You are on page 1of 14

Deskripsi Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan

dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. PROMETHEE yang merupakan salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria sangat tepat untuk digunakan karena dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outrangking. Sehingga diperoleh solusi atau hasil dari beberapa alternatif untuk diambil sebuah keputusan. Hasil perangkingan menunjukkan bahwa PROMETHEE I yang berdasarkan pada nilai entering flow dan leaving flow (Perangkingan Parsial) sedangkan PROMETHEE II yang didasarkan pada nilai Net Flow (Perangkingan Lengkap). Hasil dari penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan yang dibangun dengan metode PROMETHEE dapat menentukan urutan alternatif penerima Beasiswa Percikan Iman (BsPI) yang tepat dari berbagai pilihan dengan berbagai kriteria bagi masing-masing alternatif. Jenis Metode Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk Ada beberapa metode standar yang umum digunakan untuk pengambilan keputusan Kriteria majemuk adalah Multi Attribute Utility Theory (MAUT) (Edward, W, 1997), Simple Multi Attribute Rating Tecnique (SMART) (Edward, W dan Barron, FH, 1994), Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) (Brans et al, 1984) dan Analytic Hierarchy Process (AHP) (Saaty, TL, 1980). Perkembangan ilmu pengambilan keputusan kriteria majemuk juga telah meluas dengan diperkenalkan metode yang lebih kompleks seperti Analytic Network Process (ANP). Penelitian ini mengambil basis metode PROMETHEE sebagai metode untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam menentukan kelayakan penerimaan beasiswa. Metode yang Digunakan dalam SPK Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan penerima beasiswa ini yaitu menggunakan metode PROMETHEE. Dasar PROMETHEE PROMETHEE adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria atau MCDM (Multi Criterion Decision Making). Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam PROMETHEE adalah penggunaan nilai dalam hubungan outrangking. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi. Data dasar untuk evaluasi dengan methode PROMETHEE disajikan pada Gambar 1 sebagai berikut :

Gambar 1 Data Dasar analisis PROMETHEE

Dominasi kriteria Nilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria, f : K (Real Word) dan tujuannya berupa prosedur optimasi untuk setiap alternatif yang akan diseleksi, a K, f(a) merupakan evaluasi dari alternatif yang akan diseleksi tersebut untuk setiap kriteria. Pada saat dua alternatif dibandingkan a,b K, harus dapat ditentukan perbandingan preferensinya. Penyampaian Intensitas (P) dari preferensi alternatif a terhadap alternatif b sedemikian rupa sehingga: - P(a,b) = 0,berarti tidak ada beda antara a dan b, atau tidak ada preferensi dari a lebih baik dari b. - P(a,b) 0, berarti lemah preferensi dari a lebih baik dari b. P(a,b) = 1, kuat preferensi dari a lebih baik dari b. - P(a,b) 1, berarti mutlak preferensi dari a lebih baik dari b. Dalam metode ini fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi yang berbeda antara dua evaluasi, sehingga : P(a,b) = P(f(a)-f(b)). Untuk semua kriteria, suatu obyek akan dipertimbangkan memiliki nilai kriteria yang lebih baik ditentukan nilai f dan akumulasi dari nilai ini menentukan nilai preferensi atas masingmasing obyek yang akan dipilih. Setiap kriteria boleh memiliki nilai dominasi kriteria atau bobot kriteria yang sama atau berbeda, dan nilai bobot tersebut harus di atas 0 (Nol). Sebelum menghitung bobot untuk masing-masing kriteria, maka dihitung total bobot dari seluruh kriteria terlebih dahulu. Berikut rumus perhitungan bobot kriteria :

Maka didapat rumus perbandingan untuk setiap alternatif, sebagai berikut :

Rekomendasi fungsi preferensi untuk keperluan aplikasi Dalam metode PROMETHEE ada Enam bentuk fungsi preferensi kriteria. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama, maka digunakan tipe fungsi preferensi. Ke Enam tipe preferensi tersebut meliputi : 1. Tipe Biasa (Usual Criterion) Tipe Usual adalah tipe dasar, yang tidak memiliki nilai threshold atau kecenderungan dan tipe ini jarang digunakan. Pada tipe ini dianggap tidak ada beda antara alternatif a dan alternatif b jika a=b atau f(a)=f(b) , maka niliai preferensinya benilai 0 (Nol) atau P(x)=0. Apabila nilai kriteria pada masing-masing alternatif memiliki nilai berbeda, maka pembuat keputusan membuat preferensi mutlak benilai 1 (Satu) atau P(x)=1 untuk alternatif yang memiliki nilai lebih baik. Fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 2.

Gambar 2 Tipe Preferensi Usual [7] 2. Tipe Quasi (Quasi Criterion atau U-Shape) Tipe Quasi sering digunakan dalam penilaian suatu data dari segi kwalitas atau mutu, yang mana tipe ini menggunakan Satu threshold atau kecenderungan yang sudah ditentukan, dalam kasus ini threshold itu adalah indifference. Indifference ini biasanya dilamabangkan dengan karakter m atau q, dan nilai indifference harus diatas 0 (Nol). Suatu alternatif memiliki nilai preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai P(x) dari masing-masing alternatif tidak melebihi nilai threshold. Apabila selisih hasil evaluasi untuk masing-masing alternatif melebihi nilai m maka terjadi bentuk preferensi mutlak, jika pembuat memutuskan menggunakan kriteria ini, maka decision maker tersebut harus menentukan nilai m, dimana nilai ini dapat dijelaskan pengaruh yang signifikan dari sutau kriteria. fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 3.

Gambar 3 Tipe Preferensi Quasi [7] 3. Tipe Linier (Linear Criterion atau V-Shape) Tipe Linier acapkali digunakan dalam penilaian dari segi kuantitatif atau banyaknya jumlah, yang mana tipe ini juga menggunakan Satu threshold atau kecenderungan yang sudah ditentukan, dalam kasus ini threshold itu adalah preference. Preference ini biasanya dilamabangkan dengan karakter n atau p, dan nilai preference harus diatas 0 (Nol). Kriteria ini menjelaskan bahwa selama nilai selisih memiliki nilai yang lebih rendah dari n, maka nilai preferensi dari pembuat keputusan meningkat secara linier dengan nilai x, jika nilai x lebih besar dibandingkan dengan nilai n, maka terjadi preferensi mutlak. Fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 4.

Gambar 4 Tipe Preferensi Linear [7] 4. Tipe Tingkatan (Level Criterion) Tipe ini mirip dengan tipe Quasi yang sering digunakan dalam penilaian suatu data dari segi kwalitas atau mutu. Tipe ini juga menggunakan threshold indifference (m) tetapi ditambahkan Satu threshold lagi yaitu preference (n). Nilai indifference serta preference harus diatas 0

(Nol) dan nilai indifference harus di bawah nilai preference. Apabila alternatif tidak memiliki perbedaan (x), maka nilai preferensi sama dengan 0 (Nol) atau P(x)=0. Jika x berada diatas nilai m dan dibawah nilai n, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah P(x)=0.5. Dan jika x lebih besar atau sama dengan nilai n maka terjadi preferensi mutlak P(x)=1. Fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 5.

Gambar 5 Tipe Preferensi Level [7] 5. Tipe Linear Quasi (Linear Criterion with Indifference) Tipe Linear Quasi juga mirip dengan tipe Linear yang acapkali digunakan dalam penilaian dari segi kuantitatif atau banyaknya jumlah. Tipe ini juga menggunakan threshold preference (n) tetapi ditambahkan Satu threshold lagi yaitu indifference (m). Nilai indifference serta preference harus diatas 0 (Nol) dan nilai indifference harus di bawah nilai preference. Pengambilan keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan m dan n. Fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 6.

Gambar 6 Tipe Preferensi Linear Quasi [7] 6. Tipe Gaussian Tipe Gaussian sering digunakan untuk mencari nilai aman atau titik aman pada data yang bersifat continue atau berjalan terus.[8] Tipe ini memiliki nilai threshold yaitu Gaussian threshold ( ) yang berhubungan dengan nilai standar deviasi atau distribusi normal dalam statistik. fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 7.

Gambar 7 Tipe Preferensi Gaussian [7] Nilai threshold atau kecenderungan Enam tipe dari penyamarataan kriteria bisa dipertimbangkan dalam metode PROMETHEE, tiap-tiap tipe bisa lebih mudah ditentukan nilai kecenderungannya atau parameternya karena hanya Satu atau Dua parameter yang mesti ditentukan. Hanya tipe Usual saja yang tidak memiliki nilai parameter.

1. Indifference threshold yang biasa dilambangkan dalam karakter m atau q. Jika nilai perbedaan (x) di bawah atau sama dengan nilai indifference x m maka x dianggap tidak memiliki nilai perbedaan x = 0. 2. Preference threshold yang biasa dilambangkan dalam karakter n atau p. Jika nilai perbedaan (x) di atas atau sama dengan nilai preference x n maka perbedaan tersebut memiliki nilai mutlak x = 1. 3. Gaussian threshold yang biasa dilambangkan dalam karakter serta diketahui dengan baik sebagai parameter yang secara langsung berhubungan dengan nilai standar deviasi pada distribusi normal. [5] Arah dalam grafik nilai outrangking Perangkingan yang digunakan dalam metode PROMETHEE meliputi tiga bentuk antara lain : 1. Entering flow Entering flow adalah jumlah dari yang memiliki arah mendekat dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outrangking. Untuk setiap nilai node a dalam grafik nilai outrangking ditentukan berdasarkan entering flow dengan persamaan :

2. Leaving flow Sedangkan Leaving flow adalah jumlah dari yang memiliki arah menjauh dari node a dan hal ini merupakan pengukuran outrangking. Adapun persamaannya:

3. Net Sehingga pertimbangan dalam penentuan Net flow diperoleh dengan persamaan :

Flow

Semakin besar nilai Entering flow dan semakin kecil Levaing flow maka alternatif tersebut memiliki kemungkinan dipilih yang semakin besar. Perangkingan dalam PROMETHEE I dilakukan secara parsial, yaitu didasarkan pada nilai Entering flow dan Levaing flow. Sedangkan PROMETHEE II termasuk perangkingan komplek karena didasarkan pada nilai Net flow masing-masing alternatif yaitu alternatif dengan nilai Net flow lebih tinggi menempati satu rangking yang lebih baik. Langkah-langkah perhitungan dengan metode PROMETHEE Langkah-langkah perhitungan dengan metode PROMETHEE adalah sebagai berikut:

1. 2. 3. 4. 5.

6. 7. 8.

Menentukan beberapa alternatif Menentukan beberapa kriteria Menentukan dominasi kriteria Menentukan tipe penilaian, dimana tipe penilaian memiliki 2 tipe yaitu; tipe minimum dan maksimum. Menentukan tipe preferensi untuk setiap kriteria yang paling cocok didasarkan pada data dan pertimbangan dari decision maker. Tipe preferensi ini berjumlah Enam (Usual, Quasi, Linear, Level, Linear Quasi dan Gaussian). Memberikan nilai threshold atau kecenderungan untuk setiap kriteria berdasarkan preferensi yang telah dipilih. Perhitungan Entering flow, Leaving flow dan Net flow Hasil pengurutan hasil dari perangkingan

Dalam metode promethee ada 2 macam perangkingan yang disandarkan pada hasil perhitungan, antara lain : 1. Perangkingan parsial yang didasarkan pada nilai Entering flow dan Leaving flow. 2. Perangkingan lengkap atau komplit yang didasarkan pada nilai Net flow. DAFTAR PUSTAKA [2] Ahmad Jalaluddin, (1 Maret 2009), Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dalam Pengembangan Industri Potensial Dengan Metode PROMETHEE II, http://ahmadjalaluddin.blogspot.com/2008/06/journal-ta.html. [5] Gwo-Hshiung Tzeng, Fuzzy MCDM in Past, Present, and Future, Management of Technology, 1:12-18 [6] Santha Chenayah dan Eiji Takeda, (2005), Eigenvector Procedure based on Weighted Preference Flows in Multicriteria Outranking Analysis, Economics, 82:1-12. [7] Slavica Prvulovi, Dragia Tolma, ivan ivkovi dan Ljiljana Radovanovi, (2008), Multi-Criteria Decision In The Choice Of Advertising Tools, Mechanical Engineering, 6:91-100. [8] Tien-Yin Chou, Wen-Tzu Lin, Chao-Yuan Lin, Wen-Chieh Choud dan Pi-Hui Huang, (2004), Application of the PROMETHEE technique to determine depression outlet location and flow direction in DEM, Journal of Hydrology, 287:4961. Diposkan oleh Lord Frog di 08.26 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Label: PROMETHEE 30 komentar:

L.M.Nujum Munawarah mengatakan... tq browwww 10 Juli 2011 12.25

Anonim mengatakan... mantap buat postingnna. btw tau g metode baru saat ini. metode yang bisa dipake buat SPK, AI, n Sistem Pakar? (untuk skripsi ni) 23 Oktober 2011 10.51 Frozila mengatakan... Sebenarnya banyak banget Metode DSS itu, seperti AHP, Fuzzy, PROMETHEE, MAUT, ELECTRE dan lain2. Cuma yang sulit itu bahan materi nya. Untuk AHP dan Fuzzy sudah banyak buku dalam bahasa indonesianya, tapi untuk yang lain agak susah walau sudah ada. Cara paling mudah dengan Googling, cuma kebanyakan dalam bahasa inggris. tinggal terjemahkan deh pake google translate. :) 23 Oktober 2011 12.14 Dolphinuqie mengatakan... Thanks reerensinya mas...:) 29 Oktober 2011 06.42 Uniqee mengatakan... wah bermanfaat banget artikelnya mas, saya lgi mau buat tesis tentang MCDM, tapi bingung mau buat method apa, untung baca artikelnya mas jadi ada ide.....makasih banyak ya mas moga bermanfaat ilmunya amiiin.... 4 November 2011 09.50 Anonim mengatakan... wah bagus sekali... thx udh sharing.. punya software promethee nya? 24 November 2011 11.17 Frozila mengatakan... Ada aplikasinya, cuma wani piro gan...? kebetulan ane yang buat.

26 November 2011 14.28 Anonim mengatakan... program x bikin pke program ap ga ? delphi ap yah ? 6 Desember 2011 20.28 Frozila mengatakan... Ane Pake Program Delphi Gan.. Coz kalo pake PHP ga boleh.. berat katanya.. 18 Januari 2012 22.39 Anonim mengatakan... mau tanya, apa sih bedanya metode promethe dan ahp itu??? kan sama2 perangkingan 6 Maret 2012 06.18 Lirik Yes mengatakan... Makasi gan infonya, ane juga gi skripsi pake ni metode tapi klo contoh perhitungannya ada gk gan minta tolong dong gan kirimin, klo bisa krim ke sobiwec@gmail.com 4 April 2012 01.19 Frozila mengatakan... Kalo dokument untuk perhitungannya ane jual Gan.. :D kalo tertarik silahkan hubungi di frozila@gmail.com 4 April 2012 11.11 Nurul Hadi mengatakan... Min,, saya mau bertanyasaya tidak mengerti cara menentukan nilai threshold (p, q dan teta) kira2 ada rumusnya min tuk mendapatkan nilai tersebut??? Tolong pencerahannya min :D 4 April 2012 15.09

Frozila mengatakan... Simpel nya untuk menetukan nilai p, q dan teta itu ditentukan oleh si JURI PENILAI. Contoh kasus Penerimaan Pegawai Baru : Minimal IPK (p) = 2.5 Mutlak IPK (q) = 3.0 Perhitungan Tipe Level Jadi kalo ada orang dengan IPK 2.3 bernilai = 0 IPK 2.6 bernilai = 0.5 IPK 3.1 bernilai = 1 11 April 2012 08.59 kristlove@rocketmail.com mengatakan... gan nego perhitungan promethee lengkap nett.. kristlove@rocketmail.com 13 Juni 2012 15.24 Anonim mengatakan... cara nentuin tipe preferensi itu gimana? masih agak bingung ama penjelasannya.. thx 25 Juni 2012 09.04 Anonim mengatakan... mas, masih bingung dengan nilai gaussian... nilai gaussian itu adalah nilai standar deviasi yah? Trus bgmn yah cara menentukan nilai gaussian ? maaf kalau pertanyaan ane byk.. hehehe... thx... 27 Juni 2012 15.05 iewant mengatakan... mas bro,klo metode ANP ngerti ga tuch? mhon bantuannya yach mas bro.....

10 Juli 2012 16.03 Anonim mengatakan... terjemahin sendiri yak... The preference threshold (p) for a given criterion corresponds to the smallest definition that you consider as definitely important when you compare to actions. Usually it is easier to determine the value of p starting with a larger value and progressively reducing the value until you feel that your preference is not so much well established. A good rule of thumb is that p should be smaller than the range of the criterion (difference between the maximum and minimum values) provided that the criterion is actually a discriminating one. 14 Agustus 2012 09.23 Anonim mengatakan... kak,, aku masih bingung,,,, contoh pemilihan karyawan data quesioner: A: 80 B: 75 C: 79 perhitungan dengan promethee nya gmn yah... trus apa metode ini bisa di aplikasikan ke delphi? mau minta saran juga, lebih mudah mana menggunakan promethee atau AHP?

Urgent, waiting for reply kk,, Thx 25 November 2012 18.59 Riskiana mengatakan... kak,, aku masih bingung,,,, contoh pemilihan karyawan data quesioner: A: 80 B: 75

C: 79 perhitungan dengan promethee nya gmn yah... trus apa metode ini bisa di aplikasikan ke delphi? mau minta saran juga, lebih mudah mana menggunakan promethee atau AHP?

Urgent, waiting for reply kk,, Thx 25 November 2012 19.02 Lord Frog mengatakan... Maksudnya gimana ini pertanyaannya? Ko tiba2 ada nilai A. 80 B. 75 C. 79 Promethee bisa diaplikasikan dengan aplikasi apa saja tergantung keahlian programmer nya. Aku belum pernah pake AHP, tapi menurut teman2 lebih mudah pake AHP karena rumusnya buat sendiri disesuaikan dengan kasusnya. Kalo promethee kadang ada contoh kasus yang tidak semua nya masuk ke metode2 perhitungan yang ada di promethee. 29 November 2012 09.53 Renny DesvitaSari mengatakan... boleh tau gak kamu dapat referensi buku Promethee , bukunya berjudul apa terus karangan siapa bisa beli dimana? aku sedang nyusun tugas akhir judul nya juga Sistem pendukung keputusan pemberian kredit di bank dengan menggunakan metode promethee. tapi aku gak bisa, dosen aku juga gak bisa ngajarin aku, jadi aku bingung mau ganti metode ahp atau tetep pake promethee. sedangkan aku gak punya sumber buku bahkan yang bisa ngajarin 6 Desember 2012 17.07 Renny DesvitaSari mengatakan...

ohya lord frog, salam kenal sebelumnya, apa aku bisa mintak kontak hape kamu? 6 Desember 2012 17.09 Anonim mengatakan... maksud dari "Menentukan tipe penilaian, dimana tipe penilaian memiliki 2 tipe yaitu; tipe minimum dan maksimum", bisa berikan contohnya gan 21 Januari 2013 21.12 Anonim mengatakan... mas m numpang tanya.....gmn cara atau rumus mencari maksimal dengan minimum 29 Januari 2013 13.30 Anonim mengatakan... gan ane mo tx di langkah k 4 Menentukan tipe penilaian tu kan di cari maksimasi to minimasi,pengaruhx kmana? apakah berpengaruh ke Perhitungan Derajat Preferensi?? 2 Februari 2013 12.25 moren mengatakan... mau tanya kalo perhitungan nya gak pake software bisa gak? 3 Maret 2013 20.57 Anonim mengatakan... mas,,mu tanya rumus menghitung kaidah minimasi dan maksimasi gimana ya? saya bingung itu dari mana. terima kasih 10 Maret 2013 19.23 Lord Frog mengatakan... Dear All Teman2 Pejuang Skrips, Mohon maaf saya tidak bisa ngebalas pertanyaan2 yang udah cape2 dibuat soalnya saya sendiri sudah lupa ttg detail metode promethee.

Jadi kalo mau beli dokumen skripsi saya, hanya untuk referensi bukan untuk di copy paste abis bisa hubungi saya ke 085719113797. Harga nya Net Rp. 300.000 Seharga intrnetan di warenet 30 hari. Ga mahal itu lah. Kalo mau beli software promethee nya untuk refrensi juga bukan utk copy paste, harga nya Net Rp. 700.000. Jika sewa programmer harganya lebih mahal pasti dan belum tentu ngerti. Sorry ya ga bisa bales lagi pertanyaan2 nya.. Semangat.... :) 13 April 2013 12.11 Poskan Komentar No Junk, Spam, Racism, Porn, and any think of negative thinking Link ke posting ini Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Kategori

HTML (11) Jualan (3) layar tancep edukasi (1) Love Story (5) PROMETHEE (2) Sweeter (1) Tentang Blog (1) w3schools (11)

Chat With Me Total Kunjungan


27,570

Profil Ku

Lord Frog Very interest with programming Lihat profil lengkapku

You might also like