You are on page 1of 13

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

I. AGAMA ISLAM MERUPAKAN RAHMAT BAGI SELURUH ALAM Rahmat yang berasal dari bahasa Arab, artinya kasih sayang, dalam pengertian ilmu tauhid ialah kullu ma siwa Allah (apa saja selain Allah). Jadi agama Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam, maksudnya ajaran Islam itu berisi ajaran kasih sayang kepada semua makhluk yang diciptakan Allah di alam semesta ini. Misi Islam adalah misi rahmat dan misi kasih sayang yang bukan hanya untuk orang-orang yang beragama Islam saja, tetapi untuk seluruh manusia bahkan seluruh makhluk. Hal itu seperti dinyatakan oleh Allah SWT: Aku tidak mengutus kamu (Muhammad) kecuali untuk jadi rahmat bagi seluruh alam (Q.S.Al-Anbiya:107) Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam ini sebenarnya telah tercermin pada nama atau sebutan yang disandangnya (Isla). Dalam bahasa Arab kata Islam selain mempunyai arti berserah diri (aslama) juga berarti damai (silmun) yaitu damai dengan Allah dan damai dengan makhluk - makhlukNya, terutama dengan sesama manusia. Damai dengan Allah berarti artinya taat kepada Allah tidak bermusuhan dan mendurhakaiNya dan damai kepada sesama artinya hidup rukun, tidak berbuat jahat dapat hidup rukun bahkan berbuat baik kepada mereka. Sesama Munusia inipun dalam pengertian yang mutlak dengan tidak memandang perbedaan agama, warna kulit, keturunan, kakayaan, pangkat, kedudukan dan sebagainya. Islam adalah benar-benar agama perdamaian atau persaudaraan. Ajaran damai dalam kehidupan yang merupakan rahmat bagi seluruh alam yang dibawa oleh Islam itu meliputi berbagai segi kehidupan yaitu: I.1 Damai dalam akidah, yaitu kebebasan berpikir dan berkeyakinan Dalam agama islam dialarang memasakan pendapat atau kehendak kepada orang lain jika orang tersebut tidak meyakininya, Allah berfirman: Katakanlah,inilah jalanku! Saya menyeru kepada Allah dengan bukti keterangan yang dapat dilihat siapa saja yang mengikutiku (Q.S.Yusuf:108) Kami uraikan bukti-bukti keterangan itu bagi orang-orang yang mengetahui (Q.S.AlAraf:32)

Islam memang agama yang kritis dalam berpikir sehingga hal yang dilakukannya bukan sekedar ikut-kutan akan tetapi dipelajari dan diteliti benar-benar. Bahkan Islam menyifati orang-orang yang mengabaikan pearasaan dan akal mereka ,kemudian berlaku taklid buta adalah seperti hewan atau lebih sesat lagi. Sesunguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayatayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tada kekusasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar( ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat lagi mereka itulah orang-orang yang lalai (Q.S.AlAraf:179) Kemudian dalam soal berkeyakinan atau kepercayaan Islam mewajibkan damai antar pemeluk agama.islam menghormati sepenuhnya kemerdekaan akidah (kepercayaan) melarang pemaksaan dalam agama, termasuk melarang umat Islam memaksa orang lain untuk memeluk agamanya, Allah berfirman: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama. Sesungguhnya telah jelas jalan benar dari jalan yang yang salah, maka barang siapa yang ingkar kepada thaghut (yang disembah selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada tali yang amat kuat, yang tidak kan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Q.S.Al-Baqarah:256). Selain itu agama Islam juga membarikan motivasi kepada umatnya untuk melakukan kebaikan kepada umat lain diluar Islam apapun akidah dan agamanya selama mereka tidak memerangi Islam dan tidak mengusir pemeluknya dari negerinya. Allah menyatakan: Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang - orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berlaku adil (Q.S A-Mumtahanah:8) Lebih menarik lagi sejarah mencatat bahwa Islam juga memberikan kebebasan kepada para pemeluk agama lain untuk menjalankan hukum mereka sendiri dikalangan mereka. Suatu hal yang belum pernah diakui Negara manapun, baik dahulu maupun sekarang. Hal ini dapat dilihat dalam perjanjian damai dengan kaum Yahudi yang diteken oleh Nabi pada awal pemerintahan islam di kota madinah.

Antara lain dinyatakan bahwa: Kaum Yahudi hidup damai bersama-sama dengan kaum muslimin, kedua belah pihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing. Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong-menolong untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka dan orang-orang Islam memikul belanja mereka sendri pula. Kaum Muslimin dan Kum Yahudi wajib nasehat menasehati, tolong menolong dan melaksanakan keawajiban dan keutamaan. Bahwa kota madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dalam perjanjian itu. Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau lur Madinah wajib dilindungi keamanan dirinya (kecuali orang yang zalim dan bersalah) sebab Allah menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti. Berkat perjanjian yang dibuat oleh nabi Muhammad SAW dengan kaum yahudi dan perjanjian lain yang diabuatnya dengan kaum yahudi Bani Quraidhah, maka kota Madinah menjadi sebuah kota suci atau Madinah al-Haram dalam arti kata yang sebenar-benarnya, karena setiap penduduknya mempunyai tanggung jawab dan memikul kewajiban bersama untuk menciptakan keamanan dalam rangka membela serta mempertahankan diri dari serangan musuh dari manapun datangnya. I.2 Damai dalam kehidupan pribadi Untuk mendapatkan kehdupan yang damai Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berusaha terus-menerus membebaskan dirinya dari pengaruh hawa nafsu, dan menaklukkannya kedalam bimbingan akal dan iman. Islam sangat mencela orang-orang yang mengikuti hawa nafsu diluar pengendalian dan kontrol akalnya. Agama Islam memang tidak mearang manusia memenuhi keinginan-keinginan nafsunya selama dalam batas-batas kebaikan bersama tanpa melanggar hukum-hukum akal dan kewajaran. Janganlah diantara kamu memakan harta yang lain dengan jalan yang batil (Q.S.ALBaqarah:188) I.3 Damai dalam hubungan antar manusia Islam menyatakan bahwa manusia diciptakan Allah SWT dalam beragam suku dan bangsa itu saling mengenal dan tolong-menolong. Bukan sebaliknya, untuk bermusuhan dan saling membanggakan diri diatara satu suku bangsa lainnya, ukuran 3

kemuliaan seseorang bukan ditentukan oleh darah dan keturunannya tetapi semata-mata ditentukan oleh ketaqwaan (ketaatannya) kepada Allah dan kemanfaatan dirinya untuk sesamanya. Wahai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang ang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu (Q.S.Al-Hujarat:13) I.4 Damai dalam pemerintahan Islam mewajibkan tegaknya keadilan dan persamaan hak bagi semua orang dalam pemerintahan meskipun terhadap non muslim sekalipun, karena keadilan dalam pemerintahan merupakan kunci utama tegaknya perdamaian dan ketentraman bangsa dan negara. Adil adalah sikap bijak dalam mengatasi keadaaan yang didasarkan atas benar dan salah bukan atas dasar cinta dan kebencian. Dan janganlah kamu sekali-kali kebencianmu terhadap suatu golongan mendorong kamu untuk berlaku tidak adil, berlaku adillah karena adil itu lebih dekat dengan takwa (Q.S.Al-Maidah:8) Sejarah mencatat bahwa orang-orang Dzimmi di masa Rasul diperlakukan dengan cara yang baik dan adil selama mereka menaati hukum dan perundangundangan yang ditetapkan pemerintah Islam. Keselamatan jiwa dan harta benda mereka mendapat perlindungan sama seperti warga negara yang muslim. Kemerdekaan beragama mereka juga dijamin sepenuhnya seperti halnya kebebasan beragama bagi umat Islam sendiri. Begitu juga pengadilan mereka mempunyai hak yang sama dengan warga negara yang beragama Islam tanpa dibeda-bedakan sedikitpun. Selain itu sejarah juga mencatat bahwa dimanapun umat islam dominan dan berkuasa maka umat lain menjadi aman dan terlindungi jiwa, agama dan hartanya. Contoh konkret Indonesia kelompok-kelompok minoritas seperti Nasrani, Hindu dan lainnya merasakan hidup tentram ditengah-tengah mayoritas umat Islam. Sangat berbeda halnya jika minoritas umat Islam berada ditengah-tengah umat beragama lain, mereka selalu ditindas, diintimidasi, dimarjinalkan dan dirampas hah-hak asasinya. Contohnya sejarah pembantaian umat Islam Bosnia Herzegovina oleh Serbia dan penindasan kaum zionis yahudi (Israel) terhadap uamat Islam palestina. Selanjutnya untuk mewujudkan kedamaian dalam pemerintahan,islam menekankan musyawarah dalam memecahkan berbagai masalah.

I.5

Damai dalam dakwah Islam memang dikenal sebagai agama dakwah. Berdakwah dalam batas

kemampuan seseorang hukumnya adalah wajib. Hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orangorang yang beruntung (Q.S.Ali Imran:104) I.6 Damai dalam perang Sebuah fitnah klasik sering ditujukan kepada Islam bahwa Islam adalah agama yang disebarkan dengan pedang atau kekerasan. Hal ini sama sekali tidak benar, bertentangan dengan realitas sejarah dan petunjuk kitab suci Al-Quran dan sunah Nabi. Menurut Islam perang dan segala bentuk kekersan hanya diperbolehkan bila tujuannya untuk menghilangkan ketidakadilan. Izin untuk berperang dengan kekuatan senjata diberikan, namun secara langsung dibatasi. Motif berperang harus diumumkan, yaitu bersifat defensive (bertahan) bukan sebaliknya agresif (menyerang) atau menjajah. Perangilah dalam jalan Allah mereka yang memerangi kamu, dan janganlah melampaui batas (agresi) karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (Q.S.Al-Baqarah:190) Larangan berbuat melampaui batas dalam perang tersebut berupa larangan membunuh orang-orang lemah, perempuan, anak-anak, orang sakit dan mereka yang telah menyerah. Termasuk juga dialarang merusak tanaman, ternak dan rumah. Islam memerintahkan berhenti berperang apabila musuh sudah berhenti memerangi dan lebih mementingkan perdamaian. Demikianlah beberapa bukti ajaran damai dan rahmatnya agama Islam dalam kehidupan yang sekaligus dapat menepis anggapan salah dari sebagian orang yang berkata bahwa Islam adalah agama bengis, aggressor dan teroris. II. UKHUWAH ISLAMIYAH DAN UKHUWAH INSANIYAH Islam sebagai agama universal tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Arab tetapi juga untuk umat manusia dimanapun tempat tinggalnya dan apapun etnisnya. Sebagai agama universal wajar kalau agama Islam tidak hanya memberikan tuntunan untuk berukhuwah islamiyah tapi juga ukhuwah insaniyah, yaitu memelihara hubungan selain dengan sesama muslim tapi juga antar umat manusia.

Adapun prisip-prinsip dasar ukhuwah yang diajarkan oleh Islam adalah sebagai berikut: II.1 Musawah atau persamaan yang penuh antar sesama umat manusia. Islam memandang semua manusia itu satu umat yang disatukan oleh kemanusiaan (ukhuwah Insaniyah) sebab Allah menjadikan manusia dari seorang diri (Adam) dan daripadaNya diciptakan isterinya dari kedua ibu bapak yang mulia inilah lahir umat manusia semesta. II.2 Musyawarah Salah atu sebab terjadinya perpecahan diantara umat manusia adalah karena telah meninggalkan musyawarah atau melakukan musyawarah tetapi mereka mengkhianat hasilnya, kebersamaan akan hilang kalau ego yang menjadi objek. II.3 Keadilan Keadilan adalah hak semua orang baik musuh ataupun kawan. Islam melarang dan tidak membenarkan permusuhan yang mengalahkan keadilan atau membolehkan kezaliman.Jangan sampai terjadi karena kebencian pada seseorang atau golongan maka yang benar menjadi salah ataupun sebaliknya. II.4 Taawun atau tolong-menolong Kita semua menyadari bahwa dalam kehidupan ini tidak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya dimiliki Allah SWT. Agar dapat saling mengisi dan melengkapi kekurangan satu sama lain sikap saling tolong-menolong sangat diperlukan. II.5 Takaful al-ijtima atau solidaritas sosial Manifestasi dari ukhuwah adalah perasaan senasib sepenanggungan (solidaritas kelompok) dalam menghadapi lawan, jadi kita harus saling membantu bila ada yang kekurangan. II.6 Hurriyah atau kemerdekaan

Masyarakat Islam ditegakkan atas dasar kemerdekaan dalam arti luas, kemerdekaan disini menyangkut berbagai aspek baik dibidang kepercayaan, berpikir, dan berbicara. Semua itu telah ditetapkan oleh Islam dan dijadikannya sebagai tiang bagi masyarakat Islam dan asas bagi kehidupan mereka. II.7 Akhlak karimah atau menghiasi diri dengan sifat-sifat utama

Islam menghormati akhlak lebih daripada ilmu. Dengan ilmu manusia hanya menjadi alim (pintar) sedangkan dengan akhlak manusia dapat menjadi hakim (bijak).

II.8

Tasamuh atau toleransi

Salah satu penyebab timbulnya perpecahan dan retaknya hubungan antar umat manusia adalah adanya sikap intoleransi, baik terhadap wacana pemikiran maupun kepercayaan orang lain. Kebijaksanaan toleransi yang diajarkan Islam bukan menunjukkan sikap lemah atau rendah diri terhadap agama lain, akan tetapi merupakan sikap sabar dan lapang dada dalam menghadapi aneka ragam perbedaan. Sikap lapang dada dan lemah lembut memang akan lebih baik daripada sikap keras yang hanya akan mengundang antipati dan penolakan terhadap ajaran Islam. III. KEBERSAMAAN DALAM PLURALITAS AGAMA Telah dijadikan oleh Allah SWT bahwa sejak semula Allah SWT menciptakan manusia tidak seragam, tidak homogen, tetapi beraneka ragam, plural sekalipun dahulu sama-sama berasal dari Adam dan Hawa. Padahal kita yakin sebenarnya Allah sangat berkuasa, andaikata masyarakat manusia itu seragam, tidak perlu ada bermacam-macam perbedaan. Misalnya agamanya sama, etnis, bahasa, kebudayaan, adat-istidat juga sama. Tetapi kenyataan yang ada selama ini Allah tidak berkenan berbuat demikian sebagaimana Ia nyatakan dalam firmanNya Dan jikalau Tuhanmu tentulah beriman semua orang dimuka bumi ini seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia mereka menjadi orang-orang beriman semuanya? (Q.S.Yunus:99) Lebih kelihatan lagi plurarisme dalam Islam ini kalu kita perhatikan sosok etnis para nabi atau rasul Islam. 25 Nabi atau Rasul yang diterangkan Al-Quran sejak nabi pertama Adam AS sampai dengan Nabi terakhir Muhammad SAW ternyata mereka tidak sama etnisnya. Selanjutnya dalam persolan fiqih kita juga mengenal adanya mazhab-mazhab besar seperti mazhab Syafii, Hambali, Hanafi dan Maliki. Belum lagi mazhab-mazhab kecil. Munculnya banyak mazhab ini merupakan sesuatu yang tidak biasa kita hindari sebab konsekuensi dari kegiatan ijtihad para ulama yang diajarkan oleh Islam itulah yang melahirkan perbedaan pendapat diakalangan para ulama yang kemudian berkembang menjadi berbagai mazhab. Atas dasar itulah jangan sampai umat Islam tidak dapat berkasih sayang degan sesama manusia, sekalipun etnisnya berbeda atau beragama lain. Perbedaan etnis dan agama justru harus dijadikan pendorong untuk saling kenal mengenal dan fastabiq alkhairat, berlomba dalam kebaikan.

Perbedaan etnis dan agama hendaknya tidak membuat umat manuia saling membenci dan merusak tempat-tempat ibadah dan sebagainya apalagi saling membunuh. Plurarisme dalam Islam mengajarkan tidak Cuma manusia tetapi semua mahluk adalah keluarga besar Allah SWT. Dari keluarga Alah yang besar dan bermacammacam itu yang paling dicintai oleh Allah ialah yang paling bermanfaat kepada Allah (kepada semua makhluknya) Adapun cara menegakkan pola hidup kebersamaan dalam pluraritas agama prisip-prinsip bergaul berikut ini yang sangatlah tepat untuk diterapkan: Memandang orang lain dengan pandangan positif Jangan menegakkan standar ganda Mengutamakan persamaan bukan perbedaan Menjauhi sifat dengki Pemaaf

IV.

KESIMPULAN Setelah kita mengetahui bahwa Islam adalah agama yang mencintai perdamaian

maka untuk itu kita wajib untuk memelihara kerukunan umat beragama, saling menghormati segala perbedaan yang ada karena pada dasarnya kita dalah saudara walaupun berbeda suku dan budaya. Memelihara hubungan yang harmonis dan hidup berdampingan seperti yang diterapkan Nabi Muhammad SAW karena sebagai muslim yang baik kita harus saling menyayangi dan membantu antar sesama. Karena bila kita dapat menjaga keharmonisan tersebut maka kita dapat terus kokoh hidup ditengah segala perbedaan yang ada dan tidak mudah diprovokasi yang pada akhirnya hanya akan membuat kerusuhan antar manusia dan merugikan diri kita sendiri. Beberapa waktu terakhir ini banyak sekali kejadian yang memicu kerusuhan baik dengan sesama muslim maupun juga antar umat beragama, untuk itulah kita harusnya kembali kepada AL-Quran bahwa didalamnya banyak sekali menyatakan bahwa selayaknya sebagai manusia kita harus bisa menjaga kerukunan antar umat beragama terutama kerukunan sesama muslim.

Semua manusia diciptakan sama di mata Allah hanya Iman dan takwa mereka yang membedakannya, maka dari itu tak perlu kita yang merasa paling benar dan paling baik, toh islam juga tidak memasa dalam hal memeluk agama dan menentukan kepercayaan. Asalkan dalam kehidupan sehari-hari dapat saling bertoleransi, tetap menghargai agama dan aturan masing-masing. Demikian makalah ini disusun semoga dengan pembahasan tersebut dapat membuat kita lebih sadar dan lebih bijak dalam menjalani pola hidup kebersamaan dalam pluralitas agama dan masyarakat akan menjamin terwujudnya kehidupan masyarakat yang diliputi kecintaan dn ketentraman.

DAFTAR PUSTAKA
Al Rifai, Muhammad Nasib. 1999. Taisir al-aliyy al-qadir li ikhtishar Tafsir Ibnu Kasir I (TERJEMAHAN). Jakarta: Gema Insani Press. Tim Dosen PAI. 2002. Pendidikan Agama Islam untuk Mahasiswa. Malang: Penerbit Univesitas Malang Munawwir, Imam. 1983. Ukhuwah Islamiyah. Jakarta: PT.Prasasti Munawwir, Imam. 1984. Sikap Islam terhadap kekerasan, damai, toleransi, dan solidaritas. Surabaya: Bina Ilmu

10

KATA PENGANTAR
Assallamualaikum wr. wb Allhamdullilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah sehingga kita dapat menapak kehidupan ini kearah yang lebih baik. Tidak lupa kita sampaikan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua. Seperti kita ketahui bahwa Allah mejadikan Islam sebagai agama yang menjadi pegangan kita di dunia, tetapi pada kenyataannya banyak orang yang mengingkarinya. Dari jaman Rasul kita dulu juga dalam penyebaran agama Islam banyak mendapat pertentangan terutama dari kaum Yahudi. Namun ditangah pertentangan tersebut Rasul tetap saja bersikap bijak kepada kaum tersebut dan bisa membina kehidupan ditengahtengah mereka dengan sikapnya yang sabar dan tetap menghormati mereka. Mengingat kondisi Negara kita bukan merupan Negara Islam tetapi Negara Pancasila maka seharusnya kita juga memahami pasti banyak terdapat perbedaan yang akan muncul. Tetapi selayaknyalah kita bisa menyikapi perbedaan itu dengan bijak sehingga tidak akan menimbulkan perpecahan antar warga Negara. Bukankah Islam merupakan agama yang mencintai perdamaian dan persaudaraan, dan bukankah Allah juga berfirman bahwa bagiku agamaku dan bagimu agamamu? Jadi dengan begitu kita tetap dapat hidup harmonis antar umat beragama. Untuk itu makalah ini kami susun untuk sedikit membahas masalah kerukunan antar umat beragama di Negara kita. Semoga dengan sedikit ulasan ini dapat membuat kita semakin kokoh membina kehidupan yang lebih harmonis antar umat beragama. Lebih saling menghormati, menghargai sehingga tidak mudah diadu domba oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan kekokohan Islam hanya demi kepentingn golongan tertentu. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna tapi semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua, terimakasih. Wassalamuallaikum wr. wb Penyusun Mutadi Eko Prasetyo

DAFTAR ISI
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA............................................................1 I. AGAMA ISLAM MERUPAKAN RAHMAT BAGI SELURUH ALAM...................1
I.1 Damai dalam akidah, yaitu kebebasan berpikir dan berkeyakinan........1 I.2 Damai dalam kehidupan pribadi............................................................3 I.3 Damai dalam hubungan antar manusia.................................................3 I.4 Damai dalam pemerintahan...................................................................4 I.5 Damai dalam dakwah............................................................................. 5 I.6 Damai dalam perang.............................................................................. 5

II. UKHUWAH ISLAMIYAH DAN UKHUWAH INSANIYAH..................................5


II.1 Musawah atau persamaan yang penuh antar sesama umat manusia.. 6 II.2 Musyawarah......................................................................................... 6 II.3 Keadilan................................................................................................ 6 II.4 Taawun atau tolong-menolong.............................................................6 II.5 Takaful al-ijtima atau solidaritas sosial................................................6 II.6 Hurriyah atau kemerdekaan.................................................................6 II.7 Akhlak karimah atau menghiasi diri dengan sifat-sifat utama .............6 II.8 Tasamuh atau toleransi.........................................................................7

III. KEBERSAMAAN DALAM PLURALITAS AGAMA.............................................7 IV. KESIMPULAN..........................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10 KATA PENGANTAR......................................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

ii

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam I

Oleh : Nama NIM : MUTADI EKO PRASETYO : 10428001

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERDEKA MALANG 2011

You might also like