Professional Documents
Culture Documents
LOG (H2CO3-)
KETERANGAN PK : 6,1
PERSAMAAN HASELBACH
PH = 6,1 + log (24)
log (1,2)
= 6,2 + (1,3) (1) = 6,1 + 1,3 PH = 7,4 Asam Karbonat (H2CO3) didapat dari reaksi hidrolisa CO2 = H2O H2CO3 H + HCO3
2. Mekanisme Pernafasan Mekanisme ini berperan pernting dalam keseimbangan asam basa dengan cara mengendalikan tekanan persial dari karbondioksida (CO2) didalam darah arteri. CO2 selama proses seluler, sebagian besar diambil oleh sel darah merah paru-paru. Ingat bahwa kelebihan CO2 mengakibatkan penumpukan hidrogen lebih banyak
CO2 + H2O
H2CO3
H+
+ HCO3-
Makin banyak ion hidrogen yang terdapat dalam cairan tubuh, akan makin rendah PH Sistim pernafasan dapat menjadi penyebab ketidak seimbangan PH juga dapat pula memperbaiki ketidak seimbangan PH yang disebabkan oleh hal lain
KOMPENSASI PERNAFASAN
Jika, ketidak seimbangan PH disebabkan suatu hal yang selain gangguan pernafasan, maka gangguan AB disebabkan oleh masalah metabolik. Perubahan PH nya akan merangsang perubahan pernafasan yang dapat membantu memulihkan PH cairan tubuh (CES) kembali normal
Asidosis contoh : PH ion hidrogen mekanisme pernafasan :
RR
kedalam
Mengeluarkan CO2
H PH
Alkalosis : PH Kompensasinya : RR
Terapi kemampuan Kompensasai ini tidak sempurna, karena keterbatasan CO2 yang dihembuskan / ditahan
Mekanisme kimia lain : 2. Sistim dapas Phospat - terdapat di sel darah merah bentuk : Na2 HPO5, NaH2PO2
3. Sistem dapas Protein terdapat di sel-sel, jaringan, plasma 4. Sistem dapas Hemoglobin
HB : Asam lemak + HCO3 PO5 CO2 yang dibentuk selam aproses metabolisme jaringan akan berdefusi ke daam jaringan, plasma dan SDM didalam SDM :
HCO3- + K + KHCO3- (di SDM), lebihnya HCO3 KHCO3 K+ +HCO3 masuk kedalam plasma, (bentuk bebas)
RANGKUMAN
1. RUMUS PERSAMAAN : HASELBACH : PH = PK + Log (HCO3-) Log (H2CO3)
2. MENENTUKAN KETIDAKSEIMBANGAN
PH PH PH PH PCO2 PCO2 PCO2 PCO2 HCO3 HCO3 HCO3 HCO3 TERJADI KOMPENSASI GANGGUAN METABOLIK GANGGUAN RESPIRASI
PCO2
HCO3
KETIDAKSEIMBANGAN
Konsentrasi ion yang paling tepat keteraturannya dalam CES adalah ION HIDROGEn (H-)
ION HIDROGEN dproduksi dari : Hasil metabolisme glukosa, asam lemak, dan asam amino. Penyimpangan dari konsentrasi ion hidrogen dapat menggangu reaksi normal metabolisme seluler dengan mengubah keefektifan enzim, hormon, pengaturan kimiawi fungsi sel lain. Penyimpangan ini juga memperngaruhi distribusi ion-ion normal (seperti natrium dan kalium) diantara CIS dan CES dengan demikian mengganggu berbagai sel dan jaringan yang fungsinya tergantung pada ion, seperti konduksi, kontraksi, dan sekresi (CES) sehinga konsentrasi ini dilakukan oleh
Tipe dari jumlah asam dan basayang ada dan pengaturannya yang secar umum disebut Keseimbagan Asam Basa. Kelebihan ion hidrogen dalam CES disebut ASIDOSIS Kekurangan ion dalam CES disebut ALKALOSIS
KONSEP DASAR A. Electrolit : Substansi yang berdisosiasi dan membentuk ion-ion bila bercampur denagan air, proses ini disebut ionisasi Electrolit terbagi 2 1. Kation : Electrolit bermuatan positif, misal Na +,K+ 2. Anion : Electrolit bermuatan negatif, misal C1-, PO3-, Pospat, Sulfat, Cratium, Protein, Asam Lactat, Ketaicil B. Asam : Zat yang memberikan ion hidrogen misal : H2CO3 C. Basa : Zat yang dapat menerima / mengikat ion hidrogen misal : HCO3D. Acidemia : Darah yang menjadi asam secara abnormal Nilai PH < 7,0
Ventilasi alveoli ditentukan oleh PH dan CO2 mekanismenya : Bila PH atau pCO2
Hiperventilasi
PCO2
3. Mekanisme di ginjal Peran ginjal dalam mempertahankan PH CES adalah : - Menghemat simpanan HCO3 dan mengexkresikan H+ (ion hidrogen) bila darah terlalu asam, sehingga urine bersifat asam - Meningkatkan sekresi HCO3- dan menghemat H+ bila darah terlalu basa sehingga urine basa - Dalam hasl ini mekanisme di ginjal lebih lambat dari pada di paru, memerlukan waktu beberapa jam sampai hari, sehingga urine bersifat basa
1. ASIDOSIS RESPIRATORIK
A. PENYEBAB Mekanisme di ginjal 1. Reabsorbsi ion HCO3 Tublus urine
Normal : ion HCO3 disaring glomelurus direabsorbsi di tubulus relaris dengan cara bentukan ion H+ yang dihasilkan oleh tublus reralis ion Na+ di tublus urine
2. Asidefikasi dari garam dapur di tubulus ginjal memnugkinkan H+ keluar dari tubuh H+ bohkat dengan phospat H+ masuk tubulus urine H+ +NaH2A4 keluar lewat urine 3. Sekresi Amoniak NH3 + HCL - NH4CL
Kegagalan sistim pernafasan untuk membuang CO2 ddari tubuh secepatnya setelah diproduksi kegagalan ini menyebabkan peningkatan CO2 dan penurunan PH Contoh : - Penyakit paru obstraktif
Hipoventilasi
CO2 + H+ H2CO3
PH
Kompensasinya
PH CSF
H + diereksikan
tetensi
Hiperventilasi
PH normal
CO2 diekpirasikan
PCO2
C. KARAKTERISTIK KELAINANNYA
D. GEJALA KLINIK :
- Letargi berkembang menjadi koma - Kemerahan dan vasosilatasi - Bradicardia dan disrtimia - Hipotensi, sianosis - Mual, muntah E. TERAPI
1. Aktifitas : - Kelelaha, kehilangan koordinasi Stimulasi : - Hipotensi - Tachicardia - Disritmia - Warna kulit kemerahan, hangat akibat vasodilatasi
Px Diagnosa :
PH : < 7,35 Bicarbonat : N PCO3 : mengecil SPO2 : PO2 : K : N/ Ca : CL : A Lactat :
Tindakan Perawatan :
Mandiri :
- Pantau pola nafas - Auskultas nafas - Pantau level kesadaran - Warna dan kelembapan kulit Kolaborasi - Pantau GDA
- Pantau electrolit
- Beri O2 sesuai indikasi - Medikasi : -Naloxosi - IVFO : RL untuk mempertahankan status hidrasi
2. ASIDOSIS METABOLIK
A. PENYEBAB - Penumpukan asam yang tidak menguap, asam lemak, dan hilangnya HCO3-, hal ini bisa terjadi pada : - Shock yang lama - Gagal jantung - Penurunan perfusi dan sirkulasi kejaringan - Fungsi ginjal yang jelek
PH
PH CSF
Bufer Ginjal
Kemoreseptor di
Hiperventilasi
eksresi H+
Reaksi HCO3-
CO2 diekspresikan
PH normal
PCO2
Akibatnya
CL
Hidrogen
Acidosis Metabolik
B. KARAKTERISTIK KETIDAKSEIMBANGAN
C. GEJALA KLINIK - Letargi sampai koma - Hipotensi - Tachicardia - Disritmia - Perubahan EKG tergantung pada perubahan elektrolitnya
ALKALOSIS - Mengacu pada penurunan konsentrasi H+ cairan tubuh, atau kelebihan HCO3- , sehingga meningkatkan PH cairan tubuh, penyebab pengurangan ion hidrogen adalah eliminasi CO2 akibat pola nafas yang hiperventilasi
- Atau kelebihan metabolik bikarbonat atau konsentrasi asam karbonat berkutrang, sehingga perbandingan bicarbonat dan asam carbonat akan meningkat dan PH menjadi lebih besar dari nilai normal
ada dua jenis kelainan alkalosis
1. Alkalosis respiratorik
2. Alkalosis metabolik
- Meningitis
- Keracunan aspirin - Pneumonia - Emboli paru
B. PATOFISIOLOGI Hiperventilasi
Hipocapnea (PCO2 ) PH
PH CSF
Mengeluarkan
Hiperventilasi
CO2 diekspirasikan
PH normal
D. GEJALA KLINIK
- cemas
- gelisah
- tachipnea - iritabilita neuromussuler - tachikakdia dan disritmia - tremos - vasokonstruksi - pucat
E. PENATALAKSANAAN
berikan sedasi
berikan kepastian 6. Koreksi asidosis metabolik / hipotermia perbaiki perfusi jaringan
gastric suction
H+ , HCL
H+
- kejadian ini terjadi akibta mencerna sejumlah besar basa seperti soda
- pemakaian obat diuretik, ACTH, AHD sehingga mengakibatkan kehilangan K+ K+ banyak hilang kompensasinya ginjal berusaha menyimpan K H+ dibuang PH alkalosis
B. PATOFISOLOGI
PH
Kompensasi
Hipoventilasi
Ginjal
PCO2 HCO3-
retensi hidrogen
exkresi
Hipoventilasi
PCO2
max SD - 60 mm hj
akibatnya hipoksia
contoh : pCO2 40 mm hg
40 x 00,3 = 1,2 meg / L kandungan CO2 ; 25,2 meg / L HCO3- : 24 meg / L
C. KARAKTERISTIK KETIDAKSEIMBANGAN
E. GEJALA KLINIK - apatis, bingung, stupor, atau koma - kelemahan otot - iritabilitas neuromucular diikuti dengan penurunan reflek karena pernurunan kalium lebih lanjut - penurunan motilitas gastrointestinal - disritmia
F. PENATALAKSANAAN :
- atasi penyebab
No : 20 x - 20 x PO2 60 : 2 x n : 30 - 40 x/ m PO220 : 6 x n : 60 - 80 x / m
- CO2 bebas
Pengendalian nafas - sadar (cortox cerobri) - tidak sadar (medula oblongan, ponis)
1. Tidak sadar
- kemoreteptor
A. Kemoreseptor lokasi : - otak (medula oblongata) - peka terhadap PCO2, NT - peka menit - 2 hari (akut)
B. Mekanorosptor
PO2
C. Propnoseptor lokasi : otot tulang iga, otot perut, diafragma informasi : gerakan - gerakan otot yang menunjang pernafasan
pusat pengendalian nafas - medula oblongata - irama dasar - pusat insparasi (dorral) exporasi (pental) - pons - apneutik - bagian bawah - memotong inhalan - mencegah berhentinya aktivitas insparasi pneumotaxil - bagian atas - alat pernagsang otomatis pusat syaraf insparasi di Mo
Tabel 9 - 8 compensatory changes related to primary acid-base disturbances IMBALANCE CHANGE Metabolik acidosis (base bicarbonate deficit) Metabolic lakalosis HCO3 decreased increase in PaCO2 for every 1 mEq/L (base bicarbonate excess) Respiratory acidosis (carbonic acid excess) 0,6 mmHg PRIMARY CHANGE HCO3 decreased COMPENSATORY 1,5 (HCO3) + 8 + 2
Acute
PaCO2 increased
1.0
Chronic PaCO2 increased mEq/L increase in HCO3 for every 10 mmHg rise in PaCo2 Respiratory alkalosis (carbonic acid deficit) Acute PaCo2 decreased mEq/L decrease in HCO3 for every 10 mmHg fall in PaCO2 Chronic PaCO2 decreased decrease in HCO3 for every 10 mmHg fall in PaCO 2
3.5
Table 9 - 7
Metabolic alkalosis/respiratory alkalosis Vamiting during pregnancy Vamitingcauses loss of H+ and CI and thus increase in HCO3 Progesterone increase during pregnancy stimulate respirations and casuses decrease in CO2 Metabolic alkalosis/respiratory acidosis Vamiting with COPD increase in HCO3 Vamiting causes loss H+ and CI and thus
Chronic obstructive pulmonary disease is associated with sustained elevation of Cos COPD, Chronic Obstructive Pulmonary Disease