You are on page 1of 16

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer SEJARAH FIRAUN DAN QARUN tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc

SEJARAH FIRAUN Dahulu kala Mesir merupakan negeri dengan tingkat kebudayaan yang tinggi. Hingga kini peninggalannya masih menakjubkan dan penuh dengan misteri. Sungai Nil membelah daratan Mesir membuat negeri ini subur dengan peradaban yang lebih maju ketimbang negeri lainnya. Firaun adalah gelar yang diberikan pada raja yang memimpin negeri itu. KEMAKMURAN dan tingginya peradaban bangsa Mesir membuat Firaun menjadi angkuh dan sewenang-wenang, bahkan Firaun menganggap dirinya tuhan yang harus disembah oleh seluruh manusia. Tidak segan-segan Firaun menghukum salib bagi rakyat yang menentangnya, seperti tercantum dalam Al Quran suratAl Fajr ayat 10 : Dan kepada Firaun yang mempunyai banyak salib. Sifat Firaun yang kejam dan kasar sangat bertolak belakang dengan sifat istrinya, Asiyah binti Mazaahim. Selain parasnya yang cantik, Asiyah memiliki perangai yang lemah lembut dan menyayangi rakyatnya. Kehidupan Firaun dan Asiyah ditemani seorang putrinya dan banyak sekali para punggawa dan pelayan yang setia. Hingga pada suatu hari ketika putri Firaun sedang bersolek, ia memanggil seorang pelayan yang mempunyai tugas menyisir rambutnya. Ketika pelayan sedang menyisir rambut putri Firaun, tibatiba sisir terlepas dari tangannya dan jatuh ke lantai. Karena terkejut tanpa di sadari terlepas ucapan dari mulutnya, Rugilah orang yang ingkar pada Tuhan Alloh!. Kalimat itu membuat puteri Firaun terhenyak,Hai! Apa katamu? Tuhanmu adalah ayahku, raja Firaun. Mengapa kau sebut-sebut Tuhan Alloh?! Alloh adalah Tuhan saya, Tuhannya baginda Firaun dan Tuhannya semesta alam. Jadi kau tidak mau mengakui ayahku sebagai tuhan? Maaf tuan puteri, tapi memang demikian adanya Plaakk!!! puteri Firaun smenampar muka si pelayan,Kurang ajar! Akan kuadukan pada ayahku! Buru-buru puteri Firaun keluar kamar dan menemui ayahnya, ia menceritakan kejadian yang baru dia alami. Hmm. Benarkah? Tanya Firaun.

Benar ayah, dia malah menyebut-nyebut Alloh sebagai Tuhan alam semesta Firaun murka, diperintahkannya dua orang pengawal untuk membawa si pelayan ke hadapannya. Setelah si pelayan menghadap,Hai pelayan! Kata puteriku kau mengakui tuhan selain aku? Maaf baginda. Tuhanku dan juga Tuhan baginda adalah Alloh. Di seluruh alam ini hanya Alloh lah yang wajib disembah Kalimat yang keluar dari mulut pelayan itu membuat telinga Firaun memerah. Tak ayal lagi, ia menjebloskan si pelayan ke dalam penjara yang disiapkan bagi orang-orang yang dianggap berbahaya dan mambangkang. Dalam keadaan kaki tangan terikat, si pelayan dilempar ke dalam ruangan yang gelap dan kumuh, lalu sengaja dilepaskan berbagai macam binatang berbisa untuk menambah siksaan. Berhari-hari si pelayan mendekam di dalam penjara. Sekujur tubuhnya penuh dengan luka gigitan dan sengatan. Namun ia tetap sabar dan tabah, keimanannya bahkan bertambah tebal. Tidak sepantasnya aku mengeluh. Apalah artinya siksaan ini dibandingkan dengan siksa Alloh di neraka. Ya Alloh, berilah hamba kekuatan Keteguhan Hati Si Pelayan SUATU ketika datanglah Firaun disertai pengawal menengoknya. Firaun berharap dengan beratnya siksaan yang dialami si pelayan maka ia akan kembali setia pada Firaun. Tetapi sia-sia, keteguhan hati si pelayan dan cintanya kepada Alloh membuat ia rela menderita di dunia demi kebahagiaan yang kekal di sisi Alloh. Lagi-lagi Firaun berang. Kini ia melakukan berbagai cara untuk menekan si pelayan agar mau kembali setia padanya. Pengawal! Cambuk Dia dan bawa anaknya kemari! Tak lama kemudian pengawal sudah menggendong dua bocah yang masih lugu dan lucu. Firaun hendak menunjukkan kekejamannya terhadap orang-orang yang menentangnya. Salah satu anak si pelayan diikat dan lehernya disandarkan pada batu besar, pedang di tangan Firaun telah diletakkan di atas leher si anak. Ibuuu!!! teriak si anak memandangi ibunya berharap agar si ibu menolongnya.

Ohh, Anakku Pemandangan yang sangat mengerikan sekaligus mengharukan itu sempat dilihat oleh Asiyah, istri firaun. Kakanda, bisahkah engkau mengubah hukuman Dia? Jangan ikut campur! Bila tidak tahan keluar dari ruangan ini! Cress!!! Anak tak berdosa itu tewas oleh pedang Firaun. Si pelayan pun menangis demi melihat anaknya dibunuh. Asiyah yang juga menyaksikan kejadian itu tak dapat membendung air matanya. Ia mendekati si pelayan dan mengelus kepalanya,Tabahkan hatimu.

Di tengah suasana yang penuh duka, terdengar suara yang hanya bisa didengar oleh si pelayan dan Asiyah, itu adalah suara anak si pelayan yang baru saja dibunuh. Ibu, janganlah menangisi kepergianku. Aku telah bahagia di dalam surga. Berbahagialah, ibu akan mendapat pahala yang besar dari Alloh karena ketaqwaan ibu kepada Alloh Kemudian suara itu menghilang. Asiyah yang memperhatikan semua ini dalam hatinya berkata,Betapa teguh perempuan ini, apa yang diyakininya memang benar. Firaun bukanlah tuhan, tapi manusia biasa yang kejam dan licik

Keyakinan Asiyah pada Alloh KEESOKAN harinya Firaun, Asiyah dan pengawalnya kembali mendatangi si pelayan. Kali ini pengawal menggandeng anak pelayan yang kedua. Sementara kondisi kesehatan Pelayan semakin memburuk akibat luka-lukanya ditambah guncangan jiwa atas kematian anak pertamanya di tangan Firaun. Hei Pelayan! Nasib anakmu ada ditanganku. Apa kau tetap menyembah kepada Alloh? Anak pelayan meronta-ronta di cengkraman Firaun,Ibuu, tolong aku Bu Apapun yang Baginda lakukan terhadap saya dan anak saya, tidak akan mengubah keyakinan saya

Kurang ajar!!! Crass!!! pedang Firaun kembali memengal kepala anak si Pelayan. Seorang anak tak berdosa lagi lagi menjadi korban kebiadaban Firaun. Pelayan tidak dapat berbuat apa -apa, hanya air mata yang terus mengalir dari pelupuk mata. Hatinya hancur, kedua buah hati yang dicintainya telah dibantai oleh Firaun. Mulutnya hanya bisa berkata pelan,Ya Alloh. Kuatkanlah iman hamba dalam menghadapi cobaan ini Tiba-tiba terdengar kembali suara yang hanya bisa didengar oleh Pelayan dan Asiyah, itu adalah anak pelayan yang baru saja dibunuh,Ibu, jangan sedih. Disini aku bahagia. Bersabarlah Bu, Alloh pasti akan menolong Ibu Demi mendengar kalimat yang diucapkan anaknya seolah si pelayan telah menemukan obat bagi penderitaannya. Pelayan telah menemukan kedamaian, tubuhnya terkulai lemas dengan mata terpejam. Alloh telah memanggilnya. Derita pelayan itu telah berakhir dania menjumpai kebahagiaan di sorga bersama anak-anaknya. Sementara Asiyah diam membisu, ia terpana demi melihat kejadian di depan matanya, Aku yakin Pelayann dan anak-anaknya itu bahagia di dalam lindungan Alloh. Aku yakin kata-kata pelayan itu benar, tidak ada Tuhan selain Alloh, katanya dalam hati. Kakanda Firaun. Aku rasa apa yang diyakini pelayan itu benar. Bahwa Alloh adalah Tuhan yang sesungguhnya Istriku, mungkin hatimu sedang guncang. Beristirahatlah! Tidak!! Aku yakin bahwa Tuhan sesunguhnya adalah Alloh Pengawal! Bawa istriku ke kamar. Kurung dia! Firaun menghukum Asiyah FIRAUN menjadi gusar dengan perubahan yang terjadi pada istrinya. Akhirnya Firaun memutuskan untuk membahas kerisauannya di hadapan para menterinya. Salah satu menteri berkata,Menurut hamba, permaisuri baginda adalah wanita yang lembut dan bijaksana. Yang lain berkata. Ratu juga sangat dicintai rakyat.

Tapi dia tidak mengakuiku sebagai Tuhan, potong Firaun. Menteri yang lain berkata,Apakah kejadiannya memang demikian? Demi kemuliaan Firaun, kalau memang demikian Ratu Asiyah harus dilenyapkan, agar keyakinan terhadap Alloh tidak diikuti rakyat. Kalau begitu tangkap Asiyah dan bawa dia kepadangpasir! Siapkan batu besar, aku sendiri yang akan menghukumnya. Asiyah pun digiring oleh bebeapa pengawal diikuti Firaun dan para menteri menujupadangpasir. Di bawah teriknya matahari Asiyah dibentangkan dengan kaki dan tangan terikat pada tonggak kayu. Sebuah batu besar telah diangkat di atas tubuh Asiyah. Namun tidak sedikitpun terlukis kesedihan di wajahnya. Mungkin inilah jalan yang harus Aku lalui demi mendapat kebahagiaan yang kekal di sisi Alloh. Mudah-mudahan cobaan ini dapat menghapus semua dosaku selama hidup bersama firaun. Ya Alloh, bangunkanlah untuk hamba sebuah rumah disisiMu dalam surga. Selamatkanlah hamba dari perbuatan Firaun dan kaumnya yang dzalim Alloh cinta kepada hambanya yang bertaqwa, dikabulkannya permohonan Asiyah. Seketika itu juga Asiyah dapat melihat surga di depan matanya. Asiyah yakin bahwa pemandangan itu adalah rumah akan ia huni di dalam surga. Sehingga tersenyumlah Asiyah dengan penuh kebahagiaan. Sementara Firaun dan pengikutnya terheran melihat tingkah Asiyah. Hei lihat! Akibat menyembah Alloh dia telah gila! Mau dibunuh malah tersenyum Pengawal! Lakukan!. Crass!!! Batu besar itu menghantam tubuh Asiyah. Tetapi sebelum batu itu menyentuh kulit Asiyah, terlebih dahulu Alloh telah mengambil ruhnya. Asiyah tidak merasakan penderitaan karena batu itu hanya menghujam jasad yang sudah tak bernyawa. Ketaqwaan kepada Alloh akan mendapat balasan yang sangat besar dari Alloh. Ruh Asiyah menyusul ruh pelayan dan kedua anaknya ke surga, tempat kesejahteraan, kebahagiaan, ketentraman dan kemuliaan yang kekal* ************ (Sumber QS 66:11, Tafsir Ibnu Katsir)

SEJARAH FIRAUN Fir'aun adalah sebutan bagi raja-raja Mesir kuno. Fir'aun yang hidup dan berkuasa semasa dengan Nabi Musa a.s dikenal dengan nama Ramses II. Fir'aun terkenla sebagai penguasa yang zalim, kejam dan bengis terhadap rakyatnya. Rakyat yang hidup pada masa Fir'aun adalah Bani Israil. Fir'aun menganggap dirinya tuhan, yakni penjelmaan Dewa Osiris. Seluruh penduduk Mesir diwajibkan memuja serta menyembahnya. Kekejaman Fir'aun ditunjukan dengan memerintahkan para pejabatnya untuk membunuh anak lakilaki yang lahir dari kaum Bani Israil. Menurut sebuah cerita, peristiwa perintah pembunuhan ini dilakukan berdasarkan mimpi Fir'aun kedatangan seorang laki-laki dari Baitul Makdis tanah kelahiran Bani Israil, laki-laki tersebtu membawa api hendak membakar istana Fir'aun. Nabi Musa lahir dan diutus oleh Allah SWT. Untuk membebaskan perbudakan kaum bani Israil yang dilakukan Fir'aun. Setelah menerima wahyu dari Allah SWT. Nabi Musa segera menemui Fir'aun. Sang Ramss II terkejut melihat kedatangan Nabi Musa. Nabi Musa mengingatkan bahwa Fir'aun bukanlah tuhan dan meminta untuk secepatnya membebaskan Kaum Bani Israil. Menddengar perkataan Nabi Musa, Fir'auntidak terima, marah dan hendak memenjarakan Nabi Musa. Untuk kebenaran ucapannya, Nabi Musa memperlihatkan mukjizat yang diberikan Allah SWT. Agar Fir'aun percaya kenabiaanya. Nabi Musa melemparkan tongkat ke tanah. Tongkat itupun berubah menjadi ular besar sehingga Fir'aun ketakutan. Setelah itu, Nabi Musa memasukan tangannya kekeriak dan setelah dikeluarkan, tangan itu mengeeeluarkan sinar kemilauan. Dakwah yang dilakukan Nabi Musa tidak menyadarkan Fir'aun. Namun sebaliknya, Fir'aun semakin sombong ddan angkuh bahkan menghina dan mencemooh Nabi Musa. Perbuatan Fir'aun yang mengingkari Allah SWT. Menyebabkan Nabi Musa berdoa agar Allah SWT. Menurunkan bencana banjir. Bencana dari Allah dirassakn penduduk negeri Meisr. Kekeringan melanda sungai Nil, badai topan, dan hujan deras, banjir, dan berbagai penyakit menyerang. Selain itu, berbagai binatang menjijikan seperti katak, belalang, dan kutu busuk masuk ke dalam rumah-rumah penduduk. Fir'aun tidak bisa berbuat apa-apa terhadap bencana yang diturunkan dari Allah SWT. Kepada penduduk Mesir.

Nabi Musa dan pengikutnya pada malam hari meninggalkan Mesir atas izin Allah SWT. Mereka tiba tepi laut Merah keesokan harinya, ketika fajar terbit. Tetapi, Nabi Musa dan pengikutnya kebingungan karena Fir' aun dan pasukannya mengejar mereka. Seketika itu. Juga, Nabi Musa memohon keselamatan dari Allah SWT. Memerintahkan agar Nabi Musa memukukan tongkat mukjizat tesebut kelaut. Dengan kehendak Allah SWT. Laut itupun terbelah menjadi dua dan terbentang jalan bagi Nabi Musa dan pengikutnya untuk menyebarang. Fir'aun dan tentaranya terus mengejar. Nabi Musa dan pengikutnya sampai di seberang lautan, Firaun dan tentaranya masih berada di tengah laut. Atas kehendak Allah. SWT, air Laut Merah yang semula membelah seketika menutup kembali sehingga menenggaelamkan Fir'aun dan seluruh tentaranya.

Tenggelamnya Firaun Dalam Al-Quran


Kisah bermula pada kekafiran, kesombongan dan keingkaran bangsa Mesir yang mengikuti Fir?aun dalam menentang Allah SWT dan nabinya Musa as dan yang menindas bangsa Israel, padahal telah nyata petunjuk bagi mereka dan telah diperlihatkan kejadian-kejadian luar biasa kepada mereka sebagai tanda kekuasaan Allah SWT, tetapi hati mereka tidak mau sadar, tidak mau kembali kepada kebenaran dan beriman kepada Allah SWT. Sangat sedikit yang beriman dari orang-orang Mesir, ada yang mengatakan hanya tiga orang yang beriman, yaitu istri Firaun, seorang dari pengikut Firaun dan seorang pemberi nasehat. Karena, Firaun dan bangsanya tetap ingkar dan sombong, Nabi Musa as meminta kepada Firaun untuk meninggalkan Mesir beserta orang-orang Bani Israel, namun Firaun menolak permintaan ini. Maka turunlah perintah Allah SWT : Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam). [QS. 20:77] Maka pergilah nabi Musa as bersama-sama kaumnya Bani Israel pada malam itu juga, dan pada pagi harinya, tidak ada seorangpun dari kaum nabi Musa as yaitu Bani Israel yang tertinggal di Mesir, mereka telah pergi meninggalkan Mesir. Pagi harinya, mengetahui orang-orang Israel telah meninggalkan Mesir, Firaun sangat marah dan segera mengumpulkan tentaranya, kereta dan kuda yang ada di seluruh wilayah Mesir untuk mengejar nabi Musa as dan orang-orang Israel. Dengan marah Firaun berkata kepada pasukannya : Orang-orang itu berjumlah tidak banyak, dan sesungguhnya, mereka telah benar-benar membuat kita marah Kemudian setelah tentara dan kuda-kuda terkumpul, diberangkatkanlah pasukannya mengejar Nabi Musa as dan Bani Israel. Maka Firaun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul. Musa menjawab: Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Rabbku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku. [QS: 26:60-62] Ketika pengikut nabi Musa as dalam keadaan ketakutan karena akan segera tersusul, turunlah firman Allah SWT :

Lalu Kami wahyukan kepada Musa:Pukullah lautan itu dengan tongkatmu. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. [QS. 26:63] Maka melintaslah nabi Musa beserta kaumnya Bani Israel, dan Firaun beserta pasukannya menyusul dibelakangnya. Ketika Nabi Musa as dan pengikutnya sampai di daratan yang tinggi dan Firaun beserta pasukannya masih ditengah-tengah lautan, maka datanglah pertolongan Allah SWT kepada nabi Musa as : Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang itu. [QS. 26:65-66] Tenggelamlah Firaun beserta pasukannya dan tak seorangpun terselamatkan ny awanya termasuk Firaun. Namun Firaun saat-saat akhir menjelang kematiannya, dia baru sadar atas keingkarannya dan dia sempat mengucapkan kalimat tauhid dan berserah diri kepada Allah SWT : Hingga bila Firaun itu hampir tenggelam berkatalah dia: Saya pe rcaya bahwa tidak ada Ilah melainkan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). [QS. 10:90] Dengan perngakuan Firaun tersebut, Allah SWT berkenan menyelamatkan mayat Firaun agar tidak sampai hancur di dalam lautan, dan agar tubuh Firaun yang dibiarkan utuh tersebut dapat menjadi pelajaran bagi manusia kelak : Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. [QS. 10:92] Begitulah, Allah SWT menjaga tubuh Firaun tetap utuh walaupun tertelan lautan, untuk menjadi pelajaran dan sebagai tanda-tanda kekuasaan-NYA bagi orang-orang yang datang sesudahnya, bukan hanya kisah tenggelamnya Firaun yang menjadi pelajaran dan sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, tetapi tubuh fisiknya juga.

Gambar Sejarah Firaun

KISAH QARUN

Qarun adalah sepupu Nabi Musa AS. Ia dikenal sebagai seorang hartawan di Mesir,berkebangsaan Israel, dan bukan berasal dari suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir). Allah mengutus Musa kepadanya seperti diutusnya Musa kepada Firaun dan Haman. Allah telah mengaruniai Qarun harta yang sangat banyak dan perbendaharaan yang melimpah ruah yang banyak memenuhi lemari simpanan. Perbendaharaan harta dan lemari-lemari ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekar pun, mereka masih kewalahan. Qarun mempergunakan harta ini dalam kesesatan, kezaliman dan permusuhan serta membuatnya sombong. Hal ini merupakan musibah dan bencana bagi kaum kafir dan lemah di kalangan Bani Israil. Dalam memandang Qarun dan harta kekayaannya, Bani Israil terbagi atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok orang yang beriman kepada Allah dan lebih mengutmakan apa yang ada di sisi-Nya. Karena itu mereka tidak terpedaya oleh harta Qarun dan tidak berangan-angan ingin memilikinya. Bahkan mereka memprotes kesombongan, kesesatan dan kerusakannya serta berharap agar ia menafkahkan hartanya di jalan Allah dan memberikan kontribusi kepada hamba-hamba Allah yang lain.Adapun kelompok kedua adalah yang terpukau dan tertipu oleh harta Qarun karena mereka telah kehilangan tolok ukur nilai, landasan dan fondasi yang dapat digunakan untuk menilai Qarun dan hartanya. Mereka menganggap bahwa kekayaan Qarun merupakan bukti keridhaan dan kecintaan Allah kepadanya. Maka mereka berangan-angan ingin bernasib seperti itu. Qarun mabuk dan terlena oleh melimpahnya darta dan kekayaan. Semua itu membuatnya buta dari kebenaran dan tuli dari nasihat-nasihat orang mukmin. Ketika mereka meminta Qarun untuk bersyukur kepada Allah atas sedala nikmat harta kekayaan dan memintanya untuk memanfaatkan hartanya dalam hal yang bermanfaat,kabaikan dan hal yang halal karena semua itu adalah harta Allah, ia justru menolak. Allah SWT memberikan anugerah nikmat kepada Qarun berupa limpahan harta kekayaan. Tetapi, Qarun mengingkari nikmat ini. Dia berkata, Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku. (QS Alqashas [28]: 78). Oleh karena itu, Allah SWT menimpakan bencana sebagai hukuman untuknya sekaligus sebagai pelajaran bagi yang lain. Maka, kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka, tidak ada suatu golongan pun yang dapat menolongnya dari azab Allah. (QS Al Qashas [28]: 81).

Peneliti sempat mendatangi sebuah reruntuhan bangunan yang disebut-sebut sebagai istana Qarun itu. Lokasinya ada di dekat pemukiman penduduk desa Qarun. Kini sedang digali kembali oleh pemerintah bekerjasama dengan sejumlah arkeolog mancanegara. Tetapi, sejauh di telusuri, gedung bergaya romawi itu bukan istana Qarun. Melainkan kuil peribadatan di zaman Yunani-Romawi. Kuil ini dipersembahkan kepada Dewa Sobek alias Dewa Buaya yang menghuni danau Qarun. Karena itu, di dalamnya ada patung manusia berkepala buaya sebagai ikon utamanya.

Kisah Qarun ini mengajarkan kita tentang bahaya sifat kufur, cinta dunia, dan sombong. Allah SWT berfirman, Dan sesungguhnya Musa telah datang kepada mereka (Qarun, Firaun, dan Haman) dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi, maka tidaklah mereka luput dari kehancuran. (QS Al-Ankabut [29]: 39). Kisah Qarun pun sekaligus mengajarkan kita arti penting sifat bersyukur. Allah SWT melalui syariat yang dibawa Muhammad SAW mengajarkan kita bagaimana cara menghindari karakter Qarun dengan berbagai cara. Di antaranya adalah dengan membelanjakan harta di jalan-Nya seperti sedekah, zakat, infak, dan wakaf. Dalam Alquran, Allah SWT menjanjikan, Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta di jalan Allah adalah serupa sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha penyayang. (QS Albaqarah [02]: 261). Islam memberikan rambu-rambu bagi manusia supaya tidak tersesat seperti Qarun. Karenanya, Allah SWT mengingatkan bahwa hendaklah kita bersyukur atas limpahan nikmat kekayaan itu. Inilah yang tidak dilakukan Qarun sehingga Allah SWT menimpakan bencana terhadapnya. Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS Ibrahim [14]: 7). Bila sudah begitu, apakah masih bernilai harganya? Adakah kekayaan akan bisa menyelamatkannya? Wallahu alam bish-shawab. Danau Qarun, Bukti Jejak Sejarah Danau Qorun tidak terlalu jauh dari Istana Qarun, tepatnya di tepi jalan menuju Kairo, nampak sebuah danau yang tenang. Danau tersebut adalah Danau Qarun (Bahirah Qarun). Di danau inilah Qarun dan seluruh kekayaannya ditenggelamkan oleh Allah ke dalam tanah. Danau ini kini menjadi saksi sejarah, bahwa dahulu kala Qarun pernah berkuasa di sana sekaligus menjadi tempat ditenggelamkannya oleh Allah ke dalam tanah.

Danau Qarun saat ini, panjangnya kurang lebih 30 KM, lebarnya sekitar 10 KM dan dalamnya antara 30-40 meter. Danau ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu, sebelum Qarun ada. Dahulunya, menurut catatan DR. Rusydi al-Badrawy dalam bukunya Qashashaul Anbiya wat Tarikh, merupakan sebuah danau kecil yang disebut dengan Munkhafadh al-Laahun. Ketika Qarun menjadi menteri, ia pernah meminta idzin kepada Firaun untuk membangun sebuah istana dan gudang kekayaannya di Kairo, Memphis dan sekitarnya. Namun, Firaun tidak mengijinkannya apabila ia membangun istana di Memphis atau sekitarnya, karena takut merasa tersaingi. Saat itu, memang tempat yang ramai baru dua saja, Memphis (Kairo dan sekitarnya) dan Jasun (di Luqshar atau Sinai). Qarun tidak mungkin membangun di Jasun, karena Jasun menjadi perkampungan orang-orang Bani Israil yang sangat susah. Qarun lalu melirik al-Fayyum, karena di samping subur, juga terdapat danau kecil. Qarun lalu membangun rumah, istanan dan gudang kekayaannya di sebelah timur danau tersebut. Dan sejak ditenggelamkannya Qarun dan seluruh kekayaannya di danau tersebut, maka sejak itu pula danau tersebut berubah nama menjadi Danau Qarun (Bahirah Qarun atau Birkat Qarun). Dan sejak itu pula, danau yang tadinya kecil dan sempit menjadi bertambah luas dan lebar. Kisah Qarun Hanya dalam Al Quran Nama Qarun diulang sebanyak empat kali dalam Al-Quran, dua kali dalam surah al-Qashash, satu kali dalam surah al-`Ankabut, dan satu kali dalam surah al-Mumin.Penyebutan dalam surah al`Ankabut pada pembahasan singkat tentang pendustaan oleh tiga orang oknum thagut, yaitu Qarun, Firaun, dan Haman, lalu Allah menghancurkan mereka. Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu, kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (al-`Ankabut: 39-40). Penyebutan dalam surah al-Mumin (Ghafir) pada kisah pengutusan Musa a.s. kepada tiga orang thagut yang mendustakannya.Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata, kepada Firaun, Haman, dan Qarun, maka mereka berkata, `(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta. (al-Mumin:23-24) Yang menarik perhatian, kisah Qarun ini tidak disebutkan dalam Taurat juga dalam Injil. Ia hanya dijelaskan dalam al-Quran saja. Menurut para ahli sejarah, tidak dicantumkannya Qarun dalam

Taurat, karena kisah Qarun merupakan tamparan (nuqtah saudaa) bagi orang-orang Yahudi. Bagaimana tidak, Qarun adalah termasuk nenek moyang mereka, akan tetapi sangat jahat dan termasuk yang menindas orang-orang Yahudi sendiri. Untuk itu, mereka membuang kisah Qarun ini dan tidak mencantumkannya. Menurut catatan DR. Rusydi al-Badrawy, dahulu pernah ada ahli Geologi dari Eropa, Barat yang meneliti danau Qarun ini, apakah betul dahulu kala telah terjadi gempa atau terbelah sebagaimana diceritakan oleh al-Quran. Setelah dikaji, mereka bereksimpulan dengan sangat meyakinkan, bahwa betul di danau tersebut pada waktu sangat dahulu kala, telah terjadi kejadian gempa sangat besar, terutama di bagian sebelah selatan danau dimaksud. Ini membuktikan, ksiah Qarun memang terjadi di danau tersebut. Danau Qarun ini, kini nampak tenang. Meski di balik itu menyimpan sebuah pelajaran sangat berarti, bahwa siapapun yang sombong, kikir dan pongah maka akan binasa dan musnah sebagaimana yang menimpa Qarun.

Gambar Sejarah Qarun

You might also like