Professional Documents
Culture Documents
com
DISUSUN
OLEH:
D E F A A R I S A N D I, A.Md.Kep
1. Definisi
Katarak adalah istilah kedokteran untuk setiap keadaan kekeruh an yang terjadi
pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa),
denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-duanya. Biasanya
mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Katarak menyebabkan penderita
tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit
mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Jumlah
dan bentuk kekeruhan pada setiap lensa mata dapat bervariasi.
2. Klasifikasi
b. katarak Kongenital: Katarak yang sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun
e. Katarak Trauma: Katarak yang terjadi akibat trauma pada lensa mata
3. Etiologi
Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia
seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada umur 60 tahun keatas.
Akan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus
pada saat hamil muda.
a. Faktor keturunan.
f. gangguan pertumbuhan,
g. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.
4. Patofisiologi
Lensa mata mengandung tiga komponen anatomis an: nukleus korteks &
kapsul.nukleus mengalami perubahan warna coklat kekuningan seiring dengan
bertambahnya usia.disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri dianterior &
posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang
paling bermakna.perubahan fisik & kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya
transparansi.salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi
disertai infulks air kedalam lensa proses ini mematahkan serabut lensa yang
tegang & mengganggu transmisi sinar.teori lain mengatakan bahwa suatu enzim
mempunyai peranan dalam melindungi lensa dari degenerasi.jumlah enzim akan
menurun dg bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien menderita
katarak.
5. Manifestasi Klinik
Bila Katarak dibiarkan maka akan mengganggu penglihatan dan akan dapat
menimbulkan komplikasi berupa Glaukoma dan Uveitis.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Keratometri.
c. Oftalmoskopis.
7. Pengobatan
Satu-satunya adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah keruh
diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak
perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia). Setelah operasi harus
dijaga jangan sampai terjadi infeksi.
8. Komplikasi
9. Pencegahan
1. Aktivitas/Istrahat
2. Neurosensori
3. Nyeri/Kenyamanan
4. Pembelajaran/Pengajaran
5. Prioritas Keperawatan
c. mencegah komplikasi.
6. Tujuan Pemulangan
c. komplikasi dicegah/minimal.
a. Diagnosa keperawatan yang muncul selama periode peri operasi (pre, intra,
dan post operasi) adalah:
Tujuan/kriteria evaluasi:
INTERVENSI RASIONAL
Kaji tingkat kecemasan pasien dan catat .Derajat kecemasan akan dipengaruhi
adanya tanda- tanda verbal dan bagaimana informasi tersebut
nonverbal. diterima oleh individu.
Tujuan/kriteria evaluasi:
INTERVENSI RASIONAL
Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik Untuk membantu mengetahui derajat
dan intensitas nyeri (skala 0-10). ketidaknyamanan dan keefektifan
analgesic sehingga memudahkan
Motivasi untuk melakukan teknik
dalam memberi tindakan.
pengaturan nafas dan mengalihkan
perhatian. Tehnik relaksasi dapat mengurangi
rangsangan nyeri.
Hindari sentuhan seminimal mungkin
untuk mengurangi rangsangan Sentuhan dapat meningkatkan
nyeri. rangsangan nyeri.
INTERVENSI RASIONAL
Cuci tangan sebelum dan sesudah Melindungi klien dari sumber-sumber
melakukan tindakan secara tepat. infeksi, mencegah infeksi silang.
Daftar Pustaka
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3. EGC:
Jakarta.
Arif, mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculpius.: Jakarta.
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Medikal Keperawatan Vol.3. EGC: Jakarta
http://www.shoutmix.com/
www.jakarta-eye-center.com
Silakan Menyalin atau Mengcopy Isi dalam Situs Diatas untuk keperluan pendidikan dengan
Mencantumkan Sumbernya, Copyright hanya milik ALLAH SWT.