You are on page 1of 104

Skenario 1

Histologi Kulit
Kulit :
organ tubuh paling luar Membatasi dari lingkungan hidup dengan manusia

Lapisan Utama Kulit

Lapisan Utama Kulit


Lapisan Epidermis Lapisan Dermis Lapisan Subkutis

Lapisan Epidermis
Stratum Korneum Stratum Lusidum Stratum Granulosum Stratum Spinosum Stratum Basale

Histologi

Adneksa Kulit
Kelenjar Kulit :
Glandula Sudorifera (keringat) Glandula Sebasea (palit)

Kuku : bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal Rambut : 2 tipe :
Lanugo Terminal

Faal Kulit
Fungsi Proteksi : terhadap gangguan fisis atau mekanisadanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang

Fungsi Absorpsi : dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum

Fungsi Eksresi : mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh

Fungsi Persepsi :
Panas : Badan Ruffini di dermis, subkutis Dingin : Badan Krause di dermis Rabaan : Badan taktil Meissner di papila dermis Tekanan : Badan Paccini di epidermis

Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh : mengeluarkan keringat dan otot berkontraksi, pembuluh darah kulit Fungsi Pembentukan Pigmen : melanosit

Fungsi Keratinisasi Fungsi Pembentukan Vitamin D

Definisi
Dermatitis : Peradangan Kulit sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau endogen menimbulkan kelainan klinis :
Efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) Keluhan gatal

FaktorResiko
Penderita rinitis alergika, asmariwayat keluarga Perubahan suhu dan kelembaban udara Infeksi kulit oleh bakteri Kontak dengan bahan pakaian yang bersifat iritan (terutama wol) Anak-anakalergi makananmemicu dermatitis

Epidemiologi
Dinas Kesehatan RI 90% kelainan kulit diakibatkan oleh dermatitis kontak Dermatitis Kontak iritansemua umur, ras, jenis kelamin Dermatitis Alergik<<<Iritan : mengenai orang yang kulitnya sangat peka (hipersensitif)

Buku Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima, 2010 :


DKI akibat kerja 80% DKA 20% Amerika Serikat, Inggris (data baru) :
DKA 50-60%

Klasifikasi
Etiologi (dermatitis kontak,dermatitis medikamentosa) Morfologi (dermatitis papulosa, dermatitis vesikuloasa) Bentuk (dermatitis numularis) Lokalisasi (dermatitis tangan) Stadium (dermatitis akut, kronis)

Etiologi
Dermatitis Kontak : disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel di kulit Dibagi 2 :
Dermatitis Kontak Iritan/eksogen (kimia, fisik,mikro-organisme) Dermatitis Kontak Alergik/endogen

Dermatitis Kontak Iritan


Penyebab : Bahan bersifat iritan Kelainan kulit timbul akibat kerusakan selbahan iritanmelalui kerja kimiawi atau fisismerusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, mengubah daya ikat air kulit

Gejala klinis : bergantung pada sifat iritan DKI akut : luka bakar oleh bahan kimia (iritan kuat) DKI akut lambat : =DKI akut, tetapi muncul 824 jam atau lebih setalah kontak DKI kumulatif/kronis : kontak berulang dengan iritan lemah

Reaksi Iritan : terpajan dengan pekerjaan basah DKI traumatik : berkembang lambat setelah trauma panas atau laserasi DKI non eritematosa : perubahan fungsi sawar stratum korneum tanpa disertai kelainan klinis

DKI subyektif/sensori : tidak terlihat namun penderita seperti tersengat/terbakar setelah kontak dengan bahan kimia tertentu

Dermatitis Kontak Alergik


Bahan kimia sederhana dengan berat molekul umumnya rendah <1000 dalton Hanya mengenai orang yang keadaan kulit nya sangat peka/hipersensitif Kelainan kulit DKA mengikuti respon imun yang diperantarai oleh sel/reaksi imunologik tipe 4/tipe lambat

Dermatitis Atopik
Peradangan kulit yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak Berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum Riwayat atopi pada keluarga atau penderita (rinitis alergik, asma bronkial)

Neurodermatitis Sirkumskripta
Liken Simpleks Kronikus, Prurigo Nodularis Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) kulit batang kayu akibat garukan/gosokan berulang

NS tidak biasa terjadi pada anak, usia dewasa ke atas 30-50% Wanita>Pria

Dermatitis Numularis
Ekzem numular Lesi berbentuk mata uang (coin) atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi (papulo vesikelmudah pecah sehingga basah)

Kriteria Diagnosis :
Plak akut/subakut vesikel berkelompok batas tegas tertutup krusta atau skuama Sensasi gatal yang berat Erupsi luas terutama dianggota gerak Numular berarti koin

Patofisiologi
Penetrasi Iritanmerusak barier kulit, keratinositkerusakan sel melalui kerja kimiawi atau fisismerusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, mengubah daya ikat air kulitmerangsang produksi sitokin (mediator inflamasi) eritema, edema, nyeri, panas

Kerusakan membranmengaktifkan fosfolipasemelepaskan AA, diasilgliserida (DAG), PAF, inositida AA diubah menjadi PG dan leukotrien (LT) vasodilatasi, meningkatkan permeabilitas vaskular

Dermatitis

Anamnesis
Gambaran klinis awalsakit atau gatal Riwayat lesi : kapan, tempat awal lesi, bagaimana lesi menyebar, ada perubahan lesi, faktor pemicu, respon terapi sebelumnya (S7) Riwayat perkembangan lesi : lama, berdarah, tak sembuh-sembuh Tinjauan umum: Alergi, Demam Tinjauan sistem

RPD : penyakit kronis, keluhan yang sama sebelumnya RPK : riwayat atopi RKP : kontak dengan bahan iritan (eksogen
kimia : detergen, oli, semen Fisik : sinar, suhu

PemerikaanJasmani
Diskripsi LesiKulit Tempat dan Distribusi Sifat Permukaan Jenis Lesi

Inspeksi: kelainan pada kulit Palpasi :


Tekstur Kulit (halus/kasar) Turgordengan cubitan Krepitasi Udema

Dermatitis

Dermatitis Kontak Iritan:


Makula eritema, hiperkeratosis, fisura setelah terbentuk vesikel Kulit tampak kering , melepuh Bentuk sirkumskrip tajam padakulit Rasa tebal dikulit terpajan

Dermatitis Atopik

Dermatitis Numularis

Neurodermatitis Sirkumskripta
Peradangan kulit kronikgatal, sirkumskrip ditandai dengan kulit tebal, likenifikasi karena garukan/gosokan berulang Klinis : papula miliar, hiperkeratosis, likenifikasi sangat jelas, skuama hiperpigmentasi

Dermatitis Stasis
Gangguan aliran darah vena yang kronistungkai bawah Tekanan vena meningkat edema lebih beratvarises Klinis : edema, varises, eritema, skuama, gatal

Dermatitis Seboroika
Seboroika sisca : ketombe (kulit kepala) Seboroika oleosa (wajah, sternum, interscapula skuama tebal berminyak (kuning)

Lesi Kulit
Primer :
Makula/Patch Papul/Plaque Plakat Nodul Pustul Vesikel/bula Urtika

Sekunder :
Skuama Erosi Fisura Skar, Likenifikasi Krusta, ulkus, atrofi Ekskoriasi Milia, Purpura Petekiae, Komedo

Makula/Patch

Papul/Plaque

Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding :
Uji Tempel (Patch Test)
Terbuka : bahan iritan ditempelkanbelakang telingaselama 24 jamdibaca, dievaluasi hasilnya Tertutup: semacam plester (di tengah diberikan bahan iritan)di punggung atau lengan atas selama 48 jamevaluasi Tes tempel dengan sinar : diberikan UV alergen

Histopatologik

Patch Test

Skin Test

Kultur bakteri : kasus komplikasi infeksi sekunder bakteri Pemeriksaan IgE : peningkatan IgEriwayat atopi

Diagnosa Banding
Dermatitis Iritan Dermatitis Atopik Tinea Pedis

Dermatitis Iritan
Gejala : gatal pada daerah yang terpajan Patch test + : untuk alergen yang diujikan

Dermatitis Atopik
Gejala :
Gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak Peningkatan IgE dan riwayat atopi pada keluarga penderita

Tinea Pedis
Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk (stratum korneum) pada lapisan epidermis, rambut, kuku yang disebabkan jamur dermatofitosis Gatal, kelainan berbatas tegas, pada seluruh kaki kulit menebal, bersisik, eritema ringan di lesi

Penatalaksanaan

Dermatitis kontak iritan:


Menghindari pajanan bahan iritan, menyingkirkan faktor yang memperberat Pelembabuntuk kulit yang kering Alat pelindung diri Kortikosteroid topikal

Dermatitis Kontak Alergik :


Pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen penyebab Menekan kelainan kulit yang timbul Kortikosteroidjangka pendekperadangan DKA akut

Dermatitis Atopik :
Rentan terhadap bahan iritan, menggunakan sabun berdaya larut minimal terhadap lemak, pH netral, pakaian baru dicuci sebelum dipakai, mencuci baju dengan detergen harus dibilas dengan baik, selesai berenangsegera mandi

Upaya pertama : melindungi daerah yang terkena terhadap garukan agar tidak memperparah penyakitnya

PengobatanTopikal :
Hidrasikulit : pelembab (hidrofilik urea 10%, hidrokortison 1%) Kortikosteroidtopikal

Sistemik :
Kortikosteroid : mengendalikan eksaserbasi akut, jangka pendek, dosis rendah Antihistamin : mengurangi rasa gatal yang hebat Anti-infeksi Interferon : menekan respon IgE Siklosporin : jangka pendek

Neurodermatitis :
Untuk mengurangi rasa gatal : diberikan antipruritus, kortikosteroid topikal, produkter Antipruritusantihistamin Salep kortikosteroid + terefek anti inflamasi

Dermatitis Numularis :
Kulit kering : pelembab atau emolien Obat anti inflamasi : preparat ter, glukokortikoid, takrolimus, atau pimekrolimus Infeksi bakterial : antibiotik secara sistemik Kortikosteroid : kasus berat Pruritus : antihistamin golongan H1 : hidroksisin HCl

Komplikasi
Infeksi Bakteri : berupa bintik-bintik yang mengeluarkan nanah, pembengkakan kelenjar getah beningdemam, lesu

You might also like