You are on page 1of 3

2.

3Dormansi dan macam dormansi benih gulma

Dormansi adalah tahap istirahat bagi benih dan merupakan mekanisme benih untuk bertahan hidup guna mencegah agar benih tidak berkecambah saatkondisi tidak memungkinkan untuk bertahan hidup. Dormansinya bersifat innate,induced atau enforced (Bradbeer, 1989; Coppelad, 1980; Widaryanto, 2009). a.Innate Dormansi Dormansi innate menghambat perkecambahan pada saat benih terlepas daritanaman. Setelah benih terpisah dari tanaman induknya, maka dibutuhkan waktu agar embrio yang belum matang bisa berkembang, sehingga peng-hambat alami agar benih bisa terlepas, atau perbedaan suhu yang ekstrim da-pat memecah lapisan kulit benih yang keras sehingga memungkinkan benih ber-kecambah

b.Induced Dormansi

Induced Dormansi adalah dormansi sementara yang terjadi saat benihmendapatkan suhu panas atau dingin atau dalam kondisi lingkungan lainnya. Hal ini terus berlanjut setelah lingkungan mengalami perubahan dan mence-gah perkecambahan pada waktu yang salah. Seringkali dibutuhkan masa bagi benihuntuk berkecambah setelah masak. Embrionya mungkin sudah berkembangsempurna tapi benih tidak akan berkecambah meskipun lapisan kulitnya sudahmengelupas sehingga bisa menyerap air dan oksigen dengan mudah. Ada tidaknya cahaya tidak berpengaruh sama sekali. Terkadang suhu yang sejuk selama beberapa bulan akan mengakhiri masa dormansi ini.

Suhu panas mungkin bisa merangsang terjadinya dormansi pada tanaman musim panas seperti Setaria pumila dan Amaranthus spp. Hal ini dapat mencegah benihagar tidak berkecambah di musim gugur. Suhu dingin selama musim gugur dan musimdingin akan menghentikan masa dormansi ini sehingga benih bisa berkecambah dimusim semi saat kondisinya benar-benar tepat. Proses ini terjadi secara terbalik padatanaman tahunan musim dingin.

c.Enforced Dormansi

Enforced Dormansi disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang baik seperti suhu, kelembaban, oksigen, cahaya, dan adanya penghambat

2.4Faktor yang mempengaruhi dormansiMenurut Coppelad (1980), Sastroutomo (1990) dan Schmidt (2002) faktor yangmempengaruhi dormansi benih ialah : a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi 1.Imposed dormancy (quiscence): terhalangnya pertumbuhan aktif karenakeadaan lingkungan yang tidak menguntungkan 2.Imnate dormancy (rest): dormancy yang disebabkan oleh keadaan atau kondisidi dalam organ-organ benih itu sendiri

b. Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam benih

A. Mekanisme fisik Merupakan dormansi yang mekanisme penghambatannya disebabkan olehorgan benih itu sendiri; terbagi menjadi: 1.mekanis : embrio tidak berkembang karena dibatasi secara fisik 2.fisik: penyerapan air terganggu karena kulit benih yang impermeabel 3.kimia: bagian benih/buah mengandung zat kimia penghambat

B. Mekanisme fisiologisMerupakan dormansi yang disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam prosesfisiologis; terbagi menjadi: 1. photodormancy: proses fisiologis dalam benih terhambat oleh keberadaancahaya. 2.immature embryo: proses fisiologis dalam benih terhambat oleh kondisi embrioyang tidak/belum matang. 3.thermodormancy: proses fisiologis dalam benih terhambat oleh suhu.

c. Berdasarkan bentuk dormansi

A. Kulit benih impermeabel terhadap air/O2 Bagian benih yang impermeabel: membran benih, kulit benih, nucellus, pericarp, endocarp Impermeabilitas dapat disebabkan oleh deposisi bermacam-macamsubstansi (misalnya cutin, suberin, lignin) pada membran. Kulit benih yang keras dapatdisebabkan oleh pengaruh genetik maupun lingkungan. Pematahan dormansi kulit benihini dapat dilakukan dengan skarifikasi mekanik. Bagian benih yang mengatur masuknyaair ke dalam benih: mikrofil, kulit benih, raphe/hilum, strophiole; adapun mekanismehigroskopiknya diatur oleh hilum. Keluar masuknya O2 pada benih disebabkan olehmekanisme dalam kulit benih. Dormansi

karena hambatan keluar masuknya O2 melaluikulit benih ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur tinggi dan pemberianlarutan kuat

B. Embrio belum masak (immature embryo)Ketika terjadi abscission (gugurnya buah dari tangkainya), embrio masih belummenyelesaikan tahap perkembangannya. Misal: Gnetum gnemon (melinjo) Embrio belum terdiferensiasi. Embrio secara morfologis sudah berkembang, namun masih butuh waktu untuk mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna

You might also like