You are on page 1of 9

Luka Bakar Abdullah Shamsah, Suzan Schneeweiss, dan Amina Lalani Pendahuluan Luka bakar sering dijumpai di UGD

i di UGD Luka lepuhsering dijumpai pada anak yang lebih muda Anak yang lebih tua cenderung lebih rentan terluka akibat api Derajat dan kedalamanluka bakar mungkin tidak terlalu jelas pada pengkajian awal Umum dijumpai luka bakar dengan berbagai derajat kedalaman yang berbeda; bagin tengah biasanya menunjukkan luka bakar yang lebih dalam Luka bakar superfisial dapat berkembang menjadi luka bakar yang lebih dalam dalam 24 jam pertama Luka bakar dikelompokkan menjadi superfisial, partial thickness, dan full thickness Istilah yang lama mengelompokkan luka bakar menjadi derajat pertama, kedua, ketiga, atau keempat Pertolongan Pertama Hentikan luka bakar dan bantu mengurangi panas Bilas dengan air dingin mengalir atau gunakan kassa yang direndam dalam salin Hati-hati dengan area luka bakar yaang besar karena berisiko menimbulkan hipotermia Jangan rendam luka dalam air es atau ditempelkan ke es Pada area luka bakar yang besar: bungkus dengan selimut yang bersih pada penilaian awal pasien untuk mengurangi nyeri Penilaian Awal Jalan Napas dan Pernapasan 100% oksigen

Cari tanda-tanda gangguan: rambut hidung, bulu mata, atau alis mata yang terbakar; suara serak, stridor; sputum yang berarang;luka bakar perioral atau perinasal

Amankan jalan napas menggunakan intubasi bila ada tanda-tanda seperti di atas Edema jalan napas mungkin terlambat muncul sampai 48 jam Penundaan untuk mengamankan patensi jalan napas sampai tanda distres napas muncul dapat menyebabkan jalan napas tidak mampu dibebaskan sehingga hasil akhirnya buruk

Tabel 53.1 Penilaian Derajat Luka Bakar Superfisial (derajat pertama)

Eritema,

kering,

pengelupasan

epidermis, nyeri Mengelupas dengan tekanan Sembuh tanpa parut dalam 4-5 hari Tidak diikutsertakan dalam penghitungan totalivas permukaan luka bakar (totalburn surface area, TBSA) Partial thickness (derajat kedua) 1. Partial thickness superfisial: <50% dermis 2. Partial thickness dalam: >50% dermis Contoh: terbakar matahari Merah atau bebercak, pengelupasan epidermis atau lepuh, lembap, dan nyeri Sembuh dengan parut minimal dalam 7-10 hari Biasanya lebih tidak nyeri krena serabut saraf melepuh Putih, permukaan pucat Memerlukan 2-3 minggu atau lebih untuk sembuh Mungkin sulit dibedakan dari luka bakar full thickness

Full thickness (derajat ketiga)

Sering dijumpai parut Sering kali dijumpai graft kulit Rujuk ke bedah plastik bila luka bakar tidak membaik dalam 7-10 hari Melibatkan dermis sepenuhnya Putih, seperti kulit,berlilin, kering, tidak nyeri Tidak berdarah, tidak ada pengisian kapiler kembali Risiko tinggi terkena infeksi dan kehilangan cairan Tidak epitelisasi, perifer dapat mengalami dari resembuh bagian

Derajat keempat

Butuh beberapa minggu untuk sembuh Segera rujuk ke bedah plastik Kebanyakan memerlukan graft

kulit Melibatkan fasia, otot, dan tulang dibawah luka Dijumpai pada luka bakar listrik yang berat Memerlukan konsultasi ke bagian bedah plastik segera

Jangan mengandalkan hasil Rontgen toraks karena hasilnhya mungkin saja normal Pikirkan kemungkinan bronkoskopi atau laringoskopi untuk memvisualisasi jalan napas secara langsung Cedera jalan napas bagian atas biasanya disebabkan oleh cedera termal langsung; cedera jalan napas bagian bawah disebabkan oleh zat kimia atau toksin dari inhalasi asap, menyebabkan pneumonitis kimiawi

Sirkulasi Nilai lokasi dan kedalaman luka bakar, TBSA, luka bakar keliling Nilai TBSA menggunakan rule of 9, atau telapak tangan anak = 1% TBSA Sesuaikan rule of 9 menurut usia pasien Mulai pemberian NS atau RL sebesar 20 cc/kg sembari menilai luka bakar Gunakan formula Parkland jika TBSA >10%: 4 mL x berat badan (kg) x %TBSA luka bakar partial dan full thickness Berikan separuh volme cairan dalam 8 jam pertama, separuhnya lagi dalam 16 jam berikutnya Tambahkan cairan rumatan yang mengandung dekstrosa 5% pada anak berusia <5 tahun Gunakan cairan yang sudah dihangatkan pada anak yang lebih muda Akses vaskular mungkin agak sulit diperoleh: jika perlu, gunakan akses intraoseus atau lakukan kanulasi menembus kulit yang terbakar Kateter Foley untuk memantau keluaran urin secara ketat

Kriteria Pemindahan Pasien ke Unit Luka Bakar/Rawat Inap Luka bakar partial atau full thickness dengan TBSA >10% pada anak berusia <10 tahun Luka bakar partial atau full thickness dengan TBSA >20% pada anak berusia >10 tahun Luka bakar full thickness TBSA >5% pada semua usia Luka bakar mengenai wajah, mata, telinga, tangan, kaki, genitalia, atau sendisendi utama Luka bakar listrik termasuk tersambar petir Luka bakar kimiawi Cedera inhalasi Luka bakar pada pasien yang sudah menderita suatu penyakit tertentu Luka bakar yang berkaitandengan trauma mayor (misalnya, fraktur)

Luka bakar pada pasien yang memerlukan rehabilitasi sosial, emosi, dan/atau rehabilitasi jangka-panjang termasuk curiga penganiayaan anak dan penyalahgunaan obat

Tata Laksana Luka Bakar Superfisial Pelembap dan acetaminophen/ibuprofen

Luka Bakar Partial atau Full Thickness Bersihkan dengan salin hangat Jaga pasien tetap hangat untuk menghindari hipotermia Debrideman lepuh masih diperdebatkan Lepuh harus dibersihkan bila akan pecah atau ukurannya besar Lepuh kecil dapat dibiarkan saja asalkan tidak mengganggu perawatan luka Kontrol nyeri sering kali tidak adekuat: penutupan luka dengan selimut yang bersih sangat mengurangi nyeri; analgesia narkotik sering kali diperlukan Salep antibiotik topikal pada luka bakar minor (misalnya, Polysporin atau Bactroban) serta penutup nonadhesif seperti kassa petroleum, diikuti oleh penutup kassa yang kering Konsultasi dengan bedah plastik mengenai penggunaan krem topikal lain seperti sulfadiazine perak (Flamazine) atau nitrat perak, atau penutup oklusif sintetik lain (misalnya, Biobrane) Penutupdiganti tiap 2 hari pada partial thickness superfisial; penutup diganti tiap hari pada luka bakar full thickness atau partial thickness dalam Luka bakar tangan: Balut tiap jari secara terpisah Naikkan eksremitas (pasang sling) Slab volar hingga ujung jari sampai ditemui oleh ahli terapi okupasional Tetanus toxoid: lakukan imunisasi bila >5 tahun sejak imunisasi terakhir

Komplikasi Infeksi luka

Sulit dibedakan dengan penyembuhan luka karena sama-sama terdapat eritema, edema, dan nyeri tekan Jika demam, malaise, atau gejalanya memburuk, pikirkan kemungkinan infeksi Dapat menyebabkan sepsis dan kerusakan luka bakar yang lebih dalam Perlu dirawat inap dan mendapat antibiotik IV Sepsis Syok akibat luka bakar Edema akibat luka bakar Eskarotomi Rabdomiolisis Cedera inhalasi Hipermetabolisme

Luka Bakar Kimiawi Terbakar Zat Asam Nekrosis koagulasi membatasi kedalaman dan penetrasi luka bakar Penelanan zat kimia asam menyebabkan cedera lambung striktur

Terbakar Zat Basa Nekrosis likuefaksi: penetrasi lebih dalam, luka bakar lebih signifikan Penelanan cedera GI yang signifikan dan perforasi, striktur esofagus

Tata Laksana Lepas semua baju Irigasi air mengalir selama minimal 30 menit Jangan menetralisasi luka bakar: menyebabkan reaksi eksotermik dan luka bakar lebih lanjut Ukur pH 15 menit setelah irigasi untuk menilai efek irigasi (zat alkali lebih tidak larut air dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dinetralisasi) Ingesti: jangan picu emesis; karbon aktif dikontraindikasikan

Endoskopi diagnostik, diminta meminum susu atau air

Luka Bakar Listrik Kebanyakan cedera disebabkan oleh kontak dengan listrik tegangan rendah Energi suhu dilepaskan sesuai dengan jumlah arus listrik yang melalui jaringan Pendekatannya sama dengan luka bakar tetapi diperlukan lebih banyak cairan karena cedera sangat dalam Jika cedera listrik terjadi di bibir dan mulut, perdarahan dari arteri labialis dapat terjadi 1-2 minggu kemudian ketika eskar terangkat Lihat juga Bab 58, Cedera Listrik Tanda Klinis dan Gejala Kutaneus: luka bakar akibat api, kilat, lecutan listrik, kuli sianotik dan berbecak Efek terhadap jantung: disritmia jantung, kerusakan miokardium Cedera muskuloskeletal: edema jaringan dan nekrosis, sindrom kompartemen Gagal ginjal: kerusakan hipoksik, kerusakan tubulus ginjal akibat klebihan endapan mioglobin dari kerusakan otot yang luas SSP: sensasi nyeri, penurunan kesadaran, paralisis pusat pernapasan, kebingungan, paralis motorik, gangguan penglihatan, tuli, defisit sensorik, hemiplegia, kuadriparesis, kejang, amnesia, disorientasi, perdarahan intrakranial Mengatasi anak luka bakar / Tersiram Air Panas Tersiram air panas merupakan salah satu penyebab luka bakar yang sering pada anak. Inilah yang bisa dilakukan. Mengenali tipe luka bakar yang terjadi Jika anak tersiram air panas, pertama kali kenalilah derajat keparahan luka bakar, ini akan menentukan apakah anak perlu di bawa ke rumah sakit atau tidak. Luka bakar derajat satu:

Paling ringan, luka terbatas pada lapisan kulit paling luar. Tandanya: kemerahan, nyeri, sedikit bengkak, kulit kering tetapi tidak ada lepuh. Kulit di area yang terkena biasanya berubah pucat jika ditekan. Bisa sembuh sendiri dalam waktu 5-10 hari. Luka bakar derajat dua: Kerusakan kulit meliputi kulit paling luar (epidermis) dan sebagian kulit bagian dalam (dermis). Tandanya: reaksi radang lebih berat, kulit tampak berair disertai lepuh (gelembung berisi cairan). Area juga terasa nyeri sehingga anak akan menangis disebabkan iritasi ujung saraf. Permukaan area luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi dari kulit normal. Waktu penyembuhan: pada luka bakar derajat dua yang dangkal, dapat sembuh sendiri dalam waktu 10-14 hari. Pada luka bakar derajat dua dalam, yaitu bila folikel rambut, kelenjar keringat dan sebasea terkena meski hanya sebagian kecil, penyembuhan menjadi lebih lama bisa mencapai satu bulan. Luka bakar derajat tiga: Merupakan yang paling berat dan mengenai seluruh lapisan kulit hingga jaringan di bawahnya. Tandanya: Tidak ada lagi lepuh dan anak tidak merasa nyeri karena ujung saraf rusak. Area kulit yang terkena berwarna abu-abu dan pucat, letaknya lebih rendah daripada kulit normal. Folikel rambut, kelenjar keringat dan sebasea ikut rusak. Penyembuhan tergantung keparahan. Pada yang parah, bisa dilakukan transplantasi kulit untuk menggantikan kulit yang hilang. Langkah selanjutnya sesuai dengan tipe luka bakar yang terjadi: Jika luka bakar derajat satu: 1. Jika sempat, bukalah pakaian si anak di area yang terkena air panas. 2. Alirkan air sejuk (tetapi tidak dingin) di area tersebut, bisa juga di kompres hingga nyeri berkurang (jangan memakai es karena akan memperlama penyembuhan). 3. Jangan menggunakan mentega, odol, bedak, atau apapun yang katanya dapat digunakan untuk luka bakar sebab bisa meningkatkan risiko infeksi. 4. Cucilah area yang terkena dua kali sehari dengan sabun cair. Jangan mengutak-atik lepuh yang berisi cairan karena berfungsi melindungi kulit dari infeksi. Saat lepuh pecah, bersihkan sisa-sisa kulit yang tertinggal, dan berikan salep antibiotik atau antiseptik lalu tutup dengan perban steril. Ganti perban setiap kali luka dicuci.

5. Jika keluhan nyeri amat mengganggu aktivitas si anak, dapat diberikan asetaminofen atau ibuprofen diminum sesuai dosis. Kompres air sejuk juga bisa mengurangi nyeri. Jika luka bakar derajat dua dalam atau derajat tiga: 1. Segera bawa ke unit gawat darurat rumah sakit 2. Sebelumnya, lakukan tindakan sesuai luka bakar derajat satu 3. Baringkan anak dengan posisi area yang terkena lebih tinggi 4. Pastikan area tersebut bebas dari pakaian ataupun ikatan 5. Selimuti luka bakar dengan handuk bersih yang dilembabkan, jaga jangan sampai anak kedinginan atau kepanasan. Bawa anak ke rumah sakit bila: 1. Luka bakar termasuk derajat dua atau tiga 2. Area yang terkena air panas cukup luas, yaitu lebih dari 15-20% permukaan tubuh. Luka bakar bisa menyebabkan kematian karena kehilangan cairan tubuh dan reaksi inflamasi yang berlebihan. Semakin luas area terkena, semakin besar kemungkinan itu terjadi. 3. Luka bakar terjadi di wajah, kepala, tangan, persendian, dan area kemaluan. 4. Luka bakar tampak bernanah, membengkak, dan kulit normal di sekitarnya tampak ikut memerah. Anda bisa menelpon atau datang ke dokter di lain hari, bila terjadi: 1. Luka bakar terinfeksi 2. Tidak sembuh-sembuh dalam sepuluh hari 3. Anak tampak makin sakit 4. Jika ada kekhawatiran terjadi sesuatu pada anak. Referensi: 1. Moenadjat Y. Luka bakar, penatalaksanaan awal dan permasalahannya. Dalam: Ramli M, Umbas R, Panigoro SS, penyunting. Kedaruratan Non Bedah dan Bedah. Balai Penerbit FKU: Jakarta, 2000 2. Burns. Emergencies: what to do. Kidshealth for parents. Tersedia dalam: kidshealth dot com 3. University of Michigan Health System. Schmitt BD, MD. Burns (Thermal). McKesson Health Solutions LLC. 2002.

You might also like