You are on page 1of 21

Serumen adalah substansi lengket berwarna kekuningan sampai coklat, yang ada di liang telinga.

Substansi tersebut adalah hasil produksi dari kelenjar minyak dan modifikasi kelenjar keringat dinding telinga. Serumen tersebut terdiri dari 60% keratin*, 12-20% asam lemak*, alkohol, squalene*, dan 6-9% kolesterol. Komposisi ini menentukan wujud serumen itu sendiri. Serumen ini secara umum dibagi menjadi: Tipe basah: o Serumen putih (White/Flaky Cerumen), sifatnya mudah larut bila diirigasi. o Serumen coklat (light-brown), sifatnya seperti jeli, lengket. Tipe kering: o Serumen gelap/ hitam, sifatnya keras, biasanya erat menempel pada dinding liang telinga bahkan menutup liang sehingga menimbulkan gangguan pendengaran. Serumen tipe basah lebih dominan dibandingkan tipe kering. Serumen diproduksi tubuh dengan tujuan: Pembersihan Dinding dalam telinga, membrane tympani (gendang telinga) setiap hari menghasilkan epitel mati. Serumen membantu pengeluaran epitel-epitel tersebut sehingga tidak menumpuk dengan bantuan gerakan rahang mulut. Lubrikasi/ pelicin Serumen mencegah terjadinya desikasi/ kekeringan, rasa gatal, dan panas dalam liang telinga. Antibakterial dan antijamur Kemampuan antibacterial dan antijamur serumen karena serumen bersifat asam, mengandung enzim lysozyme*, dan adanya asam lemak. Produksi serumen dipengaruhi oleh stres fisik dan stres psikis. Bila produksi serumen berlebihan, serumen dapat menumpuk dan menyumbat liang telinga, dan menyebabkan penurunan pendengaran. Diperkirakan 6080% keluhan penurunan pendengaran disebabkan oleh sumbatan serumen (cerumen prop). Metode Pembersihan Serumen Kuretase*, dengan alat khusus pengangkat serumen, atau dengan cotton bud Irigasi, menggunakan air hangat dan alat khusus Vakum* Pembersihan serumen yang terlalu sering, justru merangsang produksi serumen lebih banyak. Seruminolisis adalah proses untuk melisiskan (meluruhkan) serumen, biasanya menggunakan agen seruminolitik yang diteteskan ke liang telinga. Biasanya agen ini akan membuat serumen mencair, atau bila terlalu keras

maka akan lebih melunakkan serumen sehingga lebih mudah diangkat dengan metode pembersihan yang sesuai. Agen seruminolitik yang tersedia adalah Minyak zaitun, minyak almond, minyak mineral, baby oil, gliserol, Peroksida karbamid(6.5%) Larutan sodium bicarbonate, atau sodium bicarbonate B.P.C. (sodium bicarbonate dan glycerine) Cerumol (arachis oil, turpentine dan dichlorobenzene) Cerumenex (Triethanolamine, polypeptides dan oleate-condensate) Exterol (urea, hydrogen peroxide dan glycerine) Docusate sodium Hidrogen Peroksida 3% Agen-agen ini dipakai 2-3 kali sehari selama 3-5 hari. Pemberian agen-agen ini justru lebih baik daripada manipulasi telinga secara pribadi karena malah mungkin mengakibatkan perlukaan dinding liang telinga. Penggunaan cotton bud pun harus dilakukan secara hati-hati. Sebaiknya sebelum digunakan untuk membersihkan serumen, kapas cotton bud dibasahi dengan baby oil, atau air bersih, atau dibuat lembab, supaya kapas cotton bud tidak mudah lengket dengan serumen yang bisa mengakibatkan kapas terlepas dari batangnya. KAMUS KITA Keratin Squalene : : suatu protein yang menyusun rangka yang bersifat sangat tidak mudah larut zat perantara dalam pembuatan kolesterol, merupakan asam lemak tidak jenuh. Banyak terdapat pada minyak hati ikan hiu. Lapisan yang menutupi permukaan dalam dan luar tubuh termasuk lapisan pada pembuluh darah dan rongga yang kecil lainnya. enzim yang mampu membunuh bakteri. pengeluaran suatu bahan dari dinding suatu rongga. Penghisapan

Epitel

Enzim lysozim Kuretase Vakum

: : :

Vestibular Disorders

Filed under: med papers,THT ningrum @ 11:03 pm PENDAHULUAN Gangguan keseimbangan merupakan salah satu gangguan yang sering kita jumpai dan dapat mengenai segala usia. Seringkali pasien datang berobat walaupun tingkat gangguan keseimbangan masih dalam taraf yang ringan. Hal ini disebabkan oleh terganggunya aktivitas sehari-hari dan rasa ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.1 Sistem keseimbangan manusia bergantung kepada telinga dalam, mata, dan otot dan sendi untuk menyampaikan informasi yang dapat dipercaya tentang pergerakan dan orientasi tubuh di dalam ruang. Jika telinga dalam atau elemen sistem keseimbangan lainnya rusak, dapat menyebabkan vertigo, pusing, ketidakseimbangan dan gejala lainnya.2 Pada gangguan keseimbangan, tipe dan beratnya gejala bisa sangat bervariasi. Gejala mungkin menakutkan dan sulit untuk dijelaskan. Orang yang dipengaruhi gejala gangguan keseimbangan tertentu mungkin dirasakan sebagai kurang perhatian, malas, cemas berlebihan atau mencari perhatian. Mereka mungkin memiliki masalah membaca atau melakukan perhitungan sederhana. Melakukan pekerjaan, ke sekolah, melakukan tugas rutin sehari-hari atau hanya sekedar bangkit dari tempat tidur di pagi hari mungkin sulit untuk beberapa orang.2

DEFINISI

Gangguan keseimbangan adalah gangguan yang menyebabkan seseorang merasa goyah, pusing, pening, atau memiliki sensasi gerakan, berputar atau mengambang. Efek berputar dikenal sebagai vertigo.3,4 Organ di telinga dalam kita, labirin, adalah bagian penting dari sistem vestibuler (keseimbangan). Labirin berinteraksi dengan sistem lain di tubuh kita, yaitu penglihatan (mata) dan sistem skeletal (tulang dan sendi), untuk mempertahankan posisi tubuh. Sistem-sistem ini, melalui otak dan sistem saraf, dapat menjadi sumber masalah keseimbangan.1,3,4 KESEIMBANGAN Rasa keseimbangan kita dikontrol oleh sinyal ke otak dari 3 sistem sensoris:

Mata5,6 Sensor pergerakan di kulit, otot dan sendi5,6 Telinga dalam (sistem vestibuler): organ keseimbangan pada telinga dalam yang disebut sistem verstibuler. Termasuk diantaranya 3 kanalis semisirkularis yang bereaksi terhadap rotasi kepala. Dekat dengan kanalis semisirkularis adalah utrikulus dan sakulus yang mendeteksi gravitasi dan gerak maju mundur.5,6

Keseimbangan yang baik bergantung pada setidaknya dua dari tiga sistem sensoris yang bekerja dengan baik. Jika satu sistem tidak bekerja, sinyal dari input dua sensoris lainnya menjaga kita tetap seimbang. Bagaimanapun, jika otak tidak dapat memprosessinyal dari semua sistemsistem ini, atau jika pesan-pesan kontradiksi atau tidak berfungsi semestinya, kita akan merasakan perasaan kehilangan keseimbangan.5 ALAT VESTIBULER Bagian telinga dalam non auditori (disebut alat vestibuler) terdiri dari dua sub-divisi fungsional: kanalis semisirkularis (dua vertikal dan satu horizontal) dan organ otolit (utrikulus dan sakulus). Kanalis semisirkularis

merasakan putaran kepala, dan organ otolit merasakan percepatan linier kepala. Fungsi utama utrikulus adalah mengisyaratkan posisi kepala relatif terhadap gravitasi. Kerusakan sakulus menimbulkan kelainan yang kurang berarti dibandingkan dengan kerusakan utrikulus, sehingga fungsi sakulus kurang jelas dibanding utrikulus. Sakulus pernah diduga sebelumnya merupakan reseptor pendengaran frekuensi rendah, namun akhir-akhir ini studi sistematis khusus menunjukkan bahwa serabut saraf sakulus bereaksi hanya pada percepatan linier. Diperkirakan bahwa sistem sakulus memberikan reaksi terhadap percepatan vertikal tingkat tinggi, yang perlu untuk menimbulkan respon motorik yang dibutuhkan untuk mendarat secara optimal sewaktu terjatuh.1,3,6 Seperti kita ketahui bahwa sistem vestibuler merupakan salah satu dari tiga sistem yang berfungsi untuk mempertahankan posisi tubuh dan keseimbangan. Yang dua lainnya adalah somatosensoris (terutama proprioseptif) dan sistem penglihatan. Kehilangan proprioseptif (misalnya seperti pada tabes dorsalis) atau penglihatan menyebabkan gangguan ekuilibrium dan keseimbangan yang lebih nyata daripada kehilangan fungsi vestibuler. Akibat kehilangan fungsi vestibuler bilateral, gangguan terjadi hanya bila salah satu sistem yang lain ikut terganggu (misalnya bila berjalan dalam gelap atau pada permukaan yang licin) atau ketika keseimbangan harus dipertahankan dalam kondisi yang sulit (misalnya berjalan meniti balok kayu yang sempit). Jadi pada manusia, pada kondisi fisiologik, sistem vestibuler mungkin paling kurang penting dari ketiga sistem ekuilibrium dan keseimbangan. Gangguan funsi yang paling nyata timbul ketika sistem vestibuler terserang, kerusakan asimetris akut dan menimbulkan kesan posisi kepala salah atau kepala berputar.6 Anatomi Ada banyak persamaan anatomi alat vestibuler dengan anatomi koklea. Misalnya, kedua organ akhir terletak dalam saluran yang merupakan lubang di dalam pars petrosus os temporal (secara embriologis kedua alat ini

berasal dari saluran yang sama). Saluran dibagi dua; labirin tulang yang terisi perilimf, di sebelah luar, dan labirin membran yang terisi endolimf di bagian dalam. Sebagai tambahan, seperti didalam koklea, sel reseptor alat vestibuler juga bersilia, dan silia ini merentang masuk ke dalam matriks gelatin.6

Ketiga kanalis semisirkularis saling tegak lurus. Dapat dibayangkan sebagai bidang dasar sebuah kubus: kanal horisontal (atau lateral) terletak dalam bidang dasar dari kubus, dan antero-vertikal (atau superior) dan kanal postero-vertikal (atau posterior) adalah kedua bidang sisi yang lain. Pada manusia kumpulan ketiga kanalis miring 30 ke atas. Pada posisi fisiologik, kepala manunduk 30; sehingga kemiringan 30 ini menjadikan kanal horisontal sehari-hari berada dalam posisi horisontal.6 Organ akhir sensoris (krista) kanalis semisirkularis berada pada pelebaran ujung setiap kanal (ampula). Anatomi krista berupa gundukan jaringan berbentuk pelana, yang menempel pada dinding ampula. Sel-sel rambut terletak pada permukaan krista. Serabut saraf ampula berjalan melalui pusat krista untuk bersinapsis pada basis sel rambut. Silia sel rambut menonjol dari permukaan krista ke dalam struktur gelatin yang disebut kupula. Kupula ini menutupi bagian atas krista dan meluas sampai dinding ampula yang berhadapan.6

Sakulus dan utrikulus adalah dua kantong di dalam labirin membran, yang berlokasi di bagian vestibulum (pintu masuk) telinga dalam. Organ reseptornya disebut makula, yang dilihat sebagai bercak epitel pada dinding labirin membran. Makula utrikulus terletak pada dasar utrikulus kira-kira di bidang kanalis semisirkularis horisontal. Makula sakulus terletak pada dinding medial sakulus dan terutama terletak di bidang vertikal.1,6 Fisiologi Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ visual dan proprioseptif. Gabungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di SSP, sehingga menggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu.1,3,4,5 Gerakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan menekuk. Tekukan silia menyebabkan permeabilitas membran sel berubah, sehingga ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang menyebabkan terjadinya proses depolarisasi dan akan merangsang penglepasan neurotransmitter eksitator yang selanjutnya akan meneruskan impuls sensoris melalui saraf aferen ke pusat keseimbangan di otak. Sewaktu berkas silia terdorong ke arah berlawanan, maka terjadi hiperpolarisasi.1 Organ vestibuler berfungsi sebagai transduser yang mengubah energi mekanik akibat rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di dalam kanalis semisirkularis menjadi energi biolistrik, sehingga dapat memberi informasi mengenai perubahan posisi tubuh akibat percepatan linier atau percepatan sudut. Dengan demikian dapat memberi informasi mengenai semua gerak tubuh yang sedang berlangsung.1 Sistem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh yang lain, sehingga kelainannya dapat menimbulkan gejala pada sistem tubuh bersangkutan. Gejala yang timbul dapat berupa vertigo, rasa mual dan muntah. Pada

jantung berupa bradikardi atau takikardi dan pada kulit reaksinya berkeringat dingin.1 Patofisiologi Vertigo Vertigo adalah perasaan berputar atau berpusing, merupakan gejala, bukan suatu penyakit. Vertigo ada subyektif dan obyektif. Menurut penyebabnya vertigo bisa oleh karena alasan fisiologis, yang disebut juga sebagai motion sickness. Vertigo juga dibagi dua berdasarkan penyebabnya, yaitu vertigo spontan dan vertigo posisi. Diagnosa vertigo ditegakkan berdasarkan pemeriksaan kesimbangan.10 Rangsangan normal akan selalu menimbulkan gangguan vertigo, misalnya pada tes kalori. Rangsangan abnormal dapat pula menimbulkan gangguan vertigo bila terjadi kerusakan pada sistem vestibulernya, misalnya orang dengan paresis kanal akan merasa terganggu bila naik perahu. Rangsangan normal dapat pula menimbulkan vertigo pada orang normal, bila situasinya berubah, misalnya dala ruang tanpa bobot.1 Sistem vestibuler sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2 dalam darah, oleh karena itu perubahan aliran darah yang mendadak dapat menimbulkan vertigo. Vertigo tidak akan timbul bila hanya ada perubahan konsentrasi O2 saja, tetapi harus ada faktor lain yang menyertainya, misalnya sklerosis pada salah satu dari arteri auditiva interna, atau salah satu arteri tersebut terjepit. Dengan demikian bila ada perubahan konsentrasi O2, hanya satu sisi saja yang mengadakan penyesuaian, akibatnya terdapat perbedaan elektro potensial antara vestibuler kanan dan kiri. Akibatnya akan terjadi serangan vertigo.1 Perubahan konsentrasi O2 dapat terjadi, misalnya pada hipertensi, hipotensi, spondiloartrosis servikal. Pada kelainan vasomotor, mekanisme terjadinya vertigo disebabkan oleh karena terjadi perbedaan perilaku antara arteri

auditiva interna kanan dan kiri, sehingga menimbulkan perbedaan potensial antara vestibuler kanan dan kiri.1 Nistagmus Nistagmus adalah gerak bola mata kian kemari yang terdiri dari dua fase, yaitu fase lambat dan fase cepat. Fase lambat merupakan reaksi sistem vestibuler terhadap rangsangan, sedangkan fase cepat merupakan reaksi kompensasinya. Nistagmus merupakan parameter yang akurat untuk menentukan aktivitas sistem vestibuler. Nistagmus dan vertigo adalah gejala yang berasal dari satu sumber, meskipun nistagmus dan vertigo tidak selalu timbul bersama.1 Nistagmus merupakan parameter penting dalam tes kalori. Ia dapat menentukan normal tidaknya sistem vestibuler, dan dapat juga menduga adanya kelainan vestibuler sentral. Nistagmus yang juga penting sebagai pegangan dalam menentukan diagnosis adalah dengan tes nistagmus posisi.1 PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN Pemeriksaan fungsi keseimbangan dapat dilakukan mulai dari pemeriksaan yang sederhana yaitu: - Uji Romberg : berdiri, tangan dilipat di dada, mata ditutup, dapat dipertajam (Sharp Romberg) dengan memposisikan kaki tandem depan belakang, lengan dilipat di dada, mata tertutup. Pada orang normal dapat berdiri lebih dari 30 detik. - Uji berjalan (stepping test) : berjalan di tempat 50 langkah, bila tempat berubah melebihi jarak 1 meter dan badan berputar lebih dari 30 berarti sudah terdapat gangguan kesimbangan. - Pemeriksaan fungsi serebelum : past pointing test, dilakukan dengan merentangkan tangan diangkat tinggi, kemudian telunjuk menyentuh

telunjuk yang lain dengan mata tertutup. Tes jari hidung, dilakukan dalam posisi duduk, pasien diminta menunjuk hidung dengan jari dalam keadaan mata terbuka dan tertutup.1 Posturografi Posturografi adalah pemeriksaan keseimbangan yang dapat menilai secara obyektif dan kuantitatif kemampuan keseimbangan postural seseorang. Untuk mendapatkan gambaran yang benar tentang gangguan keseimbangan karena gangguan vestibuler, maka input visual diganggu dengan menutup mata dan input proprioseptif dihilangkan dengan berdiri diatas alas tumpuan yang tidak stabil. Dikatakan terdapat gangguan keseimbangan bila terlihat ayun tubuh berlebihan, melangkah atau sampai jatuh sehingga perlu berpegangan.1 Pemeriksaan Posturografi dilakukan dengan menggunakan alat yang terdiri dari alas sebagai dasar tumpuan yang disebut Force platform, komputergraficoder, busa dengan ketebalan 10 cm, untuk mengganggu input proprioseptif, disket data digunakan untuk menyimpan data hasil pengukuran.1 Teknik pemeriksaan : Pasien diminta berdiri tenang dengan tumit sejajar di atas alat, mata memandang ke satu titik di muka, kemudian dilakukan perekaman pada empat kondisi, masing-masing selama 60 detik. (1) Berdiri di atas alas dengan mata terbuka memandang titik tertentu, dalam pemeriksaan ini ketiga input sensori bekerja sama, (2) Berdiri di atas alas dengan mata tertutup, dalam keadaan ini input visual diganggu, (3) Berdiri di atas alas busa 10 cm dengan mata terbuka, memandang titik tertentu, dalam keadaan ini input proprioseptif diganggu, (4) Berdiri tenang di atas alas busa 10 cm dengan mata tertutup, dalam keadaan ini input visual dan proprioseptif diganggu, jadi hanya organ vestibuler saja yang bekerja, bila terdapat pemanjangan ayun tubuh berarti terjadi gangguan keseimbangan.1

Uji Kalori Pada uji ini, subyek ditempatkan sedemikian rupa sehingga bidang salah satu kanalis semisirkularis (biasanya horisontal) menjadi sejajar dengan suatu bidang yang vertikal terhadap bumi. Selanjutnya suatu cairan yang lebih hangat atau lebih dingin daripada suhu tubuh dialirkan ke liang telinga. Sebagai akibatnya terjadi transfer panas dari dan ke telinga dalam yang menimbulkan suatu arus konveksi dalam endolimfa. Hal ini menyebabkan defleksi kupula dalam kanalis yang sebanding dengan gravitasi, dan rangsangan serabut-serabut aferennya. Suatu cairan dingin yang dialirkan ke liang telinga kanan akan menimbulkan nistagmus dengan fase lambat ke kanan, sedangkan suatu cairan hangat akan menyebabkan suatu fase lambat ke kiri. Respon ini secara khas berlangsung dua sampai tiga menit. Kecepatan maksimum dari komponen lambat dan lamanya nistagmus diukur bila tidak timbul penglihatan.7 PENYEBAB Infeksi (virus atau bakteri), trauma kepala, gangguan sirkulasi darah mempengaruhi telinga dalam ataupun otak; obat-obatan tertentu dan proses penuaan dapat merubah sistem keseimbangan dan menghasilkan gangguan keseimbangan. Individu dengan penyakit, gangguan otak, atau trauma visual atau sistem skeletal, seperti ketidakseimbangan otot-mata dan artritis, juga dapat mengalami kesulitan keseimbangan. Pertentangan sinyal ke otak mengenai sensasi pergerakan dapat menyebabkan motion sickness (seperti pada kejadian, ketika seseorang mencoba membaca ketika sedang mengendarai mobil). Beberapa gejala motion sickness adalah pusing, berkeringat, mual, muntah, dan kegelisahan umum. Gangguan keseimbangan mungkin berhubungan dengan satu dari 4 area berikut:

Gangguan vestibuler perifer, gangguan pada labirin Gangguan vestibuler sentral, masalah di otak atau saraf yang berhubungan

Gangguan sistemik, masalah pada tubuh selain masalah pada kepala dan otak Masalah vaskuler, atau masalah aliran darah3,4

GEJALA Ketika keseimbangan terganggu, seseorang mengalami kesulitan untuk mempertahankan orientasi. Sebagai contoh, seseorang mungkin mengalami ruangan berputar dan bisa jadi tidak mampu berjalan tanpa terhuyunghuyung, atau bahkan tidak mampu berdiri tegak. Beberapa gejala gangguan keseimbangan yang mungkin dialami antara lain:

Sensasi pening atau vertigo (berputar) Terjatuh atau perasaan terjatuh Pusing atau perasaan pusing Penglihatan kabur Disorientasi
3,4

Vertigo dan pening - Sensasi berputar atau pusing; ilusi pergerakan diri sendiri atau sekitarnya (vertigo) - Nyeri kepala, mengambang, atau sensasi berayun (pusing) - Sensasi berat atau tertarik ke satu arah Keseimbangan dan orientasi ruang - Ketidakseimbangan, tersandung, sulit berjalan tegak atau berbelok - Canggung atau kesulitan dengan koordinasi - Kesulitan mempertahankan posisi tegak; kecenderungan melihat ke bawah untuk memastikan lokasi pijakan
2

- Kepala mungkin berada pada posisi miring - Kecenderungan untuk menyentuh atau berpegangan pada sesuatu ketika berdiri; atau menyentuh atau berpegangan pada sesuatu ketika duduk - Kepekaan untuk merubah alas kaki - Nyeri otot dan sendi (karena kesulitan menyeimbangkan) Penglihatan - Masalah berfokus atau mengikuti objek dengan mata; objek atau kata-kata pada halaman terlihat seperti melompat, memantul, mengambang atau kabur atau terlihat ganda - Ketidaknyamanan akibat kesibukan lingkungan visual seperti pada lalu lintas, keramaian, toko dan pola-pola - Peka terhadap cahaya, kilatan dan pergerakan atau lintasan cahaya; cahaya fluorosens khususnya menyulitkan - Kecenderungan fokus pada objek yang dekat; meningkatkan ketidaknyamanan ketika berusaha fokus pada jarak jauh - Meningkatkan buta senja; kesulitan berjalan dalam gelap - Persepsi kedalaman yang buruk Pendengaran - Hilangnya pendengaran; penyimpangan atau fluktuasi pendengaran - Tinitus (dengingan, raungan, keributan, desingan atau keributan lain di dalam telinga) - Peka terhadap suara bising dan lingkungan
2 2

- Suara keras yang tiba-tiba dapat meningkatkan gejala vertigo, pusing atau ketidakseimbangan
2

Kognitif atau psikologis - Kesulitan berkonsentrasi atau memberi perhatian; mudah terganggu - Mudah lupa dan kehilangan memori jangka pendek - Bingung, disorientasi, kesulitan mengerti arah atau instruksi - Kesulitan mengikuti pembicaraan dalam suatu percakapan, pertemuan, dan lain-lain, khususnya ketika ada latar belakang suara atau pergerakan - Lelah mental dan/atau fisik diluar proporsi aktivitas - Hilangnya kepercayaan diri, penghargaan diri - Cemas, panik - Depresi Lainnya - Mual atau muntah - Perasaan menggantung atau mabuk laut di dalam kepala - Mabuk kendaraan - Nyeri telinga - Sensasi telinga penuh - Sakit kepala - Bicara campur-aduk
2

- Peka terhadap tekanan atau perubahan suhu dan arus angin DIAGNOSA

Diagnosa gangguan keseimbangan rumit disebabkan banyaknya macam gangguan keseimbangan dan karena kondisi medis lainnya termasuk infeksi telinga, perubahan tekanan darah dan beberapa masalah penglihatan dan beberapa medikasi yang dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan. Orang yang mengalami kepusingan harus menemui dokter untuk evaluasi.3,4 Seorang dokter umum dapat meminta opini dari ahli otolaringologi untuk membantu mengevaluasi masalah keseimbangan. Seorang ahli otolaringologi adalah seorang dokter/ahli bedah yang berspesialisasi pada telinga, hidung, tenggorokan, kepala dan leher, dengan keahlian pada gangguan keseimbangan. Mereka biasanya akan meminta riwayat medis lengkap dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mulai memilah penyebab yang mungkin pada gangguan keseimbangan. Dokter boleh melakukan serangkaian tes untuk menilai penyebab dan luasnya gangguan keseimbangan. Jenis tes yang dibutuhkan akan bervariasi berdasarkan gejala dan status kesehatan pasien.3,4 Beberapa contoh tes diagnostik yang diminta ahli otolaringologi adalah pemeriksaan pendengaran, tes darah, elektronistagmogram (ENT), atau studi pencitraan pada kepala dan otak.3,4 Uji kalori mungkin dilakukan sebagai bagian dari ENG. Pada uji ini, masingmasing telinga dialiri dengan air hangat lalu air dingin, biasanya telinga satu persatu; jumlah nistagmus yang dihasilkan dihitung. Nistagmus lemah atau tidak adanya nistagmus dapat mengindikasikan gangguan telinga tengah. Tes lainnya adalah posturografi.3,4 MACAM-MACAM GANGGUAN KESEIMBANGAN

Beberapa gangguan keseimbangan yang sering terjadi adalah:

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)

Gangguan ini disebabkan beberapa kristal kalsium karbonat yang sangat kecil yang berlokasi di telinga dalam, keluar. Ketika seseorang berbaring, kristal-kristal ini dapat mengalir ke dalam salah satu dari tiga kanalis semisirkularis yang juga berlokasi di telinga dalam. Orang tersebut kemudian bangkit berdiri, kristal-kristal bergerak menjauh kedalam kanal, dan terperangkap. Jika orang tersebut bergerak dalam cara tertentu kristalkristal bergerak, memberikan orang tersebut sensasi berputar berulangulang. Gejala BPPV yang paling sering adalah berputar (vertigo) segera setelah berbaring atau berguling di tempat tidur. Gejala biasanya berlangsung beberapa detik sampai menit, namun dapat benar-benar membangunkan seseorang di malam hari. Gejala dapat muncul dengan pergerakan kepala lain dan menyebabkan periode singkat ketidakseimbangan yang parah.8 Trauma kepala merupakan penyebab umum BPPV pada orang dibawah usia 50 tahun. Pada orang yang lebih tua penyebab yang paling sering adalah degenerasi sistem vestibuler telinga dalam. Prosedur posisional non-invasif yang disebut tes Dix-Hallpike dapat digunakan untuk mendiagnosa BPPV. Prosedur ini disebut sebagai Manuver Reposisi Kanalit dan dapat dilakukan di kantor dalam waktu kurang dari 1,5 jam. Tes ini merupakan rangkaian memposisikan kepala oleh ahli terapi fisik, ahli audiologi, atau dokter untuk membersihkan kristal dari dalam kanal dan mengembalikannya dalam terapi telinga dalam yang disebut utrikulus, dimana mereka seharusnya berada. Prosedur ini tidak menyakitkan, namun pasien mungkin butuh menahan perasaan pusing.3,4,8,9

Labirintitis vestibular

Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus pada telinga dalam menyebabkan peradangan labirintitis. Gejalanya termasuk kehilangan

pendengaran tiba-tiba pada satu sisi bersamaan dengan nistagmus, vertigo, mual dan muntah. Episode akut biasanya sembuh dalam 5-6 minggu jika diterapi oleh dokter. Jika pasien tidak sepenuhnya sembuh, menggunakan terapi vestibuler dapat membantu pasien untuk mengatur gejalanya.3,4,8,9

Penyakit Meniere, vertigo episodik

Penyakit Meniere adalah gangguan telinga dalam akibat tekanan fluktuatif pada cairan telinga dalam. Gejalanya dapat berupa vertigo, perasaan penuh atau tekanan di dalam telinga, tinitus (bising dalam telinga), dan tingkat pendengaran fluktuatif. Tidak seperti BPPV, vertigo yang muncul pada Penyakit Meniere dapat muncul sewaktu-waktu, tidak peduli bagaimanapun posisi pasien dan dapat bertahan selama beberapa jam.3,4,8,9

Disfungsi vestibuler unilateral

Ini merupakan kelemahan pada sisi sistem vestibuler. Gejala yang dialami dapat berupa ketidakseimbangan dan atau pusing ketika menolehkan kepala. Pada stadium awal gejala dapat berupa vertigo dan sensasi berputar. Rehabilitasi vestibuler dapat memberikan keuntungan penting pada pasien dengan gejala-gejala ini.8

Disfungsi vestibuler bilateral

Kelemahan pada kedua sisi sistem vestibuler. Seseorang dengan gangguan ini dapat mengalami ketidakseimbangan dan atau pusing ketika menolehkan kepala. Mereka juga dapat mengalami osilopsia, atau ilusi benda-benda yang memantul ke atas dan ke bawah dengan bergerak. Ada keuntungan pasti pada pasien dengan gangguan ini bila menggunakan terapi vestibuler. Latihan keseimbangan dan teknik kompensasi.8

Migraine vestibuler

Dengan atau tanpa nyeri kepala, dapat menyebabkan vertigo mulai dari hitungan menit sampai berhari-hari. Serangan dapat dicetuskan oleh

gerakan menoleh cepat, berada dalam keramaian atau tempat yang membingungkan, mengendarai sebuah kendaraan, atau bahkan hanya menonton pergerakan di televisi. Migraine vestibuler juga menyebabkan ketidaktenangan, hilangnya pendengaran, dan telinga berdenging (tinitus)5

Fistula perilimfe

Bocornya cairan telinga dalam ke telinga tengah. Dapat muncul setelah trauma kepala, latihan fisik, atau yang jarang, tanpa penyebab yang diketahui.3 Cemas dan stres diketahui dapat memperparah gejala pusing telinga dalam. Cemas dan stres juga merupakan penyebab tersering pusing yang tidak berhubungan dengan telinga dalam. Penyebab lainnya termasuk masalah yang berhubungan dengan otak, dan gangguan medis lainnya seperti tekanan darah rendah.5 PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan dapat berupa medikasi, perubahan pola makan, konseling, latihan rumah ringan, terapi fisik dan dalam kasus yang jarang adalah pembedahan.5 Rehabilitasi vestibuler adalah sebuah program fisioterapi untuk membantu mengimbangi gangguan sistem vestibuler. Program ini termasuk latihan gerakan mata dan aktivitas keseimbangan, yang mudah dipraktekkan di rumah. Aktivitas tersebut mengembalikan kegunaan terbaik fungsi vestibuler yang tersisa, penglihatan, dan sensasi di kaki untuk membantu pasien menjaga keseimbangannya.5

1. Soepardi, EA dkk; Gangguan Keseimbangan dan Kelumpuhan Nervus Fasialis; Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher, edisi keenam; Balai Penerbit FK-UI; Jakarta, 2008; hal 94-101 2. Anonym; Possible Symptoms of Vestibular Disorders; Vestibular Disorders Association; article available at: http://www.vestibular.org/vestibular-disorders/symptoms.php; last modified October 27, 2008 3. Anonym; Balance Disorders; article available at: http://www.nidcd.nih.gov/staticresources/health/healthyhearing/to ols/pdf/balance.pdf; January, 2007 4. Anonym; Balance Disorder; Lumrix.net; article available at: http://www.lumrix.net/medical/otolaryngology/balance_disorder.ht ml 5. Anonym; Dissiness and Balance Disorders; The University of Melbourne; article available at:http://www.medoto.unimelb.edu.au/files/doto/DizzinessandBalance Disorders.pdf 6. Ballenger, JJ; Fisiologi Sistem Auditori dan Vestibuler; Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, edisi 13 jilid dua; Binarupa Aksara; Jakarta, 1997; hal 201-205 7. Adams, GL; Sistem Vestibularis; Boies: Buku Ajar Penyakit THT; penerbit buku kedokteran EGC; Jakarta, 1997; hal 39-45 8. Anonym; Vestibular Disorders; article available at: http://www.vestibular.org/vestibular-disorders/symptoms.php 9. Jafek, BW; Vestibular Disorders; ENT secrets 3rd edition; Elsevier Inc.; Philadelphia, 2005; page 79-86 10. Soepardi, EA; Vertigo; Penatalaksanaan Penyakit dan Kelainan Telinga-Hidung-Tenggorok; Balai Penerbit FK-UI; Jakarta, 2003; hal 102-106 Like Be the first to like this post.

IV. KESIMPULAN 4.1.Earwax atau serumen adalah suatu campuran dari material sebasea dan s e k r e s i a p o k r i n d a r i k e l e n j a r s e r u m i n o s a ya n g b e r s a t u d e n g a n e p i t e l d e s k u a m a s i d a n rambut.Terdapat (co) Serumen dibagi menjadi tipe basah dan tipe kering. Serumentipe kering dapat dibagi lagi menjadi tipe lunak dan tipe keras.(en

nukleotida tunggal/ single nucleotide poly morphism) pada gen yang dikenalgen C11 rantai yang berikatan dengan ATP (ATP - binding cassette C11 g e n e ) . S e l a i n m e m p e n g a r u h i t i p e s e r u m e n , m u t a s i i n i d a p a t j u g a menurunkan produksi keringat. Penelitian ini bermanfaat pada ras A s i a Timur dan Amerika Latin yang tinggal di daerah beriklim dingin. (11) 3. 1. 3. FISIOLOGI SERUMEN Serumen memiliki banyak manfaat untuk telinga. Serumen menjaga kanalisa k u s t i k u s e k s t e r n u s d e n g a n b a r i e r p r o t e k s i y a n g a k a n m e l a p i s i d a n mambasahi kanalis. Sifat lengketnya yang alami dapat menangkap bendaa s i n g , m e n j a g a s e c a r a l a n g s u n g k o n t a k d e n g a n b e r m a c a m - m a c a m organisme, polutan, dan serangga. Serumen juga mepunyai pH asam (sekitar 4 5). pH ini tidak dapat ditumbuhi oleh organisme sehingga d a p a t membantu menurunkan resiko infeksi pada kanalis akustikus eksternus. (12) Proses fisiologis meliputi kulit kanalis akustikus eksternus yang berbedadari kulit pada tempat lain. Pada tempat lain, sel epitel yang sudah mati dank e r a t i n d i l e p a s k a n d e n g a n g e s e k a n . K a r e n a h a l i n i t i d a k m u g k i n t e r j a d i dalam kanalis akustikus eksternus migrasi epitel squamosa merupakan carau t a m a u n t u k k u l i t m a t i d a n d e b r i s d i l e p a s k a n d a r i d a l a m . S e l s t r a t u m k o r n e u m d a l a m m e m b r a n t i m p a n i b e r g e r a k s e c a r a r a d i a l d a r i a r a h a r e a anular membran timpani secara lateral sepanjang permukaan dalam kanalisa k u s t i k u s e k s t e r n u s . S e l b e r p i n d a h t e r u s k e l a t e r a l s a m p a i m e reka berhubungan dengan bagian kartilaginosa dan akhirnya dilepa s k a n , ketiadaan rete pegs dan kelenjar sub epitelial serta keberadaan membran basal halus memfasilitasi pergerakan epidermis dari meatus ke lubang lateral pergerakan pengeluaran epitel dari dalam kanal memberikan mekanisme p e m b e r s i h a n a l a m i d a l a m k a n a l i s a k u s t i k u s e k s t e r n u s , d a n b i l a t e r j a d i disfungsi akan menyebabkan infeksi. (

You might also like