You are on page 1of 39

MOLUSKA

Istilah moluska berasal dari kata mollis yang artinya lunak, dikarenakan badan hewan ini yang lunak. Filum moluska meliputi 100.000 spesies dan 35.000 diantaranya merupakan fosil yan telah ditemukan. Istilah ini diperkenalkan oleh Aristotle pada bukunya Historia Animalium untuk menggambarkan beberapa jenis gastropoda dan cephalopoda.

Istilah Moluska oleh Jonston (1650) meliputi cephalopoda dan barnacle. Filum Moluska terbagi atas lima kelas (Amphineura, Gastropoda, Scaphopoda, Lamellibranchia, dan Cephalopoda) oleh Paseneer (1892). Kelas filum Moluska bertambah satu sejak ditemukannya fosil dari salah satu anggota kelas filum Moluska yaitu Monoplacophora, diduga anggota kelas ini merupakan hewan karnifora.

Lamellibranchia atau Pelecypoda atau Bivalvia.


Berasal dari kata Yunani, lamella berarti lembaran dan branchia berarti insang, karena insangnya berbentuk lembaran. Anggota kelas ini meliputi banyak spesies remis, tiram, kerang hijau dan scallop. Hidup di laut dan di air tawar.

Hewan ini memiliki cangkang berjumlah dua (sepasang). Cangkang tersusun dari zat kapur dan terdiri dari tiga lapisan, yaitu: periostrakum (luar), prismatik (tengah, tebal) dan nakreas (dalam). Kedua cangkang bertaut pada pertengahan dorsal, dan otot adduktor yang sangat kuat menarik kedua cangkang agar menutup melindungi tubuhnya yang lunak.

Ketika kedua cangkang itu terbuka, hewan ini dapat menjulurkan kakinya untuk menggali atau menambatkan diri. Hewan dari kelas ini menggunakan insang untuk makan dan pertukaran gas. Makanan yang halus terjerat pada mukus yang melapisi insang, kemudian silia mengirimkan makanan ke mulut.

Hewan ini juga tidak mempunyai kepala yang jelas. Kebanyakan lamellibranchia adalah hewan yang menetap dan sesil pada bebatuan, dok kapal, kayu, sampah atau cangkang hewan lain

Cephalopoda
Kaki hewan tersebut, terletak di kepala (Cephalus = kepala, poda = kaki). Contoh anggota kelas ini adalah cumi-cumi, gurita dan Nautilis sp. Mulut berada pada pusat tentakel panjang. Hampir seluruh hewan kelas ini mengeluarkan cairan seperti tinta dari kantong khusus. Anggota kelas ini ada yang memiliki cangkang di luar (Nautilis sp), cangkang didalam tubuh (cumi-cumi) dan tidak memiliki cangkang (pada kebanyakan gurita).

Gastropoda
Kaki hewan ini terletak di perut (Gastros: perut, poda: kaki). Kelas hewan ini merupakan kelas dari moluska yang memiliki anggota paling banyak. Lebih dari 40.000 spesies yang hidup. Sebagian besar gastropoda adalah hewan laut, dan sebagian lainnya adalah hewan air tawar dan di darat. Tubuhnya tidak simetris

Sebagian besar gastropoda terlindung dalam cangkang tunggal berbentuk spiral, tempat hewan itu menarik diri dan berlindung dari ancaman. Beberapa spesies tidak memiliki cangkang. Banyak gastropoda memiliki bentuk kepala dan mata yang jelas pada ujung tentakel.

Scaphopoda
Kelas hewan ini memiliki anggota yang paling sedikit. Hidup di laut, dan terpendam dalam lumpur atau pasir. Cangkang berbentuk silinder dan dan kedua ujungnya terbuka. Hewan kelas ini disebut juga siput gading

Amphineura
Berasal dari kata Yunani, Amphi: keduanya dan neuron: syaraf. Hewan dari kelas ini adalah Chiton sp. Hewan laut ini berbentu oval dan memiliki cangkang yang terbagi menjadi delapan lempengan dorsal (tetapi tubuhnya tidak bersegmen). Bergerak dengan kaki dan tidak memiliki kepala yang jelas.

Contoh Pigmen pada Moluska (Sumber: Takao Matsuno, Pure & Appl. Chem.,1985)
Karoten pectenol dari (Japanese sea mussel) Mytilus coruscus dan (Japanese scallop) Patinopecten yessoensis Karoten Pectenolone dari (gonad scallop) Pecten maximus Karoten mactraxanthin dari (Japanese clam) Mactra chinensis Karoten Pirardixanthin dari (spindle shell) Fusinus perplexus

Contoh Nukleosida dari Moluska


9-[5-deoxy-5-(methylthio)-Dxylofuranosyl]adenine dari Doris Verrucosa (Sumber: Bakhuni, D. S., Rawat, D. S., 2005)

Nukleosida yang mengandung arsenik, 5deoxy-5-Dimethylarsinyladenosine dari (ginjal giant clam) Tridacna maxima. Arsenik umumnya terdapat dalam air laut pada kons. 2-3 g/dm3 , dalam bentuk arsenat.
(Sumber: Bakhuni, D. S., Rawat, D. S., 2005)

Contoh Metabolit dari Moluska


(Kiyoyuki Yamada, Makoto Ojikab, Hideo Kigoshi C, Kiyotake Suenagaa, `1993-1999) Ekstrak etilasetat dan kelompok senyawa Aplyronin dari Aplysia kurodai (Shima Peninsula, Mie Prefecture, Japan) menunjukkan aktivitas antisitotoksik terhadap sel tumor HeLa S3.

A. Kurodai

Kelompok senyawa sitotoksik, aplaminone (12), neoaplaminone (13) dan neoaplaminonesulfate (14) juga diisolasi dari A. kurodai, senyawa 13 menunjukkan aktivitas sitotoksik tertinggi terhadap against sel HeLa S3.

(Sachiko Tsukamoto, Yuko Yamashita and Tomihisa Ohta ;2005) Ekstrak etil asetat dan senyawa laurinterol acetate, laurinterol, debromolaurinterol acetate, dan debromolaurinterol (diisolasi dg kombinasi kr. silika gel, KCKT silika gel, Permeasi gel dg Sephadex LH-20) beraktivitas sitotoksik dan antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.

Snader dan Higa (1987) mengisolasi senyawa seskuiterpen berhalogen (beraktivitas sitotoksik dan antiviral in vitro HSV1 , VSV))dari kelenjar pencernaan Aplysia dactylomela

Schmitz et. al (1982) mengisolasi senyawa diterpen brominasi, parguerol (beraktivitas sitotoksi) dari Aplysia dactylomela (Bimini, Bahamas)

Dari sea hare Dollabella auricularia (Samudra India) diisolasi kelompok senyawa peptide linier, antara lain Dolastatin 10, yang beraktivitas antitumor dengan LD50= 0,046 ng/ml terhadap sel P388. Pada uji klinik fase I, Dolastatin mempunyai aktivitas antikanker untuk kanker payudara, hati dan leukemia. (Kijjoa, A., Sawangwong, P., 2004)

Kahalaide F dari Elysia rufescens (a marine mollusc Hawaii) sitotoksik in vitro and in vivo untuk sel tumor prostat.

Met and Leuenkephalin and Met-enkephalinArg-Phe dari Mytilus edulis (neural tissue of the mussel) FMRF amide (Phe-Met-Arg-Phe-NH2) dan sejumlah senyawa peptida dari Macrocallista nimbosacerebral (the venus clam)

dialdehyde polygodial dan ester seskuiterpen dari jaringan percernaan Dendrodoris limbata synthesises Senyawa terpen almicrocionin-1, fasciculatin and prenylated chromanol dari kelenjar pencernaan Dendrodoris grandiflora (Mediterania)

Senyawa diterpenoid dari (British Columbian nudibranch) Archidoris montereyensis dan A. odhneri (Sumber: Bakhuni, D. S., Rawat, D. S., 2005)

navenones-A, B dan C dari Navanax inermis

9,10-deoxytridachione dan deoxytridachione dari Placobranchus ocellatus Corley et al (1988), Seny. Makrolida, isolaulimade dan laulimade (sitotoksik) dari chromodoris lochi Rosener dan Scheur (1986), seny. Makrolida ulapualide A dan B (antibakteri dan sitotoksik thd. L1210) dari telur Hexabranchus sanguineus (Hawaii)

Keyhole limpet hemocyanin (KLH, Immucothel) dari Megathura crenulata untuk antikanker Ziconotide (SNX-111) dari Conus magus untuk antinyeri (fase III)

Contoh Senyawa Alergen dari Moluska


Nil dari Haliotis midae Kelompok senyawa Tropomyosin dari Haliotis diversicolor (abalone), Turbo cornutus (turban shell), Helix aspersa (brown garden snail), Perna viridis (mussel), Placopecten magellanicus (sea scallop) Chlamys nobilis (scallop), Crassostrea gigas(Pacific oyster), Todarodes pacificus (squid), Octopus vulgaris (octopus)

You might also like