You are on page 1of 2

Nama : Adam Pangestu Ajie Kelas : XI IPA 3

CINTA YANG BEGITU RUMIT


Namaku Zeni, sejak kecil aku di ajarkan untuk patuh pada aturan dalam keluarga. Papa ku terbiasa oleh aturan militer, begitu juga kami di rumah pun kami selalu di awasi. Waktu kami sekolah selalu di antar jemput oleh sopir. Kami hidup berpindahpindah, dari daerah satu ke daerah lain nya khusus di bagian timur. Orang-orang di luar sana selalu mengatakan aku anak manja, karena kemanapun aku pergi selalu di temenin, entah itu mama atau kakak-kakak ku. Padahal itu bukan mau ku entah mengapa khusus buat aku, selalu begitu. Aku sering berontak, kadang aku diam-diam pergi tanpa sepengatuhan orang tua ku. Aku tumbuh menjadi pribadi yang minder. Tahun demi tahun berlalu, sampai aku beranjak dewasa, aku kadang menuruti apa kata-kata orang tua kalau itu memang ku anggap benar, tapi kalau tidak sesuai dengan kata hati, aku menjadi benar-benar tersiksa, dan selalu aku pendam dalam hati, aku memang keras kalau sudah berhubungan dengan hati. Aku orang nya sensitif. Masa-masa smu adalah masa-masa yang paling menyenangkan buat ku, dari pacaran yang belum di ijini orang tua, beda agama, dan aku selalu berusaha berprestasi di dunia modeling. Sampai akhirnya aku masuk kuliah di daerah kelahiran papa. Itu adalah ujian buat ku. Hidup kami serba kekurangan, prihatin. Sampai aku bisa menyelesaikan kuliah ku. Dan lagi-lagi aku di uji, aku termasuk lama mendapat pekerjaan. Selama 5 tahun melamar bahkan sampai aku hampir menyerah dan putus asa. Akhirnya ku mendapatkan pekerjaan itu dengan susah payah. Sejak aku lulus smu aku gak pernah pacaran. Tapi aku mulai mengawali saat aku mulai bekerja. Teman dekat ya memang ada, tapi aku gak memilih satu pun. Mantan mantan yang pernah mengajak ku menikah, sudah menikah dan aku pun sendiri. Sampai aku bertemu seorang laki-laki yang sebelum nya gak ada sedikit pun pernah terbayang aku akan menerima nya. Aku pun berfikir keras. Dan mulai mencoba lagi dengan taruma masa lalu dan itu pun kesalahan ada pada diriku. Aku menerima ajakan nya untuk membina hubungan yang lebih dekat. Dia dan aku karakter yang sangat jauh berbeda. Dan dia jauh dari kriteria yang selama ini aku ingin kan. Tak seperti mantan mantan ku yang memenuhi kriteria yang selalu aku

ingin kan dan dapat kan. Aku dan dia sering terlibat pertengkaran, entah itu hal yang kecil akan menjadi besar. Kami masih dalam penyesuaian. Tapi lambat laun aku mulai mencitai nya, bahkan melebihi dari apapun. hingga aku rela menyerahkan segala-gala nya. Aku selalu menuruti apa maunya. Aku sering mengalah untuk nya agar hubungan kami baik-baik saja. Aku sangat mencintai nya dan sangat takut kehilangan diri nya. Aku menerima dia apa adanya. Tapi hubungan kami tak pernah di setujui mama-nya. Dan dia tak pernah bisa mengambil sikap. Walaupun kami telah jauh melangkah ke hal semestinya tidak boleh kami lakukan. Aku memang manusia bodoh. Aku meratapi nasib diri ku ke depan akan jadi apa. Aku hancur. Sementara dia gak bisa mengambil keputusan hanya karena takut di bilang anak durhaka. Dan melepaskan tanggung jawab nya pada diri ku. Aku hanya bisa menangis di setiap doa ku. Aku tidak bisa di terima mamanya karena aku bukan seorang dokter. Aku tidak sesuai dengan kriteria calon menantu idaman yang seorang dokter dan kaya raya. Aku seorang karyawan swasta biasa dengan gaji standar. Seribu alasan karena aku tak ramah. Bagaimana aku mau berbincang bincang, kalau aku tak di beri kesempatan untuk lebih dekat, mama nya menutup pintu buat diri ku. Aku paham setiap orang tua ingin yang terbaik buat anak nya, tapi itu adalah bahtera hidup yang harus anak anak jalan kan setelah dewasa maka pilihan hidup di tentukan oleh anak anak nya. Sampai sekarang pun aku tak pernah menerima keputusan dari lelaki yang sudah mengambil segala gala nya dari diri ku aku di gantung dan tidak jelas. Mungkin orang orang akan mencemooh ku karena aku adalah wanita paling bodoh. Inilah derita ku. Korban dari keegoisan orang tua dan laki laki yang mungkin kalian bisa mengatakan dia sebagai laki laki macam apa. Pesan untuk kaum hawa, jangan pernah mengulangi kisah ku. Ini dalah pembelajaran hidup. Hanya kalian yang bisa menentukan hidup kalian. Jadilah diri sendiri. untuk kau adam, hargailah wanita kalian dan kalian harus berani mengambil keputusan apapun alasan nya. Kalian punya hak untuk menentukan hidup kalian. orang tua hanya menerawat dan menjaga kita sampai kita dewasa, setelah itu kalian yang menentukan pilihan kalian. Jadilah laki laki sejati yang bertanggung jawab.

You might also like