You are on page 1of 69

PEMERIKSAAN PASIEN

(METODE 2 MENIT)

DR. JUSNI ICHSAN SOLICHIN

KEADAAN DAN MASALAH


Masalah keswa meningkat dan sering bermanifestasi dlm bentuk keluhan fisik Stigma thd keswa masih besar Jumlah tenaga keswa sangat terbatas dan umumnya berada di ibu kota Provinsi Penduduk rural sulit menjangkau pelayanan keswa Perlu integrasi pel.keswa di pel. Kes. dasar

PENGERTIAN
INTEGRASI KESWA DI PELAYANAN KESEHATAN DASAR : Adalah pelayanan keswa yg dilakukan oleh dokter umum atau perawat secara terintegrasi dg pel. kesehatan umum Jadi sambil memeriksa kesehatan umum, juga dideteksi adanya masalah mental emosional yg menyertainya

INTEGRASI KESWA DI PEL. KESEHATAN DASAR


Mengurangi stigma Membantu mengatasi kekurangan tenaga keswa Pengenalan dini ggn jiwa pd ps dg keluhan somatik Kesempatan keterlibatan masy. Tanggungjawab berada pd daerah Mudah diakses, biaya kecil

HASIL PENELITIAN
MASALAH ME PD PS DI PEL. KES. DASAR: WHO : 30 50 % (th 2001) Jawa Barat : 36 % (th 2003) Prov NAD: 51% (th 2002) DKI 28,73 % dewasa dan 34,39 % anak (th 1985) Kompilasi laporan Puskesmas di Indonesia: kurang dari 1 %

PENYEBAB RENDAHNYA CAKUPAN


Jumlah ps >>, waktu untuk Pem << D/berdasarkan KU Dr/Perawat merasa kurang terampil menangani ggn jiwa Mobilitas dokter Beban manajerial Dr.puskesmas Sarana utk wwc pribadi << memadai

TUJUAN PELATIHAN
Memberi keterampilan mengenali masalah M.E yg menyertai keluhan fisik Menangani masalah tsb sampai derajat tertentu Merujuk ps yg sulit ditangani Memberi pengobatan lanjutan Pelayanan terpadu

PEMERIKSAAN PASIEN
Pendekatan holistik yg memperhatikan kondisi fisik, mental dan sosial
Bila pada pemeriksaan fisik tak ditemukan kelainan waspadai aspek M.E atau psikososial

PASIEN YG MEMERLUKAN PERHATIAN KESWA


Ps yg mengeluh fisik tapi tak ditemukan kelainan fisik Ps yg datang berulangkali Ps dg keluhan berganti-ganti Ps dg keluhan beraneka Ps yg emosional Ps yg jelas menunjukkan ggn jiwa atau perilaku Mengeluh

PENYAKIT/GANGGUAN
Fisik Organik Mental Fungsional

G. Mental Organik
G. Psiko-somatis G. Somato-psikis Ko-morbiditas

Organik vs Fungsional
merupakan dikotomi gangguan fungsional mempunyai komponen organik gangguan organik pun mempunyai komponen psikologik pembagian organik dan fungsional dlm pelayanan di Puskesmas, hanya untuk kemudahan pemeriksaan saja

GANGGUAN ORGANIK/FISIK
Mengenai organ tubuh Ada gejala dan tanda-tanda obyektif Ada gangguan faali atau kerusakan jaringan atau struktural Dapat dibuktikan dg pemeriksaan fisik, laboratorium, radiologi, CT scan, USG, MRI, PET-scan dsb.

GANGGUAN PSIKOLOGIK/MENTAL

Fungsi mental:

Emosi (perasaan)

Kognisi (pikiran) Konasi (perilaku) Gejala dan tanda2 obyektif (psikopatologi yg nyata secara klinis) Dg/tanpa kerusakan struktur/jaringan SSP Keluhan/penderitaan dari pasien/keluarga Disfungsi (pekerjaan, sosial, se-hari2) Etiologi: bio-psiko-sosial

ETIOLOGI GANGGUAN KESWA (STRESOR)

Organobiologik Psikologik Sosio-kultural

ETIOLOGI ORGANOBIOLOGIK
Penyakit Otak (Intraserebral) G. degeneratif Infeksi pada otak CVD Trauma kapitis Epilepsi Neoplasma Toksik (NAPZA) Herediter Penyakit Sistemik (Ekstraserebral) G. metabolisme G. endokrin G. hormonal Infeksi sistemik Penyakit autoimum

Etiologi Psikologik Etiologi Sosio-kultural spt problem Krisis Keluarga Konflik Dg lingkungan Tekanan Pendidikan Frustrasi Pekerjaan Salah asih, asah, asuh Perumahan Tak terpenuhinya Ekonomi kebutuhan psikologik Akses ke yankes spt: rasa aman, Hukum / kriminal nyaman, perhatian, Psikososial lainnya kasih-sayang

DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL (ICD-10)


F0 Gangguan Mental Organik F1 Gangguan Penggunaan NAPZA F2 Skizofrenia F3 Gangguan Afektif F4 Gangguan Neurotik F5 Sindrom Perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologik & faktor fisik F6 Gangguan Kepribadian F7 Retardasi Mental F8 Gangguan Perkembangan Psikologis F9 Gangguan Perilaku & Emosional dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja

Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Pelayanan Kesehatan Dasar (1) F0 Gangguan Mental Organik F00# Demensia F05 Delirium F1 Gangguan Penggunaan NAPZA F10 Gangguan Penggunaan Alkohol F11# Gangguan Penggunaan Zat F17.1Gangguan Penggunaan Tembakau F2 Skizofrenia F20# Skizofrenia dan G Psikotik Kronik Lain F23 Gangguan Psikotik Akut

Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Pelayanan Kesehatan Dasar (2)


F3 Gangguan Afektif F31 Gangguan Bipolar F32# Gangguan Depresif F4 Gangguan Neurotik F40 Gangguan Fobik F41.0 Gangguan Panik F41.1 Gangguan Anxietas Menyeluruh F41.2 Gangguan Campuran Anxietas & Depresif F42 Gangguan Obsesif Kompulsif F43.2 Gangguan Penyesuaian F45 Gangguan Somatoform

Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Pelayanan Kesehatan Dasar (3) F5 Sindrom Perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologik & faktor fisik F52 Disfungsi seksual F54 Gangguan Psikosomatik (spt asma bronkiale, dermatitis & eczema, tukak lambung, kolotis ulseratif, kolitis mukus, urticaria) F7 Retardasi Mental

Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Pelayanan Kesehatan Dasar (4) F8 Gangguan Perkembangan Psikologis F80# Perkembangan berbicara, berbahasa, belajar F84 Gangguan Perkembangan Pervasif F9 Gangguan Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja lainnya F90 Gangguan Hiperkinetik F91 Gangguan Tingkah laku F98.0 Enuresis Non-organik G40# Epilepsi

TANDA/GEJALA G.M.O.
Faktor organik spesifik yang diduga ada kaitannya dengan gangguan kejiwaan: penyakit/gangguan sistemik atau otak Penurunan kesadaran patologik: apathia, somnolen, sopor, koma, dan delirium Gangguan fungsi intelek/kognitif: Gangguan daya ingat, daya pikir, daya belajar Gangguan perhatian: kemampuan mengarahkan, memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian Gangguan orientasi: tak dapat memahami lingkungan

TANDA/GEJALA PENGGUNAAN NAPZA

Kepararahannya: dari intoksikasi tanpa komplikasi & penggunaan yg merugikan, sampai gangguan psikotik dan demensia

Gangguan Penggunaan Zat: ada riwayat penggunaan zat psikoaktif secara patologik (setiap hari menggunakan zat spy dpt berfungsi secara adekuat/memadai (min. 1 bulan)

GEJALA-GEJALA PSIKOTIK
Waham:

keyakinan menetap yg tak sesuai dg kenyataan dan selalu dipertahankan Halusinasi: persepsi pancaindera tanpa sumber rangsangan sensorik eksternal Inkoherensi: pembicaraan/tulisan yang tidak dapat dimengerti Katatonia: gangguan psikomotor Perilaku kacau: telanjang, gelisah, mengamuk, menarik diri, perilaku aneh

GEJALA AFEKTIF (1)


Afek/mood:

suasana alam perasaan internal yg menetap yg sering mempengaruhi perilaku & persepsi individu akan dunia luar spt depresi, mania Cemas: rasa khawatir yg berlebihan, disertai dg ketegangan motorik dan hiperaktivitas otonom (debar2, keringat dingin, tensi naik)

Fobia: Ketakutan irasional yg menetap thd suatu obyek/situasi fobia sosial: takut diperhatikan, salah tindak dsb agorafobia: fobia thd keramaian & kesendirian klaustrofobia: fobia thd ruang tertutup akrofobia: fobia thd ketinggian Panik: kecemasan yg memuncak dan sesaat saja, pd situasi yg tak berbahaya Obsesif-kompulsif: pikiran & perbuatan berulang yg tak bisa dihindarkan

GEJALA AFEKTIF (2)

Depresi: rasa sedih yg berlebihan dan berkepanjangan, kehilangan minat & kegembiraan, dan berkurangnya energi mudah lelah, aktivitas Gejala-gejala depresif: rasa sedih, murung, putus asa, rendah diri kehilangan gairah kerja, belajar, gairah seks, lesu, aktivitas berkurang gg makan dan tidur, keluhan fisik lainnya menyendiri, tak suka bergaul, kurang komunikasi ingin mati, rasa bersalah, tak ada semangat

Mania: suasana perasaan yg meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan mental; dalam berbagai derajat keparahan Gejala: rasa senang yang berlebih Enersi yang bertambah hiperaktif, kebutuhan tidur berkurang Psikomotilitas meningkat: banyak bicara, ide kebesaran, sangat optimistik

Pasien

- tiket, kartu rawat jalan - identitas: nama, umur dll Perawat - anamnesis (Intake worker) - pemeriksaan tensi, 2 menit I nadi, suhu - laboratorium Dokter - anamnesis lanjutan 2 menit II - pemeriksaan fisik & mental - diagnosis, terapi

loket

METODE DUA MENIT (KUNJUNGAN I)


Intake worker Anamnesis Keluhan utama: F, FG, PS, ME Faktor stresor Gangguan fungsi Pemeriksaan tensi, nadi, suhu, lab. Dokter Poliklinik Anamnesis lanjutan Gejala kejiwaan Stresor Pemeriksaan fisik dan status mental Diagnosis Terapi/rujuk

METODE DUA MENIT (KUNJUNGAN II)


Intake worker Anamnesis perkembangan keluhan setelah terapi Pemeriksaan: tensi, nadi, suhu, lab

Dokter Poliklinik Anamnesis evaluasi hasil terapi Pemeriksaan fisik dan status mental Tindakan: terapi/ konsul psikiater pembina

KELUHAN UTAMA
Fisik Keluhan fisik tanpa jelas ada faktor mental emosional Psikosomatik Keluhan fisik yang berlatarbelakang faktor mental emosional Mental emosional Keluhan yang berkaitan dengan emosi, kognisi dan konasi (psikomotor)

Anamnesis : autoanamnesis atau alloanamnesis (sebutkan namanya dan hubungannya dengan pasien) Keluhan utama: keluhan yang dikemukakan secara spontan oleh pasien atau pengantarnya, merupakan alasan berobat Keluhan fisik (F): keluhan fisik murni yang tidak jelas berlatar belakang mental emosional, yang biasanya membutuhkan terapi obat/ farmakologik. Contoh: panas, batuk, pilek, mencret, muntah, borok, luka, perdarahan dan sebagainya

Keluhan fisik ganda (FG): keluhan fisik murni disertai dengan keluhan mental emosional. Contoh: luka karena kecelakaan disertai dengan kecanduan alkohol; batuk kronis atau penyakit kanker disertai dengan keluhan cemas atau putus asa karena tak kunjung sembuh (ko-morbiditas) Keluhan psikosomatik (PS): keluhan fisik/jasmani yang diduga berkaitan dengan masalah kejiwaan (mental emosional) Keluhan mental emosional (ME): keluhan yg berkaitan dg masalah kejiwaan(alam perasaan, alam pikiran dan alam perilaku).

KELUHAN FISIK

Metabolisme: kurus, kurang gizi Degenerasi: penglihatan kabur, katarak Infeksi: bisul, koreng, demam, muntaber Vaskuler: varices, wasir, perdarahan Trauma: patah tulang, cedera kepala Endokrin: kencing manis Neoplasma: benjolan di buah dada Toksik: keracunan singkong beracun Herediter: thalasemia

KELUHAN PSIKOSOMATIK
Kardio-vaskuler: debar2, cepat lelah Gastro-intestinal: ulu hati nyeri, mencret kronis Respiratorius: sesak napas, asma Dermatologi: gatal, eksim Muskulo-skeletal: encok, pegal, kejang Endokrinologi: keluhan hipertiroidi Urogenital: ngompol, gg gairah seks Serebro vaskuler : pusing, sering lupa, sukar konsentrasi

KELUHAN MENTAL EMOSIONAL


Gejala psikotik: halusinasi, waham, inkoherensi, katatonia, perilaku kacau Gejala anxietas: cemas, khawatir, berdebar, keringat dingin Gejala depresif: murung, tak bergairah, putus asa, menyendiri Gejala manik: gembira, banyak bicara, aktif sekali Retardasi mental: bodoh, tak bisa mengikuti pelajaran Pemakaian NAPZA: teler, sakau, curiga, takut Anak dan remaja: kesulitan belajar, gangguan perkembangan, gangguan makan, perilaku, ngompol

PERTANYAAN AKTIF
Gejala kejiwaan: psikotik, anxietas, depresi, mania, NAPZA? Stresor: organobiologik, psikososial? Ada distres/penderitaan? (penderitaan pada pasien, dan/atau lingkungan/keluarga) Ada gangguan fungsi? (fungsi pekerjaan/akademik, sosial, sehari-hari)

PERTANYAAN AKTIF UNTUK ANAK < 16 TAHUN


Adakah ? Masalah perkembangan: bicara, motorik Masalah emosional: cemas, depresi Masalah tingkah laku: nakal, melarikan diri, menentang, menantang Masalah belajar, sekolah: kesulitan belajar, prestasi menurun Masalah makan: gangguan makan, pica Masalah masih mengompol

Gejala Sering lupa, usia >65 th | dg tanda organik gangguan orientasi, daya ingat, Penurunan daya pikir Tanpa gangguan kesadaran | Diagnosis Demensia F00#

Gejala Kesulitan mengarahkan, memusatkan, mempertahankan, mengalihkan perhatian Bisa disertai halusinasi visual | dg tanda organik gg orientasi, daya ingat, daya pikir dg kesadaran berkabut - koma | Diagnosis Delirium F05

Masalah-masalah penggunaan alkohol Mabuk alkohol Kecanduan alkohol | Pemeriksaan & wawancara psikiatrik | Diagnosis G. Penggunaan Alkohol F10

Masalah-masalah penggunaan zat psikoaktif Narkotika : opioid, kokain, ganja Psikotropika: xtc, shabu, LSD, BZD Tembakau: rokok, cerutu | Pemeriksaan & wawancara psikiatrik | Diagnosis G. Penggunaan Zat Psikoaktif F11#

Gejala Psikotik waham, halusinasi, inkoherensi, katatonia, perilaku kacau, > 1 bln | tanpa tanda organik | Diagnosis Skizofrenia, G. Psikotik kronik lain F20#

Gejala Mania Gembira sekali, banyak bicara, aktif sekali Bisa disertai dg episode depresi Bisa dg/tanpa gejala psikotik | tanpa tanda organik | Diagnosis G. Bipolar F31

Gejala Psikotik waham, halusinasi, inkoherensi, katatonia, perilaku kacau, < 1 bln | tanpa tanda organik | Diagnosis G. Psikotik Akut F23

Gejala Depresi sedih, murung, banyak menangis, lesu, kurang gairah, pesimis, menyendiri, gangguan makan dan tidur, ingin mati Stresor psikososial Hendaya/disfungsi & distres | Diagnosis G. Depresif F32#

Gejala Cemas khawatir/waspada berlebihan ketegangan motorik, hiperaktivitas otonom Takut thd obyek/situasi Hendaya/disfungsi & distres | Diagnosis G. Fobik F40

Gejala Cemas Serangan anxietas berat bbp kali dlm 1 bln Ketegangan motorik, hiperaktivitas otonom Pada situasi yg obyektif tak berbahaya Serangan berhenti dlm bbp menit Hendaya/disfungsi & distres | Diagnosis G. Panik F41.0

Gejala Cemas Khawatir/waspada berlebihan Ketegangan motorik, hiperaktivitas otonom Hampir setiap hari, utk bbp mgg/bln Sulit konsentrasi Hendaya /disfungsi & distres | Diagnosis G. Anxietas Menyeluruh F41.1

Gejala Anxietas & Depresi Masing2 gejala tak cukup utk diagnosis tersendiri Tak jelas berkaitan dg stres kehidupan Hendaya/disfungsi & distres | Diagnosis G. Campuran Anxieta dan Depresi F41.2

Gejala Obsesif : Pikiran terpaku yg tak bisa dihindarkan Kompulsif : perilaku yang tak bisa dihindarkan Disadari sbg impuls diri Pengulangan yang tak menyenangkan Hampir setiap hari selama minimal 2 mgg Hendaya/disfungsi & distres | Diagnosis G. Obsesif Kompulsif F42

Gejala Anxietas, depresi, marah, kecewa, menarik diri, overaktif Segera/bbp menit setelah stres kehidupan yg luar biasa Hendaya/disfungsi & distres | Diagnosis Reaksi Stres Akut F43.0

Gejala Anxietas, depresi, gangguan otonomik, gangguan tingkah laku Dalam kurun waktu 6 bln setelah stres kehidupan yg luar biasa Hendaya/disfungsi & distres | Diagnosis Gangguan Stres Pasca Trauma F43.1

Gejala Anxietas, depresi, tingkah laku 1 bln setelah situasi yg stressful atau krisis kehidupan dan tidak > 6 bln

Hendaya /disfungsi & distres | Diagnosis G. Penyesuaian F43.2

Keluhan Fisik Berulang-ulang tanpa kelainan fisik Tidak bisa menerima penjelasan dokter bhw tidak ada kelainan fisik | Gejala Mental Emosional gejala cemas atau gejala depresi | Diagnosis Gangguan Somatoform F45

Gejala Fisik dengan kelainan fisik yg dipengaruhi faktor psikologik | Gejala Mental Emosional gejala cemas atau gejala depresi (sering terselubung) | Diagnosis Gangguan Psikosomatik F54

Keluhan perkembangan terlambat, kurang cerdas usia < 18 tahun, kesulitan adaptasi | Pemeriksaan IQ IQ < 70 | Diagnosis Retardasi Mental F70#

Keluhan kejiwaan pada anak

Kelainan kualitatif dlm interaksi sosial dan komunikasi Minat & aktivitas terbatas, stereotipik, berulang Terjadi secara pervasif dari semua fungsi dlm segala situasi, onset bisa < 3 th

| Diagnosis G. Perkembangan Pervasif F84

Keluhan kejiwaan pada anak


Perhatian berkurang, dan aktivitas berlebih di > 1 tempat (di rumah, di sekolah, di klinik) impulsif (kurang sabar, sembrono) Konsentrasi buruk

| Diagnosis G. Hiperkinetik F90

Keluhan kejiwaan pada anak

Pola tingkah laku dissosial, agresif atau menentang yang berulang dan menetap Berkelahi, kejam pd binatang atau sesama manusia, membakar, mencuri, merusak, berdusta, membolos, lari dari rumah dsb

| Diagnosis G. Tingkah Laku F91#

Keluhan kejiwaan pada anak

Buang air kecil tanpa kehendak Pada usia > 5 th

|
Tak ada kelainan fisik/struktural

| Diagnosis Enuresis Non Organik F98.0

Gejala-gejala dan tanda-tanda Kesadaran: menurun atau berubah Aura: ada atau tidak ada Kejang: umum, fokal, tak kejang Serangan: berulang dan episodik Gejala: fisik dan psikis Pemeriksaan fisik, lab., EEG,dll | Diagnosis: Epilepsi G40#

ANAMNESIS & PEMERIKSAAN KELUHAN UTAMA (SPONTAN) FISIK (F) KEL. FISIK & M.E TDK JELAS FISIK MURNI FISIK GANDA (Fm) (Fg) KEL. FM
(

PSIKOSOMATIK (PS)
KEL. FISIK DIDUGA ADA HUB DG MASALAH KEJIWAAN 1. KEL. PD JTG 2. KEL.PD PERUT 3. KEL PERNAFASAN 4. KEL PD KULIT 5. KELUHAN PD OTOT 6. KEL.ENDOKRIN 7. KEL.UROGENITAL 8. KEL.NEUROLOGIS

MENTAL EMOSIONAL (ME) KEL. BERHUB DG PERASAAN, PIKIRAN & PERILAKU


1. GG. TIDUR 2. GG. PERILAKU 3. GG EMOSI 4. GG. PIKIRAN

KEL. F + KEL M.E


Dual Diagnosis/ Komorbiditas)

PERTANYAAN AKTIF (>1)

(F g) (F m) TIDAK
Komorbiditas Gg. Fisik + Gg. Mental-

1. >3 BL, > 1X / BL 2. ADA PERISTIWA PEMICU KELUHAN, BANYAK PIKIRAN 3. MENURUNNYA SEMANGAT BELA JAR, KERJA, SEKS 4. GG. FUNGSI: KLG, PEK, SEKOLAH, MASY 5. ADA PEMAKAIAN ROKOK, ALKOHOL DAN NAPZA 6. GEJALA M.E. (CEMAS, SEDIH, MUDAH TERSINGGUNG DLL)

ADA GGN. ORGANIK

TANPA GGN. ORGANIK


D/ PSIKOSIS D/ DEPRESI D/ CEMAS ATAU ANSIETAS

D/ G. FISIK

D/ PSIKOSOMATIK D/ GG. PENGGUNAAN ZAT D/RM, D/ GMO

ROLE PLAY
Ps laki-laki, 32 tahun petani, menikah, punya 3 orang anak Kel: Jantung berdebar, sesak nafas, lemas sehingga malas melakukan kegiatan sehari-hari Pernah diberikan obat asma oleh dokter, tapi tidak ada perbaikan. Apa yang perlu dilakukan selanjutnya?

ROLE PLAY
Ps ibu R.T, 28 tahun, menikah, punya 2 orang anak Kel: Jantung berdebar, sesak nafas, lemas, seperti mau pingsan, hal ini sudah 5 kali terjadi, sehingga ps tidak berani keluar rumah, takut mati mendadak, Sudah berulangkali ke Puskesmas, tapi tidak ada perbaikan. Apa yang perlu dilakukan selanjutnya?

ROLE PLAY
Ps laki-laki, mahasiswa, 20 tahun, tinggal di tempat kos Kel: sejak 1 bln ini ps tidak kuliah, ia merasa teman sekuliah tidak menyukainya karena bersaing pelajaran. Bahkan teman itu pernah berusaha meracuni ps dengan memasukkannya ke dalam minuman ps. Sebelum ini prestasi ps baik dg IP 3,5

Apa yang perlu dilakukan selanjutnya?

ROLE PLAY
Ps laki-laki, siswa SMA kelas 3, 18 tahun. Kel:Lima bln terakhir, prestasi ps menurun, ia seringkali melamun, dan tidak mengerjakan tugas (PR). Apa yang perlu dilakukan selanjutnya?

You might also like