Professional Documents
Culture Documents
rcs
*u*utr PEt?F@s$/ryAAH
p$'e
EIHPPffi{'iE?fit}'AG
Tembakau untuk
cerutu
Daftar isi
**Li*t PgftFlj.gTAK&AI'I
mIlFi;:i'"*li"{t] I
Ruang lingkup
-r
t i'
laman
i
1
2
3 4 5
Definisi
Syarat mutu ...,..... Pengambilan contoh Cara uji
Pengemasan
I
2
2
11
Ruang lingkup
Standar ini meliputi definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara u.ii clan cara pengemasan tembakau untuk cerutu.
Definisi
Tembhkau untuk cerutu adalah daun tanaman tembakau (nicotiana tabaccum) yang sudah diolah dan dipergunakan dalam pembuatan cerutu. Tembakau untuk cerutu terdiri dari 3 bagian :
a) Daun pembalut, yaitu daun tembakau yang dipergr-rnakan untuk membah:t luar cerutu. b) Daun pembungkus, yaitu daun tembakau yang dipergunakan untuk membungkus isi. c) Tembakau pengisi, yaitu daun tembakau yang digunakan sebagai isi cerutu.
Syarat mutu
Syarat mutu tembakau untuk cerutu adalah seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel
Persyaratan
Pembungkus
4
Pengisi
5
Keadaan
Daun tembakr tu harus bebas dar keru sakan dan katr r&nB
10
Air
Abu.
l37o
I to - tsqn
I
I I
maks. l3%
maks. l77o
7o
maks.I77o
maks. 1,5 7o
4
5 6 7 8 9
Abu silikat
KrO
CaO
maks.5,5%
maks.7 ,07o
maks.7;0% maks.7,0
maks. 1,77o
Mgo
Klorida Nikotin
Nitrogen jumlah Gula jumlah Koefisien nyala
mrks.
L
1,77o
maks. l,JTo
l-27o
maks.47o 0,4
-27o
| _) LrJ <o/^ /U
l0
ll
t2
maks.47o 0,4
maks.47o 0,4
1,570
- l,5vo
- l,5vo
maks.0.3%
maks.0.3%
maks.0.3%
I dari
12
Pengambilan contoh
0428
5.1.1
Peralatan
Labu didih
5.1.2
Xilol.
5.1.3
Cara kerja
Timbang 5 g contoh, masukkan ke dalam labu didih 500 ml dan tanrbahkan 300 ml xilol serta batu didih, sambungkan dengan Auftrauser l0 rnl dan panaskan di atas penangas listrik selama I jam. Setelah cukup I jam matikan penangas dan biarkan alat Authauser rnendingin. Kenr:dian bilasi alat pendingin dengan xilol murni, lalu angkat alat authauser/ dean diin stark beserta labunya. Setelah dingin betul tr,rrunkan air yang melekat di bagian atas alat aufhauser dengan membilasinya lagi dengan xilol murni. Kemudian baca isi air dalam tabung aulhauser/
dean dan stark.
Perhitungan
Kadar
air =
'
1,00Vo
5.2 -
Abu
Peralatan
5.2.1
2 dart
12
5.2.2
Cara kerja
Pinggan.dipi.iarkan selama l5 menit dalam tanur, dinginkan dalam eksikator sampai suhu kamar, timbang dengan teliti. Timbang dengan telitil g contoh dalam pinggan rersebut. Letakkan di atas penangas listrik, perlahan-lahan suhunya dinaikkan sampai tidak berasap lagi dan contoh dengan seksama diarangkan. Masukkan ke dalam tanur dan abukan pada suhu 550'C, pinggan beserta isinya didinginkan dalam eksikaror (abu harus putih bersih). Bilamana masih terdapat karbon, pinggan didinginkan dan bubuhi beberapa ml air, aduk dengan pengaduk kacp. Keringkan di atas penangas air dan kemr-rdian abukan lagi dalam tanur, sampai abu berwarna putih atau sedikit keabr-r-abuan. Dinginkan dalam eksikator sampai suhu kamar dan timbang. Perhitungan
:
a-b
c
1007o
Keterangan
a = berat cawan + abu (g) b = berat cawan kosong c - berat contoh (g). 5.3 Abu silikat
5.3.1
Peralatan
Pinggan platina
Eksikator
Penangas air
5.3.2 5.3.3
Abu sisa pengabuan kering dilarutkan dengan 5 ml air clar-r 2 tetes HNO.,, tr-rtr-rp dengan kaca arloji (terbentuk COz).Tan-rbahkan lagi 5 ml HNO., pekar lalu diuapkan di penangas air sampai kering. Ditambahkan 5 ml HNO-. dua kali lagi, dan uapkan lagi sampai kering.
Setclah kering di penangas, keringkan lagi dalam aiat pengering pada 120.C selerma jam.
I
Sisa kering ini ditambahi HNOj, dipanaskan sebentar, lalur ditambahi air panas clan clisaring
3 dart
12
Perhitungan
berat abu
xI007o
Bila banyak terdapat SiO,, maka perlu diuapkan dengan asam fluorida (HF) dan setetes H, SO4 pekat, dipijarkan dan hasilnya dilarutkan dalam HCI lalu hasil ini ditarnbahkan
pada penyaring yang pertama.
Hasil saringan dari penetapan silikat dikumpulkan dalam labu ukur 250 ml, lalu ditepatkan isinya sampai tanda g'aris (A). Dari larutan ini ditetapkan kadar: KrO, CaO, MgO dan Cl.
5.4
Kalium
Pereaksi
5.4.1
Tirnbang 1,9079 g KCi yang telah dipanaskan di lemari pengering pada suhu 105'C selama l jam. Masukkan dalam iabu ukur 1000 ml, impitkan hingga tanda garis
Buat larutan baku 1,5 bU (ppm), 3,0 btj,4,5 btJ dan 6,0 btj
Peralatan
5.4.2
5.4.3
Saringan dari penetapan silikat masukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Labu ukur diisi hingga tanda garis. Periksa dengan alat atomic absorption spektrofotometer
4 darr 12
1.5 - 6.0.
5.5 -
5.5.1
Indikator EBT (eric chrom black T) 0'5 g EBT dan 4,5 g hidroksilamin-hidroklorida dilarutkan clalam 100 ml ethanol absoh-rr.
Larutan buffer 16,9 g amonihm klorida (NH4CI) dilarutkan dalam i43 ml amonium hiclroksida (NH4OH) pekat dan diencerkan dengan air sampai volume 250 mL
Larutan hidroksilamin-hidroklorida (NH*OH.CHI) dilarutkan clalam 100 ml air. Larutan EDTA (ethylene diamine tetra acetic acid)
18,615 g EDTA dilarutkan dengan air dalam labu ukur 1000 ml sampai tanda garis. Kemudian larutan ini'ditentukan molaritasnya dengan kalsium karbonat. Larutan kalsium karbonat dibuat dengan melarutkan 1 g CaCO. dengan sedikit HCI (l : l) dan kemudian diencerkan dengan air sampai tepat 1000 ml (l ml caCo. - 1 caco.,).
-g
5.5.2
Labu ukur 100 ml, 250 ml dan 1000 rnl Piala Erlenmeyer
Pipet Buret.
Cara kerja
5.5.3
150 ml larutan A dipipet ke dalam labu erlenmeyer isi 250 rnl dan ditambah 5 ml laruran Buffer' Kemudian ditambah 5 ml larutan hidroksilamin-hidroklorid,a5Vo dan 30 mg kristal
cr_r
yang mungkin
terdapat. Setelah ditambah 3 tetes indikator EBT, kemudian dititrasi dengan larutan EDTA sampai tepat berubahdari merah menjadi biru (a ml EDTA)
Perhitungan
2-s0
Mg =
mg contoh
50
1007o
5 dari
12
5.6.3
50 ml larutan A dipipet ke dalam labu Erlenmeyer isi 300 ml, ditambah I ml4 N larutan natrium hidroksida, dan kurang lebih 50 mg indikator muroksida, lalu dititar dengan larutan baku EDTA sampai warna merah berubah menjadi ungu (b ml EDTA).
4
50
Ca
= mg contoh
l00Vo
I(adar magnesium dapat dihitung berdasarkan selisih Ca dan Mg dengan kadar Ca, sebagai
berikut
(a -
b) x titar
x24,3t
250
,o
1007o
5.'/ 5.l
5.7.1
Asam nitrat
Indikator merah netil Natriurm bikarbonat I(alium kromat 0.1 N larutan perak nitrat.
.2
Peralatan
Erlenmeyer,c
6 dari 12
Pipet Buret.
Cara kerja
5.7.3
dengan natrium bikarbonat, diencerkan dengan air sampai lebih kurang 100 ml, ditambah I ml larutan kalium kromat 5%, kemudian dititar dengan 0,1 N larutan perak nitrat sampai berwarna merah coklat.
l0 ml larutan A dipipet ke dalam erlenmeyer isi 250 ml, diasamkan dengan beberapa teres asam nitrat ( I : I ) sampai larutan bereaksi asam terhadap indikator merah metil. Dinetralkan
250
-50
klorida =
mg contoh
1007o
5.8 -
Nikotin
Pereaksi
Zo
5.8.1
Penunjuk merah metil 0,1 larutan asam klorida Eter minyak tanah.
Peralatan
5.8.2
5.8.3
Timbang dengan teliti 1 g contoh yang sudah digiling halus ke dalam'rabung kimia. Tambahkan 1 ml larutan natrium hidroksida dalam alkohol (3 bagian NaOH 33Vo d,an I bagian alkohpl 96Vo) lalu diaduk sampai rata (pengaduk dibersihkan dengan kapas).
Setelah itu ditambahkan 20 ml campuran eter minyak tanah ( I : 1), ditutup dengan sumbar lalu dikocok, setelah dikocok dibiarkan I - 2 jamhingga endapan turun. Lalu cairan jernih di atasnya dipipet 10 ml ke dalam Erlenmeyer 50 - 100 ml. Diuapkan di atas penangas air sampai kira-kira I ml. Ditambahkan 10 ml HrO dan 2 tetes merah metil, lzrh-r clititar clengan
162 mg nikotin.
'i
:ta.::t
i2
Nikotin
x2
x0,1.62 w
100%o
Keterangan
v = lalutan asam klorida yang diperlukan untuk penitaran contoh (ml). 2 = pengenceran. w = bobot contoh. 5.9 Nitrogen
5.9.1
Pereaksi
klorida. Encerkan 8,9 ml asam klorida pekat (bj. air dan tepatkan isi sampai 1 liter.
l8) dengan
Larutan asam borat: larutkan 40 g asam borat dalcun air dan encerkan sampai I liter. Larutan natrium hidroksida: lan-rtkan 500 g natrium hidroksida dalam
I liter air.
Selen : canpuran pereaksi tembaga sulfat dengan lima air hablur CuSO, 5H,O (0,5 g) dan l5 g natrium sulfat kering (Na,SOo).
Larutan indikator campuran: 2 g metil merah dan I g metil biru, larutkan dalam 1000 ml alkohol 967o (vlv). Perubahan warna indikator terjadi pada pH 5,4. Larutan indikator harus disimpan dalam botol berwarna gelap dan dingin.
5.9.2
Peralatan
Alat penyuling uap atau langsung Alat penangas listrik atau gas.
Prosedur
5.9.3
Tin-ibang dengan teliti 0,1 g contoh dan masukkan ke dalam labu kjeldahl, tambahkan Iebih kurang I g campuran selen dan 5 ml asam pekat melalui dinding labu, goyangkan dengan seksama sehingga tercampur sempurna. Letakkan labu di atas pemanas dengan kemiringan kira-kira 40o. Panaskan perlahan-lahan sampai mendidih dengan seksama sekali-kali labu digoyangkan sampai cairan nrenjadi jernih dan berwarna birur kehijauan. Biarkan cairan mendidih selama lebih kurang I,5 jam. Perhatikan jangan sampai ada cairan yang mengembun pada dinding labu bagian luar. Dinginkan sampai kira-kira 40oC dan tambahkan dengan hati-hati kira-kira 25 ml air, goyangkan dan biarkan sampai dingin. Pindahkan isi labu penyuling dan bilas labu Kjeldahl dengan kira-kira 50 ml air dan air
8 dari 12
air.
Alirkan uap panas ke dalam larutan alkali dalam labu tersebut, mula-mula perlahan-lahan untuk mencegah pembentukan busa, sampai larutan tersebut mendidih. Biarka' larutan mendidih selama 20 menit. Penyulingan dihentikan apabila telah terkumpul. sebelum pcnyulingan dihentikan labu penampung ditr"rrunkan sampai ujung pipa p"nompung berada di atas permukaan cairan. Pipa penghubung bagian dalam don luornyo iiuito, a.ngon sedikit
rlemanasan dihentikan' Akhirnya sulingan dititar dengan larutan asam klorida. Catat jumlah ml asam klorida yang diperlukan. Lakukan juga p"nJtnpon
untuk menguji apakah semua amonia telah tersuling seluruhnya maka dilakr-rkan pengujian terhadap sulingan yang terdapat pada pendingin dengan ker-tas Iakmus merah.
Kemudian blangko yang dilak,kan dalam
rvaktu dan cara kerja yang sama. I ml asam klorida setara dengan l4 mg nitrogen. Perhitungan
:
Nitrogen =
(vr-v,)xNx0,014
w/gram
1007o
Keterangan
N= w=
V, = V, =
larutan asam klorida yang diperlukan untuk penitaran bla'gko larutan asam klorida (ml) yang diperlukan untuk penitaran contoh normalitet larutan asam klorida bobot contoh (g).
Luff
25 g terusi (CuSOo'5HrO) dilarutkan dengan i00 mi air suling. 50 g asam sitrat dilal-rrkan dengan 50 ml air suling dan 288 g soda (NarCO.,. 10 H,O) dilarurtkan clengan kgrang lebih
9 dari
12
Larutan kanji0,57o 5 g kanji dibasahkan dengan sedikit air dan diaduk hingga rata lalu dicampur dengan I liter air clan drmasak sampai mendidih sebagai pengawet ditambah sedikit HgO.
Larutkan 25 g natriurm tio sulfat dengan air mendidih yang baru saja didinginkan, diencerkan (NarCO..l0 clalam labu ukur 1 liter sampai tanda garis, tambahkan 0,2 g natrium karbonat HrO). Larutan dibiarkan selama t hari sebelum dibakukan'
5.10.2 Peralatan
10
dari
12
di dalames.Setelahdingintambahkan 15mllarutan Kr2}VoJan25-l II,Sou vo(hatiTitar dengan ml tio 0,1 N dengan larutan kanji 0,57o sebagai penunjuk. Lakr-rkan juga penetapan blangko dengan 25 ml air suling dan25 ml larutan luff. Kerjakan seperti di atas
(b ml).
Perhitungan
(b-a) ml tio yang dipergunakan oleh contoh dijadikan ml 0,I N tio. Kemudian cialam daftar dicari berapa mg sakar yang setara dengan mi tio yang dipergunakan.
pxc
d
1007o
Keterangan
p = d = c =
5.1I
pengenceran
mg contoh
mg sakar setelah dicari dalam daftar Koefisien nyala menurut coolhas adalah :
Persen
IlO
6
6'
Pengemasan
Daun tembakau untuk cerutu biasa dikemas dalam bentuk bal (bale) yang sudah dikempa, dibungkus dengan pembungkus yang dapat melindungi tembakau dari pengaruh luar, pada pembungkus dicantumkan :
- Berat - Isi - Jenis - Tembakau produce of Indonesia. 6.2 Penandiran sesuai dengan ketentuan yang berlakr,r.
I dari 12
:
sNl 01 - 0611 - 1989
Lampiran Daftar untuk penetapan kadar gula menurut metoda luff-schrool 0,1tio
ml
I
Glukosa fruktosa
2,4
Galaktosa
Laktosa
Maltosa
2,4
2.1 5.5
2 J
4,8
'7 .)
4
5 6 1
8
9,J
t1
')
)5 )5 )5 t<
?5
tv
'
3,6
1',1
3,9
J,3
11,0
3,J
3,7
J,8
8.3
lr,7
15,6 19,6
n.2
r4.l '
r7.0
20.0 23,0 26,0
14,7
3,J
3,7
4,0
3,9 23,5 27,5 32,5 30,5 39,5
43,5
18,4
14,l
11
lJ,2
r9,8
'
3,7 25,8 3,7 29,5 33,2 3,8 31,0 3,9 40,8 44,6 3,9 48,4
52,2
9
10
))4
25,0 27,6 30,0
3,7
il
I2
)6
2,6
'
3,0 3,0
3,1
3,9
2,J
47,5 51,6
4,1 5S,Z 4,1
l3 t4
33,0
35,J 38,5
)'7
a1
2,8 2,8
'
4t.2
44.4 47.6 50.0 54.0 'a^
51.3
?')
3,2
Jt-
l5 l6
t7 t8
45.0
59,9
59,8 63,9
4i,3
4.)
4,1 4,1
?o
2,9
?) ?)
11
63,8 67,7
7
4J,l
50,0 53,0 56,0
59,1
3,9
68,0 '7) )
76,5 80,9
4,1
l9
20
4,0 4,0
4,1
4,2 4,3
lo
3,0 3,0
3,1
3,4 3,5
3,5
r,7
60.7
2t
22
23
4,4
.1,6
64.2 67.7
83,4 90,0
94,6
62.2
I t,3
3,6
4.6
88,0
12 dan 12