You are on page 1of 7

Nama NPM

: Trixie Almira Ulimaz : 150510120133

Agroteknologi D

1. Jelaskan bagaimana peranan agroindustri terhadap pembangunan nasional! Agroindustri merupakan sebuah subsistem yang mampu menciptakan nilai tambah dari sebuak komoditi primer hasi pertanian. Melalui agroindustri berbagai macam komoditi unggulan seperti gula, beras, jagung, kedelai akan mampu dikembangkan terus manfaat dan hasil produknya. Sehingga sudah saatnya pembangunan lebih berbasis pada pertanian dalam arti luas sehingga industri yang seharusnya dikembangkan adalah industry manufaktur agro (agroindustri). Agroindustri sebagai penghasil devisa negara dan penyerap tenaga kerja karena banyaknya industri yang mengolah beberapa jenis hasil pertanian. Agroindustri pun berperan dalam menurunkan kehilangan pangan dalam menunjang pembangunan nasional, demikian dikatakan sebab adanya berbagai macam jenis pabrik atau industri pengolahan hasil pertanian yang memungkinkan sektor pangan tetap terus berjalan dengan semestinya. Agroindustri merupakan penggerak utama

perkembangan sektor pertanian, terlebih dalam masa yang akan datang posisi pertanian merupakan sektor andalan dan sebagai jaminan masa depan. 2. Jelaskan karakteristik agroindustri di Indonesia! Agroindustri pengolahan hasil pertanian merupakan bagian dari agroindustri, yang mengolah bahan baku yang bersumber dari tanaman, binatang, dan ikan. Pengolahan yang dimaksud meliputi pengolahan berupa proses transpormasi dan pengawetan melalui perubahan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengepakan, dan distribusi. Agroindustri pengolahan hasil pertanian di Indonesia, mempunyai ciriciri sebagai berikut: Dapat meningkatkan nilai tambah, Menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan atau dikonsumsi, Meningkatkan daya saing, Menambah pendapatan dan keuntungan produsen.

3. Jelaskan pengaruh agroindustri bagi masing-masing pelaku subsistem agribisnis! a. Subsistem saprodi Subsistem ini meliputi penyediaan saprodi seperti benih, pupuk, dan obat. Kedala yang ada dalam subsistem ini biasanya berkaitan dengan penyediaan sarana untuk produksi,antara lain ketersediaan pupuk pada waktu musim tanam yang keberadaannya terkadang langka di pasaran. Benih-benih yang kualitasnya masih kurang. Jika subsistem praproduksi dari awal sudah tidak berjalan baik, maka subsistem-subsistem berikutnya pun tidak akan berjalan baik. b. Subsistem budidaya dan usaha tani Subsistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer. Kendala dalam subsistem ini pada penanamam adalah musim. Ada tanaman tertentu yang tidak dapat ditanam pada musim tertentu. Hal yang dapat dilakukan adalah mengembangkantanaman tersebut melalui penerapan teknologi sehingga dapat ditanam segala musim. Tanaman yang telah dapat ditanam di segala musim antara lain adalah apel. Ketrampilan dan pengetahuan petani yang kurang dalam pengolahan tanaman dapat diatasi melalui kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait, seperti pemerintah atau lembaga bergerak pada bidang penyuluhan untuk petani. c. Subsistem pengolahan hasil Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana ditingkat petani, tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut. Pengaruh dari subsistem ini terhadap agroindustri adalah produk yang akan dihasilkan serta dalam subsistem ini pengelolah harus mempunyai kreatifitas dalam pembuatan produk agar dapat menciptakan inovasi baru yang dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut. d. Subsistem pemasaran Subsistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem

ini

adalah

pemantauan

dan

pengembangan

informasi

pasar

dan market

intelligence pada pasar domestik dan pasar luar negeri. Permintaan pasar yang berubah-ubah mengenai pemintaan akan produk juga menjadikendala dalam subsistem ini. Apabila perusahaan tidak tanggap terhadap permintaan pasar dan terus memasarkan produknya yang sudah tidak diminati oleh pasar maka hasilnya yangdiperoleh akan jauh dari apa yang diharapkan. Kendala lain dalam subsistem ini adalahstandarisasi produk Indonesia yang masih tidak memenuhi standar pasar internationalsehingga hanya dapat di konsumsi oleh masyarakat dalam negeri. 4. Buatlah suatu strategi pengembangan suatu agroindustri yang berwawasan lingkungan (jenis agroindustri ditentukan sendiri, misal tempe, tahu, dsb) Potensi yang dimiliki pada usaha agroindustri tepung tapioka mempunyai peranan dan manfaat bagi masyarakat agroindustri, akan tetapi potensi yang sangat besar tersebut belum mampu sepenuhnya diwujudkan secara optimal. Salah satunya adalah limba dari tepung tapioka itu sendiri. Usaha pengolahan tepung tapioka ini menghasilkan limbah padat, cair dan udara. Sebagian limbah ini ada yang dapat dimanfaatkan lagi secara ekonomis. Limbah padat atau sering disebut onggok merupakan bahan baku pembuat saus dan obat nyamuk bakar. Limbah padat yang lain adalah kulit singkong yang banyak dimanfaat untuk pupuk dan pakan ternak. Limbah cair dari usaha ini digunakan untuk mengairi sawah sekitar lokasi pabrik sehingga keberadaan industri tepung tapioka ini sangat bermanfaat bagi petani. Polusi udara yang dihasilkan tidak mengganggu masyarakat karena terletak jauh dari pemukiman masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada limbah dari usaha pengolahan tapioka ini yang merugikan baik untuk makhluk hidup maupun lingkungan yang tinggal di sekitarnya. ( sumber : http://www.bi.go.id ) 5. Jelaskan karakteristik bahan baku agroindustri! Secara umum, kegiatan industri menghasilkan barang jadi. Proses yang berlangsung dalam kegiatan industri ada yang sederhana dan ada yang kompleks. Kegiatan industri yang kompleks membutuhkan peralatan mesin. Karakteristik bahan baku pada agroindustri terbagi tiga, antara lain musiman, tidak tahan lama, dan banyak jenisnya (variatif) (Austin, 1981):

a. Musiman, Bahan baku untuk agroindustri banyak terdapat pada akhir siklus produksi tanaman/ ternak. Meskipun pasokan bahan baku biasanya tersedia hanya selama satu atau dua periode singkat selama tahun, namun permintaan untuk produk relatif konstan sepanjang tahun. b. Tidak tahan lama atau mudah rusak, produk agroindustri membutuhkan kecepatan yang lebih besar dan perhatian dalam menangani dan menyimpan, yang mana kegiatan ini dapat mempengaruhi kualitas gizi makanan produk dengan mengurangi kerusakan atau kerusakan bahan baku. Tetapi banyak cara yang dapat mempertahankan bahan baku dengan cari dibuat asinan atau produk olahan lain. c. Beragam, beragamnya bahan baku ini memberikan tekanan tambahan bagi agroindustri dalam penjadwalan produksi dan pelaksanaan pengawasan kualitas. 6. Jelaskan hubungan antara NTP terhadap kesejahteraan petani! Nilai Tukar Petani merupakan Indikator Kesejahteraan Petani. Nilai Tukar

Petani berkaitan dengan hubungan antara hasil pertanian yang dihasilkan petani dengan barang dan jasa yang dikonsumsi dan dibeli petani. karena kesejahteraan ditentukan jumlah pendapatan dan pengeluaran petani. Sementara itu pendapatan petani ditentukan oleh perkalian antara harga dengan tingkat produksi barang yang dihasilkan petani. Walaupun NTP meningkat tajam tetapi produk pertanian yang dihasilkan petani jumlahnya sedikit maka tetap saja petani tidak sejahtera karena pendapatan yang diperoleh tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka. Jika : NTP > 100, menyatakan bahwa petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. NTP = 100, menyatakan petani mengalami impas/ break even. Kenaikan/ penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan / penurunan harga barang konsumsinya. NTP < 100, menyatakan petani mengalami defisit. Kenaikan harga barang produksinya relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. 7. Jelaskan hubungan antara petani dan sumberdaya lahan!

Hubungan petani dengan sumber daya lahan adalah karena sumber daya lahan yang dimiliki suatu petani mempengaruhi tingkat kesejahtraan petani. Permasalahan yang terjadi adalah semakin semakin sempitnya lahan pertanian bahkan hilang yang dimiliki pertanian tersebut. Lahan atau tanah merupakan faktor alam yang memiliki peranan sangat penting dalam pertanian, tanah memiliki fungsi dan kedudukan yang paling utama dalam usaha pertanian, tanah dapat dikatakan juga sebagai modal utama pertanian karena apabila tidak ada tanah maka para petani tidak bisa menanam tanaman pertaniannya. Tanah juga dapat dinyatakan berperan sebagai factor alam dan sebagai modal utama. 8. Sejauh manakah pengaruh kemitraan terhadap kegiatan pelaku agribisnis di Indonesia! Pengaruh kemitraan terhadap kegiatan pelaku agribisnis di Indonesia.adalah jalinan kerjasama usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha kecil,menengah atau besar (perusahaan mitra) disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar sehingga saling

memerlukan,menguntungkan, dan memperkuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemitraan sangat berpengaruh terhadap kegiatan pelaku agribisnis. Tipe kemitraan yang banyak dilakukan di Indonesia terdiri dari dua tipe yaitu tipe disparsial dan tipe sinergis. 9. Strategi saja yang sudah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi meningkatnya konversi lahan pertanian ke non pertanian! Lahan yang subur dan sesuai untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian semakin berkurang dari tahun ke tahun karena terjadi persaingan penggunaan lahan antara berbagai sektor, baik sektor pertanian maupun non pertanian. Strategi yang sudah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi meningkatnya konversiahan pertanian ke non pertanian yakni : Memperkecil peluang terjadinya konversi dengan mengembangkan pajak tanah progresif, meningkatkan efisiensi kebutuhan tanah non-pertanian sehingga mengurangi tanah terlantar, mengembangkan prinsip hemat lahan untuk industri, perumahan dan perdagangan (misalnya rusun). Mengendalikan kegiatan konversi dengan membatasi konversi tanah pertanian yang produktif, menyerap tenaga kerja dan memiliki fungsi

lingkungan, mengarahkan konversi pada tanah kurang produktif , membatasi luas konversi dengan mengacu pada penyediaan pangan mandiri di kabupaten/kota, menetapkan Kawasan Pangan Berkelanjutan dengan insentif bagi pemilik tanah dan Pemda setempat. Instrumen pengendalian konversi yaitu instrumen yuridis berupa peraturan perundang-undangan yang mengikat dengan sanksi yang sesuai, instrumen insentif dan disinsentif bagi pemilik tanah dan Pemda setempat, pengalokasian dana dekonsentrasi untuk merangsang Pemda melindungi tanah pertanian, terutama sawah, dan instrumen RT/RW dan perizinan lokasi (Pertimbangan Teknis Pertanahan). Membuat kebijakan yang melarang penggunaan lahan secara berlebihan. Menguatkan sistem perundang-undangan dan penegakan hukum dari peraturan peraturan yang ada. 10. Buatlah satu contoh jenis agribisnis kemudian jelaskan pendapat anda mengenai pola kemitraan yang paling efektif dilaksanakan di sistem agribisnis tersebut! Salah satu contoh jenis agroindustri adalah agroindusti singkong. Singkong ini tidak hanya yang diolah pada bagian umbinya, tetapi daunnya dapat diolah sebagai bahan sayuran bagi manusia maupun hewan serta bahan farmasi, batangnya bisa dijadikan bahan kerajinan, bahan baku perngisi tripleks, kulit umbinya ternyata bisa diproses sebagai bahan pangan. Menurut saya, pola kemitraan yang paling efektif yang dilaksanakan di sistem agribisnis ini adalah Pola kemitraan kerjasama operasional bisnis, karena yang terdapat didalam agribisnis singkong tersebut kelompok mitra hanya menyediakan lahan, sarana dan tenaga kerja. Modal, manajemen dan sarana untuk budidaya komoditas singkong serta perusahaan mitra kadang menjadi penjamin pasar. Keunggulan dari pola kemitraan ini sama dengan pola kemitraan plasma inti. Pola KOA banyak ditemukan di desa dengan usaha rumah tangga dalam bentuk sistem bagi hasil. Tetapi kadang terdapat kekurangan dalam penggunaan pola kemitraan ini salah satunya pengambilan untung oleh perusahaan mitra yang menangani pemasaran dan pengolahan produk terlalu besar sehingga dirasakan kurang adil oleh kelompok

usaha kecil. Perusahaan mitra cenderung monopsoni sehingga memperkecil keuntungan kelompok usaha mitra. Maka dari itu untuk mengurangi segala kekurangannya diperlukan solusi yang sesuai, mulai dari adanya pemahaman tingkat ekonomi dan skala usaha., harus diadakannya kesepakatan dan perjanjian sebelum memulai suatu usaha dan meningkatkan kemampuan investasi perusahaan inti.

You might also like