Professional Documents
Culture Documents
Histologi Kulit
Kulit :
organ tubuh paling luar Membatasi dari lingkungan hidup dengan manusia
Lapisan Epidermis
Stratum Korneum Stratum Lusidum Stratum Granulosum Stratum Spinosum Stratum Basale
Histologi
Adneksa Kulit
Kelenjar Kulit :
Glandula Sudorifera (keringat) Glandula Sebasea (palit)
Kuku : bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal Rambut : 2 tipe :
Lanugo Terminal
Faal Kulit
Fungsi Proteksi : terhadap gangguan fisis atau mekanisadanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang
Fungsi Absorpsi : dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum
Fungsi Eksresi : mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh
Fungsi Persepsi :
Panas : Badan Ruffini di dermis, subkutis Dingin : Badan Krause di dermis Rabaan : Badan taktil Meissner di papila dermis Tekanan : Badan Paccini di epidermis
Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh : mengeluarkan keringat dan otot berkontraksi, pembuluh darah kulit Fungsi Pembentukan Pigmen : melanosit
Definisi
Dermatitis : Peradangan Kulit sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau endogen menimbulkan kelainan klinis :
Efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) Keluhan gatal
FaktorResiko
Penderita rinitis alergika, asmariwayat keluarga Perubahan suhu dan kelembaban udara Infeksi kulit oleh bakteri Kontak dengan bahan pakaian yang bersifat iritan (terutama wol) Anak-anakalergi makananmemicu dermatitis
Epidemiologi
Dinas Kesehatan RI 90% kelainan kulit diakibatkan oleh dermatitis kontak Dermatitis Kontak iritansemua umur, ras, jenis kelamin Dermatitis Alergik<<<Iritan : mengenai orang yang kulitnya sangat peka (hipersensitif)
Klasifikasi
Etiologi (dermatitis kontak,dermatitis medikamentosa) Morfologi (dermatitis papulosa, dermatitis vesikuloasa) Bentuk (dermatitis numularis) Lokalisasi (dermatitis tangan) Stadium (dermatitis akut, kronis)
Etiologi
Dermatitis Kontak : disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel di kulit Dibagi 2 :
Dermatitis Kontak Iritan/eksogen (kimia, fisik,mikro-organisme) Dermatitis Kontak Alergik/endogen
Gejala klinis : bergantung pada sifat iritan DKI akut : luka bakar oleh bahan kimia (iritan kuat) DKI akut lambat : =DKI akut, tetapi muncul 824 jam atau lebih setalah kontak DKI kumulatif/kronis : kontak berulang dengan iritan lemah
Reaksi Iritan : terpajan dengan pekerjaan basah DKI traumatik : berkembang lambat setelah trauma panas atau laserasi DKI non eritematosa : perubahan fungsi sawar stratum korneum tanpa disertai kelainan klinis
DKI subyektif/sensori : tidak terlihat namun penderita seperti tersengat/terbakar setelah kontak dengan bahan kimia tertentu
Dermatitis Atopik
Peradangan kulit yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak Berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum Riwayat atopi pada keluarga atau penderita (rinitis alergik, asma bronkial)
Neurodermatitis Sirkumskripta
Liken Simpleks Kronikus, Prurigo Nodularis Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) kulit batang kayu akibat garukan/gosokan berulang
NS tidak biasa terjadi pada anak, usia dewasa ke atas 30-50% Wanita>Pria
Dermatitis Numularis
Ekzem numular Lesi berbentuk mata uang (coin) atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi (papulo vesikelmudah pecah sehingga basah)
Kriteria Diagnosis :
Plak akut/subakut vesikel berkelompok batas tegas tertutup krusta atau skuama Sensasi gatal yang berat Erupsi luas terutama dianggota gerak Numular berarti koin
Patofisiologi
Penetrasi Iritanmerusak barier kulit, keratinositkerusakan sel melalui kerja kimiawi atau fisismerusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, mengubah daya ikat air kulitmerangsang produksi sitokin (mediator inflamasi) eritema, edema, nyeri, panas
Kerusakan membranmengaktifkan fosfolipasemelepaskan AA, diasilgliserida (DAG), PAF, inositida AA diubah menjadi PG dan leukotrien (LT) vasodilatasi, meningkatkan permeabilitas vaskular
Dermatitis
Anamnesis
Gambaran klinis awalsakit atau gatal Riwayat lesi : kapan, tempat awal lesi, bagaimana lesi menyebar, ada perubahan lesi, faktor pemicu, respon terapi sebelumnya (S7) Riwayat perkembangan lesi : lama, berdarah, tak sembuh-sembuh Tinjauan umum: Alergi, Demam Tinjauan sistem
RPD : penyakit kronis, keluhan yang sama sebelumnya RPK : riwayat atopi RKP : kontak dengan bahan iritan (eksogen
kimia : detergen, oli, semen Fisik : sinar, suhu
PemerikaanJasmani
Diskripsi LesiKulit Tempat dan Distribusi Sifat Permukaan Jenis Lesi
Dermatitis
Dermatitis Atopik
Dermatitis Numularis
Neurodermatitis Sirkumskripta
Peradangan kulit kronikgatal, sirkumskrip ditandai dengan kulit tebal, likenifikasi karena garukan/gosokan berulang Klinis : papula miliar, hiperkeratosis, likenifikasi sangat jelas, skuama hiperpigmentasi
Dermatitis Stasis
Gangguan aliran darah vena yang kronistungkai bawah Tekanan vena meningkat edema lebih beratvarises Klinis : edema, varises, eritema, skuama, gatal
Dermatitis Seboroika
Seboroika sisca : ketombe (kulit kepala) Seboroika oleosa (wajah, sternum, interscapula skuama tebal berminyak (kuning)
Lesi Kulit
Primer :
Makula/Patch Papul/Plaque Plakat Nodul Pustul Vesikel/bula Urtika
Sekunder :
Skuama Erosi Fisura Skar, Likenifikasi Krusta, ulkus, atrofi Ekskoriasi Milia, Purpura Petekiae, Komedo
Makula/Patch
Papul/Plaque
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding :
Uji Tempel (Patch Test)
Terbuka : bahan iritan ditempelkanbelakang telingaselama 24 jamdibaca, dievaluasi hasilnya Tertutup: semacam plester (di tengah diberikan bahan iritan)di punggung atau lengan atas selama 48 jamevaluasi Tes tempel dengan sinar : diberikan UV alergen
Histopatologik
Patch Test
Skin Test
Kultur bakteri : kasus komplikasi infeksi sekunder bakteri Pemeriksaan IgE : peningkatan IgEriwayat atopi
Diagnosa Banding
Dermatitis Iritan Dermatitis Atopik Tinea Pedis
Dermatitis Iritan
Gejala : gatal pada daerah yang terpajan Patch test + : untuk alergen yang diujikan
Dermatitis Atopik
Gejala :
Gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak Peningkatan IgE dan riwayat atopi pada keluarga penderita
Tinea Pedis
Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk (stratum korneum) pada lapisan epidermis, rambut, kuku yang disebabkan jamur dermatofitosis Gatal, kelainan berbatas tegas, pada seluruh kaki kulit menebal, bersisik, eritema ringan di lesi
Penatalaksanaan
Dermatitis Atopik :
Rentan terhadap bahan iritan, menggunakan sabun berdaya larut minimal terhadap lemak, pH netral, pakaian baru dicuci sebelum dipakai, mencuci baju dengan detergen harus dibilas dengan baik, selesai berenangsegera mandi
Upaya pertama : melindungi daerah yang terkena terhadap garukan agar tidak memperparah penyakitnya
PengobatanTopikal :
Hidrasikulit : pelembab (hidrofilik urea 10%, hidrokortison 1%) Kortikosteroidtopikal
Sistemik :
Kortikosteroid : mengendalikan eksaserbasi akut, jangka pendek, dosis rendah Antihistamin : mengurangi rasa gatal yang hebat Anti-infeksi Interferon : menekan respon IgE Siklosporin : jangka pendek
Neurodermatitis :
Untuk mengurangi rasa gatal : diberikan antipruritus, kortikosteroid topikal, produkter Antipruritusantihistamin Salep kortikosteroid + terefek anti inflamasi
Dermatitis Numularis :
Kulit kering : pelembab atau emolien Obat anti inflamasi : preparat ter, glukokortikoid, takrolimus, atau pimekrolimus Infeksi bakterial : antibiotik secara sistemik Kortikosteroid : kasus berat Pruritus : antihistamin golongan H1 : hidroksisin HCl
Komplikasi
Infeksi Bakteri : berupa bintik-bintik yang mengeluarkan nanah, pembengkakan kelenjar getah beningdemam, lesu