You are on page 1of 47

Ribd.com BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Gambaran Umum Objek Penelitian Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada awalnya bernama Master of Business Administration (MBA) Bandung, sebagai penyelenggara program S2 (MBA) yang pertama di Jawa Barat, bekerjasama dengan Asian Institute of Management (AIM) Manila, Philipina. MBA Bandung didirikan tanggal 23 Mei 1990. Tanggal 10 Mei 1993 MBA Bandung berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) dan memperoleh akreditasi B dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Tahun 1997 STMB membuka program studi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika dengan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2002. STMB adalah institusi pendidikan tinggi pertama di Indonesia yang membuka program strata 1 (S1) Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika (MBTI). Desember 2005 STMB berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom) dan menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada tanggal 28 Maret 2008. IM Telkom diproyeksikan untuk menyiapkan tenaga-tenaga ahli di bidang manajemen bisnis sesuai program studi yang ditawarkan berbasis Information and Communication Technology (ICT) atau informasi dan komunikasi (Infokom), dan entrepreneurship yang terampil dan berwawasan luas sebagai jawaban akan tuntutan persaingan bisnis pada industri infokom yang dewasa ini semakin ketat. 1.2. Latar Belakang Penelitian Pemanasan global masih menjadi isu hangat dunia hingga saat ini, yaitu fenomena meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi karena efek rumah kaca (Fadliah, 2008). Jumlah gas

rumah kaca yang semakin meningkat akan menutup atmosfer bumi sehingga mengurangi jumlah energi yang lepas ke ruang angkasa (Agus & Rudy, 2008). Peningkatan ini terjadi akibat dari kegiatan manusia, seperti industri, pembabatan dan kebakaran hutan, pembakaran pada kendaraan bermotor, dan kegiatan lainnya (Muhi, 2011). Kegiatan tersebut telah menghasilkan 20 miliar ton CO2 pertahun ke atmosfer. Meskipun emisi alam juga turut menghasilkan 776 milyar ton CO2 pertahun, namun alam menyerap kembali sebanyak 788 miliar ton CO2 setiap tahun. Sehingga kegiatan manusia telah mengganggu keseimbangan tersebut (Cook, 2010). Gambar 1.1 merupakan ilustrasi efek rumah kaca yang masuk dan lepas ke luar angkasa. Gambar 1.1. Ilustrasi Efek Rumah Kaca

Sumber: (Cook, 2010) Banyak dampak pemanasan global yang tidak memiliki aspekaspek positif. Dua dampak yang menjadi isu utama berkenaan dengan perubahan iklim, yaitu fluktuasi curah hujan yang tinggi dan kenaikan muka laut yang menyebabkan tergenangnya air di wilayah daratan dekat pantai (Susandi et al, 2008). Selain itu, Cook (2010) memaparkan bahwa 18 sampai 35% spesies tumbuhan dan hewan bisa punah pada tahun 2050. Samudera menyerap sebagian besar CO di udara, yang mengarah ke pengasaman laut. Hal ini diperkirakan memiliki dampak destabilisasi yang parah pada seluruh rantai makanan samudera, ditambah lagi dengan efek negatif pemutihan karang karena pemanasan perairan. Sebanyak 1 milyar orang diperkirakan bergantung pada samudera untuk sebagian besar (> 30%) protein

hewani mereka. Ketika gletser dan salju berkurang, begitu juga pasokan air bagi jutaan orang yang sangat bergantung pada persediaan air tawar, terutama untuk pertanian irigasi. Demikian pula, kenaikan muka laut dan aktivitas badai yang meningkat akan memengaruhi jutaan orang selama abad ini karena sawah terendam air garam, air laut mencemari sungai, akifer menjadi tercemar dan penduduk mengungsi. Hal ini akan memaksa jutaan orang untuk pindah ke pedalaman, sehingga meningkatkan risiko konflik. Upaya untuk mengurangi pemanasan global telah digaungkan sejak tahun 1979 dalam bentuk perjanjian internasional pada United Nation Framework Convention on Climate Chane (UNFCC) dan Protokol Kyoto Jepang tahun 1997 (Triana, 2008). Protokol Kyoto menghasilkan keputusan utama berupa komitmen dari negara-negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, komunitas-komunitas berbasis lingkungan semakin banyak muncul untuk ikut berpartisipasi mengurangi dampak lingkungan. Meski demikian, kenaikan temperatur bumi diprediksi mencapai 5oC akhir abad ini tiga derajat di atas batas ambang yang jadi acuan untuk menanggulangi dampak perubahan iklim (sains.kompas.com). Jika temperatur hanya meningkat 1oC, maka akan membatasi ketersediaan air bersih dan banjir pesisir di sebagian besar dunia (Levin, 2008). Apalagi ditambah dengan berkurangnya komitmen beberapa negara maju, seperti Rusia, Jepang, dan Selandia Baru sejak Protokol Kyoto di Doha tahun 2012 untuk mengurangi emisi karbon (hijauku.com). Hasil pengurangan dampak pemanasan global juga belum terlihat signifikan di indonesia, karena masih maraknya deforestasi dan penghancuran lahan gambut, tidak berjalannya konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle), dan mafia kehutanan yang menyebabkan kerugian hingga lebih dari Rp 20 triliun setiap tahun (Naiborhu, 2010). Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan 24 dari 17.500 pulau karena meningginya air laut (belantaraindonesia.org.) Selain itu, pemutihan

karang seluas 30% atau sebanyak 90-95% karang mati dikepulauan Seribu akibat naiknya suhu air laut. Bahkan Indonesia menjadi negara terbesar ketiga didunia setelah Cina sebagai penyumbang gas rumah kaca (Triana, 2008). Upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global harus tetap dilakukan. Salah satu pihak yang turut bertanggungjawab untuk menciptakan kehidupan berkelanjutan adalah perguruan tinggi, atau biasa disebut dengan eco campus atau green campus (Masjoen, 2013). Eco campus berkaitan dengan sejauh mana kampus memanfaatkan sumberdaya yang ada di lingkungan kampus secara efektif dan efisien. Beberapa indikator kesuksesan eco campus antara lain; efisiensi penggunaan kertas, efisiensi pengelolaan sampah, penggunaan lahan hijau, listrik, air dan sumber daya alam (Nasoetion, 2009). Institut Manajemen (IM) Telkom sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia ikut mencanangkan eco campus sejak tahun 2011. Namun pengelolaannya masih belum maksimal, salah satunya yaitu in-efisiensi penggunaan kertas untuk skripsi atau tugas akhir oleh mahasiswa. Skripsi atau tugas akhir merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa IM Telkom untuk bisa lulus menjadi sarjana. Proses yang dimulai dari input mata kuliah Tugas Akhir pada sistem akademik kampus sampai bisa mengumpulkan hardcover dan dipajang di perpustakaan membutuhkan waktu rata-rata satu semester perkuliahan atau lima bulan. Selama proses tersebut, mahasiswa melakukan penelitian sesuai dengan objek penelitiannya dan harus bimbingan dengan dosen pembimbing secara rutin, minimal empat kali bimbingan bab 1-3 sebelum sidang proposal (tahap 1) dan empat kali bimbingan bab 4 dan 5 sebelum sidang skripsi (tahap 2). Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan penulis kepada beberapa mahasiswa IM Telkom yang telah menyelesaikan skripsinya, mayoritas menyatakan bahwa setiap bimbingan, mahasiswa harus membawa progres penelitian berupa hardcopy, yaitu kertas HVS

ukuran A5. Begitu juga dengan sidang proposal dan sidang skripsi bahwa mahasiswa harus mencetak tiga rangkap untuk menjadi bahan evaluasi dosen penguji. Setelah skripsi mahasiswa tersebut benar dan disetujui oleh pembimbing dan penguji, semua kertas yang pernah digunakan untuk bimbingan dan sidang pada akhirnya tidak terpakai atau terbuang. Penggunaan kertas yang berlebihan memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Konsumsi kertas yang tinggi menuntut penebangan pohon yang semakin banyak. Selain itu, Environment Canada menyatakan bahwa produksi 1 kg kertas memerlukan 324 liter air (akuinginhijau.org). Menurut International Institute for Environment and Development, saat kertas membusuk, atau menjadi kompos akan menghasilkan gas metana yang 25 kali lebih berbahaya daripada CO2. Daur ulang merupakan salah satu solusi untuk memanfaatkan kertas yang tidak terpakai. Onondaga Resource Recovery Center menyatakan bahwa daur ulang satu ton kertas dapat menghemat 17 pohon, 682,5 galon bahan bakar, 7.000 galon air, dan 4.000 kilowatt energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur berapa jumlah kertas bekas yang dihasilkan mahasiswa IM Telkom selama mengerjakan skripsi. Penelitian ini juga memberikan ide kreatif pengumpulan kertas bekas untuk di daur ulang, yaitu pengumpulan kertas melalui program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas. 1.3. Perumusan Masalah Program 1 Mahasiswa = 1Kg Kertas Bekas bertujuan untuk meningkatkan penerapan eco campus di IM Telkom, terutama efektifitas pengelolaan kertas bekas yang terbuang dari proses skripsi mahasiswa. Berdasarkan pemikiran tersebut, penelitian ini akan memfokuskan pada rumusan masalah berikut ini: a. Berapa jumlah kertas bekas yang dihasilkan mahasiswa IM Telkom dari proses skripsi?

b. c.

Apa program 1 Mahasiswa = 1Kg Kertas Bekas? Bagaimana implementasi program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas di IM Telkom?

1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui jumlah kertas bekas yang dihasilkan mahasiswa IM Telkom dari proses skripsi. b. Untuk mengetahui apa program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas. c. Untuk mengetahui bagaimana rencana implementasi program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas di IM Telkom. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam rangka pengembangan metode pengelolaan kertas. Disamping itu, akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu manajerial pada khususnya. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai bahan masukan bagi IM Telkom untuk membenahi metode pengelolaan kertas agar lebih efisien melaui implementasi program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian A. Kertas Kertas merupakan bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Kertas bagi generasi saat ini adalah sesuatu yang sudah menjadi hal biasa dan sehari-hari sehingga sering kali kita memakai kertas tanpa berpikir jauh mengenai konsekuensinya. Total produksi kertas dunia didominasi oleh kawasan Asia sebanyak 40% atau sekitar 156 juta ton (www.lmfeui.com). Gambar 2.1. merupakan persebaran produksi kertas dunia tahun 2010. Gambar 2.1. Persebaran Produksi Kertas Dunia (Total sekitar 391 juta ton)
5% 1% 1% Afrika Asia 25% 40% Eropa Amerika Utara Amerika Latin 28% Oseania

Sumber: www.lmfeui.com

Beberapa fakta tentang penggunaan kertas pada saat ini (www.akuinginhijau.org), antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1 Batang pohon (kayu) menghasilkan 16 rim kertas 1 Batang pohon dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk 3 orang bernapas Untuk memproduksi 1 ton kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya Setiap jam, dunia kehilangan 1.732,5 hektar hutan karena ditebang untuk menjadi bahan baku kertas Industri Kertas diseluruh dunia menggunakan 35% dari seluruh panen kayu komersial setiap tahun Industri karton 7. 8. 9. 1 ton kertas = 400 rim = 200.000 lembar atau 1 kg kertas = 200 lembar Untuk memproduksi 3 lembar kertas dibutuhkan 1 liter air Untuk memproduksi 1 Kilogram kertas dibutuhkan 324 liter air (environment Canada) 10. 95% kertas dibuat dari bahan serat kayu 11. Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan gas karbondioksida (CO2) sebanyak kurang lebih 2,6 ton atau sama dengan emisi gas buang yang dihasilkan oleh mobil selama 6 bulan. 12. Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat 13. Industri kertas adalah pemakai energi bahan bakar ke-3 terbesar di dunia(American Forest and Paper Association) 14. Dulu kertas hanya digunakan untuk menulis, sekarang industri Packaging menggunakan 41% dari seluruh penggunaan kertas Penggunaan kertas terlalu banyak akan mengurangi sumber daya alam seperti pohon, air, dan listrik semakin cepat dan juga kertas menghabiskan 670 juta ton kayu untuk menghasilkan 178 juta ton of pulp dan 278 juta ton kertas dan

meningkatkan

jumlah

limbah

kertas.

Salah

satu

cara

untuk

memanfaatkan kertas bekas adalah dengan cara mendaur ulang nya. Beberapa fakta daur ulang kertas (www.akuinginhijau.org), antara lain: 1. Mendaur ulang 54 kg kertas menyelamatkan 1 batang pohon (government of Canada) 2. Mendaur ulang 1 ton kertas menyelamatkan kira-kira 17 batang pohon (Purdue Research Foundation and US Environmental Protection Agency, 1996) 3. Mendaur ulang kertas menggunakan 60% energi yang lebih sedikit dibandingkan membuat kertas dari batang pohon 4. Mendaur ulang 1 ton kertas dapat menghemat 682.5 galon bahan bakar dan 7000 galon air dan 4000 kwh listrik (Onondaga Resource Recovery Center) 5. 30%-40% kertas yang dibuang adalah kertas Packaging atau kemasan (The Recyclers Handbook, 1990) 6. Saat kertas membusuk atau menjadi kompos akan menghasilkan gas Metana yang 25 kali lebih berbahaya dari CO2 (International Institute for Environment and Development, 1971) B. Skripsi atau Tugas Akhir Skripsi atau Tugas Akhir merupakan persyaratan untuk menyelesaikan jenjeang pendidikan D3, S1, dan S2 di IM Telkom. Skripsi adalah karya tulis akademik yang disusun berdasarkan hasil penelitian, studi kelayakan, rencana bisnis, formulasi strategi, perancangan sistem, pemodelan atau rancangan produk yang merupakan pemecahan masalah sesuai dengan program studi dengan menggunakan metode penelitian yang relevan. Proses yang dimulai dari input mata kuliah Tugas Akhir pada sistem akademik kampus sampai bisa mengumpulkan hardcover dan dipajang di perpustakaan membutuhkan waktu rata-rata satu semester perkuliahan atau lima bulan. Selama proses tersebut, mahasiswa melakukan penelitian sesuai dengan objek penelitiannya dan harus

bimbingan dengan dosen pembimbing secara rutin, minimal empat kali bimbingan bab 1-3 sebelum sidang proposal (tahap 1) dan empat kali bimbingan bab 4 dan 5 sebelum sidang skripsi (tahap 2). Bimbingan tahap 1 dimulai dengan bimbingan bab1-3, lalu pengumpulan sidang proposal, sidang proposal, dan revisi sidang proposal. Bimbingan tahap 2 dimulai dengan bimbingan bab 4-5, pengumpulan sidang skripsi, sidang skripsi, dan revisi. Setelah tahap tersebut, mahasiswa diwajibkan untuk mencetak hardcopy minimal 1 rangkap untuk kampus. 2.2. Kerangka pemikiran Pengelolaan kertas di IM Telkom dinilai kurang efektif dan efisien, salah satunya yaitu penggunaan kertas selama proses skripsi. Selama skripsi, mayoritas mahasiswa mencetak hardcopy untuk bimbingan dan revisi. Untuk bisa sidang proposal dan sidang skripsi, mahasiswa harus mencetak sebanyak 3 rangkap. Selama proses tersebut, hanya revisi sidang akhir yang disetujui oleh pembimbing dan penguji, sedangkan hardcopy sebelumnya tidak akan digunakan lagi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghitung berapa jumlah kertas bekas yang dihasilkan mahasiswa IM Telkom yang telah menyelesaikan skripsinya. Selain itu, penelitian ini juga mengusulkan program untuk pengelolaan kertas bekas yang dihasilkan dari aktivitas akademik IM Telkom, terutama skripsi. Gambar 2.2, merupakan kerangka pemikiran penelitian ini.

10

Gambar 2.2 Kerangka pemikiran


SKRIPSI: - Bimbingan tahap 1 - Pengumpulan sidang proposal - Revisi sidang proposal - Bimbingan tahap 2 - Pengumpulan sidang skripsi - Revisi sidang skripsi Kertas Bekas dari Proses Skripsi

Solusi Pengelolaan Kertas Bekas dari Proses Skripsi

Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

2.3. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan dengan batasan-batasan dan cakupan-cakupan sebagai berikut : 1. 2. 3. Penelitian dilakukan pada Institut Manajemen Telkom. Penelitian ini digunakan untuk memberikan solusi pengelolaan penggunaan kertas di IM Telkom. Hasil penelitian dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain ketika kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.

11

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskripsi terapan (applied descriptive research). Menurut Zikmund (2010:55), penelitian deskriptif dilakukan untuk memberi gambaran yang jelas tentang karaktristik dari suatu objek, orang, kelompok, organisasi, atau lingkungan dan (2010:6) penelitian terapan dilakukan untuk mengidentifikasi keputusan bisnis yang spesifik pada suatu organisasi. Melaui jenis penelitian deskriptif terapan, penelitian ini dapat menjelaskan mengenai program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas dan implementasinya di IM Telkom. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Menurut Suharsaputra (2012:50), metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan fenomena atau gejala menggunakan data numerik dan statistik dalam melakukan analisisnya. Sedangkan metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengukur jumlah kertas bekas yang dihasilkan mahasiswa IM Telkom dari proses skripsi. Penelitian kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk menjelaskan program 1 Mahasiswa = 1Kg Kertas Bekas dan implementasinya di IM Telkom. 3.2. Tahapan penelitian Tahapan dalam penelitian ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu dimulai dari tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan penelitian dan tahapan penyusunan laporan penelitian. Tahapan persiapan terdiri dari penentuan masalah, penentuan objek penelitian sampai dengan penyusunan proposal penelitian. Tahapan penelitian terdiri dari proses pengumpulan data sampai dengan pengolahan data. Sedangkan

12

tahapan terakhir adalah penyusunan laporan penelitian dari hasil pengolahan data. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 13), alur penelitian, apa pun jenis penelitiannya selalu dimulai dari adanya permasalahan atau gejalanya, yang merupakan suatu kesenjangan yang dirasakan peneliti. Kesenjangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan kondisi antara kondisi nyata dengan kondisi harapan. Dengan adanya kesenjangan ini, peneliti mencari teori yang tepat untuk mengatasi permasalahan melalui penelitian, yaitu mencari tahu tentang kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi permasalahan itu. Hasil dari penelitiannya digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dirasakan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian selalu harus merupakan jawaban dari rumusan masalah dan memecahkan masalah. Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
Permasalahan Teori Pendukung

Rumusan Masalah

Pengumpulan Data

Analisis Data

Kesimpulan

Sumber : Arikanto (2010: 13) 3.3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Institut Manajemen Telkom, Jalan Telekomunikasi no.1, kec. Dayeuh Kolot, kab. Bandung, Jawa Barat.

13

3.4. Populasi dan Sampel A. Populasi Menurut Sugiyono (2010: 115), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, jumlah populasi yaitu jumlah mahasiswa IM Telkom yang telah menyelesaikan skripsi sebanyak 885 orang. B. Sampel Sampel menurut Sugiono (2010: 116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2010: 116), teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah conveniance sampling. Menurut Sugiyono (2010:83), Conveniance sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Untuk mengukur jumlah sampel pada penelitian ini, penulis menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut :

Keterangan : n = Ukuran sampel N = ukuran populasi = Tingkat kekeliruan pengambilan sampel yang dapat ditolerir Dalam penelitian ini digunakan tingkat kekeliruan pengambilan sampel yang dapat ditolerir sebesar 10%. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Untuk perhitungan jumlah sampel untuk wajib pajak orang pribadi adalah sebagai berikut:

14

dibulatkan 3.5. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2010: 193), bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. 3.5.1. Data Primer Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2010:193). Data primer diperoleh melalui angket/ kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). 3.5.2. Data Sekunder Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2010:193). Data sekunder yang peneliti peroleh yaitu literatur buku, situs internet, dan dokumen yang ada di perusahaan. 3.6. Teknik Analisis Data Analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa data deskriptif dan kualitatif. Analisa deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui jumlah rata-rata kertas bekas yang dihasilkan mahasiswa IM Telkom dari proses skripsi. Analisa data kualitatif bermakna sebagai suatu pengertian analisis yang didasarkan pada argumentasi logika. Namun, materi argumentasi didasarkan pada data yang akan diperoleh melalui kegiatan teknik perolehan data. Analisis tidak berdasarkan pada perhitungan-perhitungan tetapi pada

15

kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, data dan informasi. Kemudian data yang diperoleh akan disusun secara sistematis sehingga diharapkan muncul gambaran yang dapat mengungkapkan masalah penelitian.

16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Objek Penelitian IM Telkom merupakan perguruan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Kampus utama Institut Manajemen (IM) Telkom berlokasi di Jalan Telekomunikasi no. 1, Kawasan Pendidikan Telkom, kecamatan Dayeuh Kolot, kabupaten Bandung. Selain itu, IM Telkom juga memiliki kampus di jalan Gegerkalong Hilir no.47, kota Bandung. IM Telkom diproyeksikan untuk menyiapkan tenaga-tenaga ahli di bidang manajemen bisnis sesuai program studi yang ditawarkan berbasis Information and Communication Technology (ICT) atau informasi dan komunikasi (Infokom), dan entrepreneurship yang terampil dan berwawasan luas sebagai jawaban akan tuntutan persaingan bisnis pada industri infokom yang dewasa ini semakin ketat. 4.1.2. Visi, Misi, dan Nilai Inti A. Visi Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi bidang Bisnis dan Manajemen Konvergensi yang unggul di Asia pada tahun 2021. Misi 1. Menyiapkan mahasiswa menjadi pemimpin Asia masa depan. 2. Mengembangkan Institusi "knowledge enterprise" kelas dunia. 3. Menghasilkan kontribusi yang "determinant" bagi kemandirian bangsa dalam persaingan global. Nilai-nilai inti 1. Integrity (Integritas) 2. Entrepreneurship (kewirausahaan) 3. Best for Excellence (Terbaik untuk keunggulan)

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian

B.

C.

17

4.1.3. Struktur Organisasi Gambar 4.1 merupakan struktur organisasi IM Telkom. Gambar 4.1 Struktur Organisasi IM Telkom

Sumber: (www.imtelkom.ac.id) 4.1.4. Jumlah Mahasiswa dan Kelulusan IM Telkom memiliki tiga fakultas S1, antara lain Sekolah Manajemen Telekomunikasi dan Media (SBTM), Sekolah Komunikasi Multimedia (SKM), dan Sekolah Administrasi Bisnis dan Keuangan (SABK). Sejak berganti nama menjadi Institut Manajemen (IM) Telkom pada tahun 2008, jumlah mahasiswa dan lulusan telah mencapai 4.974 orang. Tabel 4.1 merupakan jumlah mahasiswa dan lulusan dari IM Telkom. Tabel 4.1. Jumlah Mahasiswa IM Telkom dan Lulusannya No. 1 2 3 4 5 Angkatan 2008 2009 2010 2011 2012 Total Sumber: (www.imtelkom.ac.id) Aktif Lulusan Total

18

4.2.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Proses Skripsi

4.2.1. Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom dari A. Bimbingan Skripsi Tahap 1 Tabel 4.2 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan responden selama bimbingan skripsi tahap 1. Tabel 4.2. Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom pada bimbingan skripsi tahap 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah 1-10 lembar 31-40 lembar 41-50 lembar 51-60 lembar 61-70 lembar 71-80 lembar 81-90 lembar 101-110 lembar Total Persentase 2% 14% 18% 30% 13% 17% 4% 2% 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis Berdasarkan Tabel 4.2, 30% mahasiswa mayoritas menghabiskan 51-60 lembar HVS A5 untuk bimbingan skripsi tahap 1. Meskipun terdapat mahasiswa yang tidak menggunakan kertas pada bimbingan skripsi tahap 1, namun jumlahnya hanya 2% saja. Sedangkan mahasiswa yang menghabiskan 71-80 lembar kertas cukup banyak, yaitu mencapai 18%. Mahasiswa melakukan bimbingan skripsi tahap 1 rata-rata mencapai 6 kali bimbingan. Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas sebanyak 52-61 lembar HVS A5. Dengan rata-rata 6 kali bimbingan, maka secara keseluruhan 100 orang responden menghabiskan sebanyak 295-345 lembar HVS A5.

19

B.

Pengumpulan Sidang Proposal Tabel 4.3 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan responden untuk pengumpulan sidang proposal. Tabel 4.3. Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom untuk Pengumpulan Sidang Proposal No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah 1-10 lembar 31-40 lembar 41-50 lembar 51-60 lembar 61-70 lembar 71-80 lembar 81-90 lembar 91-100 lembar 101-110 lembar Total Persentase 2% 6% 14% 22% 23% 25% 2% 4% 2% 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis Berdasarkan Tabel 4.3, 25% mahasiswa mayoritas menghabiskan 61-70 lembar HVS A5 untuk pengumpulan sidang proposal. Meskipun terdapat mahasiswa yang tidak menggunakan kertas pada bimbingan skripsi tahap 1, namun jumlahnya hanya 2% saja. Sedangkan mahasiswa yang menghabiskan 61-70 lembar kertas cukup banyak, yaitu mencapai 23%. Untuk pengumpulan, mahasiswa diwajibkan mencetak hardcopy sebanyak 3 rangkap. Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas sebanyak 58-67 lembar HVS A5. Dengan mencetak 3 rangkap hardcopy untuk pengumpulan sidang proposal, maka secara keseluruhan 100 orang responden menghabiskan sebanyak 175-202 lembar HVS A5.

20

C.

Revisi Sidang Proposal Tabel 4.4 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan responden untuk revisi sidang proposal. Tabel 4.4. Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom untuk revisi sidang proposal No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah 1-10 lembar 31-40 lembar 41-50 lembar 51-60 lembar 61-70 lembar 71-80 lembar 81-90 lembar 91-100 lembar 101-110 lembar 111-120 lembar 141-150 lembar Total Persentase 2% 6% 18% 16% 13% 21% 8% 10% 2% 2% 2% 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis Berdasarkan Tabel 4.4, 21% mahasiswa paling banyak

menghabiskan 71-80 lembar HVS A5 untuk revisi sidang proposal. Meskipun terdapat mahasiswa yang tidak menggunakan kertas pada bimbingan skripsi tahap 1, namun jumlahnya hanya 2% saja. Sedangkan mahasiswa yang menghabiskan 41-50 lembar kertas cukup banyak, yaitu mencapai 18%. Untuk revisi, mahasiswa mahasiswa secara rata-rata melakukan sebanyak 2 kali . Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas sebanyak 63-72 lembar HVS A5. Dengan rata-rata 2 kali revisi sidang proposal, maka secara keseluruhan 100 orang responden menghabiskan sebanyak 114-130 lembar HVS A5.

21

D.

Bimbingan Skripsi Tahap 2 Tabel 4.5 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan responden selaman bimbingan skripsi tahap 2. Tabel 4.5. Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom selama bimbingan skripsi tahap 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah 1-10 lembar 31-40 lembar 41-50 lembar 51-60 lembar 61-70 lembar 71-80 lembar 81-90 lembar 91-100 lembar 121-130 lembar 151-160 lembar Total Persentase 2% 18% 24% 18% 8% 21% 1% 4% 2% 2% 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis Berdasarkan Tabel 4.5, 21% mahasiswa paling banyak

menghabiskan 71-80 lembar HVS A5 untuk bimbingan skripsi tahap 2. Meskipun terdapat mahasiswa yang tidak menggunakan kertas pada bimbingan skripsi tahap 1, namun jumlahnya hanya 2% saja. Sedangkan mahasiswa yang menghabiskan 51-60 lembar kertas cukup banyak, yaitu mencapai 18%. Untuk revisi, mahasiswa mahasiswa secara rata-rata melakukan sebanyak 4 kali . Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas sebanyak 54-63 lembar HVS A5. Dengan rata-rata 4 kali bimbingan skripsi tahap 2, maka secara keseluruhan 100 orang responden menghabiskan sebanyak 237-276 lembar HVS A5.

22

E.

Pengumpulan Sidang Skripsi Tabel 4.6 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan untuk pengumpulan sidang skripsi. Tabel 4.6. Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom untuk Pengumpulan Sidang Skripsi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah 1-10 lembar 61-70 lembar 71-80 lembar 81-90 lembar 91-100 lembar 101-110 lembar 111-120 lembar 121-130 lembar 131-140 lembar 141-150 lembar 161-170 lembar 171-180 lembar 191-200 lembar 201-210 lembar 210-220 lembar 221-230 lembar 271-280 lembar 291-300 lembar 301-310 lembar 591-600 lembar Total Persentase 2% 4% 8% 2% 12% 6% 8% 20% 6% 4% 2% 4% 4% 4% 3% 3% 2% 3% 1% 2% 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis Berdasarkan Tabel 4.6, jumlah kertas yang dihabiskan mahasiswa cukup beragam. 20% mahasiswa paling banyak menghabiskan 121-

23

130 lembar HVS A5 untuk pengumpulan sidang skripsi. Meskipun terdapat mahasiswa yang tidak menggunakan kertas pada bimbingan skripsi tahap 1, namun jumlahnya hanya 2% saja. Sedangkan mahasiswa yang menghabiskan di atas 100 lembar kertas cukup beragam antara 2-6%. Untuk pengumpulan, mahasiswa secara ratadiwajibkan mencetak hardcopy sebanyak 3 rangkap . Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas sebanyak 142-151 lembar HVS A5. Dengan mencetak 3 rangkap hardcopy, F. maka secara keseluruhan 100 orang responden menghabiskan sebanyak 427-454 lembar HVS A5. Revisi Sidang Skripsi Tabel 4.7 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan untuk revisi sidang skripsi. Tabel 4.7. Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom untuk Revisi Sidang Skripsi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jumlah 61-70 lembar 71-80 lembar 81-90 lembar 91-100 lembar 101-110 lembar 111-120 lembar 121-130 lembar 131-140 lembar 141-150 lembar 151-160 lembar 161-170 lembar 171-180 lembar 181-190 lembar Persentase 2% 4% 2% 10% 2% 18% 23% 7% 2% 2% 2% 2% 6% Bersambung

24

Sambungan No. 14 16 17 18 19 20 21 Jumlah 201-210 lembar 221-230 lembar 271-280 lembar 281-290 lembar 291-300 lembar 301-310 lembar 601-610 lembar Total Persentase 4% 4% 2% 3% 1% 2% 2% 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis Berdasarkan Tabel 4.7, jumlah kertas yang dihabiskan mahasiswa cukup beragam. 23% mahasiswa paling banyak menghabiskan 121130 lembar HVS A5 untuk pengumpulan sidang skripsi. Sedangkan mahasiswa yang menghabiskan di atas 100 lembar kertas cukup beragam antara 2-4%. Untuk revisi sidang skripsi, mahasiswa ratarata melakukan sebanyak 2 kali. Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas sebanyak 149-158 lembar HVS A5. Dengan mencetak 2 rangkap hardcopy, maka secara keseluruhan 100 orang responden menghabiskan sebanyak 240-255 lembar HVS A5.

25

G.

Akumulasi Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom dari Proses Skripsi Tabel 4.8 merupakan akumulasi rata-rata jumlah kertas bekas yang dihasilkan responden. Tabel 4.8. Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom No. 1 2 3 4 5 6 Proses Bimbingan skripsi tahap 1 Pengumpulan sidang proposal Revisi sidang proposal Bimbingan skripsi tahap 2 Pengumpulan sidang skripsi Revisi sidang skripsi Total Jumlah Halaman 295-345 175-202 114-130 237-276 427-454 240-255 1488-1662

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis Berdasarkan Tabel 4.8, dapat disimpulkan bahwa selama skripsi, satu orang mahasiswa IM Telkom menghabiskan kertas rata-rata antara 1.488 sampai 1.662 lembar HVS A5 atau sekitar 3,75 kg kertas. Dari 100 orang responden, 52% menyatakan hanya menyimpan kertas bekas tersebut, 32% membuang, dan hanya 16% yang mendaur ulangnya. Jumlah mahasiswa IM Telkom saat ini adalah 4.974 orang, maka dalam empat tahun kedepan (4 angkatan) IM Telkom berkontribusi menghabiskan paling sedikit 7.401.312. lembar kertas HVS A5 untuk skripsinya, atau sama dengan menghabiskan 463 batang pohon, 5.995.063 liter air, menghasilkan 48 ton gas CO2, 1.335.937 liter limbah cair, dan 19 ton limbah padat. Dengan jumlah mahasiswa Indonesia sebanyak 4,8 juta orang (www.edukasi.kompas.com) maka mahasiswa Indonesia berkontribusi menghabiskan 7.142.400.000 lembar kertas untuk skripsinya atau sama dengan menghabiskan 446.400 batang pohon,

26

5.785.344.000 liter air, 46.426 ton gas CO2, 1.289.203.200 limbah cair, dan 17.856 ton limbah padat. 4.2.2. Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas A. Pengertian dan Tujuan Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas adalah suatu rangkaian program peduli lingkungan terutama kertas bekas yang akan dilaksanakan di kampus Institut Manajemen (IM) Telkom. Program ini dimulai dari pengumpulan kertas bekas dari mahasiswa, khususnya mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi atau tugas akhir. Pengumpulan kertas bekas ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kertas yang terbuang sia-sia selama mahasiswa menyelesaikan skripsinya, yaitu mencapai 1.488-1.662 lembar HVS A5 per mahasiswa atau 3,75 kg kertas per mahasiswa. Program ini tidak hanya sekedar mengumpulkan kertas bekas dari mahasiswa, tetapi juga mendaur ulangnya menjadi barang baru yang memiliki nilai guna. Untuk memanfaatkan sumber daya internal, maka daur ulang akan dilakukan mahasiswa IM Telkom jurusan DKV. Namun sebelum melakukan daur ulang, program ini akan memberikan pelatihan terlebih dahulu mengenai cara daur ulang yang baik dan benar. Rangkaian program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas dilanjutkan dengan memamerkan dan menjual hasil karya daur ulang yang dilakukan mahasiswa IM Telkom. Penggunaan kertas secara berlebihan dapat memberikan dampak buruk pada lingkungan. 1 ton kertas menghabiskan 3 ton kayu, 324.000 liter air, menghasilkan 2,6 ton CO2 72.200 liter limbah cair, dan 1 ton limbah padat. Selain itu, saat kertas membusuk atau menjadi kompos akan menghasilkan gas metana yang 25 kali lebih berbahaya dari CO2. Melalui program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas diharapkan akan mengurangi dampak buruk lingkungan dari penggunaan kertas secara berlebihan, salah satunya penggunaan kertas untuk skripsi.

27

Adapun tujuan program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. Mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan kertas yang berlebihan di IM Telkom. Melibatkan mahasiswa IM Telkom dalam program peduli lingkungan melalui pengumpulan kertas bekas skripsi. Mencerdaskan mahasiswa agar dapat ikut serta mengurangi dampak lingkungan melalui pelatihan daur ulang kertas bekas. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa IM Telkom, terutama mahasiswa jurusan DKV melalui aksi daur ulang kertas bekas. Mengasah jiwa kewirausahaan mahasiswa IM Telkom melalui penjualan produk/ karya daur ulang kertas bekas. B. Sasaran Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas Adapun yang menjadi sasaran program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas adalah semua civitas akademika IM Telkom, khususnya mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi dan memiliki kertas bekas skripsi yang tidak terpakai. Berikut rincian sasaran program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas: 1. 2. 3. C. Mahasiswa IM Telkom yang telah menyelesaikan skripsi, karena ikut berpartisipasi menyumbangkan kertas bekas hasil skripsinya. Mahasiswa IM Telkom lain, karena boleh ikut berpartisipasi menyumbangkan kertas bekas. Mahasiswa IM Telkom jurusan DKV, karena diberikan pelatihan cara mendaur ulang yang baik dan benar. Manfaat Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas Adapun manfaat program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas, antara lain: 1. Mengurangi jumlah kertas bekas yang terbuang atau tidak terpakai dari proses skripsi yang dikerjakan mahasiswa IM Telkom.

28

2. 3.

Memberi masukan mengenai pengelolaan kertas bekas yang ada di IM Telkom. Meningkatkan kreativitas dan pengetahuan mahasiswa IM Telkom tentang kertas, dampak, dan cara mendaur ulangnya.

29

4.2.3. Implementasi Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas terdiri dari lima rangkaian kegiatan, yaitu pengumpulan kertas bekas skripsi, pelatihan cara daur ulang kertas bekas, daur ulang kertas bekas, pameran produk/ karya daur ulang kertas bekas, penjualan produk/ karya daur ulang kertas bekas. Penjelasannya sebagai berikut: A. Pengumpulan Kertas Bekas Skripsi Tabel 4.9. menjelaskan tentang skema pelaksanaan pengumpulan kertas bekas skripsi. Tabel 4.9. Skema pengumpulan Kertas Bekas 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas
Waktu Tim Hijau IM Telkom* Mahasiswa IM Telkom yang telah menyelesaikan skripsi Civitas Akademika IM Telkom yang lain

Mulai Hari ke-1 Pembukaan Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

Mengumpulkan kertas bekas skripsi

Mengumpulkan kertas bekas

Hari ke 1-14

Menyerahkan tumpukan kertas bekas skripsi

Menyerahkan tumpukan kertas bekas skripsi

Menerima tumpukan kertas bekas

Hari ke 14

Penutupan Pengumpulan Kertas Bekas

*Tim hijau IM Telkom = Panitia Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis Pada rangkaian awal, yaitu donasi kertas bekas dapat dilakukan oleh seluruh civitas akademika IM Telkom, namun dikhususkan dari donasi kertas bekas skripsi dari mahasiswa tingkat akhir yang telah

30

menyelesaikan skripsi. Pengumpulan kertas bekas dilakukan selama dua minggu berturut-turut dengan target sebanyak setengah wisudawan IM Telkom bulan mei tahun 2013, yaitu 150 kg kertas bekas. B. Pelatihan Cara Daur Ulang Kertas Bekas Tabel 4.10. menjelaskan tentang skema pelatihan daur ulang kertas bekas. Tabel 4.10. Skema Pelatihan Daur Ulang Kertas Bekas 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas
Waktu Tim Hijau IM Telkom*
Mengundang narasumber daur ulang kertas untuk memberikan pelatihan

Narasumber

Mahasiswa DKV IM Telkom

Setuju untuk memberikan pelatihan cara daur ulang kertas bekas

Datang ke kampus IM Telkom Hari ke-7 Memberikan pelatihan cara daur ulang kertas bekas dan kreasinya Mendapat pelatihan cara daur ulang kertas bekas dan kreasinya

Memahami cara daur ulang kertas dan kreasinya

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis Pada tahap ini, akan diberikan pelatihan cara mendaur ulang kertas bekas yang baik dan benar kepada mahasiswa jurusan DKV IM Telkom. Pelatihan ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya berperan sebagai penyumbang kertas bekas saja, tapi juga memahami cara mendaur ulang kertas yang baik dan benar. Mahasiswa jurusan DKV IM Telkom dipilih agar pelatihan daur ulang lebih tepat sasaran dan meningkatkan kreatifitas seni yang dimiliki mahasiswa DKV.

31

C.

Daur Ulang Kertas Bekas Tabel 4.11. menjelaskan tentang skema daur ulang kertas bekas. Tabel 4.11. Skema Daur Ulang Kertas Bekas 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas
Skema Daur Ulang Kertas Bekas 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas Waktu Tim Hijau IM Telkom*
Mengundang mahasiswa DKV IM Telkom untuk mengikuti lomba daur ulang kertas bekas Hari ke-7-12 Mendaftarkan diri mengikuti lomba daur ulang kertas bekas

Prodi DKV IM Telkom


Mewajibkan mahasiswa DKV IM Telkom untuk mengikuti lomba daur ulang kertas bekas

Mahasiswa DKV IM Telkom

Datang ke kampus IM Telkom

Hari ke-13-14

Mengikuti lomba daur ulang kertas bekas

Mengumpulkan produk/ karya daur ulang

Menerima produk/ karya daur ulang

Hari ke-14

Seleksi dan menentukan pemenang dengan produk/ karya daur ulang terbaik

Mengumumkan produk/ karya daur ulang terbaik

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis Setelah mahasiswa DKV IM Telkom mendapatkan pelatihan mengenai cara daur ulang kertas bekas yang baik dan benar, maka mereka akan berpartisipasi dalam lomba daur ulang kertas bekas yang telah dikumpulkan tim hijau IM Telkom. Lomba daur ulang ini bertujuan untuk mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan mahasiswa DKV IM Telkom selama pelatihan daur ulang kertas bekas

32

pada minggu sebelumnya. Pada tahap ini akan ada kerjasama antara tim hijau IM Telkom dengan Prodi DKV agar mewajibkan mahasiswa tingkat awal untuk mengikuti lomba ini. Lomba akan dilakukan dua hari pada satu kelas dan peserta lomba bebas melakukan eksperimen di kelas tersebut selama dua hari berturut-turut hingga menghasilkan produk yang memiliki nilai guna. D. Pameran Produk/ Karya Daur Ulang Kertas Bekas Tabel 4.12. menjelaskan tentang skema pameran produk daur ulang kertas bekas. Tabel 4.12. Skema Pameran Produk Daur Ulang Kertas Bekas 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas
Skema Pameran Daur Ulang Kertas Bekas 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas Waktu Tim Hijau IM Telkom* Mahasiswa DKV IM Telkom

Mengumpulkan produk/ karya daur ulang

Hari ke-14

Menerima produk/ karya daur ulang

Seleksi produk/ karya daur ulang yang akan dipamerkan

Hari ke-15-19

Memamerkan produk/ karya daur ulang

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

33

Pameran ini dilakukan sebagai salah satu cara memasarkan produk-produk daur ulang dari kertas bekas. Karya hasil lomba daur ulang kertas bekas yang dilakukan mahasiswa jurusan DKV dikumpulkan oleh tim hijau IM Telkom, diseleksi, dan dipajang pada satu titik keramaian di kampus IM Telkom. Dengan demikian, civitas akademika IM Telkom bisa membeli hasil karya daur ulang kertas bekas. Meskipun tidak membeli, para pengunjung bisa mendapat pencerdasan mengenai upaya untuk mengurangi dampak lingkungan. E. Penjualan Produk/ Karya Daur Ulang Kertas Bekas Tabel 4.13. menjelaskan tentang skema pameran produk daur ulang kertas bekas. Tabel 4.13. Skema Penjualan Produk Daur Ulang Kertas Bekas 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas
Skema Penjualan Produk Daur Ulang Kertas Bekas 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas Waktu Tim Hijau IM Telkom*
Memasarkan produk daur ulang kertas bekas Hari ke-15-19 Membayar produk daur ulang kertas bekas

Pembeli
Membeli produk daur ulang kertas bekas

Mahasiswa DKV IM Telkom

Menerima pembayaran produk daur ulang kertas bekas

Hari ke-20

Menyerahkan keuntungan penjualan produk daur ulang kertas bekas

Menerima keuntungan penjualan produk daur ulang kertas bekas

selesai

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

34

Penjualan dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat pada produk daur ulang, terutama dari kertas bekas. Penjualan akan dilakukan oleh tim hijau IM Telkom, dan keuntungannya akan diberikan kepada mahasiswa/ pemilik hasil produk daur ulang.

35

4.2.4. Jadwal Kegiatan Tabel 4.14 merupakan jadwal program 1 Mahasiswa= 1 Kg Kertas Bekas. Tabel 4.14 Jadwal Program 1 Mahasiswa= 1 Kg Kertas Bekas. No 1 2 3 4 5 Kegiatan 1 Pengumpulan Kertas Bekas Pelatihan Daur Ulang Kertas Bekas Daur Ulang Kertas Bekas Pameran Produk Daur Ulang Penjualan Produk Daur Ulang 2 Minggu ke-1 3 4 5 6 7 1 2 Minggu ke-2 3 4 5 6 7 1 2 Minggu ke-3 3 4 5 6 7

36

4.2.5. Rancangan Biaya dan Sumber Dana Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas Sumber Biaya A. Pengumpulan Kertas Bekas Publikasi Boot pengumpulan B. Pelatihan Daur Ulang Kertas Bekas Narasumber / pelatih daur ulang Konsumsi narasumber/ pelatih Konsumsi peserta Perlengkapan pelatihan C. Lomba Daur Ulang Kertas Bekas Konsumsi peserta Hadiah D. E. Pameran Produk Daur Ulang Kertas Bekas Perlengkapan pameran Penjualan Produk Daur Ulang Kertas Bekas Promosi Total Sumber Dana HUTKOM 25 Total : 100.000 : 5.000.000 dalam (Rp) : 5.000.000 : 5.000.000 : 500.000 : : 400.000 1.500.000 : : : : 1.000.000 50.000 200.000 750.000 : : 250.000 250.000 dalam (Rp)

A.

37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penggunaan kertas di IM Telkom dinilai tidak efektif dan efisien karena mahasiswa berkontribusi menghabiskan 1.488-1.662 lembar kertas HVS A5 atau sekitar 3,75 kg kertas per mahasiswa untuk menyelesaikan skripsinya. Sebagai salah satu pihak yang turut bertanggung jawab menciptakan kehidupan berkelanjutan, IM Telkom seharusnya dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dilingkungan kampus secara efektif dan efisien, termasuk sumber daya kertas. Selain itu, IM Telkom juga harus menciptakan lulusan-lulusan yang memiliki kepedulian akan lingkungan melalui pendidikan dan pencerdasan berkelanjutan tentang lingkungan. Program 1 Mahasiswa = 1 kg Kertas bekas merupakan salah satu cara bagi IM Telkom untuk mengatasi penggunaan kertas secara berlebihan dan menciptakan lulusan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas adalah suatu rangkaian program peduli lingkungan terutama kertas bekas yang akan dilaksanakan di kampus Institut Manajemen (IM) Telkom. Program ini dimulai dari pengumpulan kertas bekas terutama dari mahasiswa tingkat akhir yang telah menyelesaikan skripsi, pelatihan daur ulang kertas bekas, lomba daur ulang kertas bekas, pameran dan penjualan produk dari daur ulang kertas. Program ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan kertas yang berlebihan di IM Telkom dan melibatkan mahasiswa dalam program peduli lingkungan. Melalui program 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas ini, IM Telkom tidak hanya akan mengurangi jumlah kertas bekas yang terbuang oleh mahasiswa tingkat akhir, namun juga meningkatkan

38

kreativitas dan pengetahuan mahasiswa tentang kertas bekas, dampak, dan cara mendaur ulangnya. 5.2. Saran 1. Saran untuk Penelitian Selanjutnya Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengevaluasi dan mengukur tingkat keberhasilan program 1 Mahasiswa= 1 Kg Kertas Bekas ketika telah selesai dilaksanakan. Dengan begitu, IM Telkom bisa mengetahui kekurangan implementasi program, dan memperbaikinya di implementasi program berikutnya. 2. Saran untuk Perusahaan Berdasarkan proses penelitian di IM Telkom, sebaiknya IM Telkom lebih terbuka dalam memberikan informasi yang dibutuhkan agar permasalahan yang ada pada pengelolaan kertas dapat diketahui lebih cepat dan jelas. Selain itu, sebaiknya IM Telkom menerapkan program 1 Mahasiswa = Kg Kertas Bekas ini, karena akan memberikan kontribusi pada pengelolaan kertas di IM Telkom.

39

DAFTAR PUSTAKA 10 Dampak Pemanasan Global. 2009. [Online].

http://www.belantaraindonesia.org/2012/02/10-dampak-pemanasanglobal.html. [Diakses pada tanggal 27 April 2013]. Agus, R & Rudy, S. (2008). Global Warming Mengancam Keselamatan Planet Bumi. [diakses pada tanggal 24 April 2013]. Analisa Industri Pulp dan Kertas Dunia. (2012). [Online] [online] http://hiduplebihmulia.com/ebook/PemanasanGlobal2lowres.pdf

http://www.lmfeui.com/data/artikel%20bumn%203%20ags%202012 %20Analisis%20Industri%20Kertas.pdf [Diakses pada tanggal 10 Mei 2013] Arikunto. Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Cook, John. (2010). Panduan Ilmiah untuk Skeptisisme Pemanasan Global. [online] http://www.skepticalscience.com/docs/Guide_Skepticism_Indonesian.p df [diakses pada tanggal 24 April 2013]. Fadliah. (2008). Pemanasan Global, Faktor Penyebab, Dampak dan Solusi. Jurnal Pelangi Ilmu. Vol 1, No 1, 1-15 Indonesia: Hasil COP18 Tidak Memuaskan. [2012]. [online]

http://www.hijauku.com/2012/12/10/indonesia-hasil-cop18-tidakmemuaskan/ [diakses pada tanggal 24 April 2013]. Kondisi Bumi Lebih Buruk dari Prediksi. (2012). [online]

http://sains.kompas.com/read/2012/12/04/02401963/Kondisi.Bumi.L ebih.Buruk.dari.Prediksi [diakses pada tanggal 24 April 2013]. Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial: Kauntitatif dan Kualitatif. Jakarta: GP Press

40

Levin, Richard C. (2008). How to Stop Global Warming. New Delhi: The Economic Times. Muhi, Ali Hanapiah. (2011). Praktek Lingkungan Hidup. Jatinangor: IPDN. Masjoen. 2013. Jejaring: Kampus Harus Menjadi Contoh Keberlanjutan. [Online] http://jejaring.co/2013/03/kampus-harus-menjadi-contohkeberlanjutan/ [Diakses pada tanggal 27 April 2013]. Naiborhu, Debora. (2010). Pemanasan Global di Indonesia Ditinjau dari Protokol Kyoto. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Tidak diterbitkan. Nasoetion, P. 2009. Green Campus Vs. Pemanasan Global. [Online] http://www.gogreenindonesiaku.com/green_opinion2.php pada tanggal 27 April 2013]. Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian. Bandung: Refika Aditama. Susandi, Armi, Herlianti, Indriani, Tamamadin, Mamad, & Nurlela, Irma. (2008). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka laut di Wilayah Banjarmasin. Jurnal Ekonomi Linkungan. Vol 12, No.2, 1-8. Triana, Vivi. (2008). Pemanasan Global. Jurnal Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Vol. 2, No. 2. 159-163 Zickmund, William G., et al. (2010). Business Research Methods. Canada: South-Western Cengange Learning. [Diakses

41

LAMPIRAN 1. Rekapitulasi Kuesioner


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Jenis Kelamin L L L L P P L L L L P P L L L L P P P P P P P P L L A 2 2 6 6 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 6 6 5 5 6 6 4 4 4 4 4 4 B MIN 1 1 41 41 51 51 41 41 31 31 31 31 51 51 61 61 51 51 51 51 41 41 41 41 71 71 MAX 10 10 50 50 60 60 50 50 40 40 40 40 60 60 70 70 60 60 60 60 50 50 50 50 80 80 MIN 1 1 41 41 41 41 41 41 31 31 31 31 61 61 51 51 41 41 41 41 51 51 31 31 51 51 C MAX 10 10 50 50 50 50 50 50 40 40 40 40 70 70 60 60 50 50 50 50 60 60 40 40 60 60 D 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 4 4 5 5 1 1 3 3 1 1 1 1 E MIN 1 1 41 41 41 41 41 41 31 31 31 31 81 81 61 61 41 41 41 41 51 51 31 31 51 51 MAX 10 10 50 50 50 50 50 50 40 40 40 40 90 90 70 70 50 50 50 50 60 60 40 40 60 60 F 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4 8 8 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 G MIN 1 1 51 51 61 61 31 31 71 71 71 71 71 71 31 31 31 31 31 31 31 31 41 41 41 41 MAX 10 10 60 60 70 70 40 40 80 80 80 80 80 80 40 40 40 40 40 40 40 40 50 50 50 50 MIN 1 1 61 61 61 61 71 71 71 71 71 71 71 71 81 81 91 91 91 91 91 91 91 91 91 91 H MAX 10 10 70 70 70 70 80 80 80 80 80 80 80 80 90 90 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 I 1 1 4 4 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 5 5 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 J MIN 71 71 111 111 121 121 61 61 71 71 81 81 151 151 91 91 91 91 91 91 121 121 101 101 91 91 MAX 80 80 120 120 130 130 70 70 80 80 90 90 160 160 100 100 100 100 100 100 130 130 110 110 100 100 K 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 3 3 L disimpan disimpan daur ulang daur ulang dijual dijual disimpan disimpan disimpan disimpan dibuang dibuang dibuang dibuang disimpan disimpan daur ulang daur ulang dibuang dibuang disimpan disimpan daur ulang daur ulang disimpan disimpan

42

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

P P L L L L P P L L L L P P L L P P L L P P L L P P P P L L P P

5 5 4 4 4 4 5 5 6 6 4 4 4 4 5 5 7 7 6 6 6 6 10 10 5 5 5 5 6 6 8 8

71 71 41 41 51 51 51 51 31 31 51 51 41 41 31 31 31 31 51 51 61 61 51 51 51 51 81 81 71 71 71 71

80 80 50 50 60 60 60 60 40 40 60 60 50 50 40 40 40 40 60 60 70 70 60 60 60 60 90 90 80 80 80 80

41 41 51 51 51 51 61 61 51 51 51 51 51 51 51 51 41 41 71 71 61 61 61 71 61 61 71 71 71 71 71 71

50 50 60 60 60 60 70 70 60 60 60 60 60 60 60 60 50 50 80 80 70 70 70 80 70 70 80 80 80 80 80 80

1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 9 9 3 3 3 3 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1

41 41 51 51 51 51 61 61 51 51 51 51 111 111 41 41 41 41 71 71 51 51 71 71 61 61 71 71 71 71 71 71

50 50 60 60 60 60 70 70 60 60 60 60 120 120 50 50 50 50 80 80 60 60 80 80 70 70 80 80 80 80 80 80

4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 7 7 4 4 4 4 6 6 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

51 51 41 41 71 71 71 71 41 41 51 51 71 71 91 91 31 31 31 31 41 41 41 41 51 51 61 61 71 71 91 91

60 60 50 50 80 80 80 80 50 50 60 60 80 80 100 100 40 40 40 40 50 50 50 50 60 60 70 70 80 80 100 100

91 91 101 101 101 101 101 101 111 111 111 111 111 111 111 111 121 121 121 121 121 121 121 121 121 121 121 121 121 121 121 121

100 100 110 110 110 110 110 110 120 120 120 120 120 120 120 120 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130

1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 2 2 1 1 3 3 1 1 2 2 2 2 1 1

91 91 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 121 121 121 121 111 111 121 121 111 111 111 111 121 121 121 121 121 121 121 121

100 100 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 130 130 130 130 120 120 130 130 120 120 120 120 130 130 130 130 130 130 130 130

1 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 3 3 1 1

dijual dijual disimpan disimpan daur ulang daur ulang dibuang dibuang disimpan disimpan disimpan disimpan disimpan disimpan dibuang dibuang dibuang dibuang disimpan disimpan dibuang dibuang dibuang dibuang dibuang dibuang daur ulang daur ulang disimpan disimpan disimpan disimpan

43

59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90

L L L L L L P P L L L L P P P P P P P P P P P P P P L L L L L L

11 11 5 5 8 8 6 6 5 5 4 4 8 8 4 4 7 7 8 8 7 7 6 6 7 7 6 6 5 5 4 4

71 71 61 61 71 71 51 51 71 71 51 51 81 81 51 51 51 51 61 61 71 71 71 71 61 61 61 61 31 31 41 41

80 80 70 70 80 80 60 60 80 80 60 60 90 90 60 60 60 60 70 70 80 80 80 80 70 70 70 70 40 40 50 50

71 71 61 61 91 91 61 61 61 61 51 51 71 71 91 91 71 71 71 71 71 71 101 101 61 61 71 71 51 51 61 61

80 80 70 70 100 100 70 70 70 70 60 60 80 80 100 100 80 80 80 80 80 80 110 110 70 70 80 80 60 60 70 70

3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3

71 71 61 61 91 91 61 71 71 71 51 51 81 81 101 101 61 61 71 71 71 71 91 91 71 71 91 91 41 41 91 91

80 80 70 70 100 100 70 80 80 80 60 60 90 90 110 110 70 70 80 80 80 80 100 100 80 80 100 100 50 50 100 100

4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 6 6 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 6 6 4 4 7 7 4 4

121 121 151 151 31 31 51 51 61 61 61 61 71 81 51 51 41 41 51 51 41 41 71 71 41 41 41 41 41 41 51 51

130 130 160 160 40 40 60 60 70 70 70 70 80 90 60 60 50 50 60 60 50 50 80 80 50 50 50 50 50 50 60 60

121 121 121 121 131 131 131 131 131 131 141 141 141 141 161 161 171 171 171 171 191 191 191 191 201 201 201 201 210 210 210 221

130 130 130 130 140 140 140 140 140 140 150 150 150 150 170 170 180 180 180 180 200 200 200 200 210 210 210 210 219 219 219 230

2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 2 2 2 2

121 121 121 121 121 131 131 131 131 131 141 141 131 131 161 161 181 181 171 171 181 181 201 201 201 201 281 281 181 181 221 221

130 130 130 130 130 140 140 140 140 140 150 150 140 140 170 170 190 190 180 180 190 190 210 210 210 210 290 290 190 190 230 230

1 1 1 1 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 1 1 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3

daur ulang daur ulang disimpan disimpan disimpan disimpan disimpan disimpan dibuang dibuang dibuang dibuang disimpan disimpan dibuang dibuang dibuang dibuang disimpan disimpan disimpan disimpan disimpan disimpan daur ulang daur ulang disimpan disimpan dibuang dibuang dibuang dibuang

44

91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

L L L L P L L P L L

4 4 6 6 5 5 5 5 7 7

41 41 51 51 101 41 41 101 31 31

50 50 60 60 110 50 50 110 40 40

61 61 81 81 61 71 71 61 71 71

70 70 90 90 70 80 80 70 80 80

3 3 1 1 1 1 1 1 1 1

91 91 81 81 61 141 141 61 81 81

100 100 90 90 70 150 150 70 90 90

4 4 6 6 4 4 4 4 11 11

51 51 71 71 31 41 41 31 71 71

60 60 80 80 40 50 50 40 80 80

221 221 271 271 291 291 291 301 591 591

230 230 280 280 300 300 300 310 600 600

2 2 1 1 1 1 1 1 1 1

221 221 271 271 301 281 291 301 601 601

230 230 280 280 310 291 300 310 610 610

3 3 3 3 3 1 1 3 3 3

disimpan disimpan daur ulang daur ulang dijual dijual dijual dijual dibuang dibuang

Keterangan: A: Saya sudah bimbingan skripsi BAB 1-3 sebanyak: B: Setiap bimbingan skripsi BAB 1-3, rata-rata saya menghabiskan kertas sebanyak: C: Setelah disetujui dosen pembimbing untuk seminar atau sidang proposal, skripsi BAB 1-3 saya menjadi: D: Setelah seminar atau sidang proposal, saya melakukan revisi skripsi BAB 1-3 sebanyak: E: Setelah disetujui dosen pembimbing dan penguji, skripsi BAB 1-3 saya menjadi: F: Saya sudah bimbingan skripsi BAB 4-5 sebanyak: G: Setiap bimbingan skripsi BAB 4-5, rata-rata saya menghabiskan kertas sebanyak: H: Setelah disetujui dosen pembimbing untuk sidang akhir, skripsi (BAB 1,2,3,4,5,lampiran) saya menjadi: I: Setelah sidang akhir, saya melakukan revisi skripsi (BAB 1,2,3,4,5,lampiran) sebanyak: J: Setelah disetujui dosen pembimbing dan penguji, skripsi (BAB 1,2,3,4,5,lampiran) saya menjadi: K: Skripsi yang telah disetujui tersebut, saya print hardcover sebanyak: L: kertas bekas dari hasil proses skripsi saya gunakan untuk:

45

2.

Riwayat Penulis 1 a. Nama c. Alamat Tempat Tinggal : Hafidz Mulyansyah Putra : Rumah Dhiesna, Jalan Sukapura, RT 3, RW 2, Kawasan Pendidikan Telkom, Dayeuh Kolot, Bandung, Jawa Barat d. Nomor Telepon e. Nama Orang Tua f. Prestasi : : 085624480364 : Muchlis Anwar b. Tempat dan Tanggal lahir : Padang Sibusuk, 05-02-1991

1) Juara 1 Lomba Karya Tulis Go Green Kampus IM Telkom (2011) 2) Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah PT. PJB-BPWC Cirata (2011) 3) Juara 1 Lomba Karya Tulis Championship Regeneration IM Telkom (2012) 4) Finalis Lomba Bisnis Solution Sisfo Time Institut Teknologi Telkom Bandung (2012) 5) Pemakalah pada Seminar Nasional dan Call for Papers pada kongres Asosiasi Ilmu Administrasi Bisnis Indonesia ke-3 (2012) 6) Juara 1 lomba artikel dengan tema Sosial dan Budaya pada Journalistic on Vocation UKM ITB (2013) 7) 3 Terbaik lomba essay dengan tema Nilai kewirausahaan dalam Budaya Minangkabau Dies Natalies ke-38 UKM ITB (2013).

46

3.

Riwayat Penulis 2 a. Nama c. Alamat Tempat Tinggal : Fadhli Fauzi : Rumah Dhiesna, Jalan Sukapura, RT 3, RW 2, Kawasan Pendidikan Telkom, Dayeuh Kolot, Bandung, Jawa Barat d. Nomor Telepon e. Nama Orang Tua : 085274463210 : b. Tempat dan Tanggal lahir : Padang, 19-04-1991

47

You might also like