Professional Documents
Culture Documents
Wahai Hyang Maha Agung penguasa kecerdasan dan kebijaksanaan, kami ini masih mempunyai keragu-raguan dalam hal-hal seperti, yang manakah dari kewajiban-kewajiban itu yang paling bernilai untuk dilaksanakan? Kewajiban-kewajiban serta keharusan-keharusan itu sungguh sangat beraneka ragam dan kadangkadang menurut pendapat kami sating bertentangan satu dengan yang lain. Dan kami pernah mendengar bahwa meskipun badan jasmani ini sudah mati dan dimusnahkan, masih juga terikat dengan kewajiban-kewajiban yang patut dipenuhi, sehingga setelah matipun kami masih harus menempuh upacara-upacara untuk menyucikan Roh kami ini. Dan sebagian orang menyatakan bahwa kewajiban-kewajiban itu akan lenyap bersama-sama dengan kehancuran badan jasmani. Sebagian lagi orang menyatakan
bahwa sebenarnya tidak ada satu halpun yang pasti, semua doktrin-doktrin itu sangat meragukan kebenarannya. Tetapi banyak pula orang yang dengan tegas berani memastikan bahwa apa yang diyakini itu adalah benar! Tentang kekekalanpun masih banyak yang berbeda pendapat. Banyak orang percaya bahwa di alam semesta ini tidak ada sesuatu yang dapat disebut kekal. Pendapat-pendapat tentang ada dan tidak ada itu sungguh bersimpang siur. Beberapa orang Brhmaa menyatakan bahwa mereka sungguh-sungguh sudah memahami Brahman, menyatakan dengan pasti bahwa ini ada itu tidak ada, juga menyatakan bahwa yang nyata dan tidak nyata itu merupakan satu kesatuan. Sedangkan Brhmaa lain menyatakan bahwa pendapat itu tidak benar, sebenarnya, kedua hal itu sangat berbeda. Ada lagi yang lain menyatakan bahwa hal itu mempunyai banyak
pengertian, tergantung dari sudut mana kita meninjaunya. Selanjutnya, kami mengetahui bahwa ada beberapa orang bijaksana menyatakan bahwa ruang dan waktu itu adalah merupakan wujud nyata, sedangkan yang lain menyatakan sebaliknya! Sampai pula ke masalah pakaian, ada yang menyatakan bahwa rambut harus digelung ke atas bahkan hingga melekat menjadi satu dan harus mengenakan kain selembar dari kulit rusa. Yang lain menyatakan agar rambut itu dicukur gundul serta dianjurkan agar tidak mengenakan pakaian berupa apapun juga! Ada orang mengajarkan agar para pertapa tidak membersihkan yang lain diri dengan mandi, agar sementara menganjurkan
kebersihan jasmani itu harus dipelihara dengan mandi setiap hari bahkan sampai banyak kali sehari. Perbedaan-perbedaan seperti itu pastilah dipahami sebab-musababnya oleh para dewa dan
orang-orang bijaksana yang mengetahui tentang Brahman. Selanjutnya, ada yang menganjurkan agar tetap makan sepuasnya, atau sedikit-sedikit, tetapi ada bahkan yang menolak makanan sama sekali. Banyak pula orang bijaksana menganjurkan agar kita selalu bertindak dan berbuat, sedangkan yang lain menganjurkan agar kita ini diam saja, menghentikan segala macam kegiatan itu dan harus menyepikan diri ke tempat sunyi melakukan meditasi untuk selamalamanya ! Ada pula yang dengan penuh keyakinan dapat menyatakan bahwa kebebasan itu hanya dapat dicapai dengan berpantang, sedangkan Ada yang lain menganjurkan selamanya agar menikmati hidup ini dengan sepuas-puasnya. orang yang mengejar kemewahan dan kekayaan, sementara yang lain bahkan menolak kekayaan dan hidup seperti orang miskin. Selanjutnya, orang berbeda pula
pendapatnya dalam hal sarana-sarana ada yang mengharuskan penggunaan sarana-sarana dan sarana-sarana yang diperlukanpun berbeda-beda pula. Banyak orang berpantang melakukan tindakan-tindakan kekejaman, tetapi banyak pula yang lain selamanya didorong untuk melakukan tindakan kekerasan dan pengrusakan. Ada yang selalu mendambakan hasil dan kebesaran, sedangkan yang lain bersikeras menyatakan bahwa hal itu tidak benar. Sebagian orang selalu berbuat kebaikan, yang lain tidak perduli dan tetap ragu-ragu apakah semua kebaikan itu ada manfaatnya. Sebagian orang menuntut kesenangan hidup, yang lain mencari rasa sakit dan penderitaan. Orang lain lagi menyatakan bahwa renungan-renungan dan meditasi adalah merupakan jalan satu-satunya untuk menuju kebebasan, sedangkan yang lain mengatakan bahwa jalan satu-satunya itu adalah melakukan
upacara-upacara. Ada lagi yang menyatakan bahwa karunia dan bakat itu yang terpenting serta mendorong langkah-langkah yang diambil dalam kehidupan ini, tetapi yang lain menyatakan bahwa usaha dan tapa-brata adalah jalan yang patut ditempuh. Bahkan ada yang dengan tandas menyatakan bahwa semua jalan itu salah, menurut mereka jalan yang terpenting adalah membaca dan mempelajari Kitab-kitab Suci saja. Ada lagi yang menganjurkan bahwa menuntut ilmu pengetahuan dan berpantang itu merupakan jalan yang paling utama. Yang lain memujikan ekstrim jalan lalu bersatu dengan alam sebagaimana adanya. Sebagian lagi secara melakukan segala-galanya, sedangkan yang lain menolak segala-galanya. Wahai Brahman yang mahaagung, kewajibankewajiban yang sangat berbeda-beda itu sungguh membingungkan hamba. Kami semua
bergerak
dalam
kegelapan, sungguh
tidak
mampu menarik kesimpulan. Orang selalu saja menyatakan : bukan itu, melainkan inilah yang terbaik ! Orang yang sudah menempuh salah satu jalan beserta tata kewajibannya selalu menyatakan bahwa apa yang sudah dijalankannya itu adalah jalan yang terbaik. Itulah sebabnya pengetahuan kami menjadi kacau dan pikiran kami tidak dapat dipusatkan lagi. Kami motion penjelasan, O Brahman yang maha mengetahui, manakah jalan yang paling tepat itu ? Di manakah letak rahasianya dan apakah hubungan Ketraja dengan Alam ?