Professional Documents
Culture Documents
SEMIKONDUKTOR TIPE-N
STT-PLN
MARIO WIRYA
Mahasiswa STT-PLN
2005-11-132
SEMIKONDUKTOR TIPE-N
Oleh : Mario Wirya
Abstrak
[2]
By : Mario Wirya
DAFTAR ISI
JUDUL
ABSTRAK 2
DAFTAR ISI 3
Pendahuluan 4
Tujuan 4
PEMBAHASAN 5
Bab 1 : Struktur Bahan Semikonduktor Tipe-n 5
1.1 Unsur-unsur dan Ikatan pada Bahan Semikonduktor Tipe-n 5
1.2 Susunan Bahan Semikonduktor Tipe-n 8
BAB 2 : Sifat Dasar Bahan Semikonduktor Tipe-n 9
2.1 Sifat-sifat Listrik 9
2.2 Sifat Non Listrik 11
2.3 Pengukuran Sifat Bahan Semikonduktor Tipe-n 13
BAB 3 : Analisa Sifat Bahan Semikonduktor Tipe-n 14
3.1 Tinjauan Teoritis 14
3.2 Hukum dan Rumus Terkait 15
3.3 Faktor dari Luar dan Faktor dari Dalam yang Berpengaruh 16
BAB 4 : Klasifikasi Bahan Semikonduktor 17
BAB 5 : Sifat Khusus Bahan Semikonduktor Tipe-n 18
5.1 Umum 19
5.2 Persyaratan Minimum Standar 19
5.3 Pemenuhan Persyaratan 20
BAB 6 : Fungsi dan Penggunaan Bahan Semikonduktor Tipe-n 21
6.1 Fungsi dan Peranan Bahan Dalam Bidang Teknik 21
6.2 Pemanfaatan Bahan 21
BAB 7 : Teknologi 22
7.1 Bahan Baku dan Penyediaannya 22
7.2 Proses Pembuatan Bahan 23
7.3 Pemasangan Bahan Pada Peralatan 24
BAB 8 : Pemilihan Bahan Semikonduktor Tipe-n 25
8.1 Perbandingan dengan Bahan Lain 25
8.2 Pertimbangan Pemilihan Bahan 27
BAB 9 : Pemeriksaan dan Pengujian Bahan 28
9.1 Persyaratan Minimal Standar 28
9.2 Metode Pengukuran dan Pengujian 29
Kesimpulan 30
DAFTAR PUSTAKA 32
[3]
By : Mario Wirya
Pendahuluan
Tujuan
[4]
By : Mario Wirya
PEMBAHASAN
[5]
By : Mario Wirya
III A IV A VA VI A VII A
B C N O F
Al Si P S Cl
Ga Ge As Se Br
In Sn Sb Te I
Tl Pb Bi Po At
Gambar 1
Gambar 2
lobang elektron
bebas
Gambar 3 Gambar 4
donor akseptor
Pita Valensi Pita Valensi
Gambar 5 Gambar 6
[8]
By : Mario Wirya
Gambar 5 menunjukkan pita energi pada semikonduktor tipe-n,
sedangkan gambar 6 menunjukkan pita energi pada semikonduktor
tipe-p. Pada semikonduktor tipe-p atom yang dipasang menimbulkan
hole, atom tersebut disebut atom akseptor (mempunyai lobang).
Sebagai atom akseptor adalah atom dari boron, alumunium,
gallium,indium. Letak atom akseptor pada celah energi lebih dekat
pada pita valensi (gambar 6).
Untuk semikonduktor tipe-n, atom yang menggantikan Si atau Ge
bervalensi 5 sehingga bahan menjadi kelebihan elektron. Atom yang
menggantikan disebut atom donor. Letak atom donor pada celah
energi lebih dekat dengan pita konduksi.
Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa muatan
adalah hole dan elektron bebas. Pada bahan jenis p pembawa
muatannya adalah hole sedangkan pada bahan jenis n pembawa
muatannya adalah elektron bebas.
Pita konduksi
Celah energi
Pita valensi
[11]
By : Mario Wirya
ρ
Gambar 7 T
[12]
By : Mario Wirya
Impurities / pengotoran juga berpengaruh pada sifat hantaran dari
bahan semikonduktor. Impurities pada bahan semikonduktor
sangat berpengaruh pada bahan semikonduktor. Sifat hantaran
(konduktivitas) pada semikonduktor menjadi semakin bertambah.
Sedangkan resistansinya semakin berkurang. Pengotoran ini
membagi semikonduktor menjadi dua tipe yaitu tipe-n dan tipe-p.
Bahan smikonduktor yang dipengaruhi oleh impurities disebut juga
rectifier.
σ = nn.qn.µn + np.qp.µp
σ = n.q.(µe+µh)
r = εo.εr.h2 m.e2.π
Maka total energi dari persamaan W dapat ditulis menjadi :
W = - _ m.e4 _
8.εo2. εr2.h2
Dari persamaan r didapat radius dari elektron proposional
dengan εr. Radius dari orbit elektron di dalam germanium yang dikotori
dengan Sb yaitu ≅ 16 x 0,53 ≅ 8,5 angstrom. Selain itu dari persamaan
terakhir, energi total proposional terhadap 1/εr.
wi
letak atom donor atom donor terionisasi
wg
Gambar pita energi di sebelah kiri atas sama dengan pita energi
semikonduktor intrinsik. Dimana pita valensi terisi sedangkan pita
konduksinya kosong. Bagaimanapun, atom donor menempati
sebagian celah energi yang hanya mengambil tempat sedikit di bawah
pita konduksi. Titik hitam pada gambar di atas menunjukkan elektron.
[14]
By : Mario Wirya
Saat temperatur meningkat, getaran pada kisi-kisi molekulnuya
semakin kuat, dan dengan menyerap sejumlah energi beberapa atom
donor terionisasi. Atom tersebut melepaskan elektron ke pita konduksi
seperti pada gambar di sebelah kanan atas. Karena energi ionisasi
dari atom donor lebih kecil dari energi yang diperlukan untuk meloncat
ke pita konduksi (W g), atom donor akan melewatkan elektron elektron
ke pita konduksi pada suhu yang lebih rendah dari suhu yang
diperlukan pita konduksi.
lnσ = lnσo.-Eg.1
2k T
k yaitu konsatanta Boltzmann, dan Eg yaitu energi antara pita konduksi
dan pita valensi (sama dengan W g).
Sedangkan pada semikonduktor tipe-n, karena pembawa
muatannya yaitu elektron dari atom donor maka konduktivitasnya
dapat ditulis :
σ = n.q.µe
3.3 Faktor dari Luar dan Faktor dari Dalam yang Berpengaruh
Faktor dari luar yang berpengaruh pada semikonduktor yaitu
suhu. Suhu merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap
besarnya konduktivitas pada bahan.
Pengaruh suhu pada bahan semikonduktor tipe-n dapat dilihat
dari persamaan σ = σo.e-(Eg-Ed)/2kT yang menyerupai persamaan
konduktivitas untuk semikonduktor intrinsik. Karena hanya ada satu
pembawa muatan seperti pada semikonduktor intrinsik. Dapat dilihat
dari grafik (kiri) berikut :
T T
lnσ
kemiringan=-(Eg-Ed) exhaustion range
K
kemiringan=-(Eg-Ed)
k
(bersifat ekstrinsik)
Gambar 9
1/T 1/T
[16]
By : Mario Wirya
mana semua elektron bebas dari atom donor telah pindah ke pita
konduksi. Ketika suhunya naik ( lebih rendah dari 1/T) karena
pengaruh kenaikan temperatur, konduktivitasnya tidak turun dengan
tajam. Perubahan ini menyerupai sifat dari metal yang mana bila
konduksinya (perpindahan elektron) sudah mencapai titik tertentu,
tetapi mobilitasnya hanya sedikit berkurang (turun). Ketika temperatur
terus naik maka konduktivitasnya seperti pada semikonduktor intrinsik
(Si atau Ge murni) yang lebih besar dari pada pembawa muatan
semikonduktor ekstrinsik. Keadaan jenuh (exhaustion range) sangat
berguna dalam mengurangi kerugian akibat suhu dari rangkaian listrik
(electrical circuit). Pada saat itu konduktivitasnya mendekati konstan
dengan kenaikan perubahan temperatur.
Faktor luar tersebut juga dipengaruhi faktor dalam yaitu :
- Jenis bahan utama yang digunakan, karena energi ionisasi masing-
masing unsur/bahan berbeda sehingga mempengaruhi besarnya
konduktivitas. Seperti Ge hampir seluruh atom donornya terionisasi
diatas suhu udara menjadi cair.
- Jenis bahan pengotor yang digunakan. Misalnya bila
semikonduktor ekstrinsik yang memiliki resistivitas 0,001 ohm.m
(pada suhu kamar), menjadi intrinsik pada ±200°C.
- Pembawa muatan pada semikonduktor tersebut (elektron atau
hole).
[17]
By : Mario Wirya
Bahan isolasi (dielektrik) yaitu bahan yang sulit mengantarkan
arus listrik. Terbagi lagi menjadi :
• Bahan isolasi padat, contoh : keramik.
• Bahan isolasi cair, contoh : minyak mineral
• Bahan isolasi gas, contoh : udara.
Bahan konduktor yaitu bahan yang mudah menghantarkan arus
listrik. Bahan konduktor (penghantar terbagi lagi menjadi :
• Bahan super konduktor, contoh : Al (alumunium)
• Bahan thermocouple, contoh Cu (tembaga)
Bahan semikonduktor yaitu bahan yang memiliki sifat antara
keduanya. Bahan semikonduktor terbagi menjadi :
• Semikonduktor intrinsik yaitu semikonduktor yang hanya
terdiri dari Ge atau Si murni. Sehingga jumlah elektronnya sama
dengan jumlah proton dalam inti. Karena pengaruh dari luar,
pada semikonduktor terjadi proses rekombinasi yaitu proses
terisinya sebuah lubang oleh elektron disebelahnya. Hal ini
terjadi karena adanya elektron yang melompat dari pita valensi
ke pita konduksi, karena pengaruh thermal (panas) atau medan
listrik. Elektron yang melompat menimbulkan kekosongan
(hole), yang menarik elektron yang ada di sebelahnya.
Demikian seterusnya sehinga semikonduktor ini tetap bersifat
netral.
• Semikonduktor ekstrinsik yaitu semikonduktor yang diberi
tambahan elektron bebas atau hole yang berasal dari atom
asing yang disisipkan. Proses ini disebut pengotoran atau
doping. Tujuannya untuk meningkatkan konduktivitas
semikonduktor. Berdasrkan pengotornya semikonduktor
ekstrinsik dibagi lagi menjadi :
Semikonduktor tipe-n yaitu semikonduktor yang diberi
pengotor atom bervalensi lima (mis: Arsen), sehingga
kelebihan elektron. Pembawa muatannya yaitu elektron
yang berasal dari atom pengotor (atom donor). Maka disebut
semikonduktor tipe-n (negatif).
Semikonduktor tipe-p yaitu semikonduktor yang diberi
pengotor atom yang ebrvalensi tiga (mis: Indium), sehingga
menjadi kekurangan elektron. Pembawa muatannya yaitu
hole (muatan positif), oleh karena itu disebut semikonduktor
tipe-p (positif).
[18]
By : Mario Wirya
5.1 Umum
Semikonduktor tipe-n merupakan semikonduktor ekstrinsik yang
diberi pengotor atau diberi atom donor yang bervalensi lima.
Semikonduktor intrinsik, pada suhu 0° merupakan isolator. Sebaliknya
pada semikonduktor tipe-n. Pada suhu rendah ( lebih kecil 1/T)
semikonduktor bersifat ekstrinsik (pembawa muatannya berasal dari
elektron atom donor). Tetapi pada saat tertentu dimana semua
elektron dari atom donor telah berpindah ke pita konduksi maka
konduktivitasnya hamopir konstan dengan kenaikan temperatur.
Keadaan itu disebut exhaustion range. Tetapi bila suhunya meningkat
lagi maka semikonduktor tipe-n mejadi bersifat intrinsik (pembawa
muatannya berasal dari bahan itu sendiri). Konduktivitasnya berkurang
sedikit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar 9. Untuk
semikonduktor tipe-p grafiknya juga sama. Perbedaannya hanya
keadaan jenuh (saturation range) lebih lama dari exhaustion range
pada semikonduktor tipe-n. Selain itu pembawa muatan pada
semikonduktor tipe-n dan tipe-p berbeda. Untuk semikonduktor tipe-n
pembawa muatannya lebih mayoritas elektron sedangkan pada tipe-p
lebih mayoritas hole. Pengotoran pada semikonduktor intrinsik yaitu 1
atom asing untuk satu juta sampai 100 juta Atom intrinsik. Sebagai
contoh, pengotoran kristal silikon murni dengan rasio 1 : 10 juta.
[19]
By : Mario Wirya
Ga III A 500 x 1024
In III A 4x 1024
As VA 80 x 1024
Sb VA 10 x 1024
Tabel 3
[20]
By : Mario Wirya
BAB 6 : Fungsi dan Penggunaan Bahan Semikonduktor Tipe-
n
6.1 Fungsi dan Peranan Bahan Dalam Bidang Teknik
Semikonduktor memiliki kelebihan dari bahan lainnya yaitu :
- ukurannya kecil dan ringan
- portable dan mobile
- simple dan reliable design
- memiliki kekuatan mekanis yang baik
- tahan terhadap shocks (kejutan) dan vibrasi
- umurnya panjang, dan umumnya tidak menua
- setiap saat bisa dipakai (tidak perlu pemanasan)
Bahan semikonduktor banyak digunakan dalam bidang teknik
karena memiliki keuntungan seperti yang disebutkan diatas. Selain itu
sifat hantarannya yang memiliki sifat antara konduktor dan isolator
sangat menguntungkan dalam bidang teknik. Semikonduktor juga
banyak digunakan sebagai bahan chip pada komputor yang sekarang
ini sedang berkembang pesat. Selain itu semikonduktor juga dapa
tdigunakan sebagai pengubah energi panas (dari matahari) menjadi
energi listrik pada solar cell. Penggunan bahan semikonduktor dalam
bidang teknik sangat luas diantaranya sebagai :
- alat pemanas
- refrigrator
- photocell
- power absorber dalam sistem radio
- elemen pada instrumen ukur
- pada sistem kontrol otomatis (mis: dioda)
- pada arestor (surge arestor) untuk menghubungakan tegangan
sorja (tegangan yang mendadak tinggi) ke tanah, sehingga alat
terhindar dari tegangan berlebih.
- pada memory element di komputer (chip)
- pada rectifier
[21]
By : Mario Wirya
Barium Titinate (BaTi) Termistor (PTC)
Bismut Telurida (Bi2Te3) Konvermasi termoelektrik
Cadmium Sulfida (CdS) Sel foto konduktif
Gallium Arsenida (GaAs) Diode, transistor, laser, led,
generator. Gelombang mikro
Germanium (Ge) Diode, transistor
Indium Antimonida (InSb) Magneto resistor, plezo resistor,
detektor, radiasi infra merah
Indium Arsenida (InAs) Piezo resistor
Silikon (Si) Diode, transistor, IC
Silikon Carbida (SiCb) Varistor
Seng Sulfida (ZnS) Perangkat lunak penerangan elektro
Germanium Silikon(GeSi) Pembangkitan termoelektrik
Selenium (Se) Rectifier
Alumunium Stibium(AlSb) Diode penerangan
Gallium Phosphor (GaP) Diode penerangan
Indium Phosphor (InP) Filter infra merah
Tembaga Oksida Rectifier
Plumbun Sulfur (PbS) Foto sel
Plumbun Selenium(PbSe) Foto sel
Indium Stibium (InSb) Detektor infra merah, filter infra
merah, generator hall
Tabel 4
BAB 7 : Teknologi
Keterangan :
1
2 1. Pipa quartz untuk mensuplai bahan
3
2. Poros untuk menarik dan memutar
kristal
3. Pelat kuningan
4
4. Silinder / tabung dari quartz
5
5. Lubang inspeksi / pemeriksaan
7
8 6 6. Slevee untuk injeksi oksigen atau
Argon
11 9
7. Inoculation
12 10 8. Terjadi monocrystal padat
9. Cairan Si / Ge
10. Cawan graphite
Gambar 10 11. Lapisan quartz
12. Kumparan (pemanas)
Silikon /germanium yang belum murni dimasukkan ke dalam
cawan graphite. Silikon tersebut masih berbentuk keras, tetapi menjadi
cair akibat panas yang dihasilkan dari kumparan. Poros berputar
secara perlahan sehingga silikon yang tadinya cair naik ke atas dan
[23]
By : Mario Wirya
perlahan-lahan menjadi dingin sehingga silikon kembali lagi menjadi
bentuk kristal. Kotoran-kotoran dari silikon tetap ada di dasar cawan
graphite tidak ikut perputaran poros. Sehingga kotoran-kotoran itu
mengendap di bawah bercampur dengan sisa silikon. Proses ini dapat
digunakan untuk memurnikan Ge atau Si.
Untuk Germanium umunya dilakukan pemurnian dengan cara
ekstrusi cairan (extrusion from the melt). Tetapi cara ini tidak dapat
digunakan pada Silikon karena silikon bereaksi dengan perahu
graphite pada suhu tinggi. Alat yang digunakan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
2 3 4 6
1 5
Gambar 11
[25]
By : Mario Wirya
Magnetic field Magnetic field
ketebalan
Semikonduktor tipe-n Semikonduktor tipe-p
VH(+) VH(-)_
Gambar 12
VH = RH.I.H
T
Dengan H adalah kuat medan magnet, I adalah arus, t adalah
ketebakan dari bahan, dan RH adalah Hall coefficient. Nilai RH
menunjukkan besarnya pembawa muatan dan mobilitas dari muatan.
Untuk pembawa muatannya hole maka nilai RH yaitu :
RH = Ey_ = _1_
Bz.Jx e.nh
RH = Ey_ = _1_
Bz.Jx e.ne
Nilai Hall coefficient positif bila nh.µh2 > ne. µe2 dan bernilai negatif bila
nh.µh2 < ne. µe2. Contohnya, Hall coefficient untuk semikonduktor tipe-n
yang terbuat dari silikon dengan atom donornya ± 7.4 x 1018/ RH per
m3 , pada suhu ruang.
Jadi bahan semikonduktor memiliki sifat konduktivitas yang
sama hanya terdapat perbedaan dari pembawa muatannya yang
dapat dilihat dengan menggunakan percobaan Hall effect. Yang
menimbulkan Hall effect yang berbeda untuk masing-masing
semikonduktor. Sedangkan bila dilihat dari bahan penyusunnya,
germanium memiliki daya hantar yang lebih bagus dari silikon bahkan
paling bagus dari unsur-unsur yang dapat digunakan sebagai bahan
semikonduktor. Tetapi Ge terdapat sangat sedikit sekali di alam.
Sedangakn Si sangat banyak terdapat di alam. Si mempunyai titik
lebur yang lebih tinggi dari Ge sehingga Si lebih tahan panas dari pada
Ge. Hal ini merupakan kekurangan sekaligus kelebihan dari Si.
Kekurangannya yaitu sulit untuk dimurnikan. Sedangkan kelebihannya
yaitu lebih tahan panas sehingga dapat dialiri tegangan yang besar,
atau dapat bertahan pada suhu yang tinggi.
Tabel 5
Data dari : W.R.Runyan and S.B Watelski, Handbook of Materials and Processes for Electronics,
C.A.Harper,Ed.,McGraw-Hill Book Company, NY, 1970.
[28]
By : Mario Wirya
9.2 Metode Pengukuran dan Pengujian
Pengukuran pada bahan semikonduktor dapat menggunakan
percobaan Hall. Selain itu Semikonduktor sendiri juga dapat digunakan
sebagai alat pengukuran diantaranya :
- Fluxmeter
- Compass
- Magnetometer
- DC meter
- Galvanometer-Amplifier
- Hall Effect Multipier
- Multipier sebagai Cruputor elemen
- Modulator
- AC Power meter
- Pengukur torsi pada motor listrik
Pengukuran energi pada bahan semikonduktor yaitu dengan
mengalirkan tegangan tertentu sampai semua atom donor pindah ke
pita konduksi (pada semikonduktor tipe-n) atau sampai semua hole
terisi elektron dari pita valensi (pada semikonduktor tipe-p). Dari
pemberian tegangan itu didapat energi ionisasinya.
Pengujian bahan semikonduktor dapat dilakukan dengan
memberi tegangan dibesarkan secara berkala, untuk mengetahui
sampai mana batas tegangan yang membuat semikonduktor menjadi
pengahantar yang baik. Karena pada tegangan yang rendah atau
kurang dari energi antara celah pitanya (energi yang diperlukan ntuk
elektron meloncat). Selain itu juga dapat digabungkan dengan
perubaahn suhu. Jadi suhunya diubah-ubah tetapi tegangannya tetap,
dapat dilihat bagaimana konduktivitas pada semikonduktor. Hasilnya
dapat dilihat pada grafik di gambar 9. Dari situ juga didapat pada suhu
berapa Silikon atau Germanium itu menjadi jenuh (konduktivitasnya
hampir tidak bertambah), dan juga perubahan konduktivitas terhadap
suhu.
Perlu diingat semua data yang ada diberikan pada suhu ruang.
[29]
By : Mario Wirya
Kesimpulan
Bahan Silikon dan Germanium termasuk yang sering
digunakan sebagai bahan semikonduktor, dan masih banyak bahan
lainnya seperti Timah, dan SiC. Unsur-unsur yang merupakan
semikonduktor masuk di dalam golongan !V A kecuali Timbal. Ikatan
antar atomnya termasuk ikatan kovalen. Unsur –unsur tesebut
termasuk senyawa karbon. Silikon banyak terdapat di alam dalam
bentuk pasir kuarsa, dan tanah liat. Germanium terdapat dalam lapisan
kerak bumi dan sangat sedikit jumlahnya (0,001%).
Germanium memiliki daya hantar yang lebih baik dari pada
Silikon, sedangkan silikon memiliki daya tahan panas yang baik, dan
banyak terdapat di alam. Oleh karena itu Silikon lebih banyak
digunakan. Silikon dan Germanium yang terdapat di alam masih belum
murni sehingga perlu dimurnikan dengan proses kimia, dan dimurnikan
lagi. Untuk Germanium dimurnikan dengan ekstrusi cairan. Sedangkan
Silikon harus menggunakan tungku/ oven vertikal, karena silikon pada
suhu tertentu aka bereaksi dengan perahu graphite. Tungku vertikal
dapat digunakan untuk memurnikan silikon ataupun germanium.
Semikonduktor terbagi menjadi semikonduktor yang hanya
tersusun dasi Si atau Ge murni yang disebut semikonduktor intrinsik,
dan semikonduktor yang diberi pengotor disebut semikonduktor
ekstrinsik. Pengotor tersebut disisipkan ke dalam unsur utama
(intrinsik) dengan cara yang disebut doping. Bila diberi atom yang
bervalensi tiga maka akan terbentuk semikondukto tipe-p, atom
pengotornya disebut atom akseptor. Sedangkan bila atom
pengotornya bervalensi lima maka akan terbentuk semikonduktor tipe-
n, atom pengotornya disebut atom donor. Atom pengotor harus sama
ukurannya dengan atom murni/ utama.
Pada semikonduktor intrinsik tidak terdapat elektron bebas
sehingga bersifat isolator, hanya karena pengaruh suhu resistivitasnya
menurun, sehingga konduktivitasnya semakin meningkat seiring
perubahan suhu. Konduktivitas dari semikonduktor bergantung dari
mobilitas muatan, jumlah pembawa muatan, temperatur.
Semikonduktor intrinsik pada suhu nol absolut merupakan isolator.
Tidak demikian pada semikonduktor ekstrinsik. Pada suhu
rendah (<1/T) semikonduktor ekstrinsik ( semikonduktor tipe-n dan
tipe-p) bersifat ekstrinsik, dan pada suhu tinggi (>1/T) bersifat intrinsik.
Maksudnya pada suhu tinggi konduktivitasnya lebih landai dari pada
konduktivitas pada suhu rendah. Keadaan diantaranya /peralihan
merupakan keadaan dimana semua elektron dari atom donor telah
pindah ke pita konduksi (exhaustion range) pada semikonduktor tipe-n
[30]
By : Mario Wirya
atau semua lubang telah terisi penuh (saturation range) pada
semikonduktor tipe-p.
Semikonduktor tipe-n dan tipe-p memiliki kesamaan dalam hal
perubahan konduktivitasnya terhadap suhu. Untuk membedakannya
dapat digunakan percobaan dikenal dengan Hall effect. Untuk
semikonduktor tipe-n voltage Hall bernilai positif, sedangakan pada
semikonduktor tipe-p voltage Hall bernilai negatif. Besarnya voltage
Hall bergantung dari Hall coefficient, arus, kuat medan dan ketebalan
bahan.
Semikonduktor banyak digunakan pada alat-alat yang
menggubah energi listrik menjadi listrik, mengubah arus AC menjadi
DC, menggubah energi panas menjadi listrik (solar cell), dan pada
alat-alat pengukuran. Pada arus tegangan tinggi bahan semikonduktor
digunakan pada arester agar dapat mengalirka tegangan berlebih
akibat petir (tegangan sorja) ke tanah. Ada juga semikonduktor yang
peka terhadap perubahan suhu (thermistor), cahaya (photoelectric),
tegangan (varistor), listrik (transisitor), dan impurities (rectifier).
Pengujian pada bahan semikonduktor dapat dilakukan dengan
pemberian tegangan yang besar, atau pemanasan, atau gabungan
keduanya.
[31]
By : Mario Wirya
DAFTAR PUSTAKA
[32]
By : Mario Wirya