makanan pokok nasi dilengkapi dengan sayur dan lauk pauk seadanya keluarga terbiasa mengolah makanan sendiri. c. Kebiasaan eliminasi Anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan pada eliminasi, keluarga BAB x sehari dengan konsistensi feces padat lunak, dengan warna feces kuning kecoklatan, keluarga BAK 3-4 x perhari dengan warna urine kuning jernih. d. Penggunaan waktu senggang Hampir tidak terdapat waktu senggang dalam keluarga, semua anggota keluarga sibuk beraktivitas sore hari digunakan untuk berkebun. Waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul bersama yaitu pada malam hari e. Situasi sosial budaya dan ekonomi Penghasilan keseluruhan keluarga TnR > dari 500.00/bulan, yang keadaannya tidak menetap tiap bulannya, seluruh penghasilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga dan untuk biaa sekolah anak-anak.

III. Data Kesehatan Lingkungan a. Perumahan Luas tanah 10x15m2, dengan luas rumah 7x10m2. rumah dan tanah merupakan milik pribadi, jenis rumah semi permanen, terdiri dari 1 buah kamar, 1 buah ruang tamu, 1 dapur yang tergabung dengan ruang makan, pengaturan perabot rumah tidak teratur, vertilasi rumah cukup, kebersihan rumah, tukang, banyak terdapat debu dan sampah didalam rumah.

b. Sumber air Air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari aliran sungai yang berada dibelakang rumah, jaraknya 10 meter dari dapur keluarga. Keluarga tidak memiliki sumur pribadi c. Tempat pembuangan tinja Keluarga tidak mempunyai WC sendiri dan membuang tinja dilakukan pada WC cemplung yang terdapat dibelakang rumah, disekitar aliran sungai. d. Tempat pembuangan air limbah Tidak terdapat pembuangan air limbah khusus berupa selokan, limbah pada WC dibuang sembarangan disekitar pekarangan rumah. e. Pembuangan sampah Sampah dikumpulkan di satu tempat biasanya pekarangan samping atau belakang rumah dan sampah tersebut biasanya dibakar pada sore hari. f. Kandang ternak Keluarga Tn R tidak memiliki kandung serta hewan ternak peliharaan. g. Pemanfaatan fasilitas keluarga Bila ada anggota keluarga yang sakit jarang dibawa ke puskesmas, tetapi bawa ketempat praktek bidan desa. Hal ini dikarenakan jarak antara rumah dengan puskesmas sangat jauh, keluarga sering mengalami kesulitan dalam hal transportasi. IV. Data kesehatan keluarga a. Imunisasi

Keempat anak Tn R tidak pernah diberikan vaksin imunisasi keluarga Tn R beranggapan bahwa tanpa imunisasi pun anak-anaknya tetap sehat dan tidak memiliki penyakit / kelainan dalam proses tumbuh kembangnya. b. Keluarga berencana Ibu sejak kelahiran anaknya yang keempat mengikuti program KB dengan menggunakan jenis KB suntikan (3 bulan), sampai saat ini ibu masih mengikuti program KB tersebut.

c. Riwayat persalinan Keempat anak Tn R dilahirkan dengan bantuan bidan desa selama kehamilan Ny H selalu melakukan pemeriksaan kehamilan pada bidan desa. d. Keadaan gizi keluarga Pertumbuhan fisik anak-anak Tn R dapat dikatakan sesuai dengan usia anak setara sepintas anak-anak tampak sehat, walaupun menu makanan yang diberikan keluarga seadanya sesuai dengan pendapatan. e. Penyakit yang diderita keluarga Tidak ada penyakit khusus yang diderita oleh anggota keluarga, hanya saja ibu sering mengeluh nyeri pada daerah persendian sehabis bekerja seharian. Anak ke-1 (Saharudin) mengalami cacat /gangguan bicara anak tersebut mengalami gangguan tersebut pondok pesantren. Anak ke-2 (tidak dapat dilakukan pengkajian fisik, dikarenakan bersekolah di pondok pesantren

Anak ke-3 dan ke-4 tidak memiliki keluhan apapun, mereka tidak pernah menderita penyakit khusus yang sifatnya kronis, anak 2x tersebut sering menderita pilek dan batuk ringan dan dapat sembuh dalam beberapa hari tanpa ada pengobatan khusus. f. Data anggota keluarga yang sakit Pada saat dilakukan pengkajian pada keluarga binaan Tn R tidak ada anggota keluarga yang sedang sakit.

DENAH RUMAH ALIRAN SUNGAI

DAPUR

KAMAR

RUANG TAMU

PEKARANGAN

JALAN DESA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari Tanggal Waktu Tempat: Sasaran

: : : :

Senin s/d minggu 4 s/d 10 Juni 2007 2-2 x pertemuan (60 menit) Anggota keluarga Tn R

Tempat tinggal keluarga Tn R

A. Tujuan Instruksional 1) Tujuan Instruksional Umum Diharapkan keluarga Tn R mampu memahami tentang sanitasi lingkungan dan imunisasi 2) Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan keluarga Tn R mampu : Mengerti dan memahami tentang sanitasi lingkungan dan imunisasi

Memahami tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta dapat pemberian imunisasi pada anak Pengajaran cara-cara pemeliharaan kesehatan/kebersihan lingkungan serta pemanfaatan Yankes berupa posyandu Tehnik memodifikasi lingkungan sehat Memahami tantang dampak negative tentang sanitasi buruk dan balita yang tidak di imunisasi

B. Pokok Bahasan Sanitasi lingkungan dan imunisasi anak C. Subpokok Bahasan Pengertian sanitasi lingkungan dan imunisasi Pentingnya menjaga sanitasi lingkungan yang buruk dan anak yang tidak diimunisasi Cara memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan Macam-macam pemberian imunisasi Syarat-syarat lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan

D. Metode Ceramah Tanya jawab

E. Kegiatan penyuluhan
No 01 Waktu 5 menit Tahap penyuluhan Pendahuluan Penyajian Penutup Kegiatan penyuluhan Kegiatan Masyarakat - menjawab salam - memperhatikan Media Penyuluhan - buku panduan - klipt chart

salam perkenalan diri motivasi menjelaskan tentang

- memperhatikan

masalah sanitasi lingkungan dan imunisasi

- mencatat - mengajukan
pertanyaan

mendiskusikan bahan ajaran yang tidak dimenegerti oleh keluarga mengadakan evaluasi s/d materi yang disampaikan secara lisan salam

- mendiskusikan

- menjawab
pertanyaan

F. Materi Terlampir A.

- menjawab salam

SANITASI LINGKUNGAN Sanitasi lingkungan merupakan keadaan lingkungan sekitar yang mempengaruhi keadaan kesehatan/kepribdaian peorangan, sanitasi lingkungan dikategorikan beberapa macam, diantaranya yaitu : a. Sumber air b. Ventilasi c. Jamban d. Sampah e. Limbah f. perumahan Ad.1 Sumber air yang dikatakan sehat dan aman untuk digunakan apabila memenuhi kriteria : a. tidak berbau b. tidak berasa c. tidak berwarna d. tidak terdapat pendendapan

sumber air juga harus terbebas dari bibit-bibit penyakit berikut ini syarat-syarat sumur yang baik, yaitu : a. Syarat lokalisasi Jarak antara sumur gali dan sumber/tempat penampungan kotoran baik manusia maupun ternak, jarak ideal minimal 10 m, untuk mencegah terjadinya resapan mikroorganisme serta air pada tempat penampungan kotoran ke sumber air serta untuk mencegah terjadinya pencemaran air pada sumur tersebut. Apabila sumber air sudah tercemar, maka dapat menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit infeksi,s eperti : diare, alergi kulit, dll.

b. Syarat konstruksi Sumur harus dibagian pada tempat yang memenuhi sehingga sumur tersebut tetap menghasilkan air walaupun pada musim kemarau. Selain itu sumur juga harus memiliki perlindungan tertentu karena untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan terutama pada anak-anak. Ad.2 Rumah yang baik harus memiliki ventilasi yang cukup, yaitu 15% dari luas lantai ventilasi harus dibuka secara rutin setiap hari untuk memasukkan bahwa terjadinya proses pertukaran udara dari dalam keluar ventilasi udara yang kurang atau jarang dibuka dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada saluran pernafasan. Ad.3 Syarat-syarat jamban yang memenuhi syarat kesehatan :

1) tidak boleh mengotori tanah 2) tidak boleh mengotori air permukaan 3) tidak boleh mengotori air dalam tanah 4) kotoran tidak boleh terbuka, sehingga menjadi vektor nyamuk 5) kakus harus terlindung dari penglihatan orang lain 6) pembuatannya mudah dan murah Bangunan jamban harus terdiri dari : 1) Rumah kakus 2) Lantai kakus 3) Slab 4) Closet 5) Pit 6) Bidang resapan Ad.4 Sampah adalah semua zat atau benda yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dari rumah-rumah maupun sisa zat industri. Pada umumnya sampah terbagi dua yaitu sampah organik dan noo-organik pada saat membakar sampah sebaiknya dipisahkan jenis sampahnya proses pembakaran baik dilakukan pada sore hari. Ad.5 Air limbah rumah tangga sebaiknya dialirkan melalui selokan buatan kesuatu tempat penampungan yang jaraknya berjauhan dari rumah kita, adapun tujuan dari pembuangan air limbah adalah : Untuk mencegah pengotoran sumber air rumah tangga Menjaga kebersihan makanan kita seperti sayuran yang kita cuci dengan air yang terkontaminasi Perlindungan terhadap hewan air Perlindungan air untuk hewan ternak Menghilangkan tempat berkembangnya bibit penyakit : Agar pemakai terlindung : Sebaiknya ditembok agar mudah dibersihkan : Tempat kaki memijak : Lubang tempat feces masuk : Sumur penampungan feces (cubluk)

Menghilangkan bau-bauan dan pemandangan yang tidak sedap

Ad.6 Berikut ini merupakan kriteria rumah sehat, antara lain : Suhu ruangan (18-200C) Harus cukup mendapat penerangan Harus cukup mendapat pertukaran udara 15% dari luas lantai Harus cukup mempunyai isolasi suara Konstruksi dan bahan bangunan yang kuat Memiliki sumber air dan sarana MCK Diusahakan agar bahan yang digunakan tidak mudah terbakar

B. IMUNISASI Imunisasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menambah kekebalan tubuh seorang anak dengan memasukkan vaksin yaitu kuman yang dilemahkan. Macam-macam imunisasi pada bayi yaitu : 1. BCG 2. DPT 3. Polio Imunisasi memiliki dampak positif bagi bayi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga bayi tidak mudah terinfeksi oleh penyakit tertentu, tetapi kekebalan orang tua tidak tahu meng-imunisasi bayinya dengan alasan takut bayinya sakit, perlu dijelaskan kepada orang tua bahwa sugesti mereka selama ini salah, bahwa demam yang dialami bayi pasti imunisasi merupakan hal wajar. Demam tersebut merupakan efek samping dari imunisasi, justru sebaliknya apabila si bayi mengalami demam setelah imunisasi, maka imunisasi itu berhasil dan apabila sebaiknya maka imunisasi tersebut perlu diulang. 4. Campak 5. Hepatitis

B. ANALISA DATA No Data - Jamban keluarga tidak memenuhi syarat kesehatan, keluarga menggunakan wc cemplung yang berada dibelakang rumah - Sumber air tidak memenuhi syarat kesehatan yang digunakan keluarga berasal dari sungai kriteria air tersebut berasa, berbau, berwarna dan terdapat pengendapan - Tempat pembuangan sampah dan air limbah keluarga yang tidak efektif - Tingkat pendidikan kewarga rendah - Keempat anak pada keluarga Kurang Terdapat balita yang tidak - Ketidaktahuan keluarga mengenai Penyebab Kurang pengetahuan dan tentang sanitasi lingkungan Masalah kesehatan Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat Masalah keperawatan - Ketidaktahuan keluarga mengenai sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan - Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan rumah memenuhi syarat kesehatan. Dan perkembangan anggota keluarga - Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan lingkungan

kepedulian keluarga kesehatan

Tn R tidak ada satupun yang mendapatkan imunisasi - Sugesti keluarga yang salah mengenai efek samping imunisasi - Kurangnya kesadaran keluarga tentang pentingnya imunisasi - Tingkat pendidikan keluarga yang rendah

pengetahuan keluarga tentang imunisasi

diimunisasi

manfaat pemberian imunisasi pada anak - Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat dalam pemberian vaksin imunisasi

C. PRIORITAS MASALAH 1. Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan No Kriteria 1. Sifat Masalah Ancaman kesehatan Perhitungan 2/3 x 1 Score 2/3 Pembentukan Masalah merupakan ancaman kesehatan karena apabila tidak diatasi dengan segera dapat menimbulkan masalah kesehatan yang baru 2. Kemungkinan masalah untuk diubah 3. Dapat 3/3 x 1 1 2/2 x 2 2 Masalah yang dihadapi keluarga dapat diubah dengan pemberian informasi pada keluarga tentang pentingnya kesehatan lingkungan Potensi masalah untuk dicegah Tinggi Potensi masalah untuk dicegah sangat tinggi, dikarenakan tingkat penghasilan keluarga dinilai cukup tinggi dan mampu menunjang untuk memodifikasi lingkungan rumah 4. Penonjolan masalah Masalah tidak dirasakan Jumlah 3 2/3 0/2 x 1 0 Penonjolan masalah tidak dirasakan dikarenakan keluarga belum menyadari dampak negative yang diakibatkan oleh buruknya sanitasi lingkungan

2. Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan No Kriteria 1. Sifat Masalah Ancaman kesehatan Perhitungan 2/3 x 1 Score 2/3 Pembentukan Sifat masalah merupakan ancaman kesehatan karena apabila tidak segera diatasi dapat berdampak buruk pada balita (rentan terhadap penyakit) 2. Kemungkinan masalah untuk diubah Hanya sebagian 3. Potensi masalah untuk dicegah Tinggi 3/3 x 1 1 2/2 x 2 2 Kemungkinan masalah dapat diubah hanya sebagian karena keluarga beranggapan tanpa imunisasi ketiba anaknya tetap sehat Potensi masalah untuk dicegah sangat tinggi, dikarenakan tingkat penghasilan keluarga dinilai cukup tinggi dan mampu menunjang untuk memodifikasi lingkungan rumah 4. Penonjolan masalah Masalah tidak dirasakan Jumlah 3 2/3 0/2 x 1 0 Penonjolan masalah tidak dirasakan dikarenakan keluarga belum merasakan dampak negatif dari tidak berimunisasi

Berdasarkan skoring diatas, terdapat beberapa masalah kesehatan dan keperawatan pada keluarga Tn R dengan urutan sbb : 1. Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan a. Ketidaktahuan keluarga mengenai sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan b. Ketidakmampuan keluarga menciptakan dan memelihara lingkungan rumah yang mempengaruhi kes dan perkembangan anggota keluarga c. Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan lingkungan 2. Terdapat balita yang tidak diimunisasi a. Ketidaktahuan keluarga mengenai manfaat pemberian imunisasi pada anak b. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat dalam pemberian vaksin imunisasi

D. TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Umur : : Tn R Dusun Senala III Desa Limau


Masalah No 1 Data Masalah keperawatan - Ketidaktahua n keluarga mengenai sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan Perencanaan Tujuan Setelah 1-2x kunjungan dan diberikan penyuluhan diharapkan keluarga memahami pengertian yang memenuhi syarat kesehatan Implementasi Intervensi Berikan penyuluhan kepada anggota keluarga, tentang : - pengertian sanitasi lingkungan - kriteria /syarat lingkungan sehat seperti : 1. jamban sehat 2. sumber air bersih 3. tempat pembuangan sampah 4. cara pengelolaan limbah

Jamban keluarga tidak memenuhi syarat kesehatan keluarga menggunaka n wc cemplung yang ada dibelakang rumah Sumber air yang keluarga gunakan tidak memenuhi syarat kesehatan. Air tersebut berasal dari

kesehataan Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan

Evaluasi Memberikan penyuluhan kepada anggota keluarga Tn R mengenai : - Pengertian sanitasi lingkungan - Kriteria /syarat lingkungan sehat, seperti : 1. jamban sehat 2. sumber air bersih 3. tempat pembuanga n sampah 4. cara pengelolaan Setelah 2x kunjungan dan diberikan penyuluhan keluarga mengerti dan paham dan ketika ditanya keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan, tentang : 1. Pengertian sanitasi lingkungan 2. syarat-syarat sanitasi lingkungan yang sehat : - Jamban sehat - Sumber air bersih

sungai dengan kriteria air tersebut berasa, berwarna, berbau dan tidak terdapat pengendapan. Tempat pembuangan sampah dan limbah keluarga yang tidak efektif Tingkat pendidikan keluarga rendah Masalah Masalah keperawatan - Ketidaktahua n keluarga menciptakan lingkungan rumah yang meperngaruh i kesehatan dan Data kesehataan Perencanaan Tujuan Setelah 1-2x kunjungan dan diberikan penyuluhan diharapkan mengerti, memahami serta mampu Implementasi Intervensi

limbah

- Tempat
pembuangan sampah yang efektif - Cara pengelolaan limbah rumah tangga

No 1

Evaluasi

- Berikan
penyuluhan tentang lingkungan sehat - Ajarkan keluarga tentang cara

- Memberikan
penyuluhan kepada keluarga Tn R tentang lingkungan sehat - Mengajarkan

Setelah 2x pertemuan dan diberikan penjelasan, keluarga mampu/mengert i tentang : - Pengertian

perkembanga n anggota keluarga

memodifikasika n di lingkungan sekitar

memodifi keluarga kasi, misalnya tentang cara membuat memodifikasi lubang untuk kunjungan tempat mis : penampung membuat an sampah lubang untuk tempat - Memotivasi penampungan keluarga sampah untuk - Memotivasi memelihara dan memodifi keluarga kasi untuk lingkungan memelihara sehat. dan memodifikasi lingkungan sehat

lingkungan sehat - Cara/retnik untuk memodifikasi lingkungan - Cara mempertahan kan lingkungan sehat

Setelah 1-2x kunjungan dan diberikan penyuluhan diharapkan keluarga mengenal dan mampu mengambil

- Ketidakmam
puan keluarga mengenal masalah kesehatan lingkungan

Bantu keluarga untuk mengenal masalah kesehatan yang ada disekitar lingkungan Motivasi keluarga untuk

- Membantu
keluarga untuk

- Setelah 2x
kunjungan dan diberikan

keputusan untuk memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi keluarga

menyelesaik an masalah kesehatan yang dihadapi Bantu keluarga dalam menyelesaik an masalah kesehatan yang ada

mengenal masalah kesehatan yang ada disekitar lingkungan - Untuk menyelesaika n masalah kesehatan yang dihadapi - Membantu keluarga dalam menyelesaika n masalah kesehatan yang ada

penjelasan keluarga mampu / mengerti tentang masalah kesling yang dihadapi keluarga serta mampu mengambil keputusan untuk menyelesaika n masalah kesehatan yang ada.

Masalah No 2 Data

Masalah keperawatan - Ketidaktahua n keluarga mengerti manfaat pemberian imunisasi pada anak

Keempat anak dari Tn R yang mendapat imunisasi Sugesti keluarga mengenai efek samping imunisasi Kurang kesadaran keluarga tentang pentingnya imunisasi Tingkat pendidikan keluarga Tn R rendah

kesehataan Terdapat balita yang tidak di imunisasi

Perencanaan Tujuan Setelah 1-2x kunjungan keluarga mengerti serta memahami tentang manfaat imunisasi dan pemberiannya pada anak

Intervensi

Evaluasi

- Berikan
penyuluhan pada keluarga mengenai : 1. Pengerti an dan macam imunisasi 2. Manfaat pemberian imunisasi pada anak 3. Dampak negative dari anak yang tidak diimunisasi

- Memberikan
penyuluhan kepada keluarga mengenai : 1. Pengertian dan macam imunisasi 2. manfaat pemberian imunisasi pada anak 3. Dampak negative dari anak yang tidak diimunisasi

Setelah 2x pertemuan dan diberikan penjelasan, keluarga mampu/mengert i dan memahami tentang :

1.

manfaat pemberian imunisasi pada anak termotiv asi untuk memberikan imunisasi pada anak

2.

Motivasi keluarga dalam pemberian imunisasi pada anak

- Memotivasi
keluarga dalam

pemberian imunisasi pada anak

- hal ini
dibuktikan dengan pada saat diberikan pertanyaan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

- Ketidakmam
puan menggunaka n fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat dalam pemberian imunisasi pada anak Setelah 1-2x kunjungan dan diberikan penyuluhan diharapkan keluarga memahami/ mengerti tentang : 1. Manfaat dari sarana yankes yang tersedia 2. menyadari tentang pentingnya melakukan kunjungan pada pusat yankes

Berikan penjelasan kepada keluarga mengenai manfaat dari sarana yankes yang tersedia Memahami keluarga agar melakukan kunjungan pada pusat yankes

- Memberikan
penjelasan kepada keluarga mengenai manfaat dari sarana yankes yang tersedia - Memotivasi keluarga agar melakukan kunjungan pada pusat yakes

- Setelah 2x
kunjungan dan diberikan penjelasan keluarga mampu / mengerti tentang : 1. manfaat dari sarana yankes yang tersedia 2. menyadari tentang pentingnya melakukan kunjungan

pada pusat yankes

You might also like