You are on page 1of 8

MODUL PERKULIAHAN

KULIAH MATEMATIKA I
BAB 1
I. Persamaan Differensian Biasa.
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Elektro
01
MK Muhamar Kadaffi,MT
1
3
1
Matematika 1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Muhamar Kadaffi,MT
http://www.mercubuana.ac.id
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
Mahasiswa diharapkan:
1. Mengenali bentuk PD orde satu dengan variabel terpisah dan tak terpisah.
2. Dapat mengubah bentuk PD tak terpisah menjadi terpisah melalui
transformasi/substitusi variabel yang sesuai, dan menyelesaiakannya.
3. Menentukan keeksakan suatu PD orde satu.
4. Menyelesaikan persamaan differensial eksak dengan menggunakan metode yang
sesuai.
5. Mengubah PD tak eksak menjadi eksak dengan mengalikannya dengan faktor
integral yang hanya bergantung pada satu variabel, dua variabel.
6. Menentukan selesaian PD linier orde satu yang homogen dan tak homogen.
Definisi: Persamaan Diferensial adalah suatu persamaan yang meliputi turunan fungsi
dari satu atau lebih variabel terikat terhadap satu atau lebih variabel bebas.
(A differential equation is any equation which contains derivatives, either ordinary
derivatives or partial derivatives.)
Selanjutnya jika dalam persamaan tersebut turunan fungsi itu hanya tergantung pada
satu variabel bebas, maka disebut Persamaan Difrensial Biasa (PDB) dan bila
tergantung pada lebih dari satu variabel bebas disebut Persamaan Diferensial Parsial
(PDP).
Contoh:
1. 5 +

xy
t
y
x
y
(Persamaan Differensial Parsial)
2. 0 3
2
2
2

,
_

+ x
dx
dy
dx
y d
dx
dy
(Persamaan Differensial Biasa)
Definisi Order: Order suatu PDB adalah order tertinggi dari turunan dalam persamaan
0 ) ,...., " , ' , (
) (

n
y y y x F
. Contoh no.2 adalah
persamaan differensial biasa order dua.
1
3
2
Matematika 1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Muhamar Kadaffi,MT
http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Linieritas dan Homogenitas: Persamaan differensial biasa order n dikatakan
linier bila dapat dinyatakan dalam bentuk. (A linear differential equation is any
differential equation that can be written in the following form.)
) ( ) ( ' ) ( ...... ) ( ) (
1
) 1 (
1
) (
0
x F y x a y x a y x a y x a
n n
n n
+ + + +

dengan
0 ) (
0
x a
.
1. Jika tidak dapat dinyatakan dalam bentuk di atas dikatakan tidak linier.
2. Jika koefisien ) ( ),....., ( ), (
1 0
x a x a x a
n
konstan maka disebut persamaan
differensial linier dengan koefisien konstan, jika tidak disebut persamaan differensial
linier dengan koefisien variable.
3. Jika 0 ) ( x F , maka disebut persamaan differensial linier homogen, jika
0 ) ( <> x F disebut tidak homogen.
Solusi (Penyelesaian) PDB.
Definisi: Tinjau suatu PDB
0 ,..., , ,
1
]
1

n
n
dx
y d
dx
dy
y x F dengan F fungsi real dengan (n+2) argumen
n
n
dx
y d
dx
dy
y x ,...., , , .
1. Jika
f
adalah fungsi real yang terdefinisi untuk semua x dalam interval real I
dan mempunyai derivative ke-n untuk semua I x . Fungsi
f
disebut solusi
eksplisit PDB di atas pada I jika memenuhi
[ ] ) ( ),..., ( ' ), ( ,
) (
x f x f x f x F
n
terdefinisi untuk semua I x , dan
[ ] 0 ) ( ),..., ( ' ), ( ,
) (
x f x f x f x F
n
untuk semua I x
2. Suatu relasi
0 ) , ( y x g
disebut solusi implisit dari PDB di atas jika
g
dapat
ditransformasi ke minimal satu fungsi
f
dengan variable I x sedemikian
sehingga
f
merupakan solusi eksplisit dari PDB pada interval tersebut.
3. Kedua penyelesaian yaitu penyelesaian implicit dan penyelesaian eksplisit biasanya
secara singkat disebut penyelesaian PDB.
Secara umum kedua solusi tersebut masih dikategorikan lagi dalam tiga jenis solusi
yaitu:
1. Solusi Umum (Penyelesaian Umum): solusi PDB yang masih mengandung
konstanta misalnya c atau C . Contoh:
3 ' y
mempunyai penyelesaian umum
C x y + 3
.
1
3
3
Matematika 1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Muhamar Kadaffi,MT
http://www.mercubuana.ac.id
2. Solusi Khusus/Partikulir (Penyelesaian Khusus/Partikulir): solusi yang tidak
mengandung konstanta karena adanya syarat awal pada suatu PDB. Contoh:
3 ' y
dengan syarat
1 ) 0 ( y
, maka penyelesaian khususnya adalah
1 3 + x y
3. Solusi Singular (Penyelesaian Singular): solusi yang tidak diperoleh dari hasil
mensubstitusikan suatu nilai pada konstanta pada solusi umumnya. Contoh:
2
C Cx y + adalah solusi umum dari PDB y xy y + ' ) ' (
2
, namun demikian disisi
lain PDB tersebut mempunyai penyelesaian singular
2
4
1
x y .
Metode Penyelesaian.
Metoda yang digunakan untuk mencari solusi (menyelesaiakan) Persamaan Differensial
antara lain:
1. Metoda Analitik: Metoda ini dapat menghasilkan dua bentuk solusi yaitu bentuk
eksplisit dan implicit yang dicari melalui teknik deduktif analogis dengan
menggunakan konsep-konsep matematik. Kelebihannya dapat mengetahui bentuk
fungsi solusinya namun tidak cukup fleksibel untuk masalah-masalah yang komplek.
Dengan komputer dapat diselesaikan dengan software MATLAB atau MAPLE_
Prosedur dalam MATLAB ditulis sebagai berikut:
2. Metoda Kualitatif: Solusi ini hanya dapat memberikan gambaran secara geometris
bagaimana visualisasi dari solusi PDB. Dengan mengamati pola grafik gradien field
(direction field) maka dapat diestimasi solusi PDB itu. Keunggulannya dapat
memahami secara mudah kelakuan solusi suatu PDB namun fungsi asli dari
solusinya tidak diketahui dan juga kurang fleksibel untuk kasus yang komplek
3. Metoda Numerik. Pada saat sekarang metoda ini merupa-kan metoda yang fleksibel.
Metoda ini berkembang sesuai dengan perkembangan computer, dan dapat
menyelesaikan PDB dari level yang mudah sampai pada level yang kompleks.
Meskipun fungsi tidak solusi tidak diketahui secara eksplisit maupun implicit namun
data yang diberikan dapat divisualisir dalam bentuk grafik sehingga dapat dianalisis
dengan baik. Metoda ini berdasarkan prinsip-prinsip pendekatan (aproksimasi)
sehingga solusi yang diperoleh adalah solusi hampiran (solusi pendekatan).
Pada kuliah ini hanya akan dibicarakan metode analitik yang dikhususkan untuk
menyelesaikan Persamaan Differensial Biasa. Metoda numerik diberikan pada mata
kuliah yang lain.
1
3
4
Matematika 1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Muhamar Kadaffi,MT
http://www.mercubuana.ac.id
%Menggunakan fungsi dsolve
>>dsolve(Dy = 3*y + 1, y(0)=1)
Persamaan Differensial Order satu (First Order DEs)
1. Variabel terpisah (Separable differential equations) dan variabel tidak terpisah tapi
mudah dipisahkan
Bentuk:
0 ) ( ) ( + dx x M dy y N
, dan
0 ) ( ) ( ) ( ) (
1 2 2 1
+ dx x M y N dy x M y N
Untuk menyelesaikannya, integralkan.
C x F y F dx x M dy y N + +

) ( ) ( 0 ) ( ) (
2 1

+ 0
) (
) (
) (
) (
2
1
2
1
dx
x M
x M
dy
y N
y N
Contoh:



0 dx x 6 dy y 0 dx x 6 dy y x y 6
dx
dy
1.
2 2 2
PU PD:
c 3x
y
1
2

c x y c ln y ln x ln 0
y
dy
x
dx
0
dx
dy
y
x
1 2. + + +
0 dx x y 2 dy dx x y 2 dy x y 2 y' 3.

c x y ln 0 dx x 2
y
dy
0 dx x 2
y
dy
2
0 dx 4) - x 4 x (3 - dy 4) - y (2
dx 4) x 4 x (3 dy 4) y (2
4 y 2
4 x 4 x 3
dx
dy
4.
2
2
2

+
+

c x) 4 x 2 (x y) 4 (y : PD PU
2 3 2
+
Jika persamaan tersebut diberi syarat bahwa y(1) = 3, maka syarat ini
disubstitusikan ke PU PD untuk mendapatkan nilai c.
2 c c 4(1)} ) 2(1 {(1) 4(3) (3)
2 3 2
+
Jadi Penyelesaian Khusus PD:
0 2 x) 4 x 2 (x y 4 y
2 3 2
+ +
0 dx 4) x (2 dy e 4) (2x e
dx
dy
5.
y y




c x) 4 (x e 0 dx 4) x (2 dy e
2 y y
2 r(1) untuk ;

r
d
dr
6.
2

c ln
r
1
0 d

1
dr
r
1
0 d

1
dr
r
1
2 2


Substitusi syarat r(1) = 2 diperoleh c = -1/2
1
3
5
Matematika 1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Muhamar Kadaffi,MT
http://www.mercubuana.ac.id
Sehingga penyelesaian PD:
ln
2
1
1
r

) t (1
cos(y)
e e
dt
dy
) t (1 sec(y) e
dt
dy
7.
2
t y
2 t y
+ +


+ +
+


c dt ) t (1 e dy cos(y) e
dt ) t (1 e dy cos(y) e
2 t y -
2 t y
c 3) 2t (t e cos(y)} {sin(y)
2
e
2 t
y
+ + +

Substitusi syarat diperoleh:


2
5
c ;
Sehingga penyelesaian khusus PD:
2
5
3) 2t (t e cos(y)} {sin(y)
2
e
2 t
y
+ + +

dy y sin x cos dx y cos sec x 8.


2


0 dy sec y y tg dx x sec 0 dy
y cos
y sin
dx
x cos
sec x
2
2

c sec y x tg
0
x 1
dx
y 1
dy
0 dx y 1 dy ) x (1 9.
2 2
2 2

+


+

c x arctg y arcsin 0
x 1
dx
y 1
dy
2 2

0
a x
dx
y
dy
0 dx y )dy a (x 10.
2 2
2 2

a x
a x
c y c ln
a x
a x
ln
2a
1
y ln
2a
+


2. Variabel tercampur dan tidak mudah dipisahkan.
a). Bentuk: )
x
y
F(
dx
dy
; Untuk bentuk ini diambil
substitusi
dx
dv
x v
dx
dy
x
y
dx
dy
x
dx
dv
x
y
v
2
+


Contoh:
0 y x 4 x y y' 1.
2 2
+ + ;
Bagi kedua ruas dengan
2
x
sehingga PD jadi berbentuk:
0 )
x
y
( 4 y'
x
y
2
+ + ; dengan substitusi
x
y
v diperoleh
0 dv x v 4)dx v (2 0 v 4 )
dx
dv
x v(v
2 2
+ + + + +
1
3
6
Matematika 1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Muhamar Kadaffi,MT
http://www.mercubuana.ac.id
c 4) v (2 x
c ln x ln 4 v 2 ln
4
1
0
4 v 2
dv v
x
dx
4
1
2
2
2
+
+ +
+
+
Penyelesaian Umum PD: c 4}
x
y
{2 x
4
1
2
2
+
b). Bentuk: F(x y)
dx
dy
; untuk bentuk ini dapat diambil substitusi x y = u => x dy
+ y dx = du
Contoh:
0 dy x xy) (1 dx y xy) (1 2. + +

0 dy) x dx xy(y d(xy)
0 dy) x dx xy(y dy x dx y
+
+ +

0 )
y
x
d( y
xy
d(xy)
0 }
y
xdy ydx
{ y
xy
d(xy)
2
2
2
+

+
Ambil substitusi xy = u dan
v
u
y v
y
x
2

Sehingga PD menjadi:
c ln
u
1
v ln 0
v
dv
u
du
0 dv
v
u
u
du
2
+ +
1/xy 1/u
e c y x e c v

1
3
7
Matematika 1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Muhamar Kadaffi,MT
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1. Shepley L. Ross Differential Equations second edition, John Wiley & Sons.
2. Frank Ayres Differential Equations, MacGrawhill.
3. H.K.Hwan, Ir Kumpulan Soal-Soal Hitung Differensial Integral.
4. Paul Online Notes , http://tutorial.math.lamar. edu/ Classes/DE/
1
3
8
Matematika 1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Muhamar Kadaffi,MT
http://www.mercubuana.ac.id

You might also like