You are on page 1of 26

MEDIA PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM Di susun oleh : F.

Eka safitri )

in

out

SK & KD

INDIKATOR

TUJUAN PEMBELAJARAN

HIDROLISIS GARAM
1. Sifat larutan garam
3.Menghitung pH larutan garam

2.Konsep Hidrolisis

Evaluasi

menu

a. Garam dari asam kuat dan basa kuat

b. Garam dari basa kuat dan asam lemah

2. Konsep Hidrolisis

c. Garam dari asam kuat dan basa lemah

d. Garam dari asam lemah dan basa lemah

menu

a. Garam dari asam kuat dan basa kuat

b. Garam dari basa kuat dan asam lemah

3. Menghitung pH larutan garam

c. Garam dari asam kuat dan basa lemah

d. Garam dari asam lemah dan basa lemah

menu

Standar kompetensi & kompetensi dasar

Standar Kompetensi : 4. Mendeskripsikan metode sifat-sifat larutan , metode pengukurannya serta penerapannya.
Kompetensi Dasar : 4.4 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut

menu

indikator

- Menentukan ciri-ciri beberapa

jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi

menu

Tujuan pembelajaran

1. menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui kerja kelompok di laboratorium 2. Menyimpulkan ciri-ciri garam yang terhidrolisis dalam air 3. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis melalui diskusi kelas

menu

Sifat larutan garam


Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam (anion).

menu

Contoh : Natrium klorida (NaCl) terdiri dari kation Na+ yang dapat di anggap berasal dari NaOH, dan anion CL- yang berasal dari HCl. Didalam air NaCl terdapat sebagai ion-ion yang terpisah. NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq) Diantara asam dan basa yang biasa kita temukan, tergolong elktrolit kuat adalah : Asam Kuat : H2SO4 HCl, HNO3 (juga HI, HBr, dan HclO4) Basa Kuat : NaOH, KOH (semua basa logam alkali) dan Ca(OH)2, Ba (OH)2 (semua basa alkali tanah, kecuali Be (OH)2).

Lanjutan Materi 1. Sifat larutan garam

menu

Lanjutan Materi 1. Sifat larutan garam

sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatuf asam-basa penyusunnya. Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral. Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam. Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa. Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan ionisasi basanya (Ka dan Kb). Ka>Kb : bersifat asam Ka<Kb : bersifat basa Ka=Kb : bersifat netral.

menu

Konsep hidrolisis
Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis merupakan istilah yang umum dugunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro yaitu air dan lysis yaitu peruraian). Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilkan ion H3O+ (H+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH-. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat

Pokok materi

menu

Lanjutan Materi 2.a. Garam dari Asam kuat dan basa kuat

Contoh : Natrium klorida NaCl terdiri dari kation Na+ anion Cl- yang berasal dari elektorlit kuat, sehingga tidak mengalami hidrolisis. NaCl (aq) Na+ (aq) + H2O (l) Cl- (aq) + H2O (l) Na+ (aq) + Cl- (aq) (tidak ada reaksi) (tidak ada reaksi)

Jadi, larutan Nacl bersifat Netral.

Pokok materi

menu

Lanjutan Materi 2.b. Garam dari basa kuat dan asam lemah

Contoh : Natrium asetat terdiri dari Na+ dan anion CH3COO-. Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sehingga tidak bereaksi dengan air. Ion CH3COO- berasal dari asam lemah (CH3COOH), sehingga bereaksi dengan air. Jadi, NaCH3COO terhidrolisis sebagian (parsial), yaitu hidrolisis anion CH3COONaCH3COO (aq) Na+(aq) + CH3COO- (aq) CH3COO- (aq) + H2O(l) (CH3COOH)(aq) + OH (aq) Na+ (aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi) Hidrolisis menghasilkan ion H , maka larutan bersifat basa.

Pokok materi

menu

Lanjutan Materi 2.c. Garam dari asam kuat dan basa lemah

Garam yang berbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial, yaitu hidrolisis kation. Contoh: Amonium klorida (NH4Cl) NH4Cl (aq) NH4+ (aq) + Cl- (aq) NH4+ (aq) + H2O (l) NH3 (aq) + H3O+ (aq) Cl- (aq) + H2O (l) (tidak ada reaksi) Hidrolisis menghasilkan H3O+, maka larutan bersifat asam

Pokok materi

menu

Lanjutan Materi 2.d. Garam dari asam lemah dan basa lemah

Garam yang berbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial, yaitu hidrolisis kation. Contoh: Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah Baik kation maupun anion dari garam yang berbentuk dari asam lemah dan basa lemah terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total. Contoh : Amonium asetat(NH4CH3COO) terdiri dari kation NH4+ dan anion CH3COO- sama-sam elektrolit lemah keduanya terhidrolisis. NH4CH3COO (aq) NH4+ (aq) + CH3COO- (aq) NaH+ (aq) + H2O (l) NH3+ (aq) + H3O+ (aq) CH3COO- (aq) + H2O (l) CH3COOH (aq) + OH-

Pokok materi

menu

Lanjutan Materi

Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan. Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka < Kb), maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah dari asam ( Kb < Ka), kation yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sam lemahnya dengan basa (Ka = Kb), larutan akan bersifat netral

Pokok materi

menu

Menghitung pH larutan garam


Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Meskipun hanya sebagian kecil dari garam itu yang mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk mengubah pH larutan. Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis dan dinyatakan dengan lambang Kh

Pokok materi

menu

Lanjutan Materi 3. a. Garam dari asam kuat dan basa kuat

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis, sehingga larutannya bersifat netral (pH = 7).

Pokok materi

menu

Lanjutan Materi 3. b. Garam dari basa kuat dan asam lemah

Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis parsial, yaitu hidrolisis anion, misal, rumus kimia garam adalah LA, maka hidrolisis anion adalah sebagai berikut. A- (aq) + H2O (l) HA (aq) + OH- (aq).............(1) Tetapan hidrolisis untuk reaksi (1) di atas adalah [ HA ][ OH ] ....................................................(2) Kh =
[ A ]

Pokok materi

menu

Lanjutan Materi 3. b. Garam dari basa kuat dan asam lemah

Konsentrasi ion OH- = HA, sedangkan konsentrasi kesetimbangan ion A- = konsentrasi ion A- yang berasal dari garam (jumlah A- yang terhidrolisis dapat diabaikan). Jika konsentrasi ion A- itu dimisalkan M, maka persamaan 2 dapat dituliskan menjadi. 2 [ OH ] Kh = [OH ] =
M

[OH ]
Pokok materi

................................(3) xM kh

menu

Lanjutan Materi 3. b. Garam dari basa kuat dan asam lemah

harga tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam lemah CH3COOH (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (Kw). HA (aq) A- (aq) + H+ (aq) K=Ka A-(aq) + H2O (l) HA (aq) + OH- (aq) K=Kh H2O (l) H+ (aq) + OH- (aq) K=Kw Menurut prinsip kesetimbangan, untuk reaksi-reaksi kesetimbangan di atas berlaku persamaan berikut. Ka x Kh =Kw Atau .........................................(4) w

k
w a

k k

Penggabungan persamaan 3 dengan persamaan 4 menghasilkan persamaan berikut.


[OH ]

K K

XM

...................................................(5)

Dengan : Kw=tetapan kesetimbangan air Ka = tetapan ionisasi asam lemah M =konsentrasi anion yang terhidrolisis Pokok materi

menu

Lanjutan Materi 3. c. Garam dari asam kuat dan basa lemah

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis kation. Jika kation yang terhidrolisis itu misalkan sebagai BH+, maka reaksi hidrolisis serta persamaan tetapan hidrolisisnya sebagai berikut. BH+ (aq) + H2O (l) B (aq) + H3O+ (aq)................(6) [ B ][ H 3 O ] Kh = k h ...................................(7) [ BH ] Untuk asam kuat dan basa lemah diturunkan rumusnya menjadi.

kh
H

k k

w b

.....................................................(8) .....................................................(9)

Dengan : Kb = tetapan ionisasi basa lemah pembentuk garam M= molaritas kation (komponen garam yang mengalami hidrolisis) Kw = tetapan kesetimbangan air

k k

w b

XM

Pokok materi

menu

Lanjutan Materi 3. d. Garam dari asam lemah dan basa lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total (kation dan anion mengalami hidrolis). pH larutan yang tepat dapat ditentukan melalui pengukuran. pH larutan dapat diperkirakan dengan rumus : [H+] = ; Kh = NH4CH3COO(aq) NH4+(aq) + CH3COO- (aq) NH4+(aq) + H2O (l) NH3+(aq) + H3O+ (aq) CH3COO- (aq) + H2O (l) CH3COOH (aq) + OH-(aq)

Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan. Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka < Kb), maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah dari asam ( Kb < Ka), kation yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sam lemahnya dengan basa (Ka = Kb), larutan akan bersifat netral.

Pokok materi

menu

EVALUASI

1. Ca (CH3 COO)2 merupakan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah, sehingga anionnya akan mengalami hidrolisis dan sifat larutan adalah basa. Ca (CH3 COO)2(aq) Ca2+ (aq) + 2CH3COO- (aq) 0,1 M 0,1 M 0,2 M Oleh karena Kw,Ka dan kemolaran anion yang terhidrolisis (CH3COO-) diketahui,maka penyelesaiannya tinggal memasukkan data yang ada kedalam rumus.

[OH ]
= =

K K

w a

XM
14

pOH
x0,2
10

1x10 1,8x10

pH

= - log [OH-] = - log 1,05 x 10-5 = 5 log 1,05 = 14 pOH = 9 + log 1,05

1 , 11 x 10 =

1,05x10
Pokok materi

menu

2. NH4 Cl (aq) NH4 + (aq) + Cl- (aq) Ion NH4+ mengalami hidrolisis : NH4 + (aq) + H2O (l) NH3 (aq) + H3O (aq)

= [ H ] k w xM

b
14 5

1x10 1,8x10

x 0,1

= 7,45 x 10-6 pH = 5,1

You might also like