You are on page 1of 36

Kelompok 2: 1. Avie sheiladianifi P 2. Dian Rahima Sari 3. Oktavina Wulandari 4. Ririn Ayu Tamala 5. Tri Ratna Sari 6.

Ulan Riski Junita 7. Yuli Sari Asih 8. Yuni Andriyani

4.3.1

Alat yang digunakan 4.3.2 cara Pewarnaan dan penilaian 4.3.3 Menentukan Jenis Bakteri dan Hasil Pemeriksaan

1. Botol contoh steril 2. Cawan Petri steril 3. Pipet ukur 10 ml dan 1 ml steril dan filternya 4. Pembakar Bunsen 5. Inkubator 6. Mikroskop 7. Tabung reaksi 8. Tabung Durham 9. Timbangan Mortal dan pengerus

Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Zat warna yang digunakan bersifat asam atau basa.

Pewarnaan sederhana yang meliputi : pewarnaan positif pewarnaan negatif Pewarnaan diferensial pewarnaan gram pewarnaan acid fast dll. Pewarnaan khusus pewarnaan endospora pewarnaan flagella dll. Pewarnaan Ziehl Neelsen Pewarnaan Neisser Pewarnaan Fluoresensi

Pewarnaan

Negatif Suspensi kuman dibuat dalam zat warna negrosin/tinta bak dan disebar ratakan dengan gelas. Disini kuman tidak diwarna dan tampak sebagai benda terang dengan latar belakang hitam. Pewarnaan ini digunakan untuk kuman yang sukar diwarnai, misalnya treponema, leptospira dan borrelia

Pewarnaan diferensial/Pewarnaan Gram Adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi.

Pewarnaan khusus Pewarnaan yang digunakan untuk mewarnai bagian-bagian sel kuman tertentu yang sukar diwarnai dengan pewarnaan biasa.

Pewarnaan Endospora Tujuan dilakukannya pewarnaan endospora adalah membedakan endospora dengan sel vegetatif, sehingga pembedaannya tampak jelas.

Pewarnaan Ziehl Neelsen


Dengan pewarnaan Ziehl neelsen, bakteri dibagi dalam 2 golongan, yaitu : Bakteri yang berwarna merah dengan pewarnaan Ziehl neelsen disebut bakteri tahan asam ( acid past) Bakteri yang berwarna biru dengan pewarnaan Ziehl neelsen disebut bakteri tidak tahan asam (nonacid fast).

Pewarnaan Neisser Pewarnaan neisser, khusus untuk mewarnai corynebaacterium diphtheria. Untuk pewarnaan ini digunakan 3 macam zat warna, yaitu : Neisser A isinya methylen blue Neisser B isinya gentian violet Neisser C isinya chrysoidin (berwarna kuning)

Pewarnaan Fluoresensi Objek yang akan dilihat diwarnai dengan zat warna yang dapat berflouoresensi yang disebut fluochrhome, misalnya flourenscein isothiocyanate (FITC).

A. Mengamati Morfologi Koloni Bakteri B. Pertumbuhan pada Agar Miring C. Pertumbuhan pada Agar Tegak D. Pertumbuhan pada Media Cair E. Mengamati Morfologi Bakteri F. Mengamati motilitas G. Cara melihat gerak gerak bakteri

DESINFEKSI adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang tidak hidup dengan pengecualian terhadap endospora bakteri

Waktu Konsentrasi (Kadar) Suhu

Keadaan Medium Sekeliling

Upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan dirumah sakit melalui proses fisik maupun kimiawi

Pembakaran Alat yang digunakan adalah lampu spiritus/bunsen. Pembakaran dapat dilakukan dengan cara : pembakaran kering dan pembakaran basah

Sterilisasi dengan cara ini dilakukan dengan mengalirkan cairan atau gas pada saringan berpori kecil sehingga dapat menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu.

Sterilisasi dengan cara ini diperlukan jika sterilisasi panas maupun dinding tidak dapat dilakukan.

Glutaraldehyd

basa Selama 20-30 menit Potensi bertahan sampai 14 hari

2% dalam suasana

adalah suatu bahan atau zat yang dapat mencegah, melawan maupun membunuh pertumbuhan dan kegiatan jasat renik. Biasanya digunakan untuk tubuh. Prosesnya disebut antiseptis.

PENGENDALIAN MIKROORGANISME Pengendalian mikroorganisme dalam bahan makanan asal hewan perlu dilakukan apabila kita menginginkan bahan makanan tersebut tidak cepat rusak atau cepat menjadi busuk, melainkan menjadi tahan lama. Kerusakan bahan makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme terjadi karena mikroorganisme tersebut berkembangbiak dan bermetabolisme sedemikian rupa sehingga bahan makanan mengalami perubahan yang menyebabkan kegunaannya sebagai bahan pangan menjadi terganggu. Proses kerusakan ini dimungkinkan karena bahan makanan memiliki persyaratan untuk pertumbuhan mikroorganisme.

Dalam dunia kesehatan khususnya bidan sterilisasi dan disinfeksi digunakan sebagai pencegah infeksi (PI). Dengan adanya praktek pencegah infeksi dapat mencegah mikroorganisme berpindah dari satu individu ke individu lainnya(ibu, bayi baru lahir, dan para penolung persalinan) sehingga dapat memutus rantai penyebaran infeksi.


MENCUCI MENGOLES

MERENDAM

MENJEMUR

Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya

ALCOHOL ALDEHIN BIGUANID SENYAWA

HALOGEN

FENOL KELORSILENOL

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu,

Sterilisai secara mekanik (filtrasi) Sterilisasi secara fisik Sterilisasi dengan Cara Kimia

You might also like