You are on page 1of 27

Disusun Oleh : Kelompok 3

I Komang Nova A Ike Susanti Indra Yan P Jefrianto D. Uli Justine Sarah L Kadek Sekar

IDENTITAS Nama Tempat/tgl lahir (umur) Agama Status perkawinan Pendidikan Pekerjaan Lama Bekerja Suku / Bangsa Tgl. Masuk RS No. RM Ruang Diagnosis Kerja/Medis Alamat

: Tn.K : 60 tahun : Kristen : Menikah : SMP : Pedagang : 5 tahun : Jawa/Indonesia : 17 April 2013 : 120928xxx :H : HIV/AIDS (tgl 17 April 2013) : Bantul,Yogyakarta.

A.pasien 1.Keluhan utama saat dikaji : Pasien mengatakan Diare


2.Keluhan tambahan saat dikaji Pasein mengatakan tidak ada nafsu makan, mual dan muntah,demam,lemas,sariawan,sulit menelan.

3.Alasan utama masuk Rumah Sakit Pasien diare selama 5 minggu.

4. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien diare selama 5 minggu, tidak ada nafsu makan, mual dan muntah,demam,lemas,sariawan,sulit menelan dan sudah

periksa ke dokter umum diberikan obat tablet tetapi tidak


mengurangi diare,kemudian pasien periksa ke Rumah Sakit.Ketika di kaji pasien dilakukan pemeriksaan dengan

kesadaran composmentis, Respirasi : 20x/menit,Suhu :


38oC,nadi : 90x/menit. Terdapat skorbut pada mulut,masa otot berkurang,anemis.

5.Riwayat Penyakit yang lalu:. Nama penyakit/waktu Thipus/tahun 2000. Upaya pengobatan Periksa ke Rumah Sakit,opname selama 7 hari Hasil Pasien sembuh.

6. Riwayat alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi. B. Kesehatan Keluarga : Genogram

Selama sakit Jenis makanan : DIET TKTP Frekuensi makan : 2 kali sehari Porsi makan yang dihabiskan sepertiga porsi Banyak minum dalam sehari 600 cc, Jenis air mineral. Keluhan: Pasien mengatakan mual, muntah, dan tidak nafsu makan

Buang Air Besar (BAB)-Selama sakit Frekuensi : 6x sehari Waktu : Tidak menentu. Warna : Kuning kehijauan Konsistensi : Cair Keluhan :-

Buang air kecil (BAK) Frekuensi : 5x/24 jam Jumlah : 650cc/24 jam Warna : kuning kecoklatan Bau : berbau khas Keluhan :-

2.Selama sakit Keadaan Aktifitas Ket : 0 = mandiri 1 = alat bantu 2 = dibantu orang lain 3 = dibantu orang lain dan alat 4 = tergantung total

1.Penggunaan tembakau
2.NAPZA 3.Alkohol 4.Intelektual

Gangguan hubungan seksual : pasien tidak mengalami gangguan


seksualitas .

Pemahaman terhadap fungsi seksual: pasien paham dalam fungsi seksual.

Perkembangan karakteristik seks sekunder: sekunder pasien normal.

a. Identitas diri b. Ideal diri c. Harga diri d. Gambaran diri e. Peran diri

a.
b. c.

Pola Koping Pola Peran berhubungan Pola Nilai dan keyakinan

Pengukuran TB : 160 cm Pengukuran BB : 40 kg Pengukuran tanda vital : Suhu : 380C di aksila dekstra Nadi : 90 x/menit di radialis, irregular RR : 20 x/menit regular, menggunakan pernapasan dada. TD : 130/90 mmHg diukur lengan kanan atas Tingkat kesadaran : Kualitatif : Compos mentis Kuantitatif : GCS = 14; E = 4 M = 4 V = 6 Keadaan Umum : Pasien tampak sakit berat, lemah dan berhati-hati Pasien terpasang infus RL 20 tetes per menit di tangan kiri.

a. Kepala b. Mata c. Telinga d. Hidung e. Mulut dan tenggorokan f. Leher g. Dada

h. Abdomen i. Ekstremitas j. Refleks

Test laboratorium : Digunakan untuk mendiagnosis HIV dan memantau perkembangan penyakit

serta respon terhadap penyakit HIV


Test antibodi serum : Screining HIV dan ELISA, hasil test positif tapi bukan diagnosa Test blot westrem : mengkonfirmasi diagnosa HIV Sel T limposit : penurunan jumlah total

Sel T4 Helper : indikator sistem imun (jumlah 200)


T8 (sel supersor sitopatik), Rasio terbalik (2:1) atau lebih besar dari sel suppresor pada sel helper (T8 ke T4) mengindikasikan supresi imun

P24 (protein pembungkus HIV) : peningkatan nilai kuantitatif protein mengidentifikasi progresi infeksi

Kadar Ig : peningkatan terutama IgA, IgG,IgM yang normal atau mendekati normal Reaksi rantai polimerase : Mendeteksi DNA virus dalam jumlah sedikit pada infeksi sel perifer monoseluler

HASIL TES LAB :


Hb : 9 gr/dL Leukosit : 20:000 u/L Trombosit : 160.000/ ul LED : 30mm Na : 8mmol/L K : 2,8 mmol/L

Q : 110 mmol/L
Protein : 3,5

CD 4 + : 200 sel/ml ELISA : Tidak menegakan diagonsa AIDS tapi hanya menunjukan bahwa seseorang terinfeksi atau pernah terinfeksi HIV. Orang yang dalam darahnya terdapat antibody HIV maka Seropositif Indirect Immunofloresence : Pengganti pemeriksaan western blot untuk memastikan seropositifitas RIPA (Radio Immuno Precipitation Assay) : mendeteksi protein daripada antibody

Diagnosa : Kekurangan volume cairan tubuh b.d Diare DS : Pasien mengatakan diare cair 10 x sehari, demam,lemas,sariawan DO : Konjungtiva anemis Minum 650 cc/hari Turgor kulit lambat Mual dan muntah Suhu : 380C

1. Monitor intake dan output 2. Atur pemberian infus dan elektrolit. 3. Anjurkan pasien untuk mengurangi makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas, berkadar lemak tinggi, kacang, kubis,susu. 4. Kolaborasi pemberian obat antidiare

2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d. intake inadekwat

DO: Sariawan,porsi makan yang dihabiskan 1/3 porsi,mukosa mulut kering dan terdapat skorbut. HB : 9 gr/dL BB : 40 kg DS: Klien mengatakan badannya terasa lemah dan tidak nafsu makan,mual muntah,sulit menelan

1.Monitor kemampuan mengunyah dan menelan. 2. Batasi makanan yang menyebabkan mual atau muntah. Hindari menghidangkan makanan yang panas dan yang susah untuk ditelan 3. Anjurkan oral hygiene sebelum makan. 4. Kolaborasi pemberian Antiemetik

3. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan umum DO : Pasien tidak mampu beraktivitas Tidak dalam memenuhi ADL Masa otot berkurang Terpasang infus RL 20 tetes/menit. DS : Pasien mengatakan lemas.

1. Monitor adanya peningkatan aktivitas 2. Tingkatkan aktivitas secara bertahap 3. Anjurkan untuk istirahat 4. Motivasi pasien untuk beraktivitas ringan

4. Koping keluarga ineffektif b.d cemas dan takut terhadap penyakitnya DS : Klien merasa khawatir akan keadaanya Klien merasa gelisah dan tidak tenang perasaannya

DO : Pasien terlihat cemas dan Gelisah Klien tampak tegang. Klien tampak gelisah ditempat tidur. Palpitasi

1.Kaji koping keluarga terhadap sakit pasein dan perawatannya 2. Ajarkan kepada keluaraga tentang penyakit dan transmisinya 3. Jelaskan prosedur, beri kesempatan untuk bertanya dan jawab dengan jujur. 4. Libatkan orang terdekat sesuai petunjuk pada pengambilan keputusan

You might also like