You are on page 1of 14

Standar Nasional lndonesia sNt 01 -0611 - 1989

rcs

*u*utr PEt?F@s$/ryAAH

p$'e

EIHPPffi{'iE?fit}'AG

Tembakau untuk

cerutu

Dewan Standardisasi Nasional - DSN

Daftar isi

**Li*t PgftFlj.gTAK&AI'I

mIlFi;:i'"*li"{t] I
Ruang lingkup

-r

t i'

laman

i
1

2
3 4 5

Definisi
Syarat mutu ...,..... Pengambilan contoh Cara uji
Pengemasan

I
2

2
11

sNt 01 - 0611 - 1989


Tembakau untuk cerutu

Ruang lingkup

Standar ini meliputi definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara u.ii clan cara pengemasan tembakau untuk cerutu.

Definisi

Tembhkau untuk cerutu adalah daun tanaman tembakau (nicotiana tabaccum) yang sudah diolah dan dipergunakan dalam pembuatan cerutu. Tembakau untuk cerutu terdiri dari 3 bagian :

a) Daun pembalut, yaitu daun tembakau yang dipergr-rnakan untuk membah:t luar cerutu. b) Daun pembungkus, yaitu daun tembakau yang dipergunakan untuk membungkus isi. c) Tembakau pengisi, yaitu daun tembakau yang digunakan sebagai isi cerutu.

Syarat mutu

Syarat mutu tembakau untuk cerutu adalah seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel

Syarat mutu tembakar-r untuk cerLltll No Uraian Pembalut


2
3

Persyaratan

Pembungkus
4

Pengisi
5

Keadaan

Daun tembakr tu harus bebas dar keru sakan dan katr r&nB
10

Air
Abu.

l37o

I to - tsqn
I
I I

maks. l3%
maks. l77o
7o

maks.I77o
maks. 1,5 7o

rnaks. l77o nraks. 1,5 maks. 5,57o

4
5 6 7 8 9

Abu silikat
KrO
CaO

maks. 1,07o maks.5,5%


maks.
J ,07o

maks.5,5%
maks.7 ,07o

maks.7;0% maks.7,0
maks. 1,77o

Mgo
Klorida Nikotin
Nitrogen jumlah Gula jumlah Koefisien nyala

maks.7 ,07o maks. 1,77o

mrks.
L

1,77o

maks. l,JTo

l-27o
maks.47o 0,4

-27o

| _) LrJ <o/^ /U

l0

ll
t2

maks.47o 0,4

maks.47o 0,4

1,570

- l,5vo

- l,5vo

maks.0.3%

maks.0.3%

maks.0.3%

I dari

12

sNl 01 - 0611 - 1989

Pengambilan contoh

Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 19 contoh padatan.

0428

1989, Petunjuk pengambilan

5 Cara uji 5.1 Air


Penetapan kadar air dilakukan dengan cara xilol.

5.1.1

Peralatan

Labu didih

Alat auf,hauser/dean & stark


Penangas'listrik.
Pereaksi

5.1.2
Xilol.

5.1.3

Cara kerja

Timbang 5 g contoh, masukkan ke dalam labu didih 500 ml dan tanrbahkan 300 ml xilol serta batu didih, sambungkan dengan Auftrauser l0 rnl dan panaskan di atas penangas listrik selama I jam. Setelah cukup I jam matikan penangas dan biarkan alat Authauser rnendingin. Kenr:dian bilasi alat pendingin dengan xilol murni, lalu angkat alat authauser/ dean diin stark beserta labunya. Setelah dingin betul tr,rrunkan air yang melekat di bagian atas alat aufhauser dengan membilasinya lagi dengan xilol murni. Kemudian baca isi air dalam tabung aulhauser/
dean dan stark.

Perhitungan

Kadar

air =

'

ml air yang terbaca


berat contoh

1,00Vo

5.2 -

Abu
Peralatan

5.2.1

Pinggan platina ataur pinggan silikat (30 ml)

Eksikator Lemari pengering yang suhunya dapat diaturr Gegep penjepit.

2 dart

12

sNt 01 - 0611 _ 1989

5.2.2

Cara kerja

Pinggan.dipi.iarkan selama l5 menit dalam tanur, dinginkan dalam eksikator sampai suhu kamar, timbang dengan teliti. Timbang dengan telitil g contoh dalam pinggan rersebut. Letakkan di atas penangas listrik, perlahan-lahan suhunya dinaikkan sampai tidak berasap lagi dan contoh dengan seksama diarangkan. Masukkan ke dalam tanur dan abukan pada suhu 550'C, pinggan beserta isinya didinginkan dalam eksikaror (abu harus putih bersih). Bilamana masih terdapat karbon, pinggan didinginkan dan bubuhi beberapa ml air, aduk dengan pengaduk kacp. Keringkan di atas penangas air dan kemr-rdian abukan lagi dalam tanur, sampai abu berwarna putih atau sedikit keabr-r-abuan. Dinginkan dalam eksikator sampai suhu kamar dan timbang. Perhitungan
:

a-b
c

1007o

Keterangan

a = berat cawan + abu (g) b = berat cawan kosong c - berat contoh (g). 5.3 Abu silikat
5.3.1
Peralatan

Pinggan platina

Eksikator
Penangas air

Lemari pengering listrik Gegep penjepit Kaca arloji.


Pereaksi

5.3.2 5.3.3

Asam nitrat p.a. Cara kerja

Abu sisa pengabuan kering dilarutkan dengan 5 ml air clar-r 2 tetes HNO.,, tr-rtr-rp dengan kaca arloji (terbentuk COz).Tan-rbahkan lagi 5 ml HNO., pekar lalu diuapkan di penangas air sampai kering. Ditambahkan 5 ml HNO-. dua kali lagi, dan uapkan lagi sampai kering.
Setclah kering di penangas, keringkan lagi dalam aiat pengering pada 120.C selerma jam.
I

Sisa kering ini ditambahi HNOj, dipanaskan sebentar, lalur ditambahi air panas clan clisaring

3 dart

12

sNl 01 - 0611 - 1989


dengan kertas saring tak berabu. Hasil saringan ditampung ke dalarn labu ukur 250 ml (A), Asam silikat dicuci dengan air panas, lalu sekali lagi dilembabkan dengan HCI panas, kemudian dicuci lagi dengan air panas hingga netral.
Setelah itu diabukan dalam cawan pijau yang telah diketahui bobotnya, dan pijarkan sanrpai berat tetap.

Perhitungan

KadarSiO"= ' berat contoh

berat abu

xI007o

Bila banyak terdapat SiO,, maka perlu diuapkan dengan asam fluorida (HF) dan setetes H, SO4 pekat, dipijarkan dan hasilnya dilarutkan dalam HCI lalu hasil ini ditarnbahkan
pada penyaring yang pertama.

Hasil saringan dari penetapan silikat dikumpulkan dalam labu ukur 250 ml, lalu ditepatkan isinya sampai tanda g'aris (A). Dari larutan ini ditetapkan kadar: KrO, CaO, MgO dan Cl.

5.4

Kalium
Pereaksi

5.4.1

Kaiir"rm klorida Standar kalium 1000 btj

Tirnbang 1,9079 g KCi yang telah dipanaskan di lemari pengering pada suhu 105'C selama l jam. Masukkan dalam iabu ukur 1000 ml, impitkan hingga tanda garis
Buat larutan baku 1,5 bU (ppm), 3,0 btj,4,5 btJ dan 6,0 btj
Peralatan

5.4.2

Alat flame fotometer Labu ukur 100 ml.


Cara kerja

5.4.3

Saringan dari penetapan silikat masukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Labu ukur diisi hingga tanda garis. Periksa dengan alat atomic absorption spektrofotometer

Kondisi kerja tetap (working conditions) Arus lampu (lamp current) 5 mA


Bahan-bahan (f'uel (note) ) propane Bahan penolong (support) air Kisaran penyalaan dengan oksidasi (flame stochiometry oxidizing)

4 darr 12

sNl 01 - 0611 - 1989


Variasi kondisi kerja (working conditions) (variable) ). Panjang gelombang (wavelength) 769,9 pm. Band spektrum gelombang (spectral band pass) 0,5 pm. Batas kerja maksimum (optimum working range (mg/ml) Kepekaan (typical sensitivity) 0,03.

1.5 - 6.0.

5.5 -

Kalsium dan magnesium (Ca dan Mg)


Pereaksi

5.5.1

Indikator EBT (eric chrom black T) 0'5 g EBT dan 4,5 g hidroksilamin-hidroklorida dilarutkan clalam 100 ml ethanol absoh-rr.
Larutan buffer 16,9 g amonihm klorida (NH4CI) dilarutkan dalam i43 ml amonium hiclroksida (NH4OH) pekat dan diencerkan dengan air sampai volume 250 mL

Larutan hidroksilamin-hidroklorida (NH*OH.CHI) dilarutkan clalam 100 ml air. Larutan EDTA (ethylene diamine tetra acetic acid)

18,615 g EDTA dilarutkan dengan air dalam labu ukur 1000 ml sampai tanda garis. Kemudian larutan ini'ditentukan molaritasnya dengan kalsium karbonat. Larutan kalsium karbonat dibuat dengan melarutkan 1 g CaCO. dengan sedikit HCI (l : l) dan kemudian diencerkan dengan air sampai tepat 1000 ml (l ml caCo. - 1 caco.,).

Kristal KCN, hidroksilamin-hidroklorida.


Peralatan

-g

5.5.2

Labu ukur 100 ml, 250 ml dan 1000 rnl Piala Erlenmeyer
Pipet Buret.
Cara kerja

5.5.3

150 ml larutan A dipipet ke dalam labu erlenmeyer isi 250 rnl dan ditambah 5 ml laruran Buffer' Kemudian ditambah 5 ml larutan hidroksilamin-hidroklorid,a5Vo dan 30 mg kristal

KCN, maksudnya untuk menghindarkan gangguan ion Fe, Al dan

cr_r

yang mungkin

terdapat. Setelah ditambah 3 tetes indikator EBT, kemudian dititrasi dengan larutan EDTA sampai tepat berubahdari merah menjadi biru (a ml EDTA)

Perhitungan

ml EDTA x rnl titar * +0,08


Kadar Ca dan

2-s0

Mg =
mg contoh

50

1007o

5 dari

12

sNl 01 - 0611 - 1989

5.6 Kalsium (Ca) 5.6.I Pereaksi - Natrium hidroksida - Indikator muroksida.


5.6.2
Peralatan

Erlenmeyer Pipet Buret.


Cara kerja

5.6.3

50 ml larutan A dipipet ke dalam labu Erlenmeyer isi 300 ml, ditambah I ml4 N larutan natrium hidroksida, dan kurang lebih 50 mg indikator muroksida, lalu dititar dengan larutan baku EDTA sampai warna merah berubah menjadi ungu (b ml EDTA).

Perhitungan: nrl EDTA x titar x 40,08


Kadar

4
50

Ca

= mg contoh

l00Vo

I(adar magnesium dapat dihitung berdasarkan selisih Ca dan Mg dengan kadar Ca, sebagai

berikut

(a -

b) x titar

x24,3t

250

Kadar magnesium = mg contoh

,o

1007o

5.'/ 5.l

Klorida (Cl) cara mohr


Pereaksi

5.7.1

Asam nitrat

Indikator merah netil Natriurm bikarbonat I(alium kromat 0.1 N larutan perak nitrat.

.2

Peralatan

Erlenmeyer,c

6 dari 12

sNt 01 - 0611 _ 1989

Pipet Buret.
Cara kerja

5.7.3

dengan natrium bikarbonat, diencerkan dengan air sampai lebih kurang 100 ml, ditambah I ml larutan kalium kromat 5%, kemudian dititar dengan 0,1 N larutan perak nitrat sampai berwarna merah coklat.

l0 ml larutan A dipipet ke dalam erlenmeyer isi 250 ml, diasamkan dengan beberapa teres asam nitrat ( I : I ) sampai larutan bereaksi asam terhadap indikator merah metil. Dinetralkan

ml AgNO., x rirar x 35,5 x Kadar

250
-50

klorida =
mg contoh

1007o

5.8 -

Nikotin
Pereaksi
Zo

5.8.1

Natrium hidroksida 33 Alkohol

Penunjuk merah metil 0,1 larutan asam klorida Eter minyak tanah.
Peralatan

5.8.2

Erlenmeyer Pipet Tabung kimia


Pengaduk kaca Penangas air. Cara kerja

5.8.3

Timbang dengan teliti 1 g contoh yang sudah digiling halus ke dalam'rabung kimia. Tambahkan 1 ml larutan natrium hidroksida dalam alkohol (3 bagian NaOH 33Vo d,an I bagian alkohpl 96Vo) lalu diaduk sampai rata (pengaduk dibersihkan dengan kapas).
Setelah itu ditambahkan 20 ml campuran eter minyak tanah ( I : 1), ditutup dengan sumbar lalu dikocok, setelah dikocok dibiarkan I - 2 jamhingga endapan turun. Lalu cairan jernih di atasnya dipipet 10 ml ke dalam Erlenmeyer 50 - 100 ml. Diuapkan di atas penangas air sampai kira-kira I ml. Ditambahkan 10 ml HrO dan 2 tetes merah metil, lzrh-r clititar clengan

0,1 N larutan asam klorida.

I ml 0,1 N HCI setard dengan

162 mg nikotin.

'i

:ta.::t

i2

sNl 01 - 0611 - 1g8g


Perhitr-rngan
:

Nikotin

x2

x0,1.62 w

100%o

Keterangan

v = lalutan asam klorida yang diperlukan untuk penitaran contoh (ml). 2 = pengenceran. w = bobot contoh. 5.9 Nitrogen
5.9.1
Pereaksi

Asam sulfat pekat (bj. 1,84) bebas nitrogen.


0, 1 N larutan baku asam
I
,

klorida. Encerkan 8,9 ml asam klorida pekat (bj. air dan tepatkan isi sampai 1 liter.

l8) dengan

Larutan asam borat: larutkan 40 g asam borat dalcun air dan encerkan sampai I liter. Larutan natrium hidroksida: lan-rtkan 500 g natrium hidroksida dalam

I liter air.

Selen : canpuran pereaksi tembaga sulfat dengan lima air hablur CuSO, 5H,O (0,5 g) dan l5 g natrium sulfat kering (Na,SOo).

Larutan indikator campuran: 2 g metil merah dan I g metil biru, larutkan dalam 1000 ml alkohol 967o (vlv). Perubahan warna indikator terjadi pada pH 5,4. Larutan indikator harus disimpan dalam botol berwarna gelap dan dingin.

5.9.2

Peralatan

Labur kjeldahl, labu dingin, erlenmeyer, batu didih, buret

Alat penyuling uap atau langsung Alat penangas listrik atau gas.
Prosedur

5.9.3

Tin-ibang dengan teliti 0,1 g contoh dan masukkan ke dalam labu kjeldahl, tambahkan Iebih kurang I g campuran selen dan 5 ml asam pekat melalui dinding labu, goyangkan dengan seksama sehingga tercampur sempurna. Letakkan labu di atas pemanas dengan kemiringan kira-kira 40o. Panaskan perlahan-lahan sampai mendidih dengan seksama sekali-kali labu digoyangkan sampai cairan nrenjadi jernih dan berwarna birur kehijauan. Biarkan cairan mendidih selama lebih kurang I,5 jam. Perhatikan jangan sampai ada cairan yang mengembun pada dinding labu bagian luar. Dinginkan sampai kira-kira 40oC dan tambahkan dengan hati-hati kira-kira 25 ml air, goyangkan dan biarkan sampai dingin. Pindahkan isi labu penyuling dan bilas labu Kjeldahl dengan kira-kira 50 ml air dan air

8 dari 12

sNt 01 _ 0611 _ 1989


pembilas tersebut disatukan labu penyuling. Labu erlenmeyer dipakai sebagai penampung yang telah difsi dengan 10 ml larutan asam borat yang dibubuhi dengan 4-tetes indikator campuran' Tuangkan dengan hati-hati ke dalam penyuling 30 ml NaoH 30va segera hubungkan dengan alat penyuling.

air.

Alirkan uap panas ke dalam larutan alkali dalam labu tersebut, mula-mula perlahan-lahan untuk mencegah pembentukan busa, sampai larutan tersebut mendidih. Biarka' larutan mendidih selama 20 menit. Penyulingan dihentikan apabila telah terkumpul. sebelum pcnyulingan dihentikan labu penampung ditr"rrunkan sampai ujung pipa p"nompung berada di atas permukaan cairan. Pipa penghubung bagian dalam don luornyo iiuito, a.ngon sedikit

rlemanasan dihentikan' Akhirnya sulingan dititar dengan larutan asam klorida. Catat jumlah ml asam klorida yang diperlukan. Lakukan juga p"nJtnpon

untuk menguji apakah semua amonia telah tersuling seluruhnya maka dilakr-rkan pengujian terhadap sulingan yang terdapat pada pendingin dengan ker-tas Iakmus merah.
Kemudian blangko yang dilak,kan dalam

rvaktu dan cara kerja yang sama. I ml asam klorida setara dengan l4 mg nitrogen. Perhitungan
:

Nitrogen =

(vr-v,)xNx0,014
w/gram

1007o

Keterangan

N= w=

V, = V, =

larutan asam klorida yang diperlukan untuk penitaran bla'gko larutan asam klorida (ml) yang diperlukan untuk penitaran contoh normalitet larutan asam klorida bobot contoh (g).

5.10 Jumlah gula


5.10.1 Pereaksi
Timbal asetat setengah basa,430 g Pb asetat ditambahkan 800 ml air suling, clipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih ditambahkan 130 g PbO, lalu dimasak sambil diaduk, didihkan selama 1 jam. Setelah dingin BJ.nya dijadikan 1.25. - Amonium hidrogen fosfat I\Vo,l0 g (NHo)rHPO.dilarutkan dengan 100 ml air suling - Asam sulfat (H.SO) 25Vo

Asam klorida (HCI) 2570 Kalium Iodida (KI) 20Vo Larutan

Luff

25 g terusi (CuSOo'5HrO) dilarutkan dengan i00 mi air suling. 50 g asam sitrat dilal-rrkan dengan 50 ml air suling dan 288 g soda (NarCO.,. 10 H,O) dilarurtkan clengan kgrang lebih

9 dari

12

sNl 01 - 0611 - 1989


400 ml air suling. Larutan asam sitrat ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam larutan soda, lalu campuran larutan itu ditambahi larurtan terusi clan diencerkan sampai 1000 ml.

Larutan kanji0,57o 5 g kanji dibasahkan dengan sedikit air dan diaduk hingga rata lalu dicampur dengan I liter air clan drmasak sampai mendidih sebagai pengawet ditambah sedikit HgO.

0,1 Iarutan tio

Larutkan 25 g natriurm tio sulfat dengan air mendidih yang baru saja didinginkan, diencerkan (NarCO..l0 clalam labu ukur 1 liter sampai tanda garis, tambahkan 0,2 g natrium karbonat HrO). Larutan dibiarkan selama t hari sebelum dibakukan'

5.10.2 Peralatan

Labu ukur 250 ml dan 100 ntl


Corong penYaring Pipet Gelas ukur

Buret Jam henti


Termometer
ErlenmeS'er

Pendingin udara tegak


Penangas air.

5,10,3 Cara kerja


labu ukur Timbang dengan telttt}g contoh yang sudah digiling halus masukkan ke dalam l/2iam di at:r"s 100 ml. Tambahkan 75 ml HrO panas dan sedikit CaCO, panaskan selama garis, lalu penangas air, dinginkan kemudian isi ditepatkan dengan HrO s1n91i tanda Pb asetat ,oring. Saringan dipipet sebanyak 50 ml ke dalam labu ukur, tambahkan 5 ml basa setengah Pb asetat setengah basa dan goyangkan. untuk menguji bahwa penambahan endapan putih sudah cukup, larutan tetesi dengan I tetes (NH4)2 HPO4 107o, bila timbul 20 ml lan'rtan berarti penambahan Pb asetat setengah basa sudah cukup. Lalu tambahkan (NFI')21fnOo leva, goyangkan dan biarkan sebentar, Kemudian tambahkan lagi l5 nrt arutan (NH4)? HPO o10o/o berlebihan' Kocok l2 kali Lah-r goyangkan clan isi ditepatkan sampai tandagaris denngan air sr-rling. clan biarkan ll2 jam, kemudian saring' pipet 50 ml saringan ke dalam labr-r ukur 100 ml. Tambahkan 5 ml HCI 257o ke dalam labu penangas air' Bila suhu di dipasang telmometer kemudian masukkan labu ukur ke dalam selama l0 menit dalam labu ukur telah mencapai 69 - 70'C pertahankan suhu tersebut termorfieter dengan tepat dengan memakai jam henti, angkat labu dari dalam penangas,bilas air lalu dinginkan labu ukul tersebut'
I

10

dari

12

sNt 01 - 0611 _ 1989


Netralkan isi labu dengan NaoH 3ovo (pakailakmus sebagai penunjuk). Tepatkan isi labu dengan air suling sampai tanda garis, kocok 12 x. pipet io larutan tersebut ke dalam -t erlenmeyer 500 ml. Tambahkan 15 ml air dan 25 ;l larutan h-rff (dengan piper) serta beberapa batu didih. Hubungkan erlenmeyer dengan pendingin tegak oan punurt an di atas nyala api. Usahakan dalam waktu 3 menit sudah harus mulai mendidih. panaskan terus sampai 10 menit mendidih dengan menggunakan jam henti, angkat dan segera dinginkan hati terbentuk gas).

di dalames.Setelahdingintambahkan 15mllarutan Kr2}VoJan25-l II,Sou vo(hatiTitar dengan ml tio 0,1 N dengan larutan kanji 0,57o sebagai penunjuk. Lakr-rkan juga penetapan blangko dengan 25 ml air suling dan25 ml larutan luff. Kerjakan seperti di atas
(b ml).
Perhitungan

(b-a) ml tio yang dipergunakan oleh contoh dijadikan ml 0,I N tio. Kemudian cialam daftar dicari berapa mg sakar yang setara dengan mi tio yang dipergunakan.

Kadar jumlah gula =

pxc
d

1007o

Keterangan

p = d = c =
5.1I

pengenceran

mg contoh

mg sakar setelah dicari dalam daftar Koefisien nyala menurut coolhas adalah :
Persen

IlO

Persen Cl (persen CaO + persen MgO)

6
6'

Pengemasan

Daun tembakau untuk cerutu biasa dikemas dalam bentuk bal (bale) yang sudah dikempa, dibungkus dengan pembungkus yang dapat melindungi tembakau dari pengaruh luar, pada pembungkus dicantumkan :

- Berat - Isi - Jenis - Tembakau produce of Indonesia. 6.2 Penandiran sesuai dengan ketentuan yang berlakr,r.

I dari 12

:
sNl 01 - 0611 - 1989
Lampiran Daftar untuk penetapan kadar gula menurut metoda luff-schrool 0,1tio
ml
I

Glukosa fruktosa
2,4

Galaktosa

Laktosa

Maltosa

2,4

2.1 5.5

2 J

4,8
'7 .)

4
5 6 1
8

9,J

t1

')

)5 )5 )5 t<
?5
tv

'

2,9 2,8 2.9 2,9 2,9 3,0 3,0 3,0

3,6

1',1

3,9

J,3
11,0

3,9 3,9 3,9

3,J
3,7

J,8

8.3

lr,7
15,6 19,6

n.2
r4.l '
r7.0
20.0 23,0 26,0

14,7

3,J
3,7

4,0
3,9 23,5 27,5 32,5 30,5 39,5
43,5

18,4

14,l

11

lJ,2
r9,8

2,6 2,6 2,6

'

3,7 25,8 3,7 29,5 33,2 3,8 31,0 3,9 40,8 44,6 3,9 48,4
52,2

4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0


4,1

9
10

))4
25,0 27,6 30,0

3,7

3,0 29.0 32.0 35.0


38.1
3,1

il
I2

)6
2,6

'

3,0 3,0
3,1

3,9

2,J

47,5 51,6
4,1 5S,Z 4,1

l3 t4

33,0
35,J 38,5

)'7
a1
2,8 2,8

'

4t.2
44.4 47.6 50.0 54.0 'a^
51.3

3,9 3,9 3,9 3,9

?')
3,2
Jt-

l5 l6
t7 t8

45.0
59,9

59,8 63,9

4i,3
4.)

4,1 4,1

?o
2,9

?) ?)
11

63,8 67,7
7

4J,l
50,0 53,0 56,0
59,1

3,9

68,0 '7) )
76,5 80,9

4,1

l9
20

4,0 4,0
4,1

4,2 4,3

lo
3,0 3,0
3,1

3,4 3,5
3,5

r,7

60.7

75,7 78,8 83,9


4,1 4,1

2t
22
23

4,4
.1,6

64.2 67.7

83,4 90,0
94,6

62.2

I t,3

3,6

4.6

88,0

12 dan 12

You might also like