Professional Documents
Culture Documents
: senantiasa memohon perlindungan pada Tuhan Timbangan / neraca : berusaha untuk menyeimbangkan antara tugas utama dan tugas tambahan
STRUKTUR ORGANISASI KBK LARASATI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
DIREKTUR
WADIR YANMED & KEPERAWATAN
KBK LARASATI
POLI/URJ LAIN
VISI Menjadikan IRJ yang terkemuka dalam pelayanan, pendidikan , dan penelitian di kawasan Asia Tenggara (ASEAN ). MISI * Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang Aman, Informatif, Efektif, Efisien, Mutu, Manusiawi dan Memuaskan (AIEEMMM). * Menyelenggarakan pelayanan rujukan tertinggi. * Mendorong terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang profesional, akuntabel, dan berorientasi pelanggan. * Melaksanakan pendidikan dan penelitian yang menunjang pelayanan kesehatan prima baik dalam skala nasional maupun internasional. * Memberikan pelayanan yang tetap memperhatikan aspek sosial ekonomi. MOTTO Saya senantiasa mengutamakan kesehatan penderita
PENDAHULUAN
Kunjungan
perhari IRJ + 2500 pasien 40 % diantaranya pasien maskin Data bulan Mei 2009 pasien maskin 1600, jumlah kunjungan ke poli Bedah 265 pasien 37 % ( 98 pasien ) SKP hilang
JADWAL KEGIATAN DAN REALISASI KBK LARASATI PERIODE BULAN MEI 2009 SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2009
LANGKAH P I
KEGIATAN 1
Menentukan Tema dan Judul
MEI 09 2 3 4 1
JUNI 09 2 3 4 1
JULI 09 2 3 4 1
AGUST 09 2 3 4
II III
Menganalisa Penyebab Dominan Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan Membuat Rencana dan Melaksanakan Perbaikan Meneliti Hasil Perbaikan
IV
VI
VII
Inventarisasi masalah
Ditemukan masalah sebagai berikut :
Masalah Tingginya biaya pemakaian tissue di Poli OTI Usulan Rachma
No 1
2
3 4
Dr Wahju
Wiwik Wingka
Masalah
1 2
Tingginya biaya pemakaian tissue di Poli OTI Rendahnya frekwensi kunjungan ulang pasien di Poli Paliatif
2 58 53 98
4 2 3 1
3
4
Menentukan Tema
Kelompok sepakat dan dengan persetujuan Kepala IRJ, masalah yang akan diselesaikan adalah Menurunkan angka kehilangan SKP
N o. 1
Sub. Masalah Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah Urologi Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah Syaraf Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah Umum
Kode
Mg Mg. I II 3 1
Mg. III 2
Mg. IV 3
Jml
12
27
22
20
24
32
98
Tabel Stratifikasi Periode : 1 30 Mei 2009 Metode : Observasi Penanggung jawab : Winka Gurning ,SE
N o 1 2 3
Frekwensi 98 27 9 134
KETERANGAN : A :Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah Urologi B :Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah Syaraf :Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah Umum
Kelompok sepakat mengangkat judul MENURUNKAN ANGKA KEHILANGAN SKP DI URJ BEDAH UMUM PADA PASIEN MASKIN KUOTA SEBESAR 65 % DALAM WAKTU 4 BULAN
Aspek Mutu : Q C D S M
: Menurunkan mutu pelayanan RS : Mempengaruhi pendapatan RS : Menghambat pengiriman data : Fungsi administrasi terganggu : Menurunkan kepercayaan pasien terhadap petugas RS
LANGKAH II
MENCARI PENYEBAB MASALAH Periode 1 s/d 14 Juni 2009
Inventarisasi Faktor Penyebab No Uraian Calon Penyebab Usulan
1
2 3
Wingka
Rachma Dr Wahju
4
5 6 7
Dr Wahju
Wiwik Wiwik Wingka
Metode
Manusia
Tidak ada rekruitmen
Tempat penerimaan berkas pasien JPS, Askes dan umum tidak dibedakan
Alat
Material
Lingkungan
Nama Anggota WK 1 WW 2 R 2 7
Nilai Rank VI
2
3 4 5 6
1
7 5 4 3
2
7 5 4 3
1
7 6 4 3
1
7 5 3 4
5
28 21 15 13
VII
I III IV V
23
II
Calon penyebab dominan hilangnya SKP di URJ bedah umum adalah : 1. Petugas kurang informatif 2. Tempat penerimaan berkas antara pasien JPS, umum & ASKES tidak di bedakan 3. Protap belum di revisi 4. Petunjuk pada SKP tidak jelas 5. Tulisan di SKP tidak jelas
LANGKAH III MENGUJI DAN MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN Periode 15 Juni S /D 14 Juli 2009
Check sheet Penyebab Utama Metode : Observasi Tempat : URJ Bedah Umum Penanggung Jawab : Wingka Gurning SE
Tempat penerimaan berkas antara pasien JPS, umum, dan ASKES tak dibedakan. Petugas kurang informatif. Protap belum di revisi Petunjuk pada SKP tidak jelas. Tulisan di SKP tidak jelas
59
59
52,21
52,21
2 3 4 5
28 14 7 5 113
JUMLAH
Diagram Pencar
Hubungan antara petugas kurang informatif dengan hilangnya SKP Pasien Maskin Kuota Di URJ Bedah Umum r : 0,824
Analisa Diagram Scatter Berdasarkan Tabel dan diagram scatter diatas, terdapat hubungan positif antara petugas kurang informatif dengan hilangnya SKP pasien Maskin kuota di URJ Bedah Umum.Terjadi frekwensi kehilangan SKP pasien maskin kuota di URJ Bedah Umum sebanyak 82 % yang disebabkan oleh petugas kurang informatif, sehingga Gugus berpendapat bahwa petugas kurang informatif merupakan penyebab dominan.
Hubungan Antara Tempat Penerimaan Berkas Pasien JPS, Umum, dan Askes Tidak Dibedakan terhadap Hilangnya SKP Pasien Maskin Kuota Di URJ Bedah Umum.
: 0,866
Analisa Diagram Scatter Berdasarkan Tabel dan diagram scatter diatas, terdapat hubungan positif antara Tempat Penerimaan Berkas dengan hilangnya SKP pasien Maskin kuota di URJ Bedah Umum.Terjadi frekwensi kehilangan SKP pasien maskin kuota di URJ Bedah Umum sebanyak 87 % yang disebabkan oleh Tempat Penerimaan Berkas , sehingga Gugus berpendapat bahwa Tempat Penerimaan Berkas merupakan penyebab dominan.
Hubungan antara Protap belum direvisi dengan hilangnya SKP Pasien Maskin Kuota di URJ Bedah Umum r : 0.771
Analisa Diagram Scatter Berdasarkan Tabel dan diagram scatter diatas, terdapat hubungan positif antara protap belum direvisi dengan hilangnya SKP pasien Maskin kuota di URJ Bedah Umum.Terjadi frekwensi kehilangan SKP pasien maskin kuota di URJ Bedah Umum sebanyak 77 % yang disebabkan oleh protap belum direvisi, sehingga Gugus berpendapat bahwa protap belum direvisi merupakan penyebab dominan.
Hubungan antara Petunjuk pada SKP tidak jelas dengan hilangnya SKP Pasien Maskin Kuota Di URJ Bedah Umum
: 0.600
Analisa Diagram Scatter Berdasarkan Tabel dan diagram scatter diatas, terdapat hubungan positif antara Petunjuk pada SKP tidak jelas dengan hilangnya SKP pasien Maskin kuota di URJ Bedah Umum.Terjadi frekwensi kehilangan SKP pasien maskin kuota di URJ Bedah Umum sebanyak 60 % yang disebabkan oleh Petunjuk pada SKP tidak jelas, sehingga Gugus berpendapat bahwa Petunjuk pada SKP tidak jelas merupakan penyebab tidak dominan.
Hubungan antara tulisan pada SKP tidak jelas dengan hilangnya SKP Pasien Maskin Kuota di URJ Bedah Umum
: 0.582
Analisa Diagram Scatter Berdasarkan Tabel dan diagram scatter diatas, terdapat hubungan positif antara tulisan pada SKP tidak jelas dengan hilangnya SKP pasien Maskin kuota di URJ Bedah Umum. Terjadi frekwensi kehilangan SKP pasien maskin kuota di URJ Bedah Umum sebanyak 58 % yang disebabkan tulisan pada SKP tidak jelas , sehingga kelompok berpendapat bahwa tulisan pada SKP tidak jelas merupakan penyebab tidak dominan.
No 1 2 3 4 5
Keterangan : r1 : Tempat penerimaan berkas tidak dibedakan r2 : Petugas kurang informatif r3 : Protap belum direvisi r4 : Petunjuk pada SKP kurang jelas r5 : Tulisan pada SKP tidak jelas
r5, 15.98% r1, 23.77% r4, 16.47% r2, 22.62% r3, 21.16%
Kesimpulan : Dari hasil penghitungan koefisien korelasi r dan diagram pie chart, maka dapat disimpulkan penyebab dominan adalah : 1. Tempat penerimaan berkas pasien JPS , ASKES , dan Umum tidak dibedakan 2. Petugas kurang informatif 3. Protap belum direvisi
LANGKAH IV MEMBUAT RENCANA DAN MELAKSANAKAN PERBAIKAN Periode : 15 s/d 31 Juli 2009
Rencana perbaikan dan target hasil tehnik 5 W dan 2 H
No
What
Where
When
Who
How much
1.
Tempat penerimaan berkas antara pasien JPS, Askes, dan umum tidak dibedakan
Membuat tempat khusus berkas untuk pasien JPS, Askes, dan umum
Wingka
1.Disediakan3 tempat/ keranjang untuk meletakkan berkas pasien sesuai dg kriteria pasien (JPS,Askes dan umum) 2.Dibuatkan petunjuk sebagai pengingat agar berkas tidak tercampur
75%
No
What
Where
When
Who
How much
2.
Dr. Wahju
1.Memberikan refreshing pada semua petugas untuk senantiasa menanyakan pd pasien sebelum meninggalkan URJ Bedah setiap hari Senin 2.Dibuatkan petunjuk sebagai pengingat agar selalu menanyakan pada pasien, dipasang pada tempat penerimaan berkas
70%
No
Why Tujuan diperbaiki Agar semua petugas memahami prosedur yang benar
What
Where
When
Who
How much
3.
Rachma
1.Merevisi protap 2.Membuat alur kerja petugas dari pasien datang sampai pasien pulang
85%
(%)
1 59 75 44 15
2 3
28 14 101
70 85 77
20 12 76
8 2 25
Jadi kelompok sepakat menyelesaikan penyebab masalah sebesar 77 % dengan sisa penyebab masalah sebesar 25 kejadian.
Tempat 1.Telah disediakan penerimaan 3 keranjang berkas antara untuk berkas px JPS ,Askes pasien sesuai dan Umum tdk kriterianya ( JPS, dibedakan Askes, dan umum )
Terlampir
Petunjuk pengingat kepada petugas dapat selalu mengingatkan supaya berkas tidak tercampur Kesimpulan : perbaikan berhasil dilakukan
2.Telah dibuatkan petunjuk sebagai pengingat petugas supaya berkas tidak tercampur
No
Uji coba
Monitoring
Hasil perbaikan
Pelaksanaan perbaikan
Gambar
1.Telah dilakukan refreshing kepada petugas seminggu sekali setiap hari senin
Terlampir
Refreshing kepada petugas dilakukan secara rutin setiap minggu setiap hari senin Terjadi penurunan kejadian kehilangan SKP dari 98 menjadi 17 kejadian Kesimpulan : perbaikan cukup berhasil
2.Telah dibuat petunjuk sebagai pengingat petugas supaya selalu menanyakan kepada pasien
No
Monitoring
Hasil perbaikan
Protap belum 1.Telah dilakukan direvisi revisi protap tentang alur penerimaan pasien
Terlampir
Karena sudah dibuat protap dan alur penerimaan pasien maka setiap petugas sudah memahami prosedur yang benar sehingga tidak ada kehilangan SKP
Kesimpulan : perbaikan berhasil dilakukan
2.Telah dibuat alur kerja petugas dari pasien datang sampai pasien pulang
KBK
TERHADAP PENYEBAB MASALAH CHECK SHEET Metode : Observasi Tempat : URJ Bedah Umum Penanggung Jawab : Wingka Gurning SE
Sebelum Mei 2009 Sesudah Juli Agustus 2009 Mg 4 Tot Mg 4 Mg 1 Mg 2 Mg 3 Tot
No 1 2 3
Penyebab Masalah Tempat penerimaan berkas tidak dibedakan Petugas informatif kurang
Mg 1
Mg 2
Mg 3
15 5 5 25
12 6 2 20
15 8 1 24
17 9 6 32
59 28 14 101
2 1 2 5
3 1 1 5
1 0 1 2
2 1 2 5
8 3 6 17
JUMLAH
28
87
27
85
11
17,65
64,71
101
15
100
17
35,29
100
100
17
36
100
Ket : A : Tempat penerimaan berkas tidak dibedakan B : Protap belum direvisi C : Petugas kurang informatif
Target
40
20 0
101
I L 17 C
Hasil
H A S
Table Pareto sub masalah sesudah perbaikan Data sheet sub masalah Periode : 24 Juli s / d 21 Agustus 2009
No Sub Masalah Frek Fre .Kum % % Kum
Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah Umum pada pasien Maskin Kuota Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah syaraf pada pasien Maskin kuota
Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah Urologi pada pasien maskin Kuota
98
98
73,13
73,13
Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah Umum pada pasien Maskin Kuota Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah syaraf pada pasien Maskin kuota
17
17
62,9 6
62,96
27
125
20,15
93,28
25
29,6 3
92,59
134
6,72
100
Tingginya angka kehilangan SKP di URJ Bedah Urologi pada pasien maskin Kuota
27
7,41
100
Jumlah
134
100
Jumlah
27
100
H A
60
40 30 0 A
S
I L 17 C
Kesimpulan : Gugus berhasil menurunkan frekuensi dari semula 98 kejadian menjadi 27 kejadian
Analisa Dampak
Hasil Perbaikan Gugus berhasil menurunkan jumlah kehilangan SKP Dampak Positif Tempat penerimaan berkas pasien di pisah sesuai dengan status sosial/kriteria pasien Kelengkapan administrasi pasien JPS menjadi lebih lengkap dan teratur Negatif Menambah biaya untuk permbelian alat (keranjang pemisah berkas ) RS Meningkatkan pendapatan RS karena klaim ke PT. ASKES bertambah Manfaat Anggota Gugus Semakin terampil dalam membuat PDCA Petugas Petugas semakin informatif terhadap pasien dan keluarganya
Menambah biaya untuk pembuatan alur dan protap sebagai pengingat petugas
Dengan adanya alur, petugas selalu ingat akan proses kegiatan yang harus dilakukan
Meningkatkan kedisiplinan petugas dalam melaksanakan alur pengembalian berkas pasien ke loket ASKES
Aspek mutu Q C D S M
: Dengan menurunnya SKP yang hilang, akan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit karena pengolahan data menjadi lancar : Dengan menurunnya SKP yang hilang, akan meningkatkan pendapatan Rumah Sakit, karena klaim ke PT. ASKES bertambah : Dengan menurunnya SKP yang hilang, menjadikan pengiriman dan pelaporan data menjadi lancar dan tepat waktu : Dengan menurunnya SKP yang hilang, administrasi Rumah Sakit dapat berfungsi dengan baik : Dengan menurunnya SKP yang hilang, meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarganya terhadap petugas, sehingga meningkatkan citra Rumah Sakit
Safety
Moral
8. Tenaga administrasi : Bubuhi paraf petugas dan pasien kemudian beri stempel poli 9. Tenaga administrasi : Tanya kepada pasien, akan berobat kemana lagi. 10. Tenaga administrasi :Bila pasien tidak melanjutkan pemeriksaan,kumpulkan berkas SKP 11. Bila pasien melanjutkan pemeriksaan, serahkan berkas SKP kepada pasien 12. Catat pada buku ekspedisi bahwa pasien berobat ke poli lanjutan 13. Beritahu pasien bila telah selesai menjalani pemeriksaan di poli terakhir, berkas SKP serahkan kepada petugas di poli terakhir tersebut
STANDAR HASIL
Menurunkan angka kehilangan SKP pasien maskin kuota dari 98 kejadian ( sebesar Rp 25.892.865,- ) menjadi 17 kejadian ( sebesar Rp 4.435.827,- ) dalam waktu 4 bulan
LEMBAR PENGESAHAN
No.
1
2 3 4
dr. Wahju
Wiwik Rachma Wingka
NO
Masalah Tingginya biaya pemakaian tissue di Poli OTI Rendahnya frekwensi kunjungan ulang pasien di Poli Paliatif Rendahnya ratio antara dokter dan pasien di URJ Bedah Lamanya pasien menunggu DMK dari kurir catatan medik di URJ Bedah
Kejadian 2 58 53
Ranking
1 2 3
4 2 3
69
244
28,28
Menentukan Tema Dari tema di atas , kelompok sepakat dan dengan persetujuan Kepala Instalasi Rawat Jalan, bahwa masalah yang akan diselesaikan adalah Menurunkan Waktu Tunggu DMK Pasien dari Kurir Catatan Medik.
Alasan mengambil tema tersebut adalah : 1. Dengan waktu tunggu DMK pasien yang lama, maka pelayanan kepada pasien akan terhambat 2. Dengan terhambatnya pelayanan kepada pasien, maka citra rumah sakit menjadi kurang baik 3. Kebijakan pimpinan.
Menentukan Judul
CHECK SHEET DATA SUB.MASALAH Periode : 24 s/d 31 Agustus 2009 Metode : Observasi Tempat : Rawat jalan
Penanggung jawab
N O
Sub. Masalah
Kode
Mg I
Mg. II
Mg. III
Mg IV
Jml
Lamanya pasien menunggu DMK 1 dari kurir catatan medik di URJ Paliatif Lamanya pasien menunggu DMK 2 dari kurir catatan medik di URJ Bedah Umum Lamanya pasien menunggu DMK 3 dari kurir catatan medik di URJ OTI
10
12
15
46
No
Sub. Masalah
Frekwen si
Frek. Kum
% Ku m
1 2
3
B A
C Jumlah
46 8
5 59
46 54
59
77,97 13,56
8,47 100
77,97 91,53
100
KETERANGAN : A : Lamanya pasien menunggu DMK dari kurir catatan medik di URJ Paliatif
Lamanya pasien menunggu DMK dari kurir catatan medik di URJ OTI
gugus sepakat mengangkat judul MENURUNKAN WAKTU TUNGGU DMK PASIEN DARI KURIR CATATAN MEDIK DI URJ BEDAH UMUM SEBESAR 65% DALAM WAKTU 5 BULAN
Alasan pengambilan judul tersebut adalah : 1. Dengan waktu tunggu DMK pasien yang lama, maka pelayanan kepada pasien akan terhambat 2. Dengan terhambatnya pelayanan kepada pasien, maka citra rumah sakit menjadi kurang baik 3. Kebijakan pimpinan.
Aspek Mutu Q C D S M
Quality : Dengan waktu tunggu yang lama mutu pelayanan menjadi menurun karena proses pelayanan kepada pasien tidak baik Cost : Proses tunggu DMK pasien yang lama merupakan kelemahan, karena bila terjadi sesuatu terhadap pasien tdk ada bukti tertulis sebagai tanggung jawab petugas medis Delivery: Karena proses tunggu DMK pasien lama, maka meningkatkan jumlah antrian pasien di poli Safety : Resiko terhadap keamanan dan keselamatan pasien akan meningkat bila pasien menunggu terlalu lama untuk mendapatkan DMKnya Moral : Proses tunggu DMK pasien yang lama akan menurunkan kepercayaan pasien dan keluarganya terhadap petugas sehingga menurunkan citra rumah sakit
JADWAL KEGIATAN DAN REALISASI KBK LARASATI PERIODE BULAN AGUSTUS 2009 SAMPAI DENGAN DESEMBER 2009
LANGKAH
KEGIATAN 1
AGUST 09 2 3 4 1
SEPT 09 2 3 4 1
OKT 09 2 3 4 1
NOP 09 2 3 4 1
DES 09 2 3 4
II
Menganalisa Penyebab Dominan Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan Membuat Rencana dan Melaksanakan Perbaikan Meneliti Hasil Perbaikan
III
IV
VI
VII
RESUME
Penyelesaian : 1.a. Disediakan 3 keranjang berkas pasien b. Dibuat petunjuk agar berkas tdk tercampur 2.a. Refreshing secara rutin b. Buat petunjuk supaya selalu tanya pada pasien 3.a. Revisi protap b. Alur kerja
Penyebab 1.Tempat terima berkas tidak dibedakan 2. Petugas kurang informatif 3. Ptotap belum direvisi
Hasil Menurunnya angka kehilangan SKP pasien Jamkesmas kuota dari 98 kejadian ( RP. 25.892.865,- ) Menjadi 17 kejadian ( Rp. 4.435.827,- )
MATUR NUWUN