Professional Documents
Culture Documents
Raja
Janamejaya :
apakah
Waisampyana menuturkan sebagai berikut : Dengan diiringkan oleh Styaki, Gowinda memacu keretanya menuju Dwraka. Danaudanau, sungai-sungai, hutan, gunung dan bukitbukit sudah dilewati dan akhirnya sampailah di kota Dwraka yang dibangun dengan sangat indahnya. Pada saat itu, perayaan hari Raiwataka baru saja dimulai. Bukit Raiwataka sudah dibenahi dan dihias dengan indahnya. Warnawarna keemasan, bunga-bunga beraneka warna dan pohon-pohon besar dibukit itu nampaknya bagaikan pohon Kalpa yang tumbuh di taman milik Bhara Indra sendiri. Telaga-telaga sudah dihias dengan lampu-lampu gemerlapan, indah
sekali, baik siang maupun malam. Di dalam gua dan di tempat-tempat air mancur, telah dipasang lampu-lampu terang benderang seperti siang. Di semua sisi, bendera-bendera dan umbul-umbul berkibar. Bendera-bendera itu dihiasi dengan giring-giring hingga gemerincing suaranya bila ditiup angin. Nyanyian merdu terdengar di mana-mana, dinyanyikan oleh penyanyipenyanyi pria dan wanita. Bukit Raiwataka nampak indah cemerlang bagaikan Meru intan dan permata. Suasana sangat meriah, semua bergembira, bernyanyi dengan nada-nada tinggi dan keras. Kemerduan nyanyian itu bagaikan ingin mencapai alam Surga. Dan terdengar sorak-sorai kaum laki-laki yang bergembira. Kemeriahan suasana itu membuat bukit itu menjadi suatu tempat yang sangat memikat. Toko-toko dan
kios-kios menjual berjenis-jenis makanan dan minuman, juga bermacam-macam barang-barang kesenangan yang sangat menarik seperti kainkain dan perhiasan-perhiasan. Musik V dan Mdaga Makanan terdengar dan di mana-mana pula. anggur melimpah-limpah.
Sedekah mengalir kepada mereka yang buta, cacat dan lemah. Inilah yang menyebabkan pesta di atas bukit itu menjadi suatu kegiatan yang membawa berkah dan menguntungkan. Tempattempat suci didirikan di lereng-lereng bukit dan di sana telah berkemah orang-orang suci, mulia dan berbudi luhur. Para katriya bangsa Wi bersuka-ria di atas bukit dalam upacara Raiwataka itu. Dengan adanya perkemahan yang gemerlepan itu, maka bukit itu bagaikan Surga yang kedua. Dan dengan kehadiran Ka di tempat itu, suasana menjadi semakin cemerlang, tidak kalah dengan kecemerlangan alam di mana
Indra
bermukim.
Setelah
menerima
penghormatan dan penyambutan, Ka masuk ke dalam perkemahan yang sudah dibangun dengan sangat indahnya. Styaki pun menuju ke perkemahannya sendiri dengan perasaan sangat berbahagia Gowinda memasuki ruangannya diperkemahan itu, dengan perasaan puas dan berbahagia setelah ketidak hadirannya yang berkepanjangan, setelah menunaikan tugas yang sangat berat. Semua para katriya bangsa Bhoja, Wi dan Andakasa semuanya hadir untuk menyambut pahlawan besar yang cemerlang itu. Dan dengan wajah berseri-seri Ka memberi salam kembali serta menanyakan keadaan mereka. Dengan bahagia beliau menghormat takzim kehadapan ayah dan bundanya, dan dipeluk dengan kasih sayang. Setelah mencuci kaki dan mengaso untuk sejenak, mereka lalu duduk dan mempercakapkan perang yang baru