You are on page 1of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Keenampuluh

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

Di dalam perkemahan di punggung bukit Raiwataka itu Wsudewa berkata : O ananda pahlawan bangsa Wi, sudah berulang-ulang aku mendengar orang berbicara tentang peperangan yang luar biasa itu. Hari ini aku harus mendengarkannya melalui ananda yang bahkan secara langsung sudah menyaksikan dan mengalami sendiri. Karena itu O Pahlawan, ceriterakanlah jalannya pertempuran itu secara menyeluruh. Bagaimanakah setepatnya jalannya peperangan antara pasukan Pawa di satu pihak, melawan Bhma, Kara, Kpa, Droa dan alya beserta raja-raja lain di pihak yang lain itu. Ceriterakan kepadaku jalannya pertempuran besar yang bahkan merupakan pertarungan diantara para katriya dari seluruh kerajaan di dunia yang pasti semuanya trampil

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

dalam mempergunakan senjata, serta dengan alat dan perlengkapan yang sangat berbeda-beda ! Demikianlah Wsudewa yang tua dengan didampingi oleh ibundanya, meminta agar Ka menceriterakan jalannya peperangan itu kembali. Dengan sangat lancar Ka lalu menceriterakan seluruhnya yang terjadi dalam pertarungan yang mana dahsyat itu yang telah mengakibatkan menyimpulkan tertumpasnya seluruh kaum sebagai berikut: Kaurawa itu. Antara lain Ka mengulas dan Sesungguhnyalah pertempuran itu merupakan suatu pertarungan untuk mencapai puncak prestasi di antara dua pihak kaum Katriya yang memegang teguh kewajibannya. Karena banyaknya bala laskar yang dikerahkan oleh kedua belah pihak, jumlah itu seolah-olah tidak mungkin dapat dihitung, meski dalam ratusan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

tahun sekalipun ! Hanya beberapa dari antara mereka yang penting-penting saja dapat hamba sebutkan. Sudah sangat dikenal bahwa oleh Kaurawa, Bhma diangkat menjadi Panglima Perang. Beliau itu memimpin sebelas Divisi yang terdiri dari pasukan raja-raja. Dipihak Pawa, yang menjadi Panglima Perang adalah ikhain yang luar biasa cerdas itu, beliau ini selalu dilindungi oleh pasukan pengawal Arjuna dan memimpin tujuh Akauhini (Divisi) pasukan Pertempuran antara pasukan Pawa dan Kaurawa dibawah kedua Panglima Perang itu berlangsung selama sepuluh hari. Pertempuran yang terjadi seru dan dahsyat hingga menimbulkan kengerian teramat sangat bagi siapa saja yang menyaksikannya. ikhain maju dengan gagah berani, dilindungi oleh ribuan panah-panah Arjuna, Bhma menghadapinya dengan gagah berani pula,

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

namun

akhirnya

ikhain

berhasil

melumpuhkan kekuatan Bhma bahkan berhasil menewaskan pahlawan besar pihak Kaurawa itu. Tubuh Bhma penuh luka dan ratusan anakanak panah menancap sehingga tubuh yang rebah itu ditunjang oleh panah-panah itu. Pahlawan akti itu belum mau melepaskan rohnya, melainkan terbujur berbaring di atas ujung-ujung panah yang menancap di tubuhnya seperti seorang pertapa. Pada saat itu Matahari sedang bergerak ke Selatan. Beliau menunggu agar Matahari berbalik menuju ke Utara. Pada saat Matahari berhenti bergerak ke Selatan, dan mulai memutar haluan menuju ke Utara pada saat itulah Bhma rela melepaskan rohnya dan tewas dengan tenangnya. Droa yang berpengetahuan dan bertenaga dahsyat itu menggantikan kedudukan Bhma

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

menjadi Panglima Perang Kaurawa. Droa yang tidak pernah pudar semangatnya itu dibantu oleh sisa pasukan Kaurawa yang pada saat itu bersisa sembilan Akauhini, dan selaku pelindungnya, dipilih Kpa, Wa dan beberapa Katriya lain. Untuk menandingi Droa, pihak Pawa mengangkat Dhadyumna yang menguasai berjenis-jenis senjata. Beliau itu dilindungi oleh Bhma sehingga pasangan itu kelihatan bagaikan Warua yang sedang dikawal oleh Mitra. Sebenarnyalah pahlawan perkasa ini selalu ingin mencoba kekuatan untuk berhadapan dengan Droa yang terkenal akti itu. Ia mengerahkan semua pasukan Pawa yang masih ada dan mempunyai keinginan kuat untuk membalas perbuatan Droa terhadap ayahnya, Raja Drupada dari Pcla. Karena itu Panglima yang gagah ini bertempur dengan hebatnya. Kedua belah pihak menyerbu dengan ganas dan dah-

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

syat,

memperlihatkan

puncak

prestasinya

masing-masing. Terjadilah banjir darah dan hampir seluruhnya raja-raja yang menerjunkan diri ke dalam pertempuran itu menemui ajalnya. Pertempuran teramat dahsyat itu berlangsung selama lima hari. Menjelang akhir hari kelima itu Droa sudah menurun semangatnya dan akhirnya dapat ditundukkan oleh Dhadyumna. Kara, dari pihak Kaurawa lalu maju memimpin pasukan yang tinggal tersisa sebanyak lima Akauhini, sedangkan pasukan Pawapun sudah banyak berkurang, masih tersisa tiga Akauhini saja. Pertempuran hebat beriangsung hingga akhirnya Kara berhadaphadapan dengan Arjuna yang memimpin pihak Pawa ketika itu. Kara yang hebat, yang lebih dikenal dengan putra Sta, menemui ajalnya pada hari kedua setelah turun ke medan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

pertempuran. Dengan tewasnya Kara itu, pasukan Kaurawa kehilangan itu semangat tiga bertempurnya. Pasukan tinggal

Akauhini saja lagi dan semuanya menghimpun diri di bawah pimpinan Raja dari Madras, alya yang gagah dan berbudi luhur itu. Pasukan Pawa tidak kurang menyedihkan keadaannya. Hanya tersisa satu Akauhini saja, hanya saja semangatnya masih tetap berkobarkobar, apalagi, mereka dipimpin langsung oleh Raja Yudhihira sendiri. Dalam pertempuran ini Yudhihira memperlihatkan kemampuan yang luar biasa. Hanya dalam waktu setengah hari saja, Panglima dari Perang Madras pasukan itu Kaurawa, dapat maharaja sudah

ditundukkan dan tewas dalam medan juang. Setelah alya tewas. Sahdewa yang perkasa lalu mengejar Sakuni yang menjadi biang keladi permusuhan antara Pawa dan Kaurawa itu.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 8 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya Sakuni tewas di tangan Sahdewa itu. Pasukan Kaurawa benar-benar sudah kehilangan semangat dan menjadi kucar-kacir, Banyak yang sudah melarikan diri meninggalkan medan pertempuran. Pasukan yang masih bersedia bertempur dikumpulkan dan dipimpin langsung oleh Duryodhana, putra Dhtarra. Melihat Duryodhana maju. Bhmasena tidak dapat dibendung melompat maju dengan penuh kemarahan, memutar-mutar senjatanya yang teramat dahsyat, mengejar dan menghantam. Duryodhana hampir tidak diberikan kesempatan untuk bertindak, bahkan hatinya kecut dan ngeri menghadapi amukan Bhma. Tak lama kemudian iapun melarikan diri dan menyembunyikan diri di dalam air danau Dwaipyana. Dengan sisa pasukan yang masih ada para Pawa mengepung telaga Dwaipyana itu. Duryodhana menyelam, pasukan Pawa bersorak sorai

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 9 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

menghina menerima Duryodhana

dan

mengejeknya. itu,

Tak

kuasa akhirnya senjata

hinaan-hinaan muncul,

memegang

gadanya dan langsung menuju ke arah Pawa sambil menantang untuk bertanding. Tantangan itu disambut oleh Bhma dan dihadapan raja-raja yang menyaksikan, kedua mereka itu bertempur dengan ganas dan hebatnya. Akhirnya, tentu saja, Bhma berhasil menewaskan Duryodhana itu. Pertempuranpun dapat dikatakan sudah berakhir pada hari itu dengan kemenangan di pihak Pawa Tetapi pada malam hari, ketika pasukan Pawa sedang, mengaso di dalam kemah masing-masing, melampiaskan putra dendam Droa, karena untuk kematian

ayahnya, datang menyerbu dan membunuh semua putra Pawa beserta seluruh pasukan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 10 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

pengawal yang menjaga kemah itu. Hanya kelima hari itu. Setelah pertempuran itu benar-benar selesai, dari pihak Kaurawa yang masih hidup hanyalah Kpa. Ktawarmn raja bangsa Bhoja dan putra Droa. Putra Dhtarra, Yuyutsu juga selamat karena putra ini memang berdiri di pihak Pawa. Widura Setelah dan semuanya lalu berakhir datang itu. untuk Sajaya putra Pu, hamba sendiri dan Yuyudhna saja yang terlepas dari maut malam

menghadap Yudhihira nan jaya. Demikian itulah pertempuran itu berlangsung O ayahanda junjunganku! Api peperangan itu telah berkobar selama delapan belas hari. Ribuan raja-raja yang memerintah di dunia ini tewas dalam pertarungan senjata itu dan karena sudah

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 11 of 12

Aswamedha Parwa Bagian Ke 60 -----------------------------------------------------------------------------------

menunaikan

tugas-tugasnya

dengan

baik,

sekarang sudah mencapai kerajaan Surga ! Semua sedih. bangsa Wi yang sempat

mendengarkan penuturan Ka itu mengeluh

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 12 of 12

You might also like