You are on page 1of 2

Teknik Isolasi DNA 1) Jaringan plasenta ukuran 2x2 cm (20 mg) ditumbuk halus dengan bantuan dry ice

di dalam mortar steril yang telah didinginkan dalam freezer. 2) Pada jaringan ditambahkan 600l ice cold cell lysis buffer. 3) Suspense jaringan dimasukkan ke dalam eppendorf 1,5 ml, vortex kemudian diinkubasi pada suhu 55C pada waterbath selama 16 jam. 4) Ditambahkan 200 l potassium acetat solution dan dihomogenasi dengan vortex. 5) Diputar dengan kecepatan maksimal selama 3 menit hingga menjadi ekstrak Supernatant. 6) Supernatant dipindahkan ke tabung sentrifugasi yang berisi 600 l ethanol absolut dingin. 7) Tabung dibolak-balik hingga terlihat benang DNA. 8) Diputar dengan kecepatan dengan maksimum selama 1 menit. 9) Ditambahkan 500 l EtOH 70% kemudian diputar dengan kecepatan 12.000 rpm selama 3 menit. 10) Pellet DNA dikerianginkan pelet ( 30). 11) Sampel DNA ditambah 100 l buffer TE steril pH 7,6. 12) Disimpan pada suhu -20C.

Metode PCR 1) Menyiapkan bahan master mix yaitu 40 L 10x MgCl2 free PCR buffer, 1 L 0,5 M primer forward dan 1 L 0,5 M reverse, Template DNA, 0,8 L 0,2 mM dNTP mix,0,5 L 2.5U Taq polymerase, 5 L 5% DMSO, 10 L 10% gliserol, 1 L 1% PMPE, H2O Master mix disiapkan pada suhu ruang. 2) Sampel dimasukkan dalam mesin PCR dengan proses reaksi sebagai berikut denaturasi, annealing, extension, elongation, repeatation sebanyak 24 siklus. Untuk menilai keberhasilan hasil PCR digunakan elektroforesis.

Metode RFLP 1) Sampel DNA yang digunakan sebanyak 5 pg/mL. 2) DNA diinkubasikan dengan enzim restriksi EcoR-1 selama 15 menit pada suhu 37oC. 3) Sampel DNA dielektroforesis pada gel Agarose 5%.

You might also like