You are on page 1of 13

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

All images in this document is removed due to copyright restriction

STEM CELL DAN PERANNYA DI MASA DEPAN


dr. Ahmad Aulia Jusuf, AHK, PhD Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2008

PENDAHULUAN Pada dekade terakhir perhatian dan penelitian dalam bidang stem cell (sel punca) mengalami kemajuan yang amat pesat. Hal ini tidak terlepas dari upaya manusia untuk mengobati penyakit-penyakit yang sudah tidak mungkin untuk diobati lagi baik secara konservatif maupun operatif. Para ahli saat ini telah mulai menengok dan meneliti kemungkinan penggunaan stem cell untuk mengobati penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan yang tak mungkin lagi untuk diobati dengan obat-obatan atau tindakan operatif, khususnya penyakit degeneratif maupun kelainan lainnya seperti trauma, keganasan dan sebagainya. Selain itu stem cell juga digunakan dalam penelitian-penelitian guna mencari obat-obat baru pada tingkat laboratorium maupun untuk mempelajari patogenesis penyakit. Tentu saja penelitian, penggunaan dan pengembangan stem cell ini tidak terlepas dari potensi nilai bisnis yang akan diraih manakala stem cell ini sudah dapat digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan pada penderita dan ditemukannya obat-obat baru. Uraian dibawah ini akan membahas tentang definisi stem cell, jenis /macam stem cell, potensi penggunaannya diklinik dan masalah etik yang harus dipertimbangkan. DEFINISI

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

Stem cell1,2 adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi yang mempunyai kemampuan/potensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik yang membentuk berbagai jaringan tubuh. Stem cells mempunyai 2 sifat yang khas yaitu 1. Differentiate yaitu kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi sel lain. Stem cells mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yang khas (spesifik) misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas dan lain-lain 2. Self regenerate/self renew yaitu kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri. Stem cells mampu membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel. Gambar-1 Sifat/karakter stem cells yaitu differentiate dan self regenerate/renew JENIS STEM CELLS Berdasarkan pada kemampuannya untuk berdifferensiasi stem cells dibagi menjadi1,2,3 1. Totipotent yaitu stem cells yang dapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam stem cell totipotent adalah zigot. Sel-sel ini merupakan sel embrionik awal mempunyai kemampuan untuk membentuk berbagai jenis sel termasuk membentuk satu individu yang utuh. Disamping mempunyai kemampuan untuk membentuk berbagai sel pada embrio sel totipotent juga dapat membentuk sel-sel yang menyusun plasenta. Gambar-2 Totipotent dan pluripotent stem cells

2. Pluripotent yaitu stem cells yang dapat berdifferensiasi menjadi 3 lapisan germinal (ectoderm, mesoderm, dan endoderm) tetapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembrionik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cells pluripotent adalah embryonic stem cells. 3. Multipotent yaitu stem cell yang dapat berdifferensiasi menjadi banyak jenis sel misalnya hemopoetic stem cells yang terdapat pada sumsum tulang yang mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terdapat dalam darah seperti eritrosit, lekosit dan trombosit. Contoh lainnya

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

adalah neural stem cells yang mempunyai kemampuan berdifferensiasi menjadi sel saraf dan sel glia. 4. Unipotent yaitu stem cells yang hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Berbeda dengan non stem cells, stem cells mempunyai sifat masih dapat mempebaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self renew) Contohnya erythroid progenitor cells hanya mampu berdifferensiasi menjadi sel darah merah.

Gambar-3 Multipotent dan unipotent stem cells pada sumsum tulang Berdasarkan sumbernya 1,3,4 stem cell dibagi menjadi 1. Zigot yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu ovum (fertilisasi) 2. Embryonic stem cells yaitu sel-sel stem yang diperoleh dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri atas 50-150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cells biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai dari IVF (in vitro fertilization). Penggunaan embryonic stem cells ini hingga kini masih menjadi isu etik yang kontroversial. Sel stem ini mempunyai sifat dapat berkembang biak secara terus menerus dalam media kultur optimal pada kondisi tertentu dan dapat diarahkan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel yang terdifferensiasi seperti sel jantung, sel kulit, neuron, hepatosit dan sebagainya.

Gambar -4 Embryonic Stem Cells 3. Fetus yang dapat diperoleh dari klinik aborsi 4. Stem cell darah tali pusat yaitu stem cell yang diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cells dari darah tali pusat merupakan jenis hematopoetic stem cells dan ada yang menggolongkan kedalam adult stem cells. Sampai saat ini ada 2 tipe stem cells yang telah ditemukan dalam darah tali pusat yaitu hematopoetic stem cells, dan mesenchymal stem cells. Selain kedua

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

jenis stem cells tersebut di dalam darah tali pusat masih ada beberapa tipe lain yang telah ditemukan seperti neuron like stem cells, tetapi hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut5. Darah tali pusat mempunyai immunogenicity yang lebih rendah6, isolasinya tidak membutuhkan prosedur yang invasif dan untuk transplantasi tidak membutuhkan 100% ketepatan HLA (human leucocyte antigen)7 Gambar-5 Umbilical cord blood 5. Adult stem cells yaitu stem cells yang diambil dari jaringan dewasa, misalnya a. Sumsum tulang Ada 2 jenis stem cells pada sumsum tulang yaitu 1) hematopoetic stem cells yaitustem cells yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah 2) stromal stem cells atau disebut juga mesenchymal stem cell b. Jaringan lain pada dewasa seperti pada susunan saraf pusat, adiposa (jaringan lemak), otot rangka, pancreas Gambar-6 Adult Stem Cells Adult stem cell mempunyai sifat plastis artinya selain berdifferensiasi menjadi sel yang sesuai dengan jaringan asalnya adult stem cells juga dapat berdifferensiasi menjadi sel jaringan lain, misalnya neural stem cells dapat berubah menjadi sel darah, stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung dan sebagainya.

Gambar-7 Plastisitas Stem Cells Gambar-9 Berbagai Macam Stem Cells APPLIKASI / PENGGUNAAN KULTUR STEM CELLS Stem cells dapat digunakan untuk keperluan baik dalam bidang riset maupun pengobatan. Adapun penggunaan kultur stem cells adalah sebagai berikut

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

1. Terapi gen Stem cells khususnya hematopoetic stem cells digunakan sebagai pembawa transgen kedalam tubuh pasien dan selanjutnya dilacak apakah jejaknya apakah stem cells ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Adanya sifat self renewing pada stem cell menyebabkan pemberian stem cells yang mengandung transgen tidak perlu dilakukan berulang-ulang. Selain itu hematopoetic stem cells juga dapat berdifferensiasi menjadi bermacam-macam sel sehingga transgen tersebut dapat menetap diberbagai macam sel. 2. Penelitian untuk mempelajari proses-proses biologis yang terjadi pada organisma termasuk perkembangan organisma dan perkembangan kanker 3. Penelitian untuk menemukan dan mengembangkan untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan 4. Terapi sel (cell based therapy) Stem cell dapat hidup diluar tubuh manusia, misalnya di cawan Petri. Sifat ini dapat digunakan untuk melakukan manipulasi pada stem cells yang akan ditransplantasikan ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit tertentu tanpa mengganggu organ tubuh. Gambar-10 Berbagai peran Stem Cells PENGGUNAAN STEM CELLS DALAM PENGOBATAN PENYAKIT Para ahli saat ini sedang giat melakukan berbagai penelitian untuk menggunakan stem cell dalam mengobati berbagai penyakit. Penggunaan stem cells untuk mengobati penyakit dikenal sebagai Cell Based Therapy. Prinsip terapi adalah dengan melakukan transplantasi stem cells pada organ yang rusak. Tujuan dari transplantasi stem cells ini adalah 1. Mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel baru yang sehat pada jaringan atau organ tubuh pasien 2. Menggantikan sel-sel spesifik yang rusak akibat penyakit atau cidera tertentu dengan sel-sel baru yang ditranspalantasikan. obat-obat baru terutama

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

Sel stem embryonic sangat plastik dan mempunyai kemampuan untuk dikembangkan menjadi berbagai macam jaringan sel seperti neuron, kardiomiosit, osteoblast, fibroblast, sel-sel darah dan sebagainya, sehingga dapat dipakai untuk menggantikan jaringan yang rusak. Sel stem dewasa juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit degeneratif, tetapi kemampuan plastisitasnya sudah berkurang. Keuntungan dari penggunaan sel stem dewasa yaitu tidak atau kurang menimbulkan masalah dan kontroversi etika. Darah tali pusat (umbilical cord blood) saat ini sedang gencar diteliti manfaatnya untuk mengatasi berbagai penyakit degeneratif karena lebih mudah didapat, banyak mengandung stem cells, immunogenecity rendah, plastisitasnya cukup baik dan tidak membutuhkan 100% kecocokan HLA. Dengan memberikan nutrisi yang cocok stem cell dapat memperbanyak diri di laboratorium tanpa mengalami proses differensiasi, sehingga menghasilkan turunan stem cells dengan materi genetik yang sama yang berguna untuk riset. Ada beberapa alasan penggunaan stem cell dalam cell based therapy: 1. stem cell dapat diperoleh dari pasien sendiri, artinya transplantasi dapat bersifat autolog sehingga menghindari potensi rejeksi. Berbeda dengan transplantasi organ yang membutuhkan organ donor yang harus match, transplantasi stem cells dapat dilakukan tanpa organ donor yang sesuai. 2. mempunyai kemampuan untuk berproliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh sel dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas. Pada luka baker yang luas jaringan kulit yang tersisa tidak cukup untuk menutupi lesi luka baker tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan terapi stem cell. 3. mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi melalui metoda transfer gen. 4. mempunyai kemampuan untuk bermigrasi kejaringan target misalnya ke otak 5. mempunyai kemampuan untuk berintegrasi dengan jaringan host dan berinteraksi dengan jaringan sekitarnya Keuntungan penggunaan transplantasi stem cells untuk mengobati penyakit adalah 1. tidak perlu adanya kecocokan donor 2. transplantasi autologous lebih baik untuk digunakan

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

3. untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan jaringan dapat digunakan metoda somatic cell nuclear transfer) atau terapi kloning. Therapeutic cloning atau disebut Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT)2,8 adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari resiko penolakan atau rejeksi. Pada teknik ini inti sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan inti sel resipien. Sel yang telah dimanipulasi ini kemudian akan membelah diri dan setelah menjadi blastokista maka inner cell massnya akan diambil sebagai embryonic stem cells. Stem cells ini kemudian akan dimasukkan kembali kedalam tubuh resipien dan stem cells ini kemudian akan berdifferensiasi menjadi sel organ (sel beta pankreas, sel otot jantung dan lain-lain). Tanpa reaksi penolakan karena sel tersebut mengandung materi genetik resipien.

Gambar-11 Terapi Kloning (Therapeutic Cloning) Embryonic stem cells dulu dipikirkan dapat memperbanyak diri sendiri secara tak terbatas, tetapi kini diketahui bahwa usia dan perbanyakan diri sendiri sel-sel stem juga ada batasnya. Hal ini disebabkan karena terjadinya mutasi pada gen-gen pada sel stem yang diakibatkan karena pengaruh nutrisi dalam medium kultur. Penggunaan Embryonic stem cells pada Cell Based Therapy mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan penggunaan embryonic stem cells adalah 1. mudah didapatkan, biasanya diperoleh dari klinik fertilita 2. bersifat pluripotent artinya mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel yang merupakan turunan dari ke 3 lapis germinal (ektoder, mesoderm dan endoderm), tetapi embrio. 3. immortal artinya dapat berumur panjang sehingga dapat memperbanyak diri ratusan kali pada media kultur. 4. reaksi penolakan rendah Kekurangan penggunaan embryonic stem cells adalah tidak dapat membentuk selubung

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

1. dapat bersifat tumorigenik artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak berdifferensiasi dapat menimbulkan kanker. 2. selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya rejeksi imunitas 3. secara etik masih kontroversial. Gambar-12. Embryonic stem cells Adult stem cells lebih sulit untuk diidentifikasi dan diisolasi diantara sel-sel yang bukan stem cells. Penggunaan adult stem cells mempunyai kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan penggunaan adult stem cells adalah 1. dapat diperoleh dari sel pasien sendiri sehingga menghindari terjadinya penolakan imun. 2. sudah terspesialisasi sehingga induksi menjadi lebih sederhana 3. kurang atau tidak menimbulkan problem etika. Kekurangan dari penggunaan adult stem cells adalah 1. jumlahnya sedikit dan sangat jarang ditemukan pada jaringan matur sehingga sulit mendapatkan adult stem cells dalam jumlah banyak. 2. masa hidupnya tidak selama embryonic stem cells 3. bersifat multipotent sehingga differensiasi tidak seluas embryonic stem cells yang bersifat pluripotent. Stem cells yang diambil dari umbilical cord blood akhir-akhir ini menjadi harapan untuk cell based therapy. Kelebihan penggunaan stem cells dari umbilical cord blood adalah 1. mudah didapatkan, bisa diperoleh dari bank darah tali pusat 2. siap dipakai, karena telah melalui proses prescreening, testing dan pembekuan 3. kontaminasi virus sangat minimal dibandingakn dengan stem cells yang berasal dari sumsum tulang 4. cara pengambilan mudah, tidak beresiko atau menyakiti donor. 5. Resiko Graft Versus Host Disease (GVHD) lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan stem cells yang berasal dari sumsum tulang. Transplantasi tetap

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

dapat dilakukan walaupun HLA matching tidak sempurna ataun toleransi terhadap ketidak sesuaian HLA matching lebih besar dibandingakn dengan stem cells dari sumsum tulang. Kekurangan penggunaan stem cells dari darah tali pusat adalah 1. kemungkinan terkena penyakit genetik. Ada beberapa penyakit genetik yang tidak terdeteksi saat lahir sehingga diperlukan pengamatan setelah donor meningkat menjadi dewasa. 2. jumlah stem cells relatif terbatas sehingga ada ketidak sesuaian antara jumlah stem cells yang diperlukan resipien dengan jumlah yang tersedia dari donor. Beberapa penyakit yang potensial dapat diterapi dengan menggunakan stem cells adalah Parkinson dan Alzheimer, cidera medula spinalis, stroke, luka bakar, penyakit jantung, diabetes, distrofi otot, osteoporosis, sirosis hepatis, lekemia, anemia sel sabit (sickle cell anemia), osteoarthritis, cancer dan sebagainya. Penggunaan Stem Cells Pada Penyakit Stroke Pada penyakit stroke dahulu dianggap bahwa kematian sel yang terjadi akan menyebabkan terjadinya kecacatan permanen akibat sel otak tak mempunyai kemampuan regenerasi. Anggapan ini berubah setelah para ahli mengetahui adanya plastisitas pada sel-sel otak dan pengetahuan tentang stem cells. Pada penelitian penyakit stroke 9,10 dengan menggunakan stem cells dari darah tali pusat menusia yang diberikan intra vena kepada tikus yang arteri serebri medianya dioklusi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pada penelitian ini didapatkan pemulihan kembali fungsi normal otak sebesar 70% pada kelompok yang mendapatkan transplantasi stem cells dari darah tali pusat manusia. Penelitian dengan menggunakan mesenchymal stem cells (MSC)11 dari sumsum tulang autolog yang diberikan intra vena pada 30 penderita stroke juga memperbaiki outcome yang dinilai dari parameter Barthel Index dan Modified Rankin Scale. Penelitian Gambar-13. Characteristics of Patients of the MSC Group10

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

10

Gambar-14. Perbaikan fungsi otak pada penderita stroke yang mendapatkan transplantasi MSC yang dinilai dari parameter Barthel Index dan Modified Rankin Scale10 ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya ditempat lain. Mesenchymal stem cells pada penelitian ini diperoleh dari aspirasi sumsum tulang 12. Setelah disuntikkan perifer, MSC akan melintas sawar darah otak pada daerah otak yang rusak13. Pemberian MSC intravenous akan mengurangi terjadinya apoptosis dan menyebabkan proliferasi sel endogen setelah terjadinya stroke14,15. Penggunaan Stem Cells Pada Infark Miokard Pada infark miokard akut sel stem sumsum tulang (bone marrow) yang beredar dalam darah perifer dan stem cells yang sudah berada di jantung akan menuju ke daerah infark, tetapi jumlahnya tidak cukup dapat mengatasi dan menyembuhkan daerah yang infark tersebut. Sel stem ini akan membentuk sel kardiomiosit dan juga mengadakan neovaskularisasi. Karena jumlah stem cells endogen sangat terbatas maka asupan sel stem eksogen yang berasal dari sumsum tulang atau dari sumber lainnya misalnya dari darah tali pusat akan meningkatkan kesembuhan daerah yang mengalami infark. Bartinek16 telah melakukan intracoronary infusion bone marrow stem cells otolog pada 22 pasien dengan AMI dan mendapatkan hasil yang baik. Penelitian terkini menunjukkan bukti awal bahwa adult stem cells dan embryonic stem cells dapat menggantikan sel otot jantung yang rusak dan memberikan pembuluh darah baru. Strauer et al.17 mencangkok mononuclear bone marrow cell autolog ke dalam arteri yang menimbulkan infark pada saat PTCA 6 hari setelah infark miokard. Sepuluh pasien yang diberi stem cells area infarkya menjadi lebih kecil dan indeks volume stoke, left ventricular end systolic volume, kontraktilitas area infark dan perfusi miokard menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penggunaan Stem Cells Pada Skin Replacement4 Dengan bertambahnya pengetahuan mengenai stem cells, maka peneliti telah dapat membuat epidermis dari keratinosit yang diperoleh dari folikel rambut . Hal ini

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

11

memungkinkan transplantasi epidermis autolog dan menghindari masalah penolakan. Pemakaian skin replacement ini bermanfaat dalam terapi ulkus atau luka bakar. Bioetika Pada Penelitian Stem Cells Berkembangnya penelitian stem cell dan penggunaan stem cell dalam upaya untuk mengobati penyakit pada manusia akan mengakibatkan timbulnya masalah dalam hal etik. Hal utama terkait dengan masalah etik adalah sumber stem cell tersebut. Berbagai masalah etika yang perlu dipikirkan adalah 1. Apakah penelitian embrio manusia secara moral dapat dipertanggung jawabkan? 2. Apakah penelitian embrio yang menyebabkan kematian embrio merupakan pelanggaran terhadap hak azasi manusia (HAM) dan berkurangnya penghormatan terhadap mahluk hidup? 3. Apakah penyalah gunaan dapat diketahui dan dikendalikan? 4. Apakah penggunaan embrio sisa proses bayi tabung pada penelitian diperbolehkan? 5. Apakah pednelitian khusus membuat embrio untk digunakan diperbolehkan? Isu bioetika utama dalam penelitian dan penggunaan stem cell adalah penggunaan stem cell embrio terutama tentang sumber sel tersebut yaitu embrio. Sumber embrio adalah hasil abortus, zigot sisa IVF dan hasil pengklonan. Pengklonan embrio manusia untuk memperoleh stem cell merupakan isu yang sangat menimbulkan kontroversi. Hal ini terkait dengan isu awal kehidupan dan penghormatan terhadap kehidupan. Pengklonan embrio manusia untuk memperoleh stem cell menimbulkan kontroversi karena berhubungan dengan pengklonan manusia yang ditentang oleh semua agama. Dalam proses pemanenan stem cell embrio terjadi kerusakan pada embrio dan menyebabkan embrio tersebut mati. Adanya anggapan bahwa embrio berstatus sama dengan manusia menyebabkan hal tersebut tidak dapat diterima Perdebatan yang cukup ramai adalah mengenai status moral embrio, apakah embrio harus diperlakukan sebagai manusia atau sebagai sesuatu yang berpotensi untuk menjadi manusia atau sebagai jaringan hidup tubuh lainnya. Lebih jauh lagi apakah embrio yang berkembang dianggap sebagai mahluk hidup. Penggunaan stem cell yang berasal dari surplus zigot pembuatan bayi tabung sendiri. juga menimbulkan kontroversi. Pendapat yang moderat mengatakan ketimbang surplus

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

12

zigot itu dibuang, sebaiknya dipakai saja untuk penelitian. Sebaliknya ada juga yang berpendapat bahwa sisa itu harus dipelihara hingga zigot itu mati.

RUJUKAN 1. The Stem cells-stem cell information-the official National Institute of Health Resource for Stem cell Research 2. Anatomy 101: Stem Cells-Reeeve Irvine Research Centerhttp://www.reeve.uci.edu/anatomy /stemcells.php 3. Stem Cells-Wikipdia- http://en.wikipedia.org/wiki/stem cell 4. Stem Cells for Cell Based Therapies, Lauren Pecorino- American Institute of Biological Science 5. Jurga M, et al. Neurogenic potential of human umbilical cord blood: neural like stem cells depend on previous long term culture condition . J. Neurosci Res 2006: 83: 627-37 6. Ryan JM et al. Mesenchymal stem cells avoid allogenic rejection. J Inflammation 2005: 2:8-18 7. Bradley MB, Cairo MS. Cord blood immunology and stem cells transplantation. Human Immunol. 2005: 66: 431-46 8. Therapeutic use of cell nuclear replacement: Therapeutic cloning-Research in focus- MRC (Medical Research Council) 9. Intravenous administration og human umbilical cord blood reduces behavioral deficits after stroke in Rats. Stroke 2001: 32-2682 10. Umbilical cord blood derived stem cells given intravenously reduce stroke damage. www.medicalnewstoday.com 11. Autologous mesenchymal stem cell transplantation in stroke patients. Annu. Neurol.2005 Jun: 57(6):874-82 12. Chen J, Li Y, Wang L, et al. Therapeutic benefit of intravenousadministration of bone marrow stromal cells after cerebral ischemia in rats. Stroke 2001;32:1005 1011.

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI

13

13. Eglitis MA, Dawson D, Park KW, Mouradian MM. Targeting of marrow-derived astrocytes to the ischemic brain. Neuro Report 1999;10:1289 1292) 14. Li Y, Chen J, Chen XG, et al. Human marrow stromal cell therapy for stroke in rat: neurotrophins and functional recovery. Neurology 2002;59:514 523. 15. Zhao LR, Duan WM, Reyes M, et al. Human bone marrow stem cells exhibit neural phenotypes and ameliorate neurological deficits after grafting into the ischemic brain of rats. ExpNeurol 2002;174:1120) 16. Bartinek J, Vanderheyden M, Vandekerchove B et al., Intracoronary injection of CD133-positive enriched bone marrow progenitor cells promotes cardiac recovery after recent myocardial infarction. Circulation 2005; 112 (9 suppl): 78-83 17. Stem cells transplantation in myocard infarction: A status report- Ann Intern. Med. 2004 May: 140(9): 729-737 18. Setiawan B, Aplikasi teraupetik sel stem embrionik pada berbagai penyakit degeneratif. Cermin Dunia Kedokteran 2006; 153: 5-8 19. Tadjudin MK, Aspek bioetika penelitin stem cell. Cermin Dunia Kedokteran 2006; 153: 9-12. 20. Kaligis RWM, Aplikasi terapi stem cell pada infark miokard akut. Cermin Dunia Kedokteran 2006; 153: 13 21. Reksodiputro AH, Stem cell therapy in hematologic malignancies. Cermin Dunia Kedoketran 2006; 153: 14-15 22. Setyopranoto I, Application of stem cell therapy in Parkinson Disease. Cermin Dunia Kedokteran 2006; 153: 16 23. Islam MS, Terapi sel stem pada cedera medulla spinalis. Cermin Dunia Kedokteran 2006; 153: 17-19 24. Ibrahim N, Aplikasi terapi stem cell pada luka bakar. Cermin Dunia Kedoketran 2006; 153: 20 25. Saputra V, Dasar-dasar stem cell dan potensi apilkasinya dalam ilmu kedokteran. Cermin Dunia Kedoketran 2006; 153: 21-25 26. Prayogo R, Wijaya MT, Kultur dan potensi stem cells dari darah tali pusat. Cermin Dunia Kedoketran 2006; 153: 26-28

Stem Cell dan Perannya Dimasa Depan/ 7 Januari 2008

You might also like