You are on page 1of 1

Berjalan menuju anjungan dan terlihat berbagai ragam kenikmatan, bahwa hidup adalah saling menikmati dan berharap

menjadi bagian dari sebuah kehidupan yang akan datang. Dilema dan angan kadang menjdi satu saat semua berada dalam naungan kenikmatan. Apakah ini yang namanya surga dunia, surganya manusia diantara hiduk pikuknya dunia baru dan nyata. Adakah yang akan memandang bahwa semuanya akan terserah kepada kita yang menjalankannya. Saat semua tersadar, kita hanyalah manusia kecil yang membawa kehinaan dan akan tetap hina manakala kita kurang mampu berkata syukur. Anugrah manusia terkadang menjadi satu saat kita lupa, saat kita lupa akan karunia dan rasa syukur. Jadikah ini sebagai bahtera menuju surgaMu. Tengadah menghadap alam, hirup udara dalam-dalam disana ada naungan imajinasi yang akan selalu menjadi impian setiap manusia, impian akan kenikmatan inderawi yang sesungguhnya. Dan saat itu datang hanyalah menjadikan kita sebagai manusia yang bersyukur dan menjadi manusia yang siap terjun dalam berbagai ragam kehidupan manusia di muka bumi ini. Tersadar diriku saat berada disini, sebuah alam penuh dengan glamour kehidupan mewah, apakah yang dicari?. Jawabnya adalah inilah hidupmu manusia. Hidup yang sesungguhnya akan selalu ada dalam dirimu wahai insan. Tersadarkah atau tidak wahai manusia.

You might also like