You are on page 1of 11

FIAN PRIMAYANTI

107421411247

PENDIDIKAN AKUNTANSI

HAL YANG PEERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMILIHAN MEDIA BELAJAR


SISWA

Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran di dalam


kelas, hendaknya guru melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan
digunakan untuk mendampingi dirinya dalam membelajarkan peserta didiknya. Sudirman
Siahaan mengatakan bahwa ada beberapa tips atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat
digunakan guru dalam melakukan seleksi terhadap media pembelajaran yang akan digunakan.

1. Menyesuaikan Jenis Media dengan Materi Kurikulum


Sewaktu akan memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan, maka
yang perlu diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana yang terdapat di dalam
kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah
tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang
dikehendaki tersebut. Karena salah satu prinsip umum pemilihan/pemanfaatan media adalah
bahwa tidak ada satu jenis media yang cocok atau tepat untuk menyajikan semua materi
pelajaran.
Sebagai contoh misalnya, pelajaran bahasa Inggris. Untuk kemampuan berbahasa
mendengarkan atau menyimak (listening skill), media yang lebih tepat digunakan adalah
media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan berbahasa menulis atau tata bahasa, maka
media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada
peserta didik tentang cara-cara menggunakan organs of speech untuk menuturkan kata atau
kalimat (pronunciation), maka media video akan lebih tepat digunakan.
Contoh lain untuk pelajaran Biologi. Untuk mengajarkan bagaimana terjadinya proses
peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam tubuh manusia, maka media video dinilai
lebih tepat untuk menyajikannya. Dengan menggunakan teknik animasi, maka media video
dapat memperlihatkan atau memvisualisasikan proses yang tidak dapat dilihat dengan mata
materi pelajaran yang berkaitan dengan proses. Melalui visualisasi yang disajikan media
video, maka peserta didik akan lebih mudah memahami materi pelajaran tentang proses
peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam tubuh manusia. Demikian juga halnya
dalam menjelaskan profil kehidupan binatang buas, maka media video merupakan jenis
media yang lebih tepat untuk menyajikannya.

2. Keterjangkauan dalam Pembiayaan


Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga
mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus membuat
sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada di antara sesama guru
yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran
yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu dijajagi berapa besar biaya yang dibutuhkan
untuk pembuatan medianya jika harus dikontrakkan kepada orang lain. Namun sebelum
dikontrakkan kepada orang lain, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah media
pembelajaran yang dibutuhkan tersebut tidak tersedia di pasaran. Seandaianya tersedia di
pasaran, apakah tidak lebih cepat, mudah dan juga murah kalau langsung membelinya
daripada mengkontrakkan pembuatannya?
Pilihan lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka
panjang sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan
pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu dipertimbangkan mengenai
besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan
pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki. Selain itu, perlu juga dipikirkan
apakah guru yang akan dikirimkan mengikuti pelatihan tersebut masih mempunyai waktu
memadai untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apakah
fasilitas pemanfaatannya sudah tersedia di sekolah? Kalau belum, berapa biaya pengadaan
peralatannya dalam jumlah minimal misalnya.
3. Ketersediaan Perangkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran
Tidak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau
tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa artinya tersedia
media pembelajaran online apabila di sekolah tidak tersedia perangkat komputer dan fasilitas
koneksi ke internet yang juga didukung oleh Local Area Network (LAN).
Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana (seperti misalnya: media kaset
audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena peralatan/fasilitas
pemanfaatannya tersedia di sekolah atau mudah diperoleh di masyarakat. Selain itu, sumber
energi yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan media sederhana juga
cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakan baterai kering. Dari segi ekspertis atau
keahlian/keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan media sederhana seperti
media kaset audio atau transparansi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkannya.
Tidaklah juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara perancangan dan pengembangan
media sederhana.

4. Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran


Karena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan/mempesona atau
menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli media pembelajaran yang
ditawarkan. Namun sebelum membeli media pembelajarannya (program), sekolah harus
terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya. Setelah peralatan
pemanfaatan media pembelajarannya dibeli ternyata di antara guru tidak ada atau belum tahu
bagaimana cara-cara mengoperasikan peralatan pemanfaatan media pembelajaran yang akan
diadakan tersebut. Di samping itu, media pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit
didapatkan di pasaran sebab harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka waktu tertentu.
Kemudian, dapat saja terjadi bahwa media pembelajaran yang telah dipesan dan
dipelajari, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali yang relevan dengan kebutuhan
peserta didik (sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga terjadi bahwa materi yang dikemas di
dalam media pembelajaran sangat cocok danmembantu mempermudah siswa memahami
materi pelajaran. Namun, yang menjadi masalah adalah bahwa media pembelajaran tersebut
sulit didapatkan di pasaran.
5. Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran
Aspek lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam
pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan guru atau peserta
didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran yang
dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah
dimanfaatkan, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau
dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan saja di sekolah. Atau, dibutuhkan
waktu yang memadai untuk melatih guru tertentu sehingga terampil untuk mengoperasikan
peralatan pemanfaatan medianya.

Menurut Drs. Syaiful Bahri dan Drs Aswan Zain, ada beberapa factor yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan media belajar siswa yaitu sebagai berikut:
1. Obyektivitas

Guru tidak boleh memilih media atas dasar kesenangan pribadi. Jika secara obyektif ,
berdasarkan penelitian suatu pengajaran menunujukkan keefektifan & keefisienan
yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. Untuk menghindari
pengaruh unsure subyektif guru, dalam pemilihan media guru dapat meminta saran
dari teman atau siswa itu sendiri.

2. Program Pengajaran

Program pengajaran yang akan disampaikan harus sesuai dengan kurikulum yang
berlaku(isi, struktur, dan kedalaman)

3. SasaranProgram

Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi
pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi
tertentu, siswa mempunyai kemampuan tertentu baik cara berpikir, daya imajinasi,
dan daya tahan dalam belajar. Pemilihan media harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa (segi bahasa, symbol yang digunakan, cara & kecepatan
penyajian).

4. Situasi dan Kondisi

• Situasi&kondisi sekolah seperti ukuran gedung dan perlengkapannya

• Situasi&kondisi anak didik seperti jumlah anak didik, motivasi anak didik,
dan kegairahan anak didik

5. Kualitas Teknik

Yang dimaksud dengan kualitas teknik adalah sudah lengkap dan sudah jelaskah alat
bantu yang ingin digunakan??

6. Keefektifan/Keefisienan Penggunaan

Keefektifan berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Sedangkan efisiensi


berpengaruh terhadap proses pencapaian hasil tersebut. Contoh dari keefisienan
penggunaan adalah apakah dengan media tersebut waktu, biaya, dan tenaga yang
dikeluarkan untuk mencpai tujuan tersebut sudah sedikit mungkin? Sedangkan contoh
dari tingkat keefektifan penggunaan adalah apakah dengan media tersebut informasi
dapat diserap oleh siswa dengan optimal?

UNTUK MENJADI GURU YANG EFEKTIF MESTI MENERAPKAN PRINSIP


INDIVIDUALIZING STUDENT, LEARNING NAMES, SEEKING STUDENS OUT,
CLASSROOM MANAGEMENT & DISCOVERY LEARNING

1.Individualizing Student (Perlakuan siswa sebagai individual)

Dalam mengajar, sebuah hubungan antar guru dengan siswa memang haruslah terjalin
dengan baik. Carilah sebanyak-banyak nya informasi mengenai murid anda. Ketika siswa
merasa dekat maka sebagai guru kita sudah berhasil menyingkirkan batas pribadi antara dua
pribadi yang berbeda yaitu guru dan murid. Siswa akan menghormati kita dari hatinya bukan
karena keharusan. Banyak sekolah sudah mulai mempersyaratkan jumlah tertentu untuk
siswa bisa berada di dalam satu kelas (misalnya 24 orang). Hal ini menjadikan niatan guru
untuk lebih mengenal siswa akan lebih mudah dilakukan. Apabila kelas anda mempunyai
jumlah murid yang lebih banyak, anda bisa memulai dengan banyak bercerita mengenai diri
anda pribadi, pengalaman serta keluarga anda (tentunya dalam porsi yang bisa diterima oleh
usia murid) agar siswa yang ada dikelas merasa mengenal anda sebagai guru dengan baik.

2. Learning Names

Selama melakukan pembelajaran beberapa periode, para siswa pasti akan merasa
senang apabila namanya telah dikenal oleh gurunya. Siswa akan lebih bersemangat dalam
belajar karena menganggap bahwa gurunya telah peduli kepadanya. Hal ini juga sangat
penting untuk menjadi guru yang efektif meskipun hanya dengan menghafal nama muridnya,
hal itu sangat berarti bagi murid.

3. Seeking student out

Salah satu alternative menjadi guru yang efektif adalah mencoba mengajak murid
untuk keluar dari lingkungan kelas dengan syarat kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan
materi yang diajarkan. Hal itu dilakukan supaya para siswa tidak bosan menerima materi
yang diajarkan oleh guru. Dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pun tidak bersifat
monoton dengan pembelajaran di dalam kelas.

4. Classroom Management

Pengelolaan Kelas adalah berbagai kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan
tujuan meciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagai terjadinya proses belajar
mengajar. Ada beberapa dimensi yang perlu dilakukan oleh guru sebagai berikut:

1). Dimensi Pencegahan

Dimensi Pencegahan (preventif) dapat merupakan tindakan guru dalam mengatur


siswa dan peralatan atau format belajar mengajar yang tepat. Dalam rangka pembinaan
pengelolaan di sekolah kita dapat menempuh berbagai usaha anatara lain :

a. Meningkatkan Kesadaran diri dari guru

b. Meningkatkan Kesadaran Siswa

c. Sikap Tulus daru guru

d. Menemukan dan pengenalan alternatif pengelolaan

e. Membuat Kontrak Sosial

2). Dimensi Tindakan (action)

Dimensi indakan merupakan kegiatan yang dilakukan guru bila terjadi masalah
pengelolaan. Adapun hal yang bisa dijadika pertimbangan bagi guru adalah :

a. Lakukan tindakan dan bukan Ceramah

b. Do not bargain

c. Gunakan “Kontrol” Kerja

d. Nyatakan peraturan dan konsekuensinya

3). Dimensi Penyembuhan

Dimensi Penyembuhan dimaksudkan untuk membina kontrak social yang tidak jalan.
Bentuk dari situasi ini :
- Siswa melanggar sejumlah peraturan sekolah

- Siswa menolak konsekuensi

- Siswa menolak sama sekali aturan khusus yang sudah dibuat

5. Discovery Learning
Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund discovery adalah
proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang
dimaksudkan dengan proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna,
mengerti, mengolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep misalnya: segitiga, panas, demokrasi dan
sebagainya, sedang yang dimaksud dengan prinsip antara lain ialah: logam apabila
dipanaskan akan mengembang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau
mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya memibimbing dan memberikan instruksi.
Dr.J. Richard dan asistennya mencoba self-learning siswa ( belajar sendiri ) itu,
sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher dominated learning menjadi
situasi student dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning, ialah suatu cara
mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat,
dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar
sendiri.
Penggunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam proses
belajar mengajar.

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN MANFAAT DALAM DUNIA


PENDIDIKAN

Kebanyakan pelajar di sekolah tidak mampu membuat kaitan antara apa yang mereka
pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dapat dimanfaatkan. Hal ini terjadi karena mereka
memproses maklumat dan perasaan motivasi untuk pelajar tidak tersentuh melalui kaedah
pengajaran yang lazim digunakan (iaitu kaedah syarahan yang abstrak), namun mereka amat
perlu memahami konsep itu untuk memudahkan mereka mengaitkannya dengan suasana dan
juga dalam menempuh kehidupan masyarakat di mana tempat mereka menjalani kehidupan
dan bekerja.
Menurut teori pembelajaran kontekstual, pembelajaran hanya berlaku apabila pelajar
memproses maklumat atau ilmu pengetahuan baru dengan cara tertentu sehingga ia
membawa maksud atau makna kepada mereka dalam kerangka rujukan mereka sendiri (dunia
dalaman bagi memori, pengalaman dan tindak balas mereka sendiri).

Teori pembelajaran kontekstual tertumpu pada aspek pelbagai bagi mana-mana


persekitaran pembelajaran, sama ada dalam bilik darjah, dalam makmal, dalam makmal
komputer, tampat atau lokasi kerja, atau di ladang tanaman. Ia menggalakkan pendidik
memilih dan/atau membina persekitaran pembelajaran yang menggabungkan seberapa
banyak bentuk pengalaman yang boleh termasuk aspek sosial, fizikal, psikologikal, ke arah
mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.

Konsep dihayati melalui proses penemuan, pengukuhan dan menghubungkaitkan.

Contohnya, pelajar yang mengikuti satu pelajaran Fizik berkenaan tajuk Pengkonduksian
Terma mungkin mengukur bagaimana kualiti dan amaun bahan pendebat bangunan
mempengaruhi jumlah tenaga yang diperlukan untuk menyejuk atau memanaskan bangunan
itu. Satu kelas Biologi atau Kimia mungkin sedang mempelajari konsep saintifik asas dengan
mempelajari penyebaran AIDS atau cara bagaimana peladang menghadapi dan menyumbang
kepada kemerosotan persekitaran.

Pengajaran-pembelajaran kontekstual merupakan satu konsepsi pengajaran dan


pembelajaran yang membantu guru mengaitkan bahan subjek yang dipelajari dengan situasi
dunia sebenar dan memotivasikan pelajar untuk membuat perkaitan antara pengetahuan
dengan aplikasinya dalam kehidupan harian mereka sebagai ahli keluarga, warga masyarakat
dan pekerja.

CARA UNTUK DAPAT MENINGKATKAN SELF ESTEEM

1. Sadari bahwa kita ini unik dan tidak ada yang bisa menduplikasi dari keunikan kita.

Dari jumlah manusia yang milyar angkanya , tidak ada yang seperti kita sebelum kita
hadir di dunia ini, dan tidak ada yang seperti kita pada saat kita ada didunia ini, lebih lagi di
masa akan datang tidak akan ada yang bergerak, berbicara dan berpikir sama persis seperti
kita.

2. Carilah perbedaan kita dari yang lain dan eploitasi perbedaan kita.

Kita sering ingin menjadi orang lain supaya kita enjoy ditengah orang banyak, supaya
kita diterima .Tapi ketika kita ingin menjadi orang lain itu artinya kita tidak menerima bahkan
menolak diri kita sendiri.

3. Kita manusia yang terus maju berkembang

Kita lebih maju dari orangtua atau generasi–generasi sebelumnya, dan akan terus
maju, kalau kita merasa tidak berharga dan menjadi apatis maka kita menghentikan hal2 yang
baik bagi generasi yang akan datang.

4. Potensi yang belum maksimal

Para ahli menemukan bahwa manusia rata-rata hanya menggunakan sepuluh percent
dari otaknya. Jadi di dalam diri kita ada kekuatan yang sangat potensil untuk memecahkan
masalah kita, betapa luarbiasanya manusia itu! Yang kita perlukan adalah kemauan kita
mencari cara supaya potensi kita bisa maksimal.

5. Meningkatkan self esteem juga dilakukan dengan meningkatkan knowledge dalam diri
kita.

Pengetahuan umum tentang banyak hal akan menolong kita dalam berhadapan dengan
prospek.

6. Menjadi master dalam diri kita

Kata-kata adalah alat utama untuk seseorang. karena kita menghargai diri sendiri
maka kita harus menjadi master dalam hal ini. Bagaimana cara kita menjadi master? Satu-
satunya cara adalah dengan kita melatihnya setiap saat, lagi, lagi dan lagi.

7. Kita adalah hasil dari keajaiban kasih

Bagaimanakah kita dikandung dalam rahim ibu kita? Secara kedokteran kita terjadi
karena pertemuan satu sperma dan sel telur, dan itu adalah pilihan dari sekitar empat ratus
juta sperma, yang lainnya mati dan hanya satu yang hidup yaitu kita. Pikirkanlah itu! Kalau
kita adalah hasil dari keajaiban maka kita pasti melakukan keajaiban.

8. Kita bagian dari ciptaan yang tak terkalahkan

Kalau kita melihat ciptaan Tuhan , maka kita melihat bagaimana ciptaan Tuhan itu
tetap bertahan, lihatlah binatang yang di kutub tempat yang dingin, mereka tetap bertahan
meskipun sekitarnya bisa membunuh, atau yang di padang gurun, sungai yang deras, dan
lain-lain.

TUGAS UTAMA PENDIDIK ADALAH “TO TEACH HOW TO LEARN”

To Teach How To Learn adalah bagaimana seorang guru mengajarkan kepada siswanya cara
yang efektif untuk belajar sehingga informasi yang diajarkan oleh guru dapat diterima dengan
baik. Sosok seorang guru sangat berperan dalam proses penerimaan informasi oleh siswa.
Guru memilih media belajar yang sesuai sehingga siswa cepat dan tepat dalam menangkap
informasi.

Hal ini sangat penting dilakukan oleh pendidik karena proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru sangat berpengaruh terhadap masa depan siswa yang diajarkan, dan
prestasi yang akan dicapai oleh siswa. Dan sebenarnya itulah yang menjadi kewajiban
seorang pendidik yaitu membentuk pribadi siswa yang lebih baik dan berguna bagi orang
yang membutuhkan.

DAFTAR RUJUKAN

Syaful Bahri Djamarah dan Aswan Zain.2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:PT Rineka


Cipta

www.tutor.com

www.rbaryans.wordpress.com

www.gurukreatif.wordpress.com
www.akta4.blogspot.com

www.en.wikipedia.org

www.forum.asiaberjangka.co.id

www.radarsemarang.com/community

You might also like