You are on page 1of 21

ENDOMETRIOSIS

Definisi Endometriosis
Endometriosis adalah pertumbuhan dari sel-sel yang serupa dengan yang membentuk bagian dalam dari kandungan (endometrial cells), namun pada suatu lokasi diluar dari kandungan. Endometrial cells adalah sel-sel yang sama yang dilepaskan setiap bulan selama menstruasi. Sel-sel dari endometriosis melekatkan dirinya pada jaringan diluar kandungan dan disebut endometriosis implants. Implants (penanaman-penanaman) ini paling sering ditemukan pada indung-indung telur (ovaries), tabung-tabung Fallopian, permukaan-permukaan luar dari kandungan dan usus-usus, dan pada lapisan permukaan dari rongga pelvis. Mereka juga dapat ditemukan pada vagina, leher rahim (cervix), dan kantong kemih, meskipun kurang umum daripada lokas-lokasi lain di pelvis. Jarang, endometriosis implants dapat terjadi diluar pelvis, pada hati, pada luka-luka parut operasi lama, dan bahkan di atau sekitar paru atau otak. Endometrial implants, sementara mereka dapat menyebabkan persoalan-persoalan, adalah jinak (bukan kanker).

Siapa Yang Terpengaruh Oleh Endometriosis ?


Endometriosis mempengaruhi wanita-wanita pada tahun-tahun reproduktifnya. Kelaziman yang tepat dari endometriosis tidak diketahui, karena banyak wanita-wanita mungkin mempunyai kondisi ini dan tidak mempunyai gejala-gejala. Endometriosis diperkirakan mempengaruhi lebih dari satu juta wanitawanita di Amerika. Ia adalah satu dari penyebab-penyebab yang memimpin dari nyeri pelvis dan sebab-sebab untuk operasi laparoscopic dan hysterectomy di negeri ini. Sementara kebanyakan kasus-kasus dari endometriosis didiagnosa pada wanita-wanita yang berumur sekitar 25-35 tahun, endometriosis telah dilaporkan pada gadis-gadis semuda seumur 11 tahun. Endometriosis adalah jarang pada wanita-wanita postmenopause. Endometriosis lebih umum ditemukan pada wanita-wanita kulit putih dibandingkan dengan wanita-wanita Amerika keturunan Afrika dan Asia. Studi-studi lebih jauh menyarankan bahwa endometriosis adalah paling umum pada wanita-wanita yang lebih tinggi dan kurus dengan suatu indeks massa tubuh (body mass index, BMI) yang rendah. Menunda kehamilan sampai suatu umur yang lebih tua juga dipercayai meningkatkan risiko mengembangkan endometriosis.

Endometriosis - Apakah Endometriosis?


inShare

Endometriosis adalah suatu kondisi medis di betina di mana endometrium seperti sel muncul dan berkembang di daerah-daerah di luar rongga rahim, paling sering pada

ovarium. Rongga rahim dilapisi oleh sel-sel endometrium yang berada di bawah pengaruh hormon wanita. Endometrium ini seperti sel-sel di daerah di luar rahim (endometriosis) dipengaruhi oleh perubahan hormonal dan merespon sama seperti yang dilakukan sel-sel yang ditemukan di dalam rahim. Gejala sering memburuk dalam waktu dengan siklus menstruasi. Endometriosis biasanya terlihat selama tahun-tahun reproduksi, itu telah diperkirakan bahwa itu terjadi pada sekitar 5% sampai 10% wanita. Gejala mungkin tergantung pada situs endometriosis aktif. Gejala utamanya tetapi tidak universal nyeri panggul dalam berbagai manifestasi. Endometriosis adalah umum ditemukan pada wanita dengan infertilitas. Endometriosis dapat mempengaruhi setiap perempuan, dari premenarche untuk postmenopause, terlepas dari ras atau etnis atau apakah atau tidak mereka telah memiliki anak. Hal ini terutama penyakit dari tahun-tahun reproduksi. Perkiraan tentang prevalensi bervariasi, tetapi 5-10% adalah jumlah yang wajar, lebih umum pada wanita dengan infertilitas (20-50%) dan perempuan dengan nyeri panggul kronis (sekitar 80%). Sebagai proses estrogen-tergantung, bisa bertahan melampaui menopause dan tetap di hingga 40% dari pasien setelah histerektomi. Endometriosis pada wanita menopause tidak terjadi dan telah digambarkan sebagai bentuk agresif penyakit ini ditandai dengan resistensi progesteron lengkap dan tingkat yang sangat tinggi ekspresi aromatase. Dalam kasus umum kurang, perempuan mungkin memiliki gejala endometriosis sebelum mereka bahkan mencapai menarche.

Co-morbiditas
Endometriosis beruang tidak ada hubungan dengan kanker endometrium. Penelitian saat ini telah menunjukkan hubungan antara endometriosis dan beberapa jenis kanker, terutama kanker ovarium, limfoma non-Hodgkin dan kanker otak. Endometriosis sering juga berdampingan dengan Leiomioma atau adenomiosis, serta gangguan autoimun. Sebuah survei yang dilakukan 1988 di AS menemukan Hypothyroidism signifikan lebih, fibromyalgia, sindrom kelelahan kronis, penyakit autoimun, alergi dan asma pada wanita dengan endometriosis dibandingkan dengan populasi umum.

Semakin hari, kita semakin dibuat heran dengan berbagai macam panyakit yang banyak menyerang masayrakat. Salah satu diantaranya adalah penyakit endometriosis. Kista endometriosis ini patut diwaspadai oleh para wanita. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan endometriosis ? Berbahaya nggak sih ? Endometriosis adalah suatu keadaan dimana endometrium berada di luar tempat yang seharusnya, yaitu di dalam rongga rahim. Nah, endometrium sendiri merupakan lapisan yang melapisi rongga rahim dan dikeluarkan secara siklik saat mens sebagai darah haid.Kista endometriosis sebenarnya salah satu jenis kista yang tidak ganas dan bukan merupakan tumor sejati. Akan tetapi, kista ini menyebalkan karena kerap kambuh dan dapat mengganggu kesuburan perempuan. Makanya, ketika banyak perempuan yang harus berjuang menahan sakit perut hebat ketika masa-masa menstruasi mendatangi mereka. Bahkan banyak dari perempuan itu yang tidak bisa beraktivitas sama sekali dan membutuhkan obat penghilang rasa sakit agar bisa melewati satu hari itu. Rasa sakit yang diderita setiap bulan itu sebenarnya tidak normal dan mengandung endometriosis atau salah satu penyakit gineakolog paling umum bagi para perempuan. Penyakit tersebut membuat jaringan endometrial mengendap pada organ di luar rahim seperti ovarium, "tube fallopi", atau di mana saja sekitar perut. Dalam kasus infertilitas, 10-15 persen disebabkan oleh kista kambuhan itu. Kista endometriosis dapat timbul di indung telur, saluran telur, atau badan rahim. Menurut Sigid, meskipun belum diketahui persis faktor penyebab kekambuhan, dicurigai pengobatan yang tidak tuntas setelah operasi pengambilan kista jadi pemicunya. Pengobatan yang seharusnya menyertai operasi adalah suntikan hormon Gn-RH analog yang diberikan selama enam bulan, bukan tiga bulan seperti yang kerap dilakukan. "Saat ini sudah ada obat oral baru yang dapat diberikan selama enam bulan yaitu anti estrogen anastrozol," jelas Sigid. Ia mengungkapkan, cara kerja Gn-RH adalah menekan hormon di otak yang memberi perintah kepada indung telur untuk berproduksi. Akibatnya, pasien (yang masih produktif) seperti dalam keadaan menopous

Namun, bagi yang menginginkan anak tidak perlu khawatir karena pengobatan itu hanya sementara (6bulan). Sebelumnya, angka kekambuhan kista endometriosis cukup tinggi yaitu sedikitnya 50 persen bahkan sebelum sampai setahun setelah kista diambil. Dengan pengobatan intensif seperti suntikan dan oral, angka kekambuhan bisa ditekan hingga 10-15 persen. Jika endometriosis menyerang indung telur cukup parah, indung telur terpaksa diambil. Namun, bila masih kecil, kurang dari 5 sentimeter, tindakan medis bisa dengan mengambil kistanya saja atau dibakar (kauterisasi). Jika hanya satu indung telur yang diserang, potensi bisa hamil masih ada.

Pemicu endometriosis Penyebab kista endometriosis masih terus diteliti para ahli. Teori lama mengatakan, darah menstruasi masuk kembali ke saluran telur (tuba falopii) dengan membawa jaringan (endometrium) dari lapisan dinding rahim sehingga jaringan tersebut menetap dan tumbuh di luar rahim. Kista endometriosis kerap disebut kista coklat sebab berisi darah kecoklatan dan sel-sel endometrium. Meskipun bukan kista ganas, endometriosis perlu diwaspadai karena 26 persen dari kasus kista endometriosis dapat berlanjut menjadi kanker. Sayang, penyebabnya belum diketahui pasti. "Oleh karen a itu sekarang ini ada semacam wacana baru, apakah benar kista endometriosis ini bukan semacam tumor? Hal itu masih menjadi studi para ahli," kata dr Sigid. Perempuan yang berisiko cukup tinggi terhadap kista endometriosis adalah perempuan yang dalam keluarganya berriwayat kanker indung telur dan kanker payudara. Endometriosis dapat menyerang kapan saja. Seseorang yang menderita endometriosis terlihat sehat seperti orang lain pada umumnya. Namun, rasa nyeri yang hebat dapat

muncul pada saat ia sedang haid atau saat kesehatannya menurun. Seseorang yang menderita endometriosis pasti akan merasa tidak nyaman sebab selain tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang berat, ia harus benar-benar berhati-hati menjaga pola makan dan apa yang dimakannya. Selain itu, perutnya bagian bawah terlihat membesar. Tak jarang teman saya bertanya apakah saya sedang hamil sesaat setelah ia memperhatikan perut saya. Hal itu sangat mengganggu saya dan membuat saya malu karena saya belum menikah, tutur salah satu mahasiswi FKM yang sedang menderita endometriosis. Saya juga merasa sangat tidak nyaman karena aktivitas saya harus dibatasi agar tidak terlalu capek, dan hal yang penting diperhatikan pula adalah kita harus menghindari stress, lanjutnya. Upaya preventif yang dapat dilakukan adalah memeriksakan diri secara teratur ke dokter. Deteksi dini sangat membantu mengurangi keberlanjutan kista endometriosis menjadi lebih parah. Selain itu, menjaga pola makan, gaya hidup dan mengurangi asupan bahan tambahan makanan dalam tubuh serta menghindari stress adalah upaya yang bias kita lakukan untuk menghindarkan diri dari penyakit ini.

gu, 13 Februari 2011 - Endometriosis adalah suatu penyakit ginekologis yang paling umum. Beberapa wanita tidak mempunyai gejala dari endometriosis. Penyakit ini dapat menimbulkan dampak yang besar dalam kehidupan wanita dan mempengaruhi mutu hidupnya seperti berdampak pada hubungannya dengan orang lain (pria), juga terhadap aktivitasnya sehari-hari. Seorang wanita mungkin tidak akan mengetahui bahwa dirinya memiliki gejala atau mengidap penyakit ini sebelum ia mendapatkan masalah dalam mengupayakan kehamilan.

Apakah yang dimaksud dengan endometriosis ? Kata endometriosis berasal dari kata endometrium, endo berarti di dalam dan metrium yang berarti ibu. Endometrium adalah lapisan yang terdapat pada rahim. Apabila

seorang wanita tidak hamil, lapisan tersebut tumbuh dan kemudian meluruh setiap bulannya, hal ini disebut menstruasi. Endometriosis terjadi ketika jaringan yang terdapat di bagian dalam kandungan tumbuh di luar kandungan (uterus), umumnya pada permukaan organ atau berada di bagian badan dalam area abdominal dan panggul (pelvic), dengan kata lain tidak tumbuh pada tempat seharusnya. Pada endometriosis, lapisan yang menyerupai endometrium tumbuh dan ditemukan di luar rahim. Lapisan endometrium yang terdapat di luar rahim juga member respon terhadap siklus menstruasi, sama seperti lapisan endometrium di dalam rahim dimana pada menstruasi, lapisan endometrium akan meluruh dan berdarah. Bagaimanapun juga lapisan endometrium yang berada di luar rahim tidak memiliki jalan keluar untuk perdarahan yang dialaminya setiap bulan sehingga lapisan disekitarnya akan meradang dan membengkak. Dimana endometriosis dapat tumbuh ? Kebanyakan endometriosis ditemukan dalam rongga yang mengenai panggul yaitu pada bagian atas atau di bawah indung telur, di belakang uterus, pada bagian atas jaringan yang melindungi uterus, pada bagian atas perut atau kandung kemih, dan pada beberapa kasus yang jarang terjadi, endometriosis dapat berkembang dalam bagian lain atau pada paru-paru.

Apakah gejala umum dari endometriosis ?

Gejala umum endometriosis yaitu kram atau nyeri haid yang sangat menyakitkan (dapat semakin buruk dari waktu ke waktu), nyeri panggul, sakit saat melakukan hubungan seksual atau sesudah berhubungan seksual, sakit yang berhubungan dengan usus, sulit buang air besar selama masa menstruasi, periode menstruasi yang panjang, terjadi pendarahan selama masa hamil, dan ketidaksuburan atau kemandulan. Apa yang meyebabkan endometriosis? Penyebab endometriosis belum diketahui secara pasti, namun beberapa penelitian mencoba mengungkapkan penyebab endometriosis. Para peneliti sedang berusaha mencari tahu mengapa terdapat jaringan yang tumbuh di dalam rahim wanita namun tidak terdapat pada semua rahim wanita. Ada teori penyebab endometriosis yang dinyatakan oleh para ahli sebagai berikut. Metaplasia Metaplasia yaitu perubahan dari satu tipe jaringan normal menjadi tipe jaringan normal lainnya. Beberapa jaringan endometrium memiliki kemampuan dalam beberapa kasus untuk menggantikan jenis jaringan lain di luar rahim. Beberapa peneliti percaya hal ini terjadi pada embrio, ketika pembentukan rahim pertama. Lainnya percaya bahwa beberapa sel dewasa mempertahankan kemampuan mereka dalam tahap embrionik untuk berubah menjadi jaringan reproduksi. Menstruasi Mundur dan Transplantasi Aliran menstruasi mundur (retrograde menstrual flow) di mana sebagian dari jaringan rahim (endometrium) seorang wanita luruh menuju pelvic atau area panggul selama masa mentruasinya. Cairan ini mengalir melalui saluran tuba dan tersimpan pada organ panggul yang kemudian tumbuh menjadi kista. Namun, ada sedikit bukti bahwa sel-sel endometrium dapat benar-benar melekat dan tumbuh ke organ panggul perempuan. Bertahun-tahun kemudian, para peneliti menemukan bahwa 90% wanita memiliki aliran mundur. Predisposisi genetik Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat keluarga menderita endometriosis lebih mungkin untuk terkena penyakit ini. Dan ketika diturunkan maka penyakit ini cenderung menjadi lebihuruk pada generasi berikutnya. Studi di seluruh dunia yang sedang berlangsung yaitu studi Endogene Internationalmengadakan penelitian berdasarkan sampel darah dari wanita dengan endometriosis dengan harapan mengisolasi sebuah gen endometriosis.

Hormon dan Imunitas Peneliti sedang menyelidiki penyebab lain dari endometriosis yaitu yang berkaitan dengan estrogen. Esterogen adalah suatu hormon yang terlibat dalam siklus reproduktif wanita dan tampaknya ikut berperan dalam pertumbuhan endometriosis. Oleh karena itu, beberapa riset sedang mempelajari endometriosis sebagai penyakit system endokrin, sistem kelenjar tubuh, hormon dan sekresi lainnya. Mungkin saja sistem kekebalan tubuh wanita tidak membuang cairan menstruasi dalam lubang pelvic secara benar atau senyawa kimia yang dibuat dalam area endometriosis mengiritasinya dan berperan aktif dalam pertumbuhan endometriosis. Wanita yang mengkonsumsi daging merah lebih dari tujuh kali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko untuk menderita endometriosis. Dan wanita yang mengkonsumsi daging setiap hari akan dua kali lipat lebih besar kemungkinannya menderita endometriosis dibanding dengan wanita yang mengkonsumsi hanya sedikit daging dan lebih banyak makan sayuran dan buah-buahan. Penelitian ini dilakukan di Italia, dengan melakukan interview terhadap 500 wanita yang menderita endometriosis dan 500 wanita sehat, dengan usia dan latar belakang yang sama. Ternyata wanita yang mengkonsumsi daging dengan kategori jumlah terbanyak (daging sapi, daging merah lainnya dan daging ham), meningkat risikonya 80 hingga 100% untuk menderita endometriosis. Dibanding dengan wanita yang mengkonsumsi banyak sayuran dan buah-buahan segar, risiko untuk menderita endometriosis hanya sekitar 40%. Makanan yang mengandung fitoestrogen, seperti kacang kedelai, sayuran hijau dan kacang-kacangan, dapat menurunkan tingkat sirkulasi dari estrogen dalam darah dan tampaknya akan melindungi kita dari penyakit-penyakit seperti endometriosis dan kanker indung telur. Sedang makanan yang tinggi akan lemak jenuh akan meningkatkan konsentrasi estrogen dalam darah. Pengaruh lingkungan Beberapa studi menunjukan bahwa faktor lingkungan dapat menjadi kontributor terhadap perkembangan endometriosis, khususnya senyawa-senyawa yang bersifat racun memiliki efek pada hormon-hormon reproduksi dan respon sistem kekebalan tubuh,walaupun teori ini tidak terbukti dan masih kontroversial. Referensi : 1. Journal of Human Reproduction (http://www.oxfordjournals.org) 2. Endometriosis by U.S. Department of Health and Human Services NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH (http://www.nichd.nih.gov)

3. Sampson JA. 2009. Peritoneal endometriosis due to menstrual dissemination of Endometrial tissueinto peritoneal cavity. Am J Obstet Gynecol1927; No. 14:69-422. 4. Wood,R. 2008.Causes. (http://www.endometriosis.org/causes.html)

Mengenal Penyakit Endometriosis


Baca Juga:

Kabut Asap Mulai Mengancam Kesehatan Mantan Menkes Endang Sedyaningsih Polisi Tetapkan Siti Fadhilah Sebagai Tersangka

Tags:

kesehatan
Berita HOT:

Drama Korea Rooftop Prince

Jadi Pajangan Bernilai Ekonomis Bohlam Bekas Didaur Ulang

Ganggu Aktivitas Warga Banjir Ruas Trans Kalimantan

Bahas Konflik Sosial Sultan Bertemu Muspida

Digerus Longsor Bangunan Sekolah Rusak

indosiar.com - Penyakit endometriosis merupakan satu jenis penyakit yang agak luar biasa. Banyak diantara wanita yang tidak mengetahui tentang penyakit ini, padahal

penderitanya bisa dibilang lumayan banyak. Masalah yang ditimbulkan penyakit ini diantaranya ialah keguguran dan kemandulan. Ada juga berbagai jenis masalah seperti sakit sewaktu melakukan hubungan intim atau pendarahan dari anus pada waktu buang air besar yang sangat sakit. Endometriosis seringkali tidak mendapatkan perhatian serius baik dari penderitanya maupun oleh dokter yang memeriksa, karena seringkali rasa sakit pada saat menstruasi dianggap sebagai hal yang sudah selayaknya dialami setiap bulan. Apakah Sebenarnya Penyakit Endometriosis? Endometriosis berasal dari kata endometrium, yaitu jaringan yang melapisi dinding rahim. Penyakit endometriosis ini adalah tumbuhnya jaringan dinding rahim di luar rahim. Lokasi tumbuhnya beragam di rongga perut, seperti di ovarium, tuba falopii, jaringan yang menunjang uterus, daerah di antara vagina dan rectum, juga di kandung kemih. Gejala penyakit tersebut adalah sakit saat haid, nyeri saat hubungan seks, dan berkurangnya kesuburan. Diduga hubungan seks dapat mendorong aliran darah haid yang mengandung sel-sel dinding rahim kembali ke saluran telur dan ke rongga perut, sehingga dapat tumbuh di tempat yang tidak sebenarnya. Tentang hubungannya dengan kanker belum diketahui apakah hubungan seks saat haid dapat menyebabkan kanker atau tidak. Pada endometriosis, jaringan rahim yang menyimpang ini berjalan seperti jaringan normal, sehingga menyebabkan perdarahan abnormal atau rasa sangat sakit dan kram pada waktu datang bulan. Penyakit biasa terjadi pada wanita antara usia 30-40 tahun. Gejala-gejala bisa dirasakan jika panggul mengalami kesakitan, 1 minggu sebelum datang bulan yang makin bertambah sakit sampai pendarahan berkurang. Apa Penyebab Endometriosis Sampai saat ini para dokter belum mengetahui alasan yang pasti mengapa endometrium sampai dapat tumbuh di luar rahim. Sejauh ini hanya diketahui bahwa endometriosis banyak ditemui di kalangan perempuan yang keluarganya menderita endometriosis juga. Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa endometrial implant dapat sampai keluar rahim. Terdapat beberapa teori yang diuraikan mengenai hal ini. Diantaranya ialah adanya kemungkinan darah kotor melimpah atau tumpah ke belakang rahim melalui saluran fallopian. Ada juga yang mengatakan endometrium ini dibawa ke tempat lain melalui saluran darah atau saluran kelenjar dan bisa juga karena wanita-wanita yang sering tertekan jiwanya (stress). Tanda-tanda Endometriosis Tanda paling umum adalah rasa sakit yang parah pada perut bagian bawah, bisa terasa sekali-kali maupun terusmenerus, atau bisa juga terkait dengan masa menstruasi. Rasa sakit ini seringkali tidak tertahankan sehingga menyebabkan penderitanya tidak bisa melakukan kegiatan seperti biasa. Rasa sakit ini sering kali menjadi lebih parah selama berolahraga, selama berhubungan seks, atau sesudah pemeriksaan panggul. Gejala lainnya bisa berupa menstruasi yang sangat berat, sakit punggung bagian bawah, sulit buang air besar, diare,

atau merasa sakit bahkan mengeluarkan darah ketika buang air kecil. Endometrial implant ini juga bahkan dapat menekan organ tubuh yang membawa kotoran keluar dari tubuh, seperti kandung kemih, usus, dan rectum. Walaupun demikian, bila kita mengalami gejala-gejala di atas, tidak serta- merta berarti bahwa kita mengalami endometriosis. Gejala ini juga mungkin disebabkan oleh hal-hal lain, misalnya infeksi. Oleh karena itu, kita harus segera ke dokter dan menceritakan apa yang kita alami dengan lengkap dan jelas. Endometriosis bisa juga menyebabkan keguguran pada kehamilan. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi ada kemungkinan endometriosis menyebabkan gangguan dalam hormon wanita yang menimbulkan keadaan keracunan sehingga menganggu pertumbuhan janin. Kadangkala wanita yang mengidap penyakit endometriosis bisa beberapa kali mengalami keguguran. Perawatan dan Pengobatan Bagi wanita yang sering mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan diatas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Melalui pemeriksaan terhadap rahim dengan pemeriksaan ultrasound melalui vaginal sonography. Jika terdapat chocolate cyst ataupun keadaan rahim yang terbalik (retroverted), pembedahan a kan dilakukan. Pembedahan akan membetulkan rahim dengan menjahit rahim ke otot perut di bagian depan (ventro-suspension of the uterus). Setelah ini dilakukan, bagian peranakan serta bagian sekitarnya akan dibasuh dengan cairan untuk menghilangkan segala kotoran dan keracunan yang dikeluarkan oleh endometriosis. Jika pembedahan pada saluran fallopian, tersumbat ketika pembedahan, maka pembedahan akan dilakukan sekali lagi. Selain operasi, perawatan bisa dilakukan dengan minum obat, diantaranya obat yang mengandung hormon Progesterone. Bahkan seiring dengan kemajuan ada juga pengobatan dengan cara penyuntikan sebulan sekali.(berbagai sumber/Ijs)

Endometriosis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Endometriosis adalah radang yang terkait dengan hormon estradiol/estrogen berupa pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh darah, hingga menonjol keluar dari rahim (pertumbuhan ectopic) dan menyebabkan pelvic pain.[1] Endometriosis dikatakan terkait dengan estrogen sebab perkembangan dan simtoma yang ditimbulkan akan hilang seiring datangnya menopause, oleh karena itu perawatan paling umum bagi penderita radang ini adalah penggunaan terapi hormonal yang menginduksi kondisi hipoestrogenik. Estrogen merupakan kelompok hormon steroid yang disekresi ovarium setelah distimulasi oleh FSH dan/atau LH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis. Lebih lanjut sekresi FSH dan LH dihambat oleh hormon GnRH yang disekresi oleh hipotalamus.[2]

Setelah kista endometriosis telah terbentuk sepenuhnya, muncul simtoma hiperalgesia vaginal yang disertai dengan hiperalgesia otot perut. Jaringan di sekitar kista akan mensekresi berbagai sitokina antara lain IL-1, IL6, IL-8, dan IL-10, TNF-, faktor pertumbuhan seperti VEGF dan NGF. Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) danligamen penyokong rahim. Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih),kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.[3] Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia di atas 30 tahun dan kulit putih. Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Penyebab 2 Gejala 3 Diagnosis

3.1 Pemeriksaan lain

4 Antisipasi

4.1 Pembedahan

5 Pengobatan

5.1 Luliberin

6 Referensi

[sunting]Penyebab
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut: 1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.

2. Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim. 3. Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis. Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya. Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim. Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada 1. Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis 2. Wanita yang siklus menstruasinya 27 hari atau kurang 3. Wanita yang mengalami menarke (menstruasi pertama) terjadi lebih awal 4. Wanita yang biasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih 5. Wanita yang mengalami orgasme ketika menstruasi

[sunting]Gejala

1. Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul 2. Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi) 3. Kemandulan 4. Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual). Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih. Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba. Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.

[sunting]Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakangvagina atau di daerah ovarium.

[sunting]Pemeriksaan
1. Laparoskopi 2. Biopsi endometrium 3. USG rahim 4. Barium enema

lain

5. CT scan atau MRI perut. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:

Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut. Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim. Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.

Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya. Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim. Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada

Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis Wanita yang siklus menstruasinya 27 hari atau kurang Wanita yang mengalami menarke (menstruasi pertama) terjadi lebih awal

Wanita yang biasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih Wanita yang mengalami orgasme ketika menstruasi

[sunting] Gejala

Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi) Kemandulan Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).

Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih. Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba. Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali. [sunting] Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium. [sunting] Pemeriksaan lain

Laparoskopi Biopsi endometrium USG rahim Barium enema CT scan atau MRI perut.

[sunting] Antisipasi Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis, tetapi setelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin.

[sunting]Antisipasi

Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis, tetapi setelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin.

[sunting]Pembedahan
Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan pembedahan. Endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali dilakukan pada prosedur laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut:

Bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-5 cm Perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul Jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba Jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.

Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser. Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang.

Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi.

Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.

[sunting]Pengobatan
Pilihan pengobatan untuk endometriosis: 1. Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium 2. Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis 3. Kombinasi obat-obatan dan pembedahan 4. Histerektomi, seringkali disertai dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium.

[sunting]Luliberin
Pengobatan dengan menggunakan GnRH pada wanita premenopausal menunjukkan penurunan serum FSH dan LH yang disusul dengan stabilitas supresi.[2] Turunnya serumestradiol dan progesteron ke tingkatan oophorectomized telah banyak dilaporkan, sehingga penggunaan

hormon ini banyak diterapkan pada kanker payudara metastatik pada wanita premenopausal, walaupun menimbulkan simtoma hipoestrogenia dan gangguan tidur, turunnya kepadatan mineral tulang dan peningkatan risiko kardiovaskular. GnRH juga digunakan pada pengobatan kanker ovarium dalam bentuk pyrrolinodoxorubicin untuk dikombinasikan dengan bombesin dan somatostatin.[4] Sekresi GnRH dapat distimulasi dengan ion Mn2+, sebuah mineral yang diperlukan bagi pertumbuhan tulang, tulang rawan, jaringan penghantar dan sistem reproduksi;[5] juga dapat distimulasi oleh NO,[6] namun dapat dihambat oleh asam askorbat hanya apabila serum vitamin C tersebut mencapai hipotalamus.

[sunting]Referensi

1.

^ (Inggris)"Endometriosis as a neurovascular condition: estrous variations in innervation, vascularization, and growth factor content of ectopic endometrial cysts in the rat". Program in Neuroscience, Florida State University; Guohua Zhang, Natalia Dmitrieva, Yan Liu, Kristina A. McGinty, and Karen J. Berkley . Diakses pada 4 September 2011.

2.

a b

(Inggris)"Future possibilities in the prevention of breast cancer: Luteinizing hormone-releasing

hormone agonists". USC/Norris Comprehensive Cancer Center and University of Southern California/Keck School of Medicine; Darcy V Spicer dan Malcolm C Pike. Diakses pada 4 September 2011. 3. 4. ^ http://medicastore.com/penyakit/102/Endometriosis.html ^ (Inggris)"Therapy of ovarian cancers with targeted cytotoxic analogs of bombesin, somatostatin, and luteinizing hormone-releasing hormone and their combinations". Veterans Affairs Medical Center and Department of Medicine, Tulane University School of Medicine, Veterans Affairs Medical Center and South Florida Veterans Affairs Foundation for Research and Education, Klinik und Poliklinik fr Frauenheilkunde und Geburtshilfe, Universitt Regensburg, Universittsklinik fr Haut- und Geschlechtskranheiten, Universittsfrauenklinik Wrzburg; Stefan Buchholz, Gunhild Keller, Andrew V. Schally, Gabor Halmos, Florian Hohla, Elmar Heinrich, Frank Koester, Benjamin Baker, dan Jrg B. Engel . Diakses pada 4 September 2011. 5. ^ (Inggris)"Manganese stimulates luteinizing hormone releasing hormone secretion in prepubertal female rats: hypothalamic site and mechanism of action". Department of Veterinary Integrative Biosciences, College of Veterinary Medicine, Texas A & M University, College Station; Boyeon Lee, Jill K Hiney, Michelle D Pine, Vinod K Srivastava, dan W Les Dees. Diakses pada 4 September 2011. 6. ^ (Inggris)"Inhibition of stimulated ascorbic acid and luteinizing hormone-releasing hormone release by nitric oxide synthase or guanyl cyclase inhibitors.". Pennington Biomedical Research Center, Louisiana State University; Karanth S, Yu WH, Mastronardi CA, McCann SM.. Diakses pada 4 September 2011.

Kategori:

Radang

Home > Ginekologi > Endometriosis

Endometriosis

Sep 21, 20094 Commentsby lusa

Pengertian Endometriosis Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan yang mirip endometrium, di luar kavum uteri(Manuaba, 2001: 526). Endometriosis adalah terdapatnya jaringan endometrium (kelenjar dan stroma). (Mansjoer, 2001: 381). Endometriosis adalah satu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-kelenjar (Wiknjosastro, (Irwan, dan stroma, 1999: 2008: terdapat 314). 02). dimiometrium ataupun dibagian lain di luar uterus.

Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan yang hanya ada di dalam rahim, dapat ditemukan dalam tubuh. Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak bercak jaringan endometrium tumbuh di luarrahim. Padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim. (Henri, 2009: 1) Klasifikasi Endometriosis Menurut topografinya endometriosis dapat digolongkan, yaitu sebagai berikut: 1. Endometriosis Interna, yaitu endometriosis di dalam miometrium, lazim disebut Adenomiosis. 2. Endometriosis Eksterna, yaitu endometriosis di luar uterus, lazim disebut trueendometriosis Menurut letaknya endometriosis dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu : 1. Endometriosis genetalia interna, yaitu endometriosis yang letaknya di dalam uterus. 2. Endometriosis eksterna, yaitu endometriosis yang letaknya di dinding belakang uterus, di bagian luar tuba dan di ovarium. 3. Endometriosis genetalia eksterna, yaitu endometriosis yang letaknya di pelvio peritonium dan di kavum douglas, rekto sigmoid, kandung kencing.

Etiologi Sampai saat ini belum ada penyebab pasti dari endometriosis. Ada beberapa teori yang menerangkan terjadinya endometriosis, seperti : 1. Teori implantasi yaitu implantasi sel endometrium akibat regurgitasi transtuba pada saatmenstruasi. 2. Teori metaplasia, yaitu metaplasia sela multipotensial menjadi endometrium, namun teori ini tidak didukung bukti klinis maupun eksperimen. 3. Teori induksi, yaitu kelanjutan teori metaplasia yang dimana faktor biokimia tidak diperesiansi indogen menjadi menginduksiperkembangan sel peritoneal

jaringan endometrium (Mansjoer, 2001: 381). 4. Teori sistem kekebalan, kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasitumbuh di daerah selain rahim. 5. Teori genetik, keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis. 6. Teori Retrograde Bahwa anak ataupun Anda penderita endometriosis beresiko bergerak mundur) menurut besar teori mengalami endometriosis sendiri. menstruation (menstruasi yang ini,endometriosis terjadi karena sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasimengalir kembali melalui tuba ke dalam rongga pelvis. Tanda-Tanda dan Gejala 1. Nyeri perut bagian bawah dan di daerah panggul progresif. 2. Disminorea (nyeri hebat di perut bagian bawah saat haid yang menganggu aktifitas). 3. Dispareunea (nyeri ketika melakukan hubungan seksual), disebabkan karena adanyaendometriosis di kavum douglas. 4. Nyeri ketika buang air besar atau kecil (disuria), khususnya pada saat menstruasi. Disebabkan karena adanya endometriosis pada dinding rektosigmoid. 5. Poli dan hipermenorea (siklus lebih pendek dari normal < 21 hari, darah lebih banyak atau lama dari normal lebih dari 7 hari).

6. Infertilitas (kemandulan), apabila mobilitas tuba terganggu karena fibriosis dan karena perlekatan jaringan disekitarnya. 7. Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spoting sebelum menstruasi). 8. Haid yang banyak (menorragia) Sumber: Irwan, 2008: 03 Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik, sangat Laparoskopi dan berguna turut dipastikan untuk membenarkan denganpemeriksaan laparoskopi (pemeriksaan yang

membedakan endometriosisdari kelainan-kelainan di pelvis).

rawatan pembedahan bagiendometriosis. Kuldoskopi kurang bermanfaat terutama jika kavum douglas ikut serta dalamendometriosis. Pada endometriosis yang ditemukan pada lokasi seperti: forniks vaginae posterior, perineum, perlu laparotomi. Biopsi endometrium dapat memberi kepastian mengenaidiagnosis. Pemeriksaan laboratorium pada endometriosis tidak memberi tanda yang khas, hanya apabila ada darah dalam tinja atau air kencing pada waktu haid dapat menjadi petunjuk tentang adanya endometriosis pada rektosigmoid atau kandung kencing. Sigmoidoskopi dan sistokospi dapat memperlihatkan tempat perdarahan pada waktu haid. Pembuatan foto rontgen dengan memasukkan barium dalam kolom dapat memberi gambaran dengan filling defect pemeriksaanpanggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang vaginaatau di daerah ovarium. Pemeriksaan penunjang yang lain adalah: USG rahim, barium enema, CT scan atau MRI perut. Untuk menentukan berat ringan endometriosis digunakan klasifikasi dari American Fertility Society . (Irwan, 2008: 04). Diagnosa Komplikasi 1. Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal karena endometriosis dekat kolom atau ureter. 2. Torsi ovarim atau ruptur ovarium sehingga terjadi peritonitis karena endometrioma. 3. Catamenial seizure atau pneumotoraks karena eksisi endometriosis. Sumber: Mansjoer, 2001: 382 Penanganan Penanganan endometriosis terdiri atas: 1. Pencegahan 2. Pengawasan 3. Terapi hormonal 4. Pembedahan 5. Radiasi Referensi Badziad, M. 2003. Indokrinologi Ginekologi. Edisi 10. Jakarta: Media Aesculapius. FKUI Banding Tumor ovarium,metastasis di kavum Douglas, mioma multipel, karsinoma rektum, dan radangpelvis.

Diyoyen.2009. Endometriosis dan Adenomiosis. http://www.majalahfarmacia.com. 10 April 2009. Jam 08.00 WIB. Hacker. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta: Hipokratus Jayanti, Y. 2009. Karya Tulis Ilmiah. Asuhan Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi Pada Ny. T dengan Endometriosis di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Llewellyn, J.D. 2001. Dasar-dasar Obstetri dan Gikenologi. Jakarta: Hipokratus Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk PendidikanBidan. Jakarta: EGC ______. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Genikologi dan KB. Jakarta: EGC Mansjoer, A. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius Mohamad, K. 1998. Kontradiksi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC Rayburn, W. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika Saifuddin, A. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro Harjo Sofyan. 2009. 50 Tahun IBI. Jakarta: PPIBI ______. 2009. Ilmu Kebidanan. Bandung: Sekeloa Publiser Wikjosastro. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

You might also like